Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Stop chasing me,sensei! [Chapter 14]

Dia menggenggam kedua tanganku.

menatapku lekat-lekat,tak membiarkan tatapanku lepas darinya.

"(y/n),aku akan tetap menjadi mentarimu!"

Tidak.

"apapun yang terjadi"

Jangan bercanda.

"Dimanapun aku berada"

Omong kosong.

"aku berjanji padamu!"

Bohong...

PEMBOHONG!

PEMBOHONG!

PEMBOHONG!

PEMBOHONG!
PEMBOHONG!
PEMBOHONG!
PEMBOHONG!
PEMBOHONG!
PEMBOHONG!
.
.
.
.
.
.
.
.
"Hah?!"

Degub jantungku serasa dipompa.
Keringat dingin jatuh dari pelipis.

Aku meremas rambutku,mengingat setiap potongan mimpi buruk itu.

"mou...yamete yo,aku sudah tak mengenalmu lagi. Tinggalkan aku sendiri...."

--------------------------------------------------------
(y/n)'s POV

Ini sudah ketiga kalinya mimpi itu muncul.
Siluet yang pernah kukenal, terus berkunjung dalam otakku.

Semua terjadi setelah aku bertemu dengannya.

Hari ini terasa menjengkelkan, sudah mimpi buruk ditambah UAS yang menunggu di depan mata.

Mendengus kesal, aku memasuki ruang ujianku dengan wajah lelah.

ding dong! ding dong!
Bel masuk sekolah berbunyi, saat dimana ujian akhir ini dimulai.

Seorang guru pengawas memasuki ruang kelas, membagikan lembar mimpi buruk akhir semester.

Ujian akhir semester 2
Mata pelajaran : sejarah

Baru saja ku buka soal jahannam itu,nomer satu pun tak bisa terjawab rasanya.
sedangkan soal lainnya saling berhubungan dengan soal pertama.

urgh... ini akhir dari hidupku.

Aku yang sibuk mencari jawaban mendekati "jawaban" tak menyadari seseorang mengawasiku melalui jendela.

Dia yang sedari tadi berdiri melihat reaksi ku menghadapi soal-soal buatannya.
-------------------------------------------------

Rengoku's POV

Hari ini aku mendapat giliran menjaga kelas IPS 1-B, tepat bersebelahan dengan ruang ujian (f/n)-san.

Mungkin aku bisa mengintip dari jendela saat dia mengerjakan ujiannya.

Aku ingin melihat bagaimana reaksinya menghadapi soal buatanku.

Sejenak kulihat kondisi kelasku yang mulai kondusif,ku tinggal pun sepertinya mereka tak akan ribut.

Segera ku bergegas menuju depan kelas (f/n)-san, dimana aku bisa melihatnya dari jendela dekat lorong itu.

Ekspetasiku yang menggambarkan dia bisa mengerjakannya dengan mudah,hilang seketika.

Soal mudah yang sengaja ku letakkan di nomer satu pun tak bisa dikerjakannya.

Sempat dia menyadari kehadiranku, meng-kode untuk meminta bantuan dariku.

Tentu saja tak mungkin ku beri,malah aku menulis sebuah jawaban di udara.

"Semangat"

yang membuatnya kesal seketika.

Wajah kesalnya terkesan imut di mataku,berhubung dia gadis yang berusaha menyerupai lelaki.

---------------------------------------------

Beberapa hari setelah UAS,

Aku takjub dengan nilai (f/n)-san setelah ku rake up.

Remidi hampir di segala bidang.

walau hanya musik dan olahraga saja
yang berhasil dia lewati.

"anak ini..."

Paling mengejutkan adalah dimana nilai sejarah jatuh pada nilai "nol".

Seketika aku terdiam sejenak,memikirkan apa ada yang salah dalam pengajaranku.

Tanpa kusadari,tokito duduk di sebelahku.

"Sudah kubilang jangan terlalu memikirkannya,nanti stress sendiri lho."

Dirinya menatap daftar nilai (f/n)-san yang ku pegang.

"Apa segitu tertariknya kau dengan (f/n)?"

Dia menatap wajahku yang pastinya berkata, "pasti,sangat tertarik sekali!"

Tokito menghela nafas lelah,di ambilnya lembaran pengumuman dari atas mejanya.

"Ini,kau hadiri saja."

Pengumuman itu berisikan rapat rolling wali kelas baru di setiap angkatan.
Akan diadakan di jam istirahat kedua hari ini.

Semangatku seketika meningkat-membara sampai satu ruang guru merasakan panasnya.

"Arigato gozaimasu,tokito!"

Tokito hanya mengangguk kemudian berjalan menuju mejanya,seperti biasa menatap indahnya langit di siang itu.

Dengan menyimpan kertas itu baik-baik,aku berjalan keluar untuk mencari satu gelas kopi kalengan.

"Kali ini kau tak bisa lepas dariku lagi,(f/n)-san!"
batinku.

sementara di sisi lain...

(y/n) bermain gitar di atap sekolah saat istirahat pertama sambil memikirkan potongan tiap mimpi yang di dapatnya.

Petikan gitarnya berhenti,dirinya mulai menatap langit di hari itu.

"anata wa...dare?"

tanyanya pada potongan mimpi yang terputar di otaknya.

Sebuah angin sepoi menerba surai hitam-putihnya,membawa sekelabat ingatan masalalu yang berusaha diingatnya.

"sudahlah,aku lelah memikirkannya."

brrr!
tiba-tiba tubuhnya bergetar, menandakan akan ada hal buruk datang dalam hidupnya.

"Kok tiba-tiba aku dapat firasat buruk ya?"

-----------------------------------------------
Tbc...

terimakasih para readers sudah menunggu karya thor yang satu ini!

maaf ide thor agak stuck gegara kecapekan habis kegiatan luar sekolah QwQ

Sebagai permohonan maaf,thor akan membuat 2 chapter hari ini!

Arigato and stay tune ya,minna! ≧ω≦)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro