Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 64

"pulang bersama siapa tadi?"tanya sang Ibu, ketika Yn memasuki rumah

"Ah kebetulan, tadi dosenku yang mengantar"jawab Yn

Ibunya menatapnya penuh selidik, membuat Yn tak nyaman dengan tatapan sang Ibu.

"Eomma, berhenti menatapku seperti itu"ucap Yn

"Wae? Eomma hanya menatapmu saja, memang tidak boleh?"tanya sang Ibu

"Ah Eomma. Appa, urus Eomma. Aku sebal dengan tatapannya"adu Yn pada sang Ayah sambung, yang duduk di sofa sambil menyaksikan tayangan televisi

"Sudah, biarkan saja Eomma mu. Sana, kamu bebersih diri. Sudah makan malam belum?"tanya sang Ayah sambung

"Sudah, tadi dosenku mentraktirku"ucap Yn

"Mwo? Dosen mu? Yang mengantarmu tadi?"tanya sang Ibu dengan terkejut

Yn menganggukkan kepalanya "Yn, katakan padaku. Modus apa yang dosen mu gunakan, untuk mendekati mu?"tanya sang Ibu

"Ih Eomma apa sih. Dia itu mentraktirku makan malam, karena aku sudah dia mintai tolong untuk menterjemahkan tumpukan jurnal bahasa Inggris nya"ucap Yn

"Ya siapa tahu, dari alasan minta tolong itu karena dia memang ingin dekat dengan mu. Iya kan?"ucap sang Ibu

"Ah sudahlah, bicara dengan Eomma itu membuat ku pusing. Aku ke kamar dulu"ucap Yn

Dia pun berlalu menuju kamarnya, meninggalkan Eomma dan Appa nya di ruang tv.

"Anak itu, masih saja tidak peka terhadap pria. Nanti terlambat menyadari, kecewa lagi"gumam Ibunya Yn

"Sudahlah, lagian dosennya terlalu jauh umurnya dengan Yn"ucap sang suami

Haera menatap suaminya itu"tahu dari mana, jika umurnya terlalu jauh dengan Yn?"tanyanya

"Mwo?"

"Tahu dari mana, umur dosennya Yn jauh dengan Yn?"tanya ulang Haera

"Ya, aku hanya menebak. Tidak mungkin kan, seorang dosen lebih muda dari Yn?"tanya sang suami

Haera menatap suaminya itu penuh selidik "sudahlah, kita lanjutkan saja menonton tv nya"ucap sang suami

Haera pun mengalihkan pandangannya kembali ke tv.

•••

"Ah lelahnya"gumam Yn dengan membaringkan tubuhnya ke ranjang

Tak ingin berlama-lama di kasur, dia segera bangkit dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

20 menit, dia pun keluar dari kamar mandi. Duduk dihadapan cermin dan mulai melakukan perawatan wajah. Entah sejak kapan, wajah Yn muncul jerawat. Pokoknya, wajahnya sedang tidak bagus akhir-akhir ini.

"Jika diperhatikan, wajahku kenapa muncul jerawat begini?"gumam Yn memperhatikan wajahnya melalui cermin

"Ah hormon ku tidak seimbang. Tapi kata orang tua, muncul jerawat tandanya sedang jatuh cinta. Tapi aku, jatuh cinta sama siapa coba?"gumamnya lagi

Ya, begitu juga Yn masih terdikte ucapan orang tua jaman dahulu. Jika keluar jerawat, tandanya sedang jatuh cinta. Padahal sih, munculnya jerawat karena hormon sedang tidak seimbang.

Tapi, memang bisa jadi bahwa sebenarnya Yn memang sedang jatuh cinta kepada seseorang namun tidak dia sadari.

Tok tok

Yn mengalihkan perhatiannya dari cermin, ke arah pintu kamar dan dia beranjak untuk segera membuka pintunya.

"Eomma?"gumam Yn

"Boleh Eomma masuk?"

Yn menganggukkan kepalanya dan membiarkan Ibunya masuk.

Ibunya duduk di pinggir ranjang Yn, Yn pun mendekati dan duduk disampingnya.

"Ada apa Eomma?"tanya Yn

"Eomma hanya ingin bertanya, kamu sedang dekat dengan dosenmu ya?"

Yn terkejut mendengarnya. Tiba-tiba sekali, Eomma nya bertanya seperti itu. Lagian, Yn sudah mengatakan tidak ada hubungan dengan siapapun. Kenapa bisa-bisanya bertanya seperti itu.

"Tidak. Memang nya kenapa?"tanya Yh balik

"Yakin? Kamu diantar pulang oleh dosenmu dan di traktir makan juga, jangan-jangan dia memiliki perasaan padamu. Tidak mungkin kan, dia mau dengan sukarela mentraktir kamu makan jika bukan ada mau nya?"

"Eomma. Kan tadi aku udah bilang, kalau dia traktir aku makan itu karena aku sudah membantunya menterjemahkan jurnal bahasa Inggris. Lagian, Eomma kenapa serius banget sih?"tanya Yn bingung

"Eomma hanya tidak ingin saja, nantinya kamu kecewa untuk kedua kalinya. Kamu itu tipe perempuan yang kurang peka,..."Yn mendelik mendengar ucapan Ibunya itu "Eomma hanya takut saja, ketika pria itu ternyata lelah mendekati kamu dan dia memilih mundur. Lalu kamu baru sadar, jika kamu juga memiliki perasaan yang sama dengannya. Kamu tidak ingin kan, kejadian itu terulang lagi?"tanya Ibunya

Yn terdiam mendengarnya "Yn, Eomma hanya ingin berpesan padamu. Untuk selalu menjaga diri dan yakinkan dirimu, jika kamu menyukai seseorang"lanjut sang Ibu

"Eomma. Aku tahu semua itu. Tapi untuk saat ini, aku hanya ingin fokus pada pendidikan ku. Tapi, jika memang ada seseorang yang menyukaiku ya akan aku lihat dulu seperti apa orangnya. Aku tidak akan terburu-buru. Wajar jika aku berhati-hati, sama hal nya saat dengan Hee Jun. Aku terlalu berhati-hati, karena saat itu kami bersahabat. Aku tidak ingin merusak persahabatan kami, tapi ternyata memang benar jika persahabatan antara wanita dan pria itu tidak akan bertahan lama. Pasti akan ada rasa yang tercipta di antara keduanya"

"Dan aku, terlambat menyadari itu. Sehingga aku kehilangan Hee Jun. Tapi tidak apa, aku masih memilikinya sebagai sahabat ku"ucap Yn

Ibunya menatapnya dan tersenyum "anak Eomma sudah dewasa, pasti tahu yang terbaik untuknya. Eomma akan selalu mendukungmu"ucapnya

Yn tersenyum dan memeluk Ibunya "gomawo Eomma"ucapnya

"Ne"

"Sudahlah, kamu istirahat. Ini sudah malam. Besok kamu shift apa?"tanya Ibunya

"Aku besok shift pagi"jawab Yn

"Ya sudah, istirahatlah. Good night"

"Good night Eomma. Have a nice dream"ucap Yn

"Have a nice dream"

Setelah mendapat balasan dari sang Ibu dan Ibunya keluar dari kamarnya, Yn segera mengunci pintu kamar dan membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur.

Menatap langit-langit kamar sejenak, terdiam merenung.

Membicarakan tentang Hee Jun, dia jarang berinteraksi dengan pria itu. Apalagi semenjak kesibukan praktik, dan dia tidak sekelompok dengan Hee Jun. Semakin bertambah jarang bertemu.

"Aku rindu"gumam Yn penuh dengan kesadaran dan air mata yang meluncur dari pelupuk matanya

Entah kenapa, dia jadi merindukan sosok Hee Jun dalam hidupnya.

Ting

Jinyoung saem

Besok temui saya di ruangan saya

Lamunannya tiba-tiba terpecah, akibat pesan masuk di ponselnya. Membaca pesan yang masuk dan ternyata, dari dosen pembimbingnya.

"Ah dosen ini, mengganggu saja"gumam Yn kesal

Tak ingin membalas, Yn pun mematikan ponselnya setelah membaca pesan itu.

•••

"Yn?"

Pagi yang cerah secerah hati Yn pagi ini. Namun itu tadi, sebelum seseorang memanggil namanya. Yn terhenti ketika namanya disebut, oleh sosok yang dari semalam menjadi topik utama pembicaraan sang Ibu dan berhasil mengetuk ruang rindu yang dia tutup.

Hee Jun

Pria dengan setelan yang sama dengannya, dan rambut yang ditata rapih kebelakang. Menambah ketampanan pada wajah adem Hee Jun.

"Oh Hee Jun-a?"ucap Yn

Tunggu, kenapa Yn menjadi gugup seperti ini? Aiiih ingat Yn, dia sudah memiliki kekasih. Kalian hanya sahabat.

"Sudah lama, kita tidak bertegur sapa"ucapnya

Yn tersenyum kecut mendengarnya

"Dia sadar juga ternyata" batin Yn

"Bagaimana kabarmu?"tanya Hee Jun

Yn mengangguk "baik. Kamu bagaimana?"tanya Yn

"Baik juga. Kamu, sedang..."Yn menaikkan sebelah alisnya, penasaran dengan apa yang akan Hee Jun ucapkan

"Sedang dekat dengan Jinyoung saem ya?"

Yn terdiam mendengarnya.

"Ternyata untuk memastikan, aku dekat dengan Jinyoung saem atau tidak"

"Apakah harus aku jawab?"tanya Yn

"Hm ya? Karena itu pertanyaan"ucap Hee Jun

"Biasa saja. Aku dekat juga, karena dia dosen pembimbing ku. Bin Hee juga dekat ko dengannya"ucap Yn

"Ah begitu ya?"gumam Hee Jun

"Wae?"tanya Yn

"Ani. Aku hanya penasaran saja. Karena moment yang dibuat Jinyoung saem itu"ucap Hee Jun

"Memangnya, kamu menyimpan nomor Jinyoung saem?"tanya Yn lagi

"Tidak. Aku tahu, dari beberapa senior di ruangan. Mereka ribut dan penasaran dengan perempuan yang Jinyoung saem publish dan ternyata, itu kamu"ucap Hee Jun

Yn menganggukkan kepalanya "aku hanya kebetulan membantunya untuk menterjemahkan jurnal, dan dia bilang karena aku fokus dengan jurnal itu. Makanya, dia mengambil fotoku"ucap Yn

Tunggu, kenapa Yn repot-repot menjelaskan pada Hee Jun tentang itu? Tidak peduli juga, mau Yn dekat atau tidak dengan dosennya itu. Kenapa Yn harus repot-repot menjelaskan?

"Ah aku harus segera ke ruangan ku. Aku duluan ya?"ucap Yn

"Yn tunggu"

Tarikan tangan Hee Jun, membuatnya mengurungkan niat untuk melangkah menjauh. Dia justru kembali menatap Hee Jun bertanya.

"Apa, kamu benar-benar tidak memiliki perasaan padaku?"tanya Hee Jun

Yn terdiam. Kenapa Hee Jun tiba-tiba bertanya seperti itu? Kenapa Hee Jun seolah ingin mengorek luka yang Yn usaha pendam? Kenapa Hee Jun menatapnya dengan tatapan penuh harap? Kenapa?

"Maksud kamu?"tanya Yn

"Kamu tidak menyukaiku? Berkali-kali aku mengatakan padamu, jika aku menyukaimu. Tapi kamu selalu menghindar dan berakhir tidak menjawab"ucap Hee Jun

"Kamu masih bahas itu? Disaat kamu sudah memiliki kekasih? Kamu masih menunggu jawabanku?"tanya Yn

Hee Jun menganggukkan kepalanya. Membuat Yn terdiam.

"Yn, aku sungguh menyukaimu, aku sungguh menyayangi kamu. Aku tahu, sekarang aku sudah memiliki kekasih. Tapi aku hanya ingin tahu, jika kamu memiliki perasaan padaku atau tidak. Itu saja"ucap Hee Jun

"Kita sahabat kan?"tanya Yn

"Ya. Dan aku ingin kita lebih dari sahabat, saat itu hingga saat ini"ucap Hee Jun

Yn tersenyum "kita menjadi sahabat saja, karena posisi kamu sudah menjadi kekasih orang lain. Aku tidak ingin menjadi orang ketiga dalam hubungan kamu. Cukup, kita sebagai sahabat saja"ucap Yn

"Yn. Jujur, kamu menyukai kan?"tanya Hee Jun

Yn terdiam sejenak "iya, aku menyukaimu. Aku terlambat menyadarinya, disaat kamu sudah menjadi kekasih orang lain. Itu karena aku takut, aku takut kehilangan kamu. Aku takut kita jadi asing disaat kita menjalin hubungan dan berakhir tidak baik. Aku takut persahabatan yang kita jalin sedari awal, akan berakhir buruk karena sebuah hubungan"ucap Yn

"Tidak Yn, aku janji tidak akan seperti itu"ucap Hee Jun

"Iya, tapi semuanya percuma. Kamu sudah milik orang lain, jadi lupakan itu. Kita tetap hanya sebagai sahabat"ucap Yn

Yn ingin segera melangkah menjauh, namun ucapan Hee Jun membuatnya kembali terhenti.

"Jika aku mengakhiri hubungan dengan Jihyo, apa kamu mau menjadi kekasih ku?"

Yn menatap Hee Jun tak percaya "mwo?"ucap Yn

Hee Jun mendekati Yn dan berdiri tepat di hadapannya. Menggenggam kedua tangan Yn dan menatapnya lekat.

"Aku akan mengakhiri hubungan ku dengan Jihyo, asal kamu mau menjadi kekasih ku"ucap Hee Jun

Yn tersenyum "michyeosseo?"ucap Yn

"Aku cemburu saat melihat foto kamu di publish oleh dosen itu, aku tidak suka melihat kamu berinteraksi dengan pria lain, aku cemburu. Ternyata aku masih mencintai kamu, Yn. Aku sadar, Jihyo hanya aku jadikan pelarian untuk kedua kalinya. Tapi kamu, masih tetap mengisi hatiku"ucap Hee Jun

Yn menjauhkan diri dari Hee Jun "ani. Aku tidak ingin menjadi perusak hubungan kalian. Aku lebih baik melupakan kamu, dari pada nerima kamu menjadi kekasihku dengan mengorbankan perasaan Jihyo"ucap Yn

"Tapi aku masih mencintaimu, Yn"ucap Hee Jun tak pantang menyerah

Yn hanya diam, tak menanggapi. Dia merasa gelisah. Di satu sisi, dia merasa senang karena ternyata Hee Jun masih mencintainya. Tapi di sisi lain, Yn tidak ingin membuat Jihyo terluka.

"Yn?"

Yn dan Hee Jun sama-sama menatap sosok pria tinggi dengan pakaian kemeja rapih berwarna putih, dan tak lupa tas kerja di tangannya.

"Saem?"ucap Yn

"Kalian sedang apa?"

"Tidak ke ruangan kalian?"

Pria itu bertanya kepada dua sosok anak adam yang berbeda jenis kelamin itu, yang masih terdiam.

"Kalian sedang ada masalah?"tanyanya, yang menyadari jika kedua manusia itu menunjukkan gelagat aneh

"Ani"

"Ne"

Keduanya menjawab bersamaan, dengan jawaban yang berbeda. Membuat pria tinggi yang lebih tua dari mereka, menatap bingung dengan jawaban keduanya.

"Ani saem. Ah. Saem, semalam menyuruhku ke ruanganmu itu ada apa? Kajja saem kita segera ke ruangan mu saja"

"Hee Jun, aku duluan"ucap Yn, dengan berusaha menarik Jinyoung pergi

Jinyoung hanya menuurut, ketika tangannya di tarik oleh Yn. Dia menatap Hee Jun sebentar, yang masih terdiam di tempatnya.

•••

Yn dan Jinyoung, keduanya sudah berada di dalam lift. Yn berhasil menjauh dari Hee Jun.

Menyadari jika tangannya sejak tadi masih memegang tangan Jinyoung, Yn segera melepaskannya dan meminta maaf atas sikapnya.

"Mianhae saem, aku asal tarik tanganmu saja"ucap Yn

Jinyoung memperbaiki lengan bajunya, yang sempat tertarik oleh Yn dan dia berdehem untuk menghilangkan kecanggungan.

"Gwenchana"jawab Jinyoung

"Ngomong-ngomong, kamu sedang ada masalah dengan pria tadi? Ah lebih itu, kamu kenal dengannya?"tanya Jinyoung penasaran

Yn menatap Jinyoung "dia teman saya juga, saem"ucap Yn

"Ah begitu rupanya. Teman ya? Kalian ada masalah apa?"tanya Jinyoung

"Tidak ada. Bukan masalah besar"ucap Yn

"Yakin? Tapi tadi dia mengatakan, jika kalian memang sedang ada masalah?"ucap Jinyoung

"Tidak saem. Bukan apa-apa"ucap Yn

"Jujur saja, siapa tahu saya bisa memberikan masukan"ucap Jinyoung

Yn menatap Jinyoung dan tersenyum kemudian "saem ngelunjak ya? Sepertinya penasaran sekali, dengan masalah saya"ucap Yn

Jinyoung terkejut mendengarnya "mwo? Kamu mengatai saya ngelunjak? Woah kamu mahasiswi bimbingan pertama saya, yang berani kepada saya"ucapnya

Yn tersenyum mendengarnya "mianhae saem"ucapnya

Ting

Lift pun terbuka, Jinyoung segera keluar. Namun tidak dengan Yn.

"Tidak keluar?"tanya Jinyoung

"Hah?"

"Tadi kamu mau ke ruangan saya kan? Kamu nanya kenapa saya, menyuruh kamu ke ruangan saya semalam?"ucapnya

Yn mengangguk dan kemudian berjalan keluar dari lift, mengikuti Jinyoung ke ruangannya.

Begitu mereka berjalan beriringan, banyak pasang mata yang menatap mereka.

"Saem? Mereka kenapa, melihat saya seperti itu?"bisik Yn

"Abaikan saja"ucapnya

Yn mengangguk dan tetap mengikuti Jinyoung, menuju ruangannya. Mengabaikan tatapan orang-orang disekelilingnya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro