Chapter 68
"Yn, kamu yakin mengerjakan tugas mu ini sendiri?"
"Yakin saem. Saya rela begadang, untuk mengerjakan tugas ini"ucap Yn
"Kamu sangat yakin, dengan judul kamu ini?"
"Yakin saem"
"Kenapa kamu ingin mengambil judul ini?"
"Jujur saem, judul ini adalah ide dari dosen pembimbing saya. Dia menolak judul yang saya ajukan dan memberikan ide gilanya, dengan memberikan judul penelitiannya"
Tapi ya kali, Yn jawab seperti itu. Bisa di cap jelek dong Yn.
"Karena kasus ini, merupakan masalah besar pada saat itu bahkan sampai saat ini. Meskipun tidak terlalu ramai, namun ini masih menjadi ketakutan tersendiri untuk beberapa orang. Bahkan, terdapat varian kasus lain yang hampir sama dengan kasus tersebut. Yang dimana, menunjukkan gejala yang sama dengan kasus tersebut. Sehingga sebagian masyarakat, khususnya lansia masih merasa khawatir jika mereka menunjukkan gejala yang hampir mirip dengan penyakit tersebut"ucap Yn
"Bagaimana Jinyoung saem, apa benar yang di katakan Yn?"
"Saya ijin menjawab. Benar, kasus tersebut hingga sampai saat ini masih menjadi ketakutan untuk sebagian masyarakat terkhususnya lansia. Jadi saya pun menyarankan Yn mengambil judul ini, karena sesuai dengan keadaan saat ini"ucap Jinyoung
"Yn ssi, anda harus bersyukur mendapatkan pembimbing seperti Jinyoung. Dan kamu harus benar-benar dalam menjalankan tugasmu, demi orang tua mu bangga padamu"
Beberapa nasihat diucapkan untuk Yn. Yn hanya diam mendengar nasihat itu.
Yn keluar dari ruangan sidang dengan mata yang sembab dan air mata masih mengalir di matanya. Di dalam ruangan sidang selama sidang proposal berlangsung, benar-benar menguras emosinya. Bukan marah, tapi lebih ke sedih, senang, takut, gugup, dia rasakan.
Memang sih pengujinya itu baik-baik, tapi entah kenapa Yn malah menangis di penghujung sidang berlangsung. Beruntung, sidangnya berjalan dengan baik dan Yn merasa lega. Apalagi, dosen pembimbingnya itu turut membantunya.
"Yn? Kau baik-baik saja?"tanya Bin Hee ketika Yn keluar dari ruangan sidang
Beberapa pasang mata, menatap Yn bingung karena dia menangis.
"Kenapa menangis, Yn?"tanya Hee Jun
Hiks hiks "aku hanya ingin menangis, tidak tahu alasan jelasnya apa"ucap Yn
Hee Jun dan Bin Hee saling tatap dengan wajah bingung nya, tapi kemudian mereka tersenyum karena mengerti maksud ucapan Yn.
"Tidak apa-apa, kamu sudah tenang karena sudah menjalani sidang proposal. Selamat melakukan penelitian mu"ucap Hee Jun
Yn menghapus air matanya dan menatap Hee Jun "hm terima kasih. Semangat untuk kalian, saat sidang nanti. Jangan terlihat gugup, nanti seperti aku yang menjadi nangis seperti ini"ucap Yn
Hee Jun mengelus kepala Yn "iya. Sudah, kamu bisa pulang sekarang. Hari ini, ada jadwal shift tidak?"tanyanya
"Aku shift malam hari ini"ucap Yn
"Ya sudah, kamu bisa pulang dan istirahat"ucap Hee Jun
Yn menganggukkan kepalanya "kalau begitu aku pulang ya? Kalian semangat"ucapnya
"Hm sana pulang"ucap Hee Jun
"Bye Bin Hee"ucap Yn
"Hati-hati di jalan Yn"ucap Bin Hee
Yn mengangguk "aku pulang duluan ya?"ucap Yn pada Hee Jun
Hee Jun mengangguk dan Yn pun menjauh dari ruangan, meninggalkan kedua pria yang masih menunggu giliran.
Yn berbalik badan menatap kedua pria yang masih menatapnya "Bin Hee, giliran kamu masuk ruang sidang"ucap Yn
Dia hampir lupa, jika setelahnya adalah giliran Bin Hee.
"Kim Bin Hee, silahkan masuk ruangan sidang"
Baru setelahnya, Bin Hee masuk ke dalam ruangan sidang.
"Bye Hee Jun"ucap Yn
Hee Jun terlihat melambaikan tangannya dan Yn berbalik badan, melangkah menjauh.
•••••
Malam hari, Yn melangkah memasuki lobby rumah sakit. Hari ini, dia menjalani shift malam sesuai perkataannya tadi siang pada Hee Jun dan Bin Hee.
"Yn?"
"Oh Bin Hee? Kamu shift malam juga?"tanya Yn, ketika melihat Bin Hee berjalan mendekatinya
"Iya. Sepertinya, yang hari ini sidang itu mendapatkan shift malam. Dan sepertinya, sudah diatur oleh pihak kampus"ucap Bin Hee
Yn menganggukkan kepala "iya mungkin ya"ucapnya
Mereka berjalan bersama menyusuri lorong rumah sakit. Malam ini, udaranya cukup dingin. Apalagi sore tadi Seoul di guyur hujan, yang menambah udara semakin dingin.
"Bye Bin Hee. Aku duluan"ucap Yn
"Ne"
Yn berbelok memasuki ruangannya terlebih dahulu dan Bin Hee, melanjutkan jalannya menuju ruangannya.
"Oh itu dia Yn"
Yn mengerutkan keningnya, bertanya-tanya ada apa.
"Ada apa?"tanya Yn
"Ini Jinyoung saem mencari mu"
Yn baru menyadari, jika pria yang ada dihadapannya itu adalah Jinyoung, pembimbingnya.
"Aku tinggal ya? Saem, saya permisi"
"Ne, gomawo"ucap Jinyoung
Tinggal lah Yn dan Jinyoung. Yn menatap dosennya itu dengan tatapan bingung.
"Ada apa saem? Saem mencari saya?"tanya Yn
Jinyoung mengangguk dan menarik tangan Yn, untuk keluar dari ruangan.
"Saem? Kita mau kemana?"tanya Yn bingung, ketika tangannya di tarik oleh dosennya itu
"Sudah makan malam belum?"tanya Jinyoung
Yn mengerutkan keningnya "hah?"
"Kamu sudah makan belum, Yn?"tanya Jinyoung lagi dengan meliriknya
Yn menggelengkan kepalanya. Jinyoung terus menarik tangannya, menuju kantin.
"Saem?"ucap Yn
Mereka memasuki kantin yang tampak sepi di malam hari. Hanya ada beberapa pengunjung yang berada di sana, sedang menikmati makanan atau sekedar minuman hangat.
"Duduklah"ucap Jinyoung, dengan menarik kursi
Yn duduk sesuai arahan Jinyoung, dan pria itu menuju ke salah satu stand untuk memesan sesuatu. Dan tak lama, kembali dengan membawa sepiring makanan dan segelas minuman.
"Makanlah"ucapnya
"Untuk saya?"tanya Yn
"Untuk siapa lagi?"tanya Jinyoung balik
"Tapi, kenapa?"tanya Yn
Yn bingung dengan sikap dosennya itu. Kenapa tiba-tiba sekali, dosennya mengajaknya ke kantin dan membelikannya makan. Untuk apa gitu loh.
"Kamu kan belum makan, ya kamu makan dulu. Untuk mengisi energi"ucap Jinyoung
"Saem, ini sudah jam 8.30 malam. Saya sengaja tidak makan, karena ini sudah lebih dari jam makan malam saya. Saya sudah membawa bekal buah, untuk saya ketika lapar"ucap Yn
"Jadi kamu tidak ingin makan? Padahal saya sudah membelinya untuk kamu"ucap Jinyoung
Yn terdiam, dia menatap makanan yang berada di hadapannya. Sebenarnya, ini sudah melewati waktu makan malam Yn. Apalagi dokter nya selama ini, hanya membolehkan Yn makan malam sesuai jadwal dan Yn pun selalu menurutinya. Makanya, makan malam di rumah tepat pukul 7 dan tidak lebih dari pukul 7.
"Saya akan makan sedikit. Karena jika tidak, pola makan saya akan berantakan. Selama ini, saya berusaha menjaga pola makan. Apalagi, semenjak saya di diagnosa hipotiroid"ucap Yn
Dosennya itu terlihat diam "kamu punya hipotiroid?"tanyanya
Yn menganggukkan kepalanya "ya sudah, kamu tidak usah makan. Sebentar, saya akan memesankan jus buah saja"ucap dosennya
Yn menghentikan Jinyoung, dengan menarik tangan pria itu "tidak usah saem, nanti takut tidak kemakan. Saya akan makan sedikit saja, sisanya akan saya bawa ke ruangan. Siapa tahu, ada teman saya yang belum makan"ucap Yn
"Sebentar. Karena mau kamu bawa ke ruangan dan akan diberikan ke teman kamu, akan saya minta ahjuma kantin nya untuk membagi nya"ucap Jinyoung, dengan membawa piring makan itu
Yn hanya terdiam menatap Jinyoung yang sudah berlalu. Tak lama, Jinyoung membawa kembali piring tadi dan sebungkus makanan.
"Ini yang untuk kamu bawa ke ruangan dan ini untuk kamu makan sekarang"ucap Jinyoung
Yn terdiam, karena Jinyoung benar-benar membaginya. Tapi, ada tambahan buah di piring makannya itu.
"Terima kasih saem"ucap Yn
Yn mulai memakan makanan yang Jinyoung berikan.
"Saem tidak makan?"tanya Yn disela-sela makannya
"Saya sudah makan"jawabnya
Yn mengangguk dan melanjutkan makannya.
Yn salah tingkah, dengan tatapan Jinyoung padanya. Yn menjadi merasa sedikit canggung, karena dosennya itu terus memperhatikannya.
"Ada apa saem? Kenapa, saem menatapku terus?"tanya Yn
Jinyoung tidak menjawab, tapi tangannya terulur ke arah sudut bibir Yn. Membuat Yn seketika terdiam dengan menatap dosennya itu.
"Ada nasi di pinggir bibir kamu"ucapnya
Yn seketika tersadar dan mengalihkan pandangannya, dia mengambil tissue dan mengelap sudut bibirnya dari kotoran sisa makanan.
"Sudah bersih"ucap Jinyoung
Yn menatapnya dan mengangguk
"Lanjutkan makanmu"ucap Jinyoung
Yn kembali melanjutkan makannya, dengan kecanggungan.
"Bisa tidak sih, jangan menatapku terus?"batin Yn berisik
Yn makan sambil menundukkan kepalanya, menghindari tatapan Jinyoung. Dia harus secepatnya menyelesaikan makannya dan segera pergi dari sini, Yn tidak kuat berlama-lama bersama dosennya ini.
"Sudah selesai?"
"Hah?"Yn terkejut mendengarnya
"Sudah selesai makannya? Kajja, kamu harus kembali ke ruangan"ucapnya
"Ah ne, saem"ucap Yn
Mereka segera berdiri dan berjalan keluar dari kantin.
Mereka berjalan bersebelahan. Yn kembali merasa kecanggungan bersama Jinyoung.
"Saem, shift malam juga?"tanya Yn, memecahkan keheningan dan kecanggungan yang dia rasa
"Ani, aku shift siang. Sengaja menunggu kamu"jawabnya
"Menunggu saya? Ah menunggu saya, untuk tahu saya sudah makan malam atau belum?"tanya Yn
Jinyoung menganggukkan kepalanya. Yn terkejut dengan respon nya. Yn tidak percaya, karena Jinyoung benar-benar menunggunya hanya sekedar untuk mengetahui dirinya sudah makan atau belum.
"Maksudnya apa sih?"
"Sudah masuk sana. Selamat bekerja. Besok pagi, kita sarapan bersama ya?"ucapnya
Yn terdiam mendengarnya "sarapan bersama? Maksudnya?" Batin Yn kembali berisik akan ucapan Jinyoung tadi. Dia bertanya-tanya, tujuan dosennya itu apa.
"Oh ya, untuk penelitian kamu nanti akan saya bantu. Kamu tenang saja"ucap Jinyoung
Yn hanya menganggukkan kepalanya
"Sudah sana masuk"ucap Jinyoung lagi
"Saya masuk ya saem?"ucap Yn
"Ne"ucap Jinyoung
Yn pun meninggalkan Jinyoung yang masih menatapnya. Yn buru-buru masuk ke dalam ruangannya tanpa melihat ke belakang, ke sosok Jinyoung yang masih mengawasinya.
"Yn? Habis darimana?"
"Ah ini, habis beli makan. Kamu sudah makan malam belum?"tanya Yn
"Belum nih. Mau makan, tapi males jalannya"
"Ya udah, kebetulan aku tadi beli. Ini di makan kamu aja"ucap Yn
"Loh itu kan punya kamu? Masa kamu kasih ke aku"
"Tidak apa-apa, tadi aku udah makan disana. Ini aku sengaja ngebungkus, barangkali ada yang belum makan malam"ucap Yn
"Jinjja? Gomawo yn"
Yn mengangguk dan temannya itu menerima makanan yang Yn bawa
"Makasih nya sama Jinyoung saem, karena dia yang beliin"batinnya, tapi Yn tidak mengutarakannya. Bisa-bisa, temannya curiga padanya
"Jinyoung saem kenapa sih? Dia kenapa jadi care gitu? Sampai rela nunggu, hanya untuk nanyain aku sudah makan malam atau belum. Bahkan, membelikan aku makan malam"
Yn bingung dengan sikap Jinyoung yang tiba-tiba itu.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro