Chapter 85
Saat malam pukul 7, Sebuah mobil berhenti di sebuah halaman rumah. Tak ada seorang pun yang berniat untuk segera turun dari mobil itu.
Haera dan Min Sung masih berdiam diri di dalam mobil, ketika mobil yang mereka tumpangi sudah berhenti di pelataran rumah Ibu dari mendiang istri pertama Min Sung.
Bukan karena mereka takut akan reaksi dari mertua pertama nya Min Sung, melainkan Haera yang takut akan reaksi Yn akan kedatangannya ke rumah ini. Haera tidak siap, jika Yn menjauh darinya karena perbuatan Haera sebelumnya yang mengusir sang putri. Haera tidak sanggup menghadapi kenyataan itu.
"Tidak akan turun?"tanya Min Sung, menatap istrinya itu
Haera mengeratkan pegangan tangannya pada tas yang dia pegang, untuk menyalurkan sebuah kekuatan yang dia butuhkan. Haera ragu, haruskah dia turun dan masuk ke dalam rumah tersebut ataukah tidak?
"Jika kau tidak mau turun, kau bisa kembali pulang ke rumah. Biar aku sendiri yang akan masuk"ucap Min Sung final, dan pria itu segera turun duluan dari mobil
Melihat sang suami yang sudah meninggalkannya, Haera menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya. Dia segera membuka pintu mobil dan segera turun.
"Yeobo"ucap Haera
Min Sung merasa dipanggil, menghentikan langkahnya dan menatap Haera. Pria itu mengulurkan tangan kirinya, untuk Haera raih.
Melihat itu, Haera segera mendekat dan meraih tangan Min Sung.
"Yn tidak akan marah. Percaya padaku"bisik Min Sung
Haera menatapnya dan mengangguk. Mereka melangkahkan kaki menuju pintu utama rumah Ibu mendiang istri Min Sung.
Haera dan Min Sung sudah berbaikan. Tidak ada lagi suasana dingin diantara keduanya. Semua hanya kesalahpahaman. Haera berpikir jika Min Sung marah karena dirinya sudah mengusir Yn. walaupun nyatanya memang benar, tapi Min Sung mengerti akan kekhawatiran Haera. Sedangkan Min Sung sendiri, merasa jika Haera menjaga jarak darinya karena merasa malu atas masalah yang terjadi. Padahal Min Sung tidak menganggap besar tentang Yn dan Jinyoung. Toh Min Sung tahu, Jinyoung bukan bagian dalam keluarganya. Min Sung bisa saja merestui Yn yang merupakan anak sambung nya itu, menjalin hubungan dengan Jinyoung. Namun sayang, Haera sudah lebih dulu mengusir Yn saat itu dan Min Sung merasa jika istrinya menjauhinya. Makanya, dia mengikuti apa yang istrinya itu inginkan.
Dari luar, keduanya dapat mendengar suara tawa orang-orang yang begitu menghangatkan. Tawa yang setengah tahun ini mereka rindukan suaranya.
Haera, wanita itu menarik nafasnya dalam-dalam, mencoba menguatkan dirinya untuk bertemu dengan sang putri. Dia akan meminta maaf atas semua perbuatannya, Haera tidak berharap untuk di maafkan. Dia hanya berharap bisa memeluk putrinya, itu sudah lebih dari cukup.
"Sudah siap? Aku akan memencet bel nya"tanya Min Sung
Haera menatap suaminya itu, kemudian menganggukkan kepala setelah dia menghembuskan nafas dan mencoba menenangkan diri.
Ting tong
Min Sung membunyikan bel rumah. Tak lama, pintu terbuka dari dalam.
"Appa, Eomma. Masuklah"
Sambutan dari seorang didepannya, membuat Min Sung dan Haera mengangguk, mereka pun masuk ke dalam rumah itu.
••••
Jaehyun membuka pintu, ketika mendengar bel berbunyi.
"Appa, Eomma. Masuklah"ucapnya
Jaehyun pun segera mengikuti memasuki rumah, setelah kembali menutup pintu.
Jaehyun jalan duluan didepan kedua orang tersebut, dan memberitahukan siapa yang datang.
"Lihatlah, siapa yang datang"ucap Jaehyun
Kedua wanita yang duduk di sofa, menatap ke arah 2 orang yang masuk bersama Jaehyun.
"Min Sung?"ucap neneknya
"Eomeoni"ucap Ayahnya
Pria berumur kepala 5 itu mendekati Ibu mertuanya atau neneknya Jaehyun, Ibu dari Ibu kandung Jaehyun. Ayahnya memeluk wanita tua itu.
"Jeoseonghabnida, aku jarang sekali menjenguk mu, Eomeoni"ucap Ayahnya
"Gwenchana. Aku mengerti kesibukanmu, Min Sung-a"ucap neneknya
Ayahnya tersenyum. Ayahnya melepaskan pelukannya dan beralih menatap wanita muda yang menatap mereka.
Ayahnya tersenyum, bisa melihat putri sambungnya kembali.
"oraenmanieyo Yn"ucap Ayahnya
Yn, perempuan itu menangis dan langsung memeluk Ayahnya"Appa bogosipeoyo"ucapnya
"Nado, nado bogosipeoyo putriku"ucap Ayahnya, membalas pelukan sang putri
"Mianhae Appa, aku tidak memberikan kabar padamu"ucap Yn
"Gwenchana. Melihat mu sehat saja, membuatku senang dan bersyukur kau baik-baik saja"ucap Ayahnya
Mereka melepaskan pelukan dan tersenyum saling menatap.
Di lain sisi, Jaehyun bisa melihat ketika neneknya itu sedang memeluk Haera, Ibu sambung nya. Mengucapkan permintaan maafnya, atas semua perilakunya selama bertemu dengan wanita itu.
Jaehyun senang, ketika mereka saling memaafkan. ibu sambungnya mengatakan, jika neneknya tidak salah apapun. Dan itu wajar, bagi seorang Ibu yang merasa takut jika posisi putrinya tergantikan ketika menantunya memilih menikah kembali.
Mereka menatap Yn dan Ayahnya, yang saling melepaskan rindu. Jaehyun juga bisa melihat, jika Ibu sambung nya pun sangat merindukan Yn.
"Yn?"
Mereka menatap Ibu sambungnya, yang akhirnya berani membuka suara untuk memanggil Yn.
"Eomma"lirih Yn
"Kau tidak rindu padaku?"tanya sang Ibu
Yn terdiam mendengarnya. Perempuan itu masih tidak bergeming di tempatnya.
"Kau tidak rindu padaku ya? Mianhae, aku sudah menyakiti mu terlalu dalam. Mianhae, eomma..."
Yn langsung memeluk sang Ibu, membuat ucapan sang Ibu terhenti.
"Aku rindu Eomma"ucap Yn, dengan menangis dalam pelukan sang Ibu
"Aku juga rindu padamu, putriku"ucap sang Ibu
Mereka berpelukan untuk melepaskan rasa rindu mereka.
"Mianhae, atas perbuatan Eomma. Mianhae, eomma tidak mendengarkan penjelasan mu dan mengusirmu dari rumah. Eomma tahu kalau Eomma salah, mianhae Yn"ucapnya
Yn menatap Ibunya sambil menggelengkan kepalanya dan menggenggam tangan sang Ibu"aku mengerti. Aku sudah memaafkan Eomma"ucapnya
Ibunya tersenyum mendengarnya, dia mengelus rambut Yn dengan sayang.
"Putriku, aku bangga padamu"ucapnya
"Eomma sudah tahu ya? Aku berhasil mendapatkan pekerjaan, aku sudah lulus kuliah"ucap Yn
Ibunya menganggukkan kepalanya "Eomma bangga padamu"ucapnya
Yn tersenyum "gomawo Eomma"ucapnya
"Mianhae, seharusnya kabar bahagia itu bisa kamu bagi kepada kami. Tapi karena ku..."
"Aniyo Eomma, cukup. Tidak perlu menyalahkan diri sendiri. Aku tidak apa-apa. Sekarang, kita sudah bisa kumpul lagi seperti dulu kan?"tanya Yn
Ibunya itu mengangguk mendengarnya. Ibunya kembali memeluk Yn, kali ini Min Sung pun ikut memeluknya. Melihat itu, Jaehyun pun ikut memeluk ketiga orang tersebut.
Terima kasih Tuhan, atas semuanya. Aku harap, tidak ada lagi masalah yang terjadi. Tolong jaga selalu keluarga ku dan tolong selalu berikan kebahagiaan pada keluarga ku ini.
Mereka pun menikmati makan malam bersama. Sembari merayakan dimana Jaehyun, sebentar lagi akan memulai wajib militernya.
•••••
Yn menemani Jaehyun yang akan potong rambut, sebelum memasuki kamp militer. Awalnya Jaehyun tidak memperbolehkan Yn ikut, tapi Yn memaksanya dan Jaehyun pun mengalah.
Melihat rambut Jaehyun yang mulai di pangkas, membuat Yn tak bisa menahan tangisnya. Setiap rambut yang jatuh, membuat Yn menangis. Terpangkas nya rambut sang kakak, menandakan waktu Jaehyun untuk memasuki kamp militer akan di mulai. Yn merasa sedih mengingatnya.
Para staff yang ada, hanya tersenyum melihat Yn yang menangisi setiap rambut Jaehyun yang jatuh ke lantai. Jaehyun hanya terdiam menatapnya dari pantulan cermin.
Setelah selesai, mereka kembali mengadakan makan malam bersama. Kali ini lebih lengkap, pun adanya member yang lain yang turut hadir meramaikan.
Selesai makan malam, Jaehyun tak lupa mengabadikan momen dengan rambut yang sudah di pangkasnya itu. Atas permintaan sang adik, Jaehyun mengikutinya. Foto itu diabadikan oleh sang adik, sebagai foto kenang-kenangan dengan Jaehyun model rambut plontos nya itu sebelum masuk kamp militer.
"Oppa terlihat tampan dan gagah dengan penampilan seperti itu. Tapi rasanya sedih"
Yn terdiam, dengan bidikan kamera yang masih mengarah ke arah Jaehyun. Air mata kembali mengalir di pipinya. Melihat itu, Jaehyun langsung memeluk tubuh Yn.
"uljima"ucap Jaehyun berusaha menenangkan sang adik
•••••
Jaehyun turun dari mobil, dengan menggendong tas ransel hitam di punggungnya.
Mulai hari ini, pria itu akan memulai wajib militernya.
Jaehyun berjalan berdampingan dengan sang adik, yang berada di sebelah kanannya. Dengan tangan yang tak mau lepas, dari gandengannya. Dan kedua orang tua yang berada di belakangnya, juga kakek dan Kedua neneknya. Ah dan jangan lupa satu orang yang datang jauh-jauh, Jinyoung. Pamannya itu rela pulang, setelah diberitahu jika Jaehyun akan memasuki kamp militer.
Beberapa member illichil dan wayv pun hadir, untuk mengantarnya memasuki pembukaan hari pertama pelatihan militer. Meskipun tidak lengkap, dia merasa terharu melihatnya.
Jaehyun pun berfoto bersama para member terlebih dahulu, atas suruhan managernya. Lalu setelah itu, bersama keluarganya.
Jaehyun memeluk satu persatu member dengan perasaan sedih, senang, bangga. Dia menjadi member kedua yang memasuki kamp militer setelah Taeyong.
"Jaga selalu kesehatan mu, Jae"ucap Doyoung
"Gomawo hyung"ucap Jaehyun
"Selalu sehat, Hyung"ucap Jungwoo
"Ne, gomawo"ucap Jaehyun
"Jika libur, jangan lupa kumpul"ucap Johnny
"Jaga selalu kesehatan mu, Jae"ucap Ten
"Jaga kesehatan mu, Jae"ucap Taeyong
Jaehyun hanya menganggukkan kepalanya, mendengar pesan dari membernya. Jaehyun pun beralih menatap keluarganya. Dia juga peluk satu persatu keluarganya dan giliran Yn, adiknya itu kembali menangis dan memeluknya erat.
"Gajima oppa hiks hiks"ucap Yn
Jaehyun pun matanya berkaca-kaca. Dia menepuk pelan punggung sang adik, mencoba menenangkannya.
"Ssst jangan menangis. Kita bertemu lagi ketika aku libur. Kau juga bisa mengunjungi ku disini"ucap Jaehyun
Sang adik terus menerus menangis dalam pelukannya, membuat Jaehyun tersenyum gemas tapi dengan air mata yang juga mengalir di pipinya.
"Jaga selalu kesehatan mu. Jangan nakal"ucap Jaehyun
Yn hanya menganggukkan kepalanya dalam pelukan.
Jaehyun melepaskan pelukannya dan menggenggam tangan Yn. Menghapus air mata Yn, dengan tangan kanannya.
"Jangan menangis"ucap Jaehyun
Yn mencoba menghentikan tangisannya dengan susah payah.
"Doyoung hyung?"ucap Jaehyun pada Doyoung
Doyoung menatapnya "tolong jaga adikku"ucap Jaehyun
Doyoung tersenyum mendengarnya dan mengangguk. Doyoung langsung maju dan merangkul Yn dari samping, membuat Yn terkejut. Begitupun yang lainnya.
"Aku percaya padamu hyung"ucap Jaehyun
"Gomawo"ucap Doyoung
Jaehyun tersenyum, namun matanya melirik ke arah Jinyoung yang nampak biasa saja. Melihat itu, Jaehyun semakin melebarkan senyumnya. Pamannya, sudah berhasil melupakan adiknya. Jaehyun merasa tenang.
Jaehyun segera bersiap untuk ke lapangan dan berbaris bersama peserta pelatihan yang lainnya. Jaehyun melambaikan tangan ke semua kerabatnya dan mulai berjalan menjauh.
Yn kembali menangis, melihat Jaehyun yang kian menjauh. Doyoung dengan sigap memeluknya, membawanya ke dalam dekapannya.
Yn menangis dalam pelukan Doyoung. Melepaskan Jaehyun untuk memasuki kamp militer ternyata jauh lebih sedih, dibandingkan ketika melepaskan cintanya.
Yn berhasil melupakan semua perasaannya dan cintanya, karena keluarga baginya diatas segalanya. Yn bersyukur memiliki kakak sambung dan keluarga sambung yang baik, yang menerimanya, menyayanginya dan mencurahkan cinta mereka untuknya. Yn bersyukur akan itu semua. Yn tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan itu.
••••
Sebulan berlalu, Jaehyun berhasil menyelesaikan pelatihan dasarnya dan mulai lanjut ke pelatihan sungguhan. Yn bisa melihat, kakaknya itu semakin segar selama di kamp militer. Yn berharap, Jaehyun akan selalu sehat disana dan mendapatkan rekan-rekan dan senior yang baik padanya.
min_yn_mahesa
♡10.122.024
min_yn_mahesa Selamat oppa, sudah berhasil menyelesaikan pelatihan sebulan ini. Aku sayang padamu❤️_jeongjaehyun
Comments are disabled
End
Note. Terima kasih untuk pembaca setia cerita-cerita ku. Sampai bertemu di projek book aku selanjutnya
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro