💌 day thirty two
jeno menuangkan beberapa air di lantai, niatnya untuk menjatuhkan seseorang. ya, rasa penasarannya terhadap seorang sticky notes sudah sangat lewat batas.
"jatoh, mampus ya! ahhh gua kan pen taken juga kali!"
jeno mulai mengumpat di belakang salah satu loker, setelah ia mendengar derapan kaki sesorang.
Tap!
Tap!
langkah kaki tersebut berhenti. ya, tepat di depan loker jeno.
namun, seketika ia ingin berlari
"AAAKKH, ANJIR JATOH, OBNYA GIMANA SIH?!"
"HAHA KENA KAN— SHELA?!" jeno menyatukan dahinya, terkejut atas apa yang dilihatnya.
"ASDFGHJKL! WOIY! BUKAN GUA ANJIR! KENAPA LO PAKE CARA NYELAKAIN GUA SEGALA SIH?!" jeno melongo tak percaya melihat sosok di depannya.
"ya... maaf, lagian sih, gua dibikin pusing sama temen lo itu! kalo bukan lo, gwen juga, siapa dong?"
"maaf jen, gua ga bisa ngasih tau, belum saatnya..." jelas shela pada jeno.
"nggak bisa gitu lu kasih clue ke gua?" jeno bersikeras menahan perempuan yang kini ada dihadapannya.
"tanyain sendiri gih, gue cuman bisa nganterin surat, nggak yang lain. tujuan 'dia' selama ini juga cuman ngasih lo surat, nggak ada harapan buat lo ngebales" jeno diam seketika mendengar perkataan shela.
"lo ngebales udah syukur, dia cuman minta dibaca suratnya, udah seneng jen..."
jeno diam, lalu membaca surat yang ditempelkan oleh shela di pintu lokernya tersebut.
jENOOOOO, MASA AKU KEMAREN HABIS NONTONIN NIKITA KEPOOO FT. CIMOYYY, IHHH CIMOYNYA KEA BABI!!! ups, maaf cimoy, nggak bermaksud apa-apa
—alavyu
jeno terdiam membacanya, kayaknya, dia deketin gue, tapi ketika gue deketin balik, dia malah menjauh.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro