Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 82

Yn keluar dari lift, dia berjalan mendekati Doyoung. Bisa dia lihat, jika nampaknya pria itu sudah menunggu kehadirannya sedari tadi.

"Oppa"ucap Yn

Doyoung menatapnya dan tersenyum padanya "mianhae, aku lama. Eomeoni masih di dalam?"ucap Yn

"Gwenchana. Ne, Eomma juga belum selesai di dalam"ucap Doyoung

"Kita mau menunggu Eomeoni atau langsung ke cafe?"tanya Yn

"Kita tunggu Eomma sebentar ya?"tanya Doyoung

Yn mengangguk

"Duduk dulu"ucap Doyoung

Yn pun duduk disebelah Doyoung. Mereka terdiam, tak ada yang ingin memulai pembicaraan. Bingung harus membicarakan topik tentang apa. Tapi karena Yn bosan dalam keheningan, dia pun memutuskan menjadi pertama yang membuka pembicaraan.

"Dari jam berapa oppa berada disini?"tanya Yn

Doyoung menatapnya "aku dari jam 12.30 tadi"ucap Doyoung

"Oppa tidak ada kegiatan?"tanya Yn

"Tidak. Kami mendapat libur"jawabnya

Yn mengangguk. Baru ingat, jika Jaehyun saja sekarang berada di rumah neneknya dari kemarin. Kakaknya itu di suruh pulang, tapi tidak mau. Dengan alasan,

"Kamu saja ada disini, ngapain kamu menyuruhku pulang? Mulai saat ini, rumah ini menjadi tujuan utama ku. Bukan rumah itu lagi"

Mengingat itu, Yn jadi menghela nafasnya.

"Wae?"tanya Doyoung

"Ah ani. Aku hanya, teringat Jaehyun oppa saja"ucap Yn

"Ah maja. Tentang Jaehyun. Kamu sudah bertemu dengannya kan?"tanya Doyoung

Yn menganggukkan kepalanya sebagai jawaban "syukurlah. Kau tahu? Dia seperti orang gila, selama kamu tidak ada kabar. Dia sering ngelamun, sering nangis sendiri. Kalau di ajak bicara, sering tidak nyambung. Tapi kami paham, kenapa dia bersikap seperti itu. Kami paham seberapa sayang dia padamu, sehingga dia bersikap seperti kehidupan nya kembali sepi"ucap Doyoung

Yn terdiam mendengarkan ucapan Doyoung mengenai kakaknya itu. Yn juga ingin tahu, bagaimana Jaehyun selama dirinya tak ada kabar.

"Jaehyun benar-benar menyayangimu layaknya adik kandung. Sedari awal dia mengetahui bahwa dia akan memiliki seorang adik, dia sangat senang. Apalagi, semenjak pertemuan pertama kalian itu. Jaehyun benar-benar tidak berhenti membicarakan tentang kamu"

"Jaehyun terus membicarakan mu. Yn yang orang nya begini, Yn yang tidak menyukai ini, Yn yang pernah begini, Yn yang pernah begitu. Semuanya tentang kamu. Kami yang mendengar, bisa merasakan kebahagiaan yang Jaehyun rasakan. Kami awalnya takut, jika Jaehyun akan menaruh perasaan padamu. Apalagi, kalian tidak memiliki hubungan darah. Tapi ternyata kami hanya termakan dari banyaknya drama atau cerita-cerita tentang kisah saudara sambung yang berakhir saling jatuh cinta. Nyatanya, Jaehyun benar-benar menyayangimu sebagai adik. Tidak lebih. Kami merasa lega akan hal itu. Makanya semenjak kamu pergi tanpa kabar itu, Jaehyun menjadi pendiam dan sering uring-uringan. Dia terlalu menyayangimu"ucap Doyoung

Yn tersenyum mendengarnya, merasa tersentuh juga tentang cerita yang Doyoung ceritakan.

"kamu, bagaimana perasaan mu? Kamu bahagia kan, memiliki Jaehyun sebagai kakakmu?"tanya Doyoung

Yn menatapnya, menganggukkan kepalanya "aku sungguh bahagia. Aku mendapatkan kebahagiaan kembali, semenjak Eomma menikah dengan Min Sung Appa. Dan aku bisa merasakan menjadi adik, karena memiliki seorang kakak. Aku juga tadinya takut, jika aku akan memiliki perasaan pada saudara sambung ku atau takut jika Jaehyun oppa tidak bisa menerima ku. Tapi itu semua salah. Sikap Jaehyun oppa, benar-benar membuatku merasakan kasih sayang seorang kakak. Dia menerima ku, menyayangiku sebagai adiknya. Sehingga membuatku, hanya menatapnya sebagai seorang kakak dan nyaman berada didekatnya"ucapnya

Tapi aku malah jatuh cinta pada pamannya. Ah ani, paman kami.

"Syukurlah kalau begitu"ucap Doyoung

Yn mengangguk. Mereka pun kembali terdiam.

"Ini Eomeoni belum selesai ya? Sudah 20 menit kita menunggu"ucap Yn

"Ah tidak terasa, sudah 20 menit. Eomma seperti nya masih lama. Kita ke cafe duluan saja ya? Menunggu disana saja. Nanti aku akan mengabari Eomma, jika kita berada di cafe"ucap Doyoung

"Aku akan mengeceknya ke dalam, untuk melihat apakah sudah selesai atau belum. Sebentar ya oppa?"ucap Yn

Namun Doyoung segera menghentikan "kita langsung ke cafe saja, tadi Eomma bilang jika dia masih ingin menanyakan tentang hasilnya. Nanti aku akan menghubungi Eomma"ucapnya

Yn menatap Doyoung, dia pun menyetujuinya.

Doyoung merasa lega.

Mereka pun berjalan keluar dari rumah sakit. Menuju cafe, yang berada di sebelah timur rumah sakit. Cafe langganan para karyawan rumah sakit dan karyawan perusahaan di wilayah tersebut.

•••••

Suasana cafe tampak sangat ramai. Para pegawainya sibuk meladeni pesanan para pelanggan. Beruntung Yn dan Doyoung masih kebagian tempat duduk. Sebuah meja yang cukup untuk 2 orang, dengan posisi berada di pojok dengan jendela besar. Sehingga mereka bisa langsung melihat jalanan kota dari balik jendela tersebut.

"Cafe ini sepertinya selalu ramai"ucap Doyoung

"Ne. Apalagi di jam istirahat siang atau waktu pulang kantor. Bahkan di hari libur pun akan bertambah ramai"ucap Yn

Mereka menatap sekeliling. Para pegawai yang tampak sibuk dan para pelanggan yang asyik bersenda gurau mengobrol dengan rekannya, atau seorang diri yang layaknya introvert di tengah keramaian. Karena dia memilih duduk sendirian, dengan telinga tersumpal headset dan sebuah buku novel yang dia baca. Ah rasanya, Yn pernah merasakan hal tersebut.

"Mau pesan apa?"tanya Doyoung, memecah fokus Yn

Yn menatap buku menu yang Doyoung pegang, ikut membacanya sebelum dia menentukan pilihan.

"Aku ice cappucino dan 1 slice tiramisu cake"ucap Yn

"Sama kan saja pesanannya"ucap Doyoung, dengan menutup buku menu dan menyerahkannya kepada pegawai

Pegawai pun pergi, meninggalkan mereka berdua yang terdiam.

"Oh ya"ucap Doyoung, membuat Yn menatapnya

"Bagaimana kabar mu? Aku belum bertanya tentang kabarmu"ucap Doyoung

Yn tersenyum"Aku baik. Oppa lihat sendiri kan sekarang?"ucap Yn

Doyoung menganggukkan kepalanya. Entah kenapa, suasananya malah menjadi canggung.

"Ngomong-ngomong, kau sudah memiliki kekasih?"tanya Doyoung

Yn mengerutkan keningnya bingung "ne?"

"Ah ani, bukan maksudku apa-apa. Aku hanya tidak ingin, jika kita duduk seperti sekarang ini malah nantinya ternyata ada yang cemburu jika tak sengaja ada yang melihat"ucap Doyoung

Yn tertawa mendengarnya "tidak, tidak akan ada yang cemburu tentang ini. Tenang saja"ucapnya

Doyoung mengangguk "syukurlah"ucapnya

Doyoung merasa lega mendengarnya.

"Kalau oppa sendiri? Apa tidak akan ada yang marah?"tanya Yn

"Ekhem tidak ada. Tapi mungkin, fans ku?"ucapnya

Yn kembali tertawa mendengarnya.

"Ah benar, fans mu"ucap Yn

Yn lantas menatap sekitar. Sepertinya orang-orang di cafe ini, tidak menyadari keberadaan Doyoung.

"Tapi sepertinya, untuk saat ini tidak ada yang menyadari keberadaan mu saat ini?"ucap Yn

"Baguslah kalau begitu. Aku juga butuh kebebasan"ucapnya

Yn mengangguk "asal, nanti tidak ada berita yang tiba-tiba muncul tentang kita saja, di internet"ucapnya

Doyoung tertawa mendengarnya "jika ada, aku tidak akan menyangkalnya"ucapnya

Yn menatapnya. Doyoung menatap Yn serius, meskipun pria itu tertawa.

"Ekhem jangan sampai deh oppa"ucap Yn

"Wae?"tanya Doyoung

"Tidak apa-apa. Hanya tidak ingin terlibat dengan seorang publik figur saja. Sudah cukup aku diketahui sebagai adik sambung dari Jaehyun"ucap Yn

Doyoung kembali tertawa mendengarnya.

Tak lama, pesanan mereka pun tiba.

"Gamsahabnida"ucap Yn

"Ne"

Pegawai itu kembali setelah menyerahkan pesanan mereka.

Yn menyeruput es yang dia pesan. Doyoung pun mengikuti.

"Boleh aku bertanya?"tanya Yn, Doyoung menganggukkan kepalanya menatap Yn

"oppa sebenarnya punya kekasih tidak? Beneran loh aku tanya. Tapi bukan karena apa-apa, justru takutnya jika ada yang melihat atau tak sengaja kekasihmu yang melihat malah akan salah paham"ucap Yn tiba-tiba

Doyoung malah menatapnya intents "tidak ada. Tapi kenapa tiba-tiba kamu bertanya begitu? Hmm seolma..."tanyanya

"Tidak, aku hanya penasaran saja. Karena aku melihat berbagai macam artikel yang mengatakan, jika oppa dating dengan lawan main oppa di drama. Atau dengan sesama idol bahkan seagensi. Kan takut saja, jika memang oppa beneran sudah memiliki kekasih dan takut juga jika tak sengaja dia melihat kita duduk bersama seperti ini sambil menikmati coffee gini"ucap Yn

"Tidak. Semuanya bohong. Hanya gosip. Aku nyatanya tidak sedang menjalin hubungan dengan siapapun. Tapi jika kamu ingin menjadi kekasih ku... mungkin boleh"ucap Doyoung dengan menatap Yn

Yn menatap Doyoung, mereka saling menatap. Terdiam memandang wajah satu sama lain. Yn  mengalihkan pandangannya ke arah lain. Doyoung bisa sekali, membuat nya salah tingkah. Dasar pria.

"Mianhae, aku hanya bercanda"ucap Doyoung

Doyoung menyadari ketidaknyamanan Yn. Menurutnya, Yn tidak menyukainya.

Padahal, Yn merasakan kupu-kupu seketika berterbangan. Ah mungkin efek putus cinta, jadinya sekarang malah cepat sekali terbawa perasaan hanya dengan gombalan receh pria itu. Ah poor Yn.

"Hm aku tahu"ucap Yn, dengan menyeruput es miliknya

Doyoung masih menatapnya, membuat Yn menjadi sedikit salah tingkah ditatap Doyoung.

"Kenapa oppa menatapku? Apa ada sesuatu di wajahku?"tanya Yn, dengan memegang kedua pipinya

"Tidak ada. Hanya melihat kecantikan di wajahmu. Ah maksud ku... Aku hanya merasa senang saja, bisa duduk berdua seperti ini bersama mu"ucap Doyoung tergagap

Yn tersenyum dan mengangguk "andai ada Jaehyun oppa dan member illichil yang lain, akan lebih seru"ucap Yn

"Seru untukmu, tapi tidak untukku"ucap Doyoung pelan

"Ne?"ucap Yn

"Ani"jawab Doyoung

Mereka terdiam dalam keheningan yang cukup lama.

"Eomeoni bagaimana? Apa dia sudah selesai oppa? Karena ini sudah sangat lama loh"tanya Yn

Doyoung terkejut, Yn tak menyadari perubahan Doyoung yang nampak gelisah.

"Eomma... Ah ini... Eomma baru selesai, nanti akan kesini. Iya, kita tunggu saja ya?"ucap Doyoung

Yn mengangguk dan menikmati cake di hadapannya. Doyoung pun sibuk memainkan ponselnya, menghilangkan kegelisahan dalam dirinya. Sebenarnya, Doyoung tadi berbohong jika Ibunya masih melakukan pemeriksaan. Padahal, Ibunya sudah pulang duluan. Doyoung sengaja menetap, karena ingin bersama Yn. Jarang kan, dia bisa bersama Yn. Hanya berdua pula. Tapi ternyata, Yn terus bertanya tentang sang Ibu. Doyoung jadi merasa gelisah, takut Yn malah kecewa padanya karena sudah berbohong.

Tak ada obrolan lagi diantara mereka, hingga Doyoung melihat seorang wanita paruh baya hadir dan dia langsung mengangkat tangannya untuk memberikan kode keberadaan nya.

"Kau ini, kenapa menyuruh Eomma kesini? Padahal Eomma sedang asyik di rumah"ucap seorang wanita paruh baya, yang langsung menghujaninya dengan omelan khas seorang Ibu

Yn terkejut mendengarnya, begitu pun Doyong dan beberapa pengunjung yang langsung menatap ke arah mereka.

"Duduk dulu Eomma. Kecilkan suara eomma"ucap Doyoung dengan menarik tangan sang Ibu

"Aish anak ini"ucap Ibunya Doyoung dengan menampik tangan sang putra

"Annyeong haseyo Eomeoni?"ucap Yn

"Omo. Yn ssi? Aku tak menyadari keberadaan mu. Mianhae, karena aku kesal dengan anak ini"ucap Ibunya Doyoung

Yn tersenyum " gwenchana Eomeoni, duduk dulu"ucap Yn, dengan membantu Ibunya Doyoung untuk duduk

"Gomawo"ucap Ibunya Doyoung

Doyoung yang melihat sang Ibu melunak berbicara dengan Yn, sedikit mencibir. Karena tadi saat berbicara dengan nya, malah keras.

"Ne Eomeoni. Jika boleh tahu, memangnya Doyoung oppa kenapa Eomeoni?"tanya Yn,

"Anak ini. Aku sudah di rumah, malah menyuruhku kembali ke rumah sakit. Tapi ternyata, bukan ke rumah sakit melainkan aku di suruh ke cafe ini"ucap Ibunya Doyoung

Yn menatapnya, Sedangkan Doyoung menggelengkan kepalanya.

"Loh bukannya, Eomeoni tadi masih checkup di rumah sakit karena ingin bertanya tentang hasilnya pada dokter? Dan baru selesai kan?"tanya Yn

"Aku sudah selesai sedari tadi. Doyoung aku ajak pulang, tapi dia entah kenapa malah ingin tetap di rumah sakit. Jadi aku pulang duluan. Giliran aku sudah di rumah, dia memintaku kembali"ucap Ibunya Doyoung

Yn menatap Doyoung yang hanya menundukkan kepalanya. Yn seperti nya mengerti keadaan ini.

"Ah seperti nya, Doyoung oppa karena menungguku tadi. Jadi menyuruh Eomeoni pulang duluan"ucap Yn

"Kalau begitu, aku juga tadi akan menunggumu. Eh jadi tadi, kau menunggu Yn?"tanya Ibunya Doyoung, pada anaknya itu

Doyoung mengangguk lemah dan tak diduga, Doyoung mendapatkan pukulan dari sang Ibu hingga membuatnya mengaduh.

"Ah eomma apayo"ucap Doyoung dengan memegang bahunya yang di pukul sang Ibu

"Ouh anak ini. Kau tidak mengatakan apapun padaku, bahwa kau menunggu Yn. Kau ini"ucap Ibunya

"Mianhae. Aku kan, hanya ingin berdua bersama Yn"ucap Doyoung

"Lalu kenapa, sekarang menyuruhku kesini?"tanya sang ibu

Doyoung menundukkan kepala nya "Yn terus bertanya tentang Eomma, aku jadi tidak enak sudah membohongi nya"ucap Doyoung

"Aish dasar kau ini. Mianhae Yn, karena Doyoung membohongi mu"ucap Ibunya Doyoung

Yn tersenyum "gwenchana eomeoni, aku tidak marah"ucapnya

"Syukurlah. Ngomong-ngomong, kau baru pulang kerja?"tanya Ibunya Doyoung

Yn menganggukkan kepala "aigo. Kau seharusnya istirahat, tapi anak nakal ini malah mengajakmu nongkrong begini"ucap Ibunya Doyoung

"Ah gwenchana eomeoni. Ini juga membuat lelah ku hilang, karena aku bisa melihat pemandangan ramai nya cafe dan aroma kopi dan legitnya kue. Selain aroma obat-obatan khas rumah sakit"ucap Yn

Ibunya Doyoung tersenyum dan menggenggam tangan Yn "aigo... Aku bisa merasakan apa yang kau rasakan"ucapnya

Yn tersenyum mendengarnya

"Eomeoni ingin minum apa?"tanya Yn

"Ah aku sudah tidak kuat minum kafein, pesan yang lain saja"ucap Ibunya Doyoung

"Disini ada minuman teh dengan rasa buah, eomeoni mau?"tanya Yn

"Tentu"ucap Ibunya Doyoung

Yn memanggil pelayan dan memesankan minuman untuk Ibunya Doyoung.

"Aigo... Beruntung sekali, ibu dari kekasih mu nanti. Memiliki calon menantu yang begitu pengertian"ucap Ibunya Doyoung

Yn tersenyum kembali mendengar nya "aku belum memiliki kekasih, eomeoni. Tapi sepertinya, memang dia akan beruntung memiliki ku"ucap Yn

Ibunya Doyoung tersenyum mendengarnya "jika kau belum memiliki kekasih, bagaimana dengan putra ku?"tanyanya

"Eomma" / "Ne?"ucap Doyoung dan Yn bersamaan

"Aish aku bukan menunjukkan untukmu. Tapi untuk hyung mu"ucap sang Ibu

Mendengar itu, Doyoung melebarkan matanya. Bisa-bisanya, sang Ibu ingin menjodohkan wanita yang dia sukai untuk hyungnya.

"Andwe. Eomma, aku tidak menyetujuinya. Aku menyukai Yn, kenapa Eomma tidak peka sih?"tanya Doyoung kesal

Kedua wanita itu menatapnya. Yn terkejut mendengar itu, sang Ibu hanya menahan senyumnya.

"Mengaku juga akhirnya kau"ucap sang Ibu

"Ne?"ucap Doyoung bingung

"Sekarang aku paham, alasan kau menyuruhku pulang duluan. Dengan situasi yang baru ku pahami ini setelah melihat adanya Yn dan perkataan mu tadi. Kau ini, tinggal langsung bicara saja jika menyukai Yn"ucap ibunya Doyoung

"Ah eomma"ucap Doyoung

"Yn ssi, apa kau mau menerima putra bodohku ini?"tanya Ibunya Doyoung

Yn terdiam, dia bingung tiba-tiba ditanyain begitu.

Yn menggaruk kepalanya yang tiba-tiba terasa gatal dan merasa canggung

"Hmmm aku tidak tahu, eomeoni"ucap Yn

"Ah wae? Kau menolak putraku?"tanya Ibunya Doyoung

Yn terdiam

"Memang sih, putraku ini tidak terlalu tampan""Eomma, aku tampan seperti ini juga"ucap Doyoung tak terima

"Tapi dia anak yang baik, dia bertanggung jawab, dia penyayang keluarga, dia pekerja keras. Tapi jika dia jahat padamu, aku yang akan memberikannya pelajaran berharga"lanjut ibunya Doyoung

Yn hanya tersenyum menanggapinya, dia beneran bingung mau menjawab apa.

"Eomma, hentikan. Yn tidak nyaman. Mianhae Yn, jangan dengarkan ucapan Eomma ku"ucap Doyoung

"Ah mianhae Yn, aku tidak bermaksud"ucap Ibunya Doyoung

Yn tersenyum"ne eomeoni, aku mengerti"ucapnya

Mereka pun terdiam, dengan pikiran masing-masing.

Doyoung sesekali melirik ke arah Yn, yang hanya mengaduk minumannya.

•••••

Ibunya Doyoung memutuskan pulang duluan, membiarkan sang anak berduaan dengan pujaan hatinya.

Doyoung dan Yn, masih berdiri di depan cafe selepas Ibunya Doyoung pergi.

Yn menghela nafasnya, dia memainkan tali ujung tas miliknya karena merasa canggung merayap diantara mereka berdua.

"Mau pulang?"tanya Doyoung

Yn menatapnya dan menganggukkan kepala "kajja. Mobilku diparkir di rumah sakit, kita kembali ke rumah sakit ya?"tanya Doyoung

Yn menganggukkan kepalanya dan mereka berjalan bersama menuju parkiran rumah sakit.

"Mianhae, karena sudah membohongi mu"ucap Doyoung

"Gwenchana oppa"ucap Yn

"Jangan dipikirkan juga ucapan Eomma tentang yang tadi ya?"ucap Doyoung

"Ne?"balas Yn

"Ucapan Eomma yang tadi, tidak usah di pikirkan. Aku juga tidak akan memaksa, walaupun sebenarnya aku memang berharap"ucap Doyoung kembali

Yn hanya tersenyum menanggapinya.

Dia menyuruhku untuk tidak memikirkan ucapan Eomma nya, tapi dia membicarakan lagi tentang itu. Malah membuat aku kepikiran.

Mereka segera masuk ke dalam mobil, dan meninggalkan halaman parkir rumah sakit.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro