Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 78

6 bulan lalu

Malam itu, Yn berada di dalam taksi menuju bandara. Taksi yang dia tumpangi harus terjebak macet di tengah jalan. Karena terjadinya kecelakaan lalu lintas yang terjadi di depan sana, yang mengakibatkan perjalanan macet dari jalur yang taksi nya itu lewati.

"Di depan ada kecelakaan ahgassi. Seperti nya, akan sedikit memakan waktu"

"Apa tidak ada jalan lain, untuk menuju bandara ahjussi?"tanya Yn

"Sayangnya, tidak ada ahgassi"

Yn menghela nafasnya pasrah. Dia menatap ke arah sebuah mobil, yang sepertinya salah satu mobil yang menjadi korban kecelakaan.

Yn mengerutkan keningnya, ketika dirasa mobil itu familiar untuknya.

"Mobil itu?"gumamnya

Yn melebarkan matanya. Dia ingat dengan mobil itu. Itu mobil milik nekeknya Jaehyun. Yn hapal mobil itu, karena beberapa kali dia melihat mobil neneknya Jaehyun saat itu dan dia pernah menaikinya saat neneknya Jaehyun membawanya ke kondominium.

"Ahjussi, aku turun disini saja. Tolong keluarkan koperku"ucap Yn

"Tapi, katanya mau ke bandara, ahgassi?"

"Ani, tidak jadi. Korban kecelakaan itu, salah satunya adalah keluarga ku"ucap Yn

"Ne? Arraseo, saya akan membantumu"

Yn segera turun dan berlari menuju mobil milik neneknya Jaehyun.

Yn bisa melihat, jika mobil itu sudah kosong. Yn lantas mendekat ke arah beberapa polisi, yang masih berjaga.

"Permisi, mobil berwarna hitam disana adalah milik nenek saya. Apa salah satu korban kecelakaan ini adalah nenek saya? Apa ada seorang wanita tua yang menjadi korbannya?"tanya Yn

"Ah ada. Ada satu wanita tua yang menjadi korbannya"

"Dimana dia sekarang? Apa sudah dibawa ke rumah sakit?"tanya Yn

"Belum. Masih di ambulan, sedang diberikan tindakan pertama. Sepertinya, ambulan itu akan berangkat"

"Gamsahabnida"ucap Yn

Dia segera berlari untuk mendekati ambulan yang di maksud, ketika pintu ambulan baru saja di tutup.

"Tunggu"teriak Yn

Seorang pria yang sepertinya supir ambulans, terhenti mendengar teriakan Yn yang menghentikan nya.

"Apa, di ambulan ini membawa seorang wanita tua? Dia nenek saya"ucap Yn

"Ah mobil yang membawa wanita tua? Ambulance itu sudah pergi menuju rumah sakit. Saya membawa korban pria, seperti nya supir wanita tua itu. Karena tadi berada di dalam mobil yang sama"

Yn terkejut mendengarnya "bisa saya ikut? Saya yang akan menjadi wali mereka berdua"ucap Yn

"Tentu. Tapi saya akan ijin terlebih dahulu dengan petugas di dalam"

Pria itu kembali membuka pintu ambulance, dan meminta ijin pada perawat yang ada di dalam untuk membiarkan Yn masuk ke dalam.

"Duduk didepan saja"

Pria itu kembali menutup pintu, membuat Yn bingung.

"Ahgassi, ini koper anda"

Yn menatap supir taksi, yang sedari tadi mengikutinya.

Yn menerima kopernya dan memberikan uang untuk bayaran ongkos taksinya.

"Ini uangnya ya ahjussi. Gomawo, maaf merepotkan"ucap Yn

"Aniyo ahgassi. Semoga nenek mu baik-baik saja ya?"

Yn mengangguk"gomawo ahjussi"ucap Yn

"Saya permisi"

Yn mengangguk

"Mari ahgassi. Anda duduk di depan saja. Mari, saya bantu membawa kopernya"

Supir ambulance itu membantu Yn membawa koper dan menyuruh Yn untuk duduk di depan, di sebelahnya.

Yn pun menuruti dan duduk di sebelah supir itu, dengan koper yang dia peluk di pangkuan nya.

"Mianhae ahgassi, kopermu harus dipeluk seperti itu"

"Gwenchana, aku tidak masalah"ucap Yn

Ambulance terus melaju cepat, menuju rumah sakit.

Setelah sampai, Yn mengucapkan terima kasih dan segera turun lalu masuk ke dalam IGD.

Yn mencari sosok nenek nya Jaehyun setelah bertanya pada perawat, tentang wanita tua yang menjadi korban kecelakaan barusan.

Yn mendekati berangkar pesakitan, yang terdapat seorang wanita tua tertidur dengan beberapa alat monitor dan luka-luka ditubuhnya.

"Permisi, anda wali dari nyonya Han Yee Joo?"tanya seorang perawat

Yn menatap nya"Han Yee Joo?"tanya Yn bingung

"Ne. Wanita tua itu bernama Han Yee Joo. Anda tidak mengenalnya?"

Yn baru tahu nama asli neneknya Jaehyun ini. Yn pun akhirnya mengangguk "saya cucunya. Mianhae, saya tidak mengetahui nama aslinya"ucap Yn

Perawat itu tersenyum "gwenchana. Ah ini barang-barang milik nenek anda. Bisa di cek dulu, apa ada yang hilang. Tadi polisi yang menitipkannya"

Yn menerima tas milik neneknya Jaehyun itu. Mengeceknya satu persatu. Dirasa semuanya masih lengkap, Yn mengucapkan terima kasih.

"Seperti nya lengkap. Masih ada semua di dalam tas"ucap Yn

"Baiklah kalau begitu. Jika memang ada yang hilang, polisi mengatakan untuk menghubungi mereka. Agar dibantu untuk mencarinya, jika ada yang hilang. Karena mungkin terlewat saat pembersihan area kecelakaan"

"Ne, gamsahabnida"ucap Yn

"Ne. Saya permisi"

"Ah jamkkamannyo"ucap Yn menghentikan perawat

"Ne?"

"Halmeoni, bagaimana keadaannya?"tanya Yn

"Ah nyonya Han mengalami patah tulang di kedua kakinya, karena terhimpit kursi bagian kemudi. Beliau hanya membutuhkan penyembuhan dengan fisioterapi saja, disaat sudah sembuh nanti"

"Apa hanya itu saja? Tapi sepertinya, beberapa alat terpasang di tubuhnya"tanya Yn

"Dari laporan hasil pemeriksaan nya belum keluar semua, nanti akan saya informasikan selanjutnya. Mengenai alat tersebut, nyonya Han tadi sempat mengalami henti jantung. Jadi dokter memberikan instruksi untuk pemantauan. Kita tunggu hasil pemeriksaannya dalam beberapa jam"

"Arraseo, gamsahabnida"ucap Yn

"Ne. Saya permisi"

Yn mengangguk. Yn menatap neneknya Jaehyun, yang masih memejamkan mata. Yn mendekati ranjang pesakitan itu. Menggenggam tangan kiri, yang tidak terpasang infus.

"Halmeoni. Semoga kau baik-baik saja ya? Apa yang harus aku katakan, pada Jaehyun oppa nanti?"gumamnya

Yn merasa sedih melihat neneknya Jaehyun seperti ini. Meskipun nenek nya Jaehyun tidak menyukainya, Yn tetap menghormatinya. Karena biar bagaimanapun, wanita tua ini adalah nenek kandung Jaehyun.

Yn duduk disebelah wanita tua tersebut. Menunggu hingga neneknya Jaehyun itu sadar.

Yn tertidur, dengan tangannya yang menggenggam tangan neneknya Jaehyun.

Dia terbangun, karena tangan yang dia genggam itu menunjukkan pergerakan.

"Halmeoni? Neo gwenchana? Akhirnya, halmeoni sadar juga"ucap Yn

"Kau?"lirih neneknya

"Aku Yn. Halmeoni mengingatku?"tanya Yn

Nenek itu mengangguk. Yn tersenyum melihatnya.

"Halmeoni. Aku tadi melihat mobil mu mengalami kecelakaan. Aku langsung mencari keberadaan mu. Dan ternyata halmeoni disini. Untunglah, kata dokter kalau halmeoni baik-baik saja. Tidak ada masalah lainnya. Hanya kedua kaki halmeoni saja yang mengalami patah tulang dan butuh perawatan"ucap Yn

Neneknya itu menatap Yn dan menangis "mianhae"lirihnya

"Kenapa halmeoni minta maaf? Untuk apa?"ucap Yn

"Untuk semua... Perbuatan ku"lirihnya

Yn tersenyum dan mengelus kepala nenek itu dengan sayang "helmeoni. Halmeoni tidak salah apa-apa. Aku mengerti dengan sikapmu. Aku paham. Halemoni sebenarnya hanya merasa kesepian, karena Jaehyun Eomma sudah tiada"ucap Yn

Ya, Yn sekarang mengerti tentang nekeknya Jaehyun dan alasan wanita tua itu seperti itu. Sedari awal sebenarnya Yn mengerti. Apalagi mendengar jika Ibunya Jaehyun adalah anak satu-satunya yang wanita tua itu miliki, Yn mengerti perasaan wanita tua itu yang merasa kehilangan. Yn bisa merasakan kesepian yang wanita tua itu rasakan.

"Mianhae, Yn"lirihnya lagi

"Aniyo halmeoni. Tidak perlu minta maaf. Aku sudah memaafkan halmeoni. Halmeoni sekarang harus semangat sembuh, ne?"ucap Yn

Nenek tua itu menganggukkan kepalanya. Yn tersenyum melihat itu.

"Aku akan minta tolong pihak rumah sakit untuk menghubungi Jaehyun oppa, ya?"ucap Yn

"Kenapa tidak kau saja, yang menghubungi Jaehyun?"tanyanya

Yn terdiam mendengarnya"tidak halmeoni. Aku tidak ingin menghubungi Jaehyun oppa. Ada sesuatu, yang membuat aku tidak ingin berkomunikasi dengannya"ucap Yn

"Kalau begitu, tidak usah memberitahu siapa-siapa tentang hal ini. Cukup kamu, yang berada di sisiku"ucap nenek tua itu

Yn terdiam mendengarnya. Dia pun mengiyakan ucapan itu.

Akhirnya, Yn yang merawat neneknya Jaehyun tanpa memberitahukan siapapun. Bahkan Yn pun tinggal di rumah wanita tua itu.

Neneknya Jaehyun juga, meminta para pekerja yang ada di rumahnya untuk tidak memberitahu siapapun tentang keberadaan Yn.

Neneknya Jaehyun pernah kembali bertanya, tentang alasan Yn tidak ingin ada yang tahu akan keberadaannya. Yn enggan menjawab detail, dia hanya mengatakan jika dia sedang ada sedikit masalah. Neneknya Jaehyun pun tidak membahas apapun lagi, neneknya Jaehyun membantu Yn dengan memberikan tempat tinggal untuknya. Termasuk Yn dengan senang hati untuk merawat neneknya Jaehyun itu.

Ah untuk supirnya, beruntung sang supir pun tidak kenapa-kenapa. Setelah mendapatkan perawatan, supirnya itu cepat membaik. Beliau hanya mendapatkan luka ringan. Beruntung, balon pelindung ( tidak tahu namanya apa) yang berada di depan itu terbuka ketika kecelakaan terjadi. Membuatnya tidak mengalami luka parah. Dan beruntung juga, Supir dan neneknya Jaehyun menggunakan safety belt. Sehingga kecelakaan terjadi, keduanya tidak terlempar keluar mobil. Hanya bagian depan mobil saja yang rusak cukup parah, tapi tidak menyebabkan hilangnya nyawa.

•••••

Selama 6 bulan 5 hari Yn merawat neneknya Jaehyun dan tinggal di rumahnya, membuat Yn semakin memahami neneknya Jaehyun.

Neneknya Jaehyun benar-benar kesepian selama ini. Yn jadi semakin paham, kenapa neneknya Jaehyun berbuat seperti itu padanya. Karena takut, perhatian Jaehyun berkurang. Meskipun akhirnya, perilakunya salah.

"Halmeoni, sekarang kita ke rumah sakit ya? Seperti biasa, fisioterapi"ucap Yn

"Ne. Kamu tidak bekerja?"tanyanya

Yn menggelengkan kepalanya "kalau jadwal halmeoni fisioterapi, aku memiliki jadwal malam. Halmeoni tenang saja"ucap Yn

"Gomawo Yn. Semenjak ada kamu, hidupku tidak terasa hampa. Ini mungkin yang dirasakan Jaehyun saat hadirnya kamu, dalam kehidupan nya"ucapnya

Yn tersenyum mendengarnya"halmeoni tenang saja, aku ada disini bersamamu"ucap Yn

"Kamu benar-benar tidak ingin bertemu Jaehyun? Beberapa hari lalu ketika Jaehyun datang juga, kamu tidak ingin bertemu dengannya. Kamu masih menyembunyikan dirimu. Ada apa sebenarnya?"tanyanya

Yn terdiam mendengarnya"Yn?"ucap neneknya Jaehyun

Yn menatapnya"halmeoni ingat, tentang pria bernama Jinyoung? Adiknya Appa?"tanya Yn

Neneknya itu mengangguk"ternyata benar, dia adalah adiknya Appa. Halmeoni tahu? Aku sempat memiliki perasaan padanya. Tapi sekarang aku sadar, kalau aku harus melupakan perasaanku itu. Apalagi semenjak Eomma mengatakan, jika aku akan merusak keluarga Jung karena memiliki perasaan pada Jinyoung samchun. Padahal, aku tidak memiliki hubungan apapun. Meskipun aku memang menyukainya"ucap Yn

"Mianhae. Apa karena ku, kamu jadi menjauh juga?"tanyanya

Yn menggelengkan kepalanya "aniyo halmeoni. Halmeoni tidak salah apa-apa. Aku hanya, sedikit kecewa dengan perkataan Eomma karena dia mengusirku dan menyuruhku untuk kembali ke Indonesia untuk tinggal dengan Appa ku"

"Dia tidak ingin aku tinggal bersama mereka lagi. Karena Eomma menganggap jika aku tetap tinggal, aku akan merusak keluarga Jung. Karena memiliki perasaan pada Jinyoung samchum"ucap Yn

Neneknya Jaehyun menggenggam tangannya"gwenchana. Sekarang, kamu tinggal bersamaku. Kamu tidak perlu ke Indonesia. Anggap rumah ini, sebagai rumahmu. Aku nenek mu juga"ucapnya

Yn menatapnya "halmeoni sudah menerima ku?"

Neneknya mengangguk"tentu. Untuk apa aku membiarkanmu tinggal di sini, jika aku belum menerima mu?Kamu juga cucuku seperti Jaehyun. Meskipun kamu bukan cucu kandung ku, tapi kamu merawat ku sejak kecelakaan itu. Dan kamu ada disamping ku. Kalau saat itu kamu tidak mencari keberadaan ku di rumah sakit, aku mungkin tidak tahu akan bernasib apa"ucapnya

Yn membalas genggaman tangan neneknya Jaehyun itu"Gomawo halmeoni"ucap Yn

"Seharusnya aku yang berterima kasih, Yn. Karena kamu, ada disamping ku. Oh iya, jangan katakan tentang kecelakaan itu pada siapapun. Aku mengatakan pada Jaehyun ketika dia bertanya kenapa aku duduk di kursi roda, aku memberitahunya kalau aku sudah tidak kuat berjalan"ucapnya

"Tapi jika mereka akhirnya tahu, halmeoni sempat mengalami kecelakaan bagaimana? Aku yakin, mereka pasti marah"ucap Yn

"Tidak. Mereka tidak akan marah. Mereka saja sudah tidak peduli padaku, semenjak aku jahat padamu"ucapnya

"Halmeoni"ucap Yn

Neneknya itu tersenyum"tidak apa-apa"ucapnya

"Ya sudah, sekarang kita siap-siap ke rumah sakit ya?"ucap Yn

"Ne"

Mereka pun siap menuju rumah sakit, untuk jadwal fisioterapi nyonya Han. Nenek nya Jaehyun.

•••••

"Halmeoni tunggu disini sebentar ya? Aku akan menyerahkan berkas ini dulu"ucap Yn

"Ne"

Yn segera menuju ruangan penyerahan berkas pasien, untuk fisioterapi neneknya itu. Setelah selesai, dia akan kembali ke tempat neneknya berada.

Namun langkahnya terhenti, ketika seorang pria menarik tangannya dan memeluknya tiba-tiba.

"YAK"

"Saem? Apa yang kau lakukan?"ucap Yn

Ah Yn lupa, jika rumah sakit ini adalah tempat pria itu kerja. Jinyoung, pria yang sempat dia sukai. Yang sayangnya, berstatus adik dari Ayah sambungnya.

"Aku merindukanmu, Yn"ucapnya

Yn terdiam mendengarnya "aku juga saem. Tapi, aku harus melupakan mu"ucap Yn

"Kenapa harus melupakan ku? Kau menyukai ku kan? Aku juga. 5 bulan ini, aku bertahan untuk tidak menggangu mu. Tapi aku sekarang tidak bisa, aku begitu merindukan mu Yn"ucapnya

Yn ingat, pertemuan pertamanya dengan Jinyoung semenjak Yn pergi dari rumah adalah 5 bulan lalu. Disaat Yn sedang mengantar neneknya Jaehyun fisioterapi kedua nya. Yn tak sengaja bertemu dengan Jinyoung, disaat pria itu baru saja menyelesaikan jadwal shift nya.

Saat itu, Yn ingin kabur ketika melihatnya. Namun terlambat, Jinyoung sudah keburu melihatnya. Pria itu memeluknya, seakan tidak mau melepaskan.

Saat itu, Jinyoung mengatakan jika Jaehyun menghubungi nya dan memintanya untuk mengejar Yn di bandara dan menghentikan Yn untuk tidak pergi. Jinyoung saat itu katanya berlari kesetanan, saat mendengar Yn di usir untuk kembali ke Indonesia.

Namun Jinyoung merasa hancur, ketika sampai di bandara jika pesawat tujuan Indonesia sudah berangkat dan tidak menemui keberadaan Yn. Padahal saat itu, Yn tidak jadi ke bandara karena harus mencari keberadaan neneknya Jaehyun yang terlibat menjadi korban kecelakaan.

Jinyoung melepaskan pelukannya, dia memegang kedua bahu Yn. Meremasnya, menyalurkan rasa rindu yang teramat dalam.

"Yn, aku merindukanmu. Sungguh, aku sangat rindu. Aku tidak bisa menjauh darimu, Yn"

"Jebal. Jangan menyuruhku untuk menjauh"ucapnya

"Saem"lirih Yn

"Eomma dan Appa setuju dengan hubungan kita. Kamu masih mau melupakan aku?"tanya Jinyoung, menatap Yn

"Mianhae saem"gumam Yn

"Yn, aku bukan anak kandung keluarga Jung. Aku juga sudah mengatakan pada kedua orang tua ku, mereka akhirnya setuju tentang hubungan kita"ucap Jinyoung

"Saem. Hentikan. Tidak usah bahas disini, tidak enak dilihat orang"ucap Yn

Orang-orang menatap mereka saat ini.

Jinyoung terdiam, pria itu kemudian menarik tangan Yn untuk menjauh dari sana. Yn mengikuti Jinyoung, yang entah akan membawanya kemana.

Jinyoung membawa Yn, ke sudut ruangan yang jarang di lintasi orang-orang. Mereka berdiri berhadapan saat ini.

"Yn. Aku sangat merindukanmu"ucap Jinyoung dengan memeluk Yn kembali

"Aku juga, saem"ucap Yn pelan, tak membalas pelukan pria itu

Yn tidak munafik, jika dia juga merindukan Jinyoung.

"Tolong, jangan menjauh dariku"ucap Jinyoung

Yn melepaskan pelukan Jinyoung "Saem. Aku tidak bisa. Sekarang aku sadar, kalau aku salah. Aku harus melupakan perasaanku ini, saem"ucap Yn


"Aniyo Yn. Tolong, jangan lupakan aku. Aku mencintaimu Yn"ucap Jinyoung

"Saem, coba saem pikirkan. Saem anak angkat keluarga Jung, adik Appa. Sedangkan aku? aku anak sambung Appa, Kakak angkat saem. Semua itu salah, saem. Aku sadar itu. Hubungan kita itu rumit"ucap Yn

"Tidak rumit Yn. Aku dan kamu jika kita bersama, akan tetap menjadi anak kedua orang tua angkat ku dan orang tua mu"ucap Jinyoung

"Saem, hubungan kita rumit. Min Sung Appa adalah Ayah sambungku, kita keluarga sekarang. Saem juga keluarga ku"ucap Yn

Yn tak kuat menahan air matanya, dia menangis kembali. Yn sadar, hubungan nya dengan Jinyoung jika dilanjutkan memang akan rumit. Meskipun Jinyoung bukan anak kandung keluarga Jung, tapi posisi Jinyoung merupakan anak angkat di keluarga itu. Posisi Jinyoung sebagai pamannya saat ini.

Yn memang harus melupakan perasaannya pada Jinyoung. Eomma nya benar, Yn akan merusak keluarga Jung jika tetap melanjutkan dan memiliki perasaan pada Jinyoung.

"Saem. Tolong lupakan aku, aku juga akan berusaha melupakanmu. Hubungan kita itu rumit. Aku harap, kita bisa mendapatkan pasangan yang lebih baik dan tidak memiliki hubungan yang rumit seperti ini"ucap Yn

Jinyoung hanya diam mendengarnya. Pria itu juga sudah menitikkan air mata. Perasaan mereka sama terlukanya. Hubungan mereka tidak berjalan lancar. Hubungan mereka amatlah rumit.

"Aku harus kembali. Tolong, jangan katakan pada siapapun tentang keberadaan ku. Terutama, pada Jaehyun oppa. Dan tolong, lupakan aku"pinta Yn

Jinyoung tetap diam

"Aku permisi. Jangan mengejarku"ucap Yn, melangkah menjauh

Yn merasa lega, Jinyoung tidak mengejarnya. Yn berharap, Jinyoung tidak mengatakan pada siapapun tentang keberadaannya. Apalagi kepada Jaehyun.

"Yn? Kenapa lama sekali?"

Yn mendekati neneknya Jaehyun "mianhae halmeoni, tadi aku bertemu dengan Jinyoung saem"ucap Yn

"Lalu, apa yang dia katakan? Kamu baik-baik saja?"tanyanya khawatir

Yn tersenyum"gwenchana halmeoni"

"Jinjja?"tanyanya

Yn mengangguk"ne"

"Yn, pasti berat untukmu"ucapnya dengan menggenggam tangan Yn, Yn hanya tersenyum

"Nyonya Han Yee Joo"

"Halmeoni, kajja. Kita masuk, waktunya halmeoni fisioterapi"ucap Yn

"Ne"

Yn pun mendorong kursi roda sang nenek, mereka masuk ke dalam ruangan fisioterapi.

Hubungan Yn dan Jinyoung memang rumit, jika harus mereka lanjutkan. Tapi apa yang tidak mungkin, jika mereka memang di takdirkan bersama kan? Kita tunggu saja, bagaimana akhirnya mereka berdua. Apakah akan bersama, atau mereka menemukan pasangan mereka masing-masing nantinya.

•••••

Epilog

Jinyoung yang baru saja keluar dari lift dan berniat menuju IGD, harus melewati beberapa ruang poli rawat jalan.

Sesekali dia menyapa para perawat atau dokter yang lewat. Tepat saat dia akan melewati poli rawat jalan fisioterapi, matanya melihat sosok wanita yang dia sangat rindukan selama ini. Wanita itu baru saja keluar dari ruang berkas. Yn, wanita yang dia sangat rindukan.

"Yn?"gumamnya

Jinyoung menimbang-nimbang sejenak, apakah dia harus menemui wanita itu? Ataukah tidak? Tapi hatinya sudah berteriak untuk ingin segera memeluk wanita, yang kini berjarak 5 langkah darinya.

Jinyoung melupakan semua permintaan Yn untuk tidak menemui wanita itu. Jinyoung sudah terlalu rindu padanya. Dia segera melangkahkan kakinya dan menarik tangan wanita itu, masuk ke dalam pelukannya. Sepertinya, wanita itu terkejut dengan tindakannya.

"YAK"

"Saem? Apa yang kau lakukan?"






.



.

Note.

1. Cover book cerita ini aku ganti looh, coba di lihat deh (⁠。⁠・⁠ω⁠・⁠。⁠)⁠ノ⁠♡

2. Tadinya book ini mau aku cepetin tamat, tapi ternyata alurnya masih mulur dari yang aku perkirakan. Ya sudah, sabar aja nanti juga tamat. Tapi tidak tahu kapan.

3. Aku ngetik book ini, setiap bab kurang lebih hanya 1000-2000 kata. Nyampe 2000 kata juga, kalau aku kiyeng dan ada ide.

4. TOLONG.... AKU RINDU JAEHYUN OPPA (⁠。⁠•́⁠︿⁠•̀⁠。⁠)


Jangan lupa klik bintang

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro