Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 63

Rumah keluarga Jung sangat ramai saat ini. Semenjak kepulanganku dari rumah sakit, Jaehyun oppa membawa semua membernya dan Dream ke rumah untuk menjengukku. Padahal aku sakit biasa saja, hanya karena kelelahan. Tapi mereka khawatir nya berlebihan.

"Sudah di bilangan, jangan terlambat makan"

"Jangan suka malas makan"

"Jika lelah itu istirahat, Yn"

"Kamu sih, tidak pernah mendengar. Hanya jawab iya iya saja"ucap Jaehyun oppa

Dia menjadi orang kedua yang mengomel, setelah Eomma ketika mengetahui aku pingsan.

Menganggukkan kepala adalah respon yang kulakukan sebagai jawaban atas ucapannya itu. Aku tidak ingin membantah ucapannya, sama halnya ketika Eomma mengomel padaku ketika di rumah sakit. Itu menunjukkan bahwa mereka peduli padaku dan kesehatan diriku. Berbeda dengan Appa, beliau hanya diam. Entahlah, dia mungkin merasa sudah cukup Eomma dan Jaehyun oppa saja yang mengomeli diriku. Sehingga dia memilih diam.

"Nuna, nuna beneran kan sudah tidak apa-apa?"tanya Jisung

Aku tersenyum mendengarnya dan menganggukkan kepalaku "ne. Lihatlah, aku sudah tidak kenapa-napa. Tidak usah khawatir"ucapku

"Syukurlah"ucapnya

Aku tersenyum mendengarnya.

"Yn, jika kamu ingin makan sesuatu tetapi kamu bosan jika membeli diluar atau apapun. Kamu bisa menghubungi ku, ingat ya?"ucap Taeyong oppa

Aku tersenyum menatapnya "jinjja oppa? Tapi pasti, oppa akan sibuk dengan kegiatan"ucapku

"Jika aku memiliki waktu luang, ketika kamu menginginkan aku memasak untukmu. Tenang, aku akan membiarkannya"ucapnya

"Gomawo oppa"ucapku

"Tenang saja, aku sudah menganggapmu sebagai adikku"ucap Taeyong oppa

Kami mengobrol banyak hal. Dari mulai kegiatan grup iIlichil dan Dream, hingga kegiatan ku yang sibuk dengan tugas akhir ku yang masih setengah jalan.

Ngomong-ngomong, masih ingat kan jika Jaehyun oppa juga kuliah? Jaehyun oppa kuliah ditengah kesibukannya bersama member ataupun jadwal individu. Meskipun dia jarang masuk kelas offline, dia rajin mengikuti kelas online dan tugas pun selalu dia kumpulkan tepat waktu. Dan kabar bahagianya, dia mengatakan jika dia akan wisuda sebentar lagi.

"Oh iya. Appa, minggu depan aku wisuda. Appa dan Eomma luangkan waktu dan hadir di wisuda ku ya?"ucap Jaehyun oppa

"Ne? Wisuda? Kenapa baru bilang Jaehyun-a? Minggu depan, tepatnya kapan?"tanya Eomma

"Hmm mungkin sekitar hari kamis?"ucap Jaehyun

"Mwo? Kita belum membuat baju kembaran untuk menghadiri wisuda mu"ucap Eomma

"Ah Eomma tidak usah. Pakai pakaian seadanya saja, yang penting rapih"ucap Jaehyun

"Mana ada. Wisuda itu hari bahagia yang dilakukan sekali seumur hidup. Jadi harus berpenampilan yang baik agar menjadi kenangan indah, yang pernah kamu lakukan"ucap Eomma

"Sarimbitan batik khas Indonesia bagus mungkin ya? Itu biasa digunakan oleh orang Indonesia, ketika menghadiri suatu acara. Ah ani. Pakai motif khas Korea Selatan saja. Bagaimana?"lanjutnya

"Ne. Terserah Eomma saja"ucap Jaehyun oppa mengalah

"Eomma, itu kan hari nya Jaehyun oppa. Kenapa Eomma yang excited?"tanyaku

"Memangnya kenapa? Eomma tidak boleh excited untuk wisuda Jaehyun? Nanti jika kamu wisuda juga, kita buat baju kembaran juga"ucap Eomma

Aku berdecak kesal dengan ucapannya. Sifat Ibu-ibu Indonesia nya masih terasa kental dalam diri Eomma. Ah bukan bermaksud mengatai, tapi memang benar jika Ibu-ibu Indonesia itu selalu kepingin berpenampilan wah di suatu acara. Padahal jelas, itu acara bukan miliknya atau bukan hanya keluarganya saja. Tapi mungkin dengan begitu, menjadi kebahagiaan sendiri untuk mereka sih ya. Tapi kan tetap saja, tidak boleh berlebihan ya.

"Kalau kami, kami akan memiliki pakaian kembar juga tidak eomeoni?"tanya Johnny oppa

Kami menatapnya "hmm boleh, jika kalian mau"ucap Eomma

"Tentu mau eomeoni. Apalagi, pakaiannya kembar dengan Yn. Pasti nanti, Eomma ku akan iri melihatnya"ucap Johnny oppa

Kami tertawa mendengarnya. Memang bukan rahasia lagi, jika Eomma Suh akan bersikap seperti itu. Sebab Eomma Suh, benar-benar sudah menganggap aku anaknya.

"Ne, pamerkan nanti kepada Eomma mu"ucap Eomma

"Tentu akan aku lakukan"ucap Johnny oppa semangat

Kami akhirnya terus membicarakan tentang pakaian yang akan dibuat sepadan atau disebut sarimbitan. Karena selain Eomma yang semangat, anak Illichil dan Dream juga semangat sekali. Tapi entahlah, nanti kita akan membuat baju sarimbit atau tidak.

°°°

Pagi hari menjelang, Yn baru membuka matanya ketika matahari sudah naik di ufuk timur. Melihat jam di ponsel adalah hal yang sering Yn lakukan, dibanding melihat melalui jam Wacker yang berada di meja samping kasurnya.

"Jam 9.15"gumamnya

Dia beranjak dari tempat tidur dan segera masuk ke dalam kamar mandi. Beruntunglah hari ini dia memiliki shift malam, jadi bisa santai hingga sore.

Setelah mandi dan berganti pakaian, Yn segera keluar dari kamar dan menuju ruang makan.

"Oh oppa ada di rumah?"tanya Yn, ketika melihat Jaehyun sedang bersantai di ruang tv

"Oh hari ini tidak memiliki jadwal, kami diberikan waktu libur selama beberapa hari"jawab Jaehyun

Yn mendekati Jaehyun dan duduk di sampingnya.

"Eomma dan Appa sudah berangkat?"tanya Yn

"Sudah dari pagi. Kamu sudah baikan?"

Jaehyun mengulurkan tangannya dan menempelkan punggung tangannya di dahi Yn.

Yn menganggukkan kepalanya "tenang saja, sudah di kasih vitamin kan kemarin. Jadi sudah baik-baik saja"jawabnya

Jaehyun mengangguk, ketika dirasa dia tidak merasakan suhu hangat di tubuh Yn"Mau sarapan? Akan aku hangatkan makanan untukmu"ucap Jaehyun

"Ahjuma dimana?"tanya Yn

"Dia sedang ke pasar, barusan berangkat"ucap Jaehyun

"Arraseo. Aku lapar"ucap Yn

Jaehyun tersenyum dan pria itu mulai beranjak menuju dapur. Yn mengikuti langkah kakaknya itu dan duduk di meja mini bar.

"Hari ini shift apa?"tanya Jaehyun

"Searusnya, aku shift malam. Tapi aku mendapatkan ijin untuk beberapa hari kedepan, untuk istirahat"jawab Yn

"Ada bimbingan dengan dosen?"tanya Jaehyun lagi

"Tidak ada. Jinyoung saem menyuruhku untuk istirahat dulu"ucap Yn

"Jinyoung?"tanya Jaehyun

Yn menganggukkan kepala nya "ne. Dosen pembimbing ku. Dia seorang dokter di rumah sakit tempat ku praktik, kebetulan dia juga menjadi dosen di kampus. Dia ditunjuk sebagai dosen pembimbing, untuk mahasiswa tingkat akhir"ucap Yn

"Wae?"lanjut Yn

"Ani. Hanya namanya mirip dengan orang yang ku kenal"ucap Jaehyun

"Nama oppa juga, banyak yang menyamai"ucap Yn

"Ah iya benar juga"ucap Jaehyun

Jaehyun menghidangkan makanan yang sudah dia hangatkan, dihadapan Yn.

"Makanlah. Nanti minum obatmu. Eomma menyuruhku untuk mengingatkan mu minum obat"ucap Jaehyun

"Ne. Terima kasih untuk makanannya"ucap Yn

Dia mulai makan dengan semangat. Jaehyun memperhatikan adiknya itu. Pria itu tersenyum, ketika makanan mengotori pinggir pipi Yn.

"Makan pelan-pelan, aku tidak akan memintanya"ucap Jaehyun dengan membersihkan makanan yang berada di pipi adiknya

Yn tersenyum "aku sangat lapar hari ini. Karena kemarin aku tidak nafsu makan"ucap Yn

"Arraseo. Makanlah lagi"ucap Jaehyun

Jaehyun dengan setia menemani Yn menghabiskan sarapannya dan menyingkirkan piring kotor itu, ketika Yn sudah selesai makan.

"Gomawo oppa"ucap Yn

"Ne. Duduklah di ruang tv dulu, aku akan mencuci piring mu dulu. Nanti akan aku ambilkan obatmu"perintah Jaehyun

"Ne"

Yn meninggalkan Jaehyun yang sedang mencuci piring di dapur.

Tak lama, Jaehyun selesai dan segera mengambil obat untuk Yn minum.

"Minumlah obatmu"

"Kenapa harus minum obat sih? Padahal aku sudah merasa baik-baik saja"ucap Yn

"Dokter meresepkan kamu obat, tandanya tahu jika tubuh kamu itu masih sakit dan butuh penopang"ucap Jaehyun

"Ne. Gomawo"ucap Yn dan segera minum obat itu

Mereka berdua pun menonton TV bersama.

°°°

Hari berlalu begitu cepat. Yn menjalankan rutinitas seperti biasa. Bahkan dari kemarin, dia sudah dimintai tolong oleh dosennya untuk melakukan beberapa tugas. Seperti menterjemahkan jurnal bahasa Inggris milik sang dosen.

Saat ini, dia bersama Saemi sedang berada di kantin rumah sakit. Mereka berdua baru sempat memiliki waktu istirahat untuk mengisi perut mereka, setelah berganti dengan rekannya yang lain. Kebetulan, kali ini Yn dan Saemi memiliki jadwal shift yang sama di siang hari.

"Duduk disebelahnya sana saja"ucap Saemi

Mereka pun mendekat ke meja yang kosong

"Yn mau pesan apa?"tanya Saemi

"Sama kan saja"ucap Yn

"Minumnya?"

"Sama"ucap Yn lagi

Saemi pun meninggalkannya untuk memesan makanan mereka.

"Ciee... Yang semalam fotonya masuk moment status Jinyoung saem"

Yn menatap 2 orang pria yang baru saja memasuki kantin. Yn mengerutkan keningnya mendengar itu. Tampaknya, dia belum paham maksud perkataan teman satu bimbingan nya itu.

"Maksud mu?"tanya Yn bingung

"Moment status Jinyoung saem? Memangnya Yn melakukan apa?"tanya Saemi, dia baru saja datang dengan membawa pesanan mereka

"Entahlah"jawab Yn

"Ini makanannya"ucap Saemi

Yj menerimanya dan menyimpannya dimeja

"Lihatlah status Jinyoung saem. Itu kamu kan?"

Yn langsung membuka ponselnya "dimana?"tanyanya

"Di moment aplikasi WhatsApp"

Yn segera mencari keberadaan status yang di maksud, Saemi pun ikut penasaran dibuatnya.

"Woah benar ternyata"gumam Saemi

"Ah ini karena Jinyoung saem, meminta bantuan ku saat itu"ucap Yn

"Baru kamu, yang masuk status Jinyoung saem. Dia jarang membuat status tentang perempuan atau mahasiswi nya"

"Dia mungkin menyukai Yn"celetuk Bin Hee, sahabat Yn

"Hey mana ada. Mungkin, kebetulan saja.  Lagian, caption nya juga aku hanya dijadikan asistennya"ucap Yn

"Benar. Mungkin kebetulan karena Yn terlalu fokus, dan saem gemas dengan itu"ucap Saemi dengan mengunyah makanannya

"Iya, terserah kalian saja"balas Bin Hee


Yn berjalan bersama Saemi, untuk kembali ke ruangan mereka. Yn sekali lagi memperhatikan kembali foto dimana dirinya, sedang mengerjakan beberapa tugas atas suruhan Jinyoung. Dia tidak tahu sama sekali, jika dosennya itu akan mengambil gambarnya dan mempostingnya.

"Dia sadar tidak sih dengan apa yang dilakukannya?"gumam Yn

"Apanya?"tanya Saemi

Yn menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Yn?"

Yn menatap seorang pria, yang baru saja dia bicarakan. Pria itu berdiri tak jauh dari mereka dengan kedua tangan, yang dimasukkan ke dalam saku celana berbahan satin warna hitamnya.

"Ne saem?"Jinyoung memberikan kode dengan tangannya, untuk Yn mendekat

"Hanya Yn saja, saem?"tanya Saemi

Yn menatap Saemi sejenak, kemudian menatap Jinyoung. Dosennya itu mengangguk.

"Kalau begitu, aku duluan ya?"ucap Saemi

Dia pun pergi meninggalkan Yn dan Jinyoung.

Yn mendekati dosennya dan berdiri di hadapannya. Melihat dosbing nya ini, Yn jadi ingin bertanya tentang moment yang pria itu posting.

Kenapa diam-diam Jinyoung memposting status yang berisi fotonya? Apa alasannya?

"Ayo ke ruangan saya. Saya ingin meminta bantuan lagi padamu"ucapnya

Yn mengikuti langkah dosennya menuju ruangan kerja pria itu, dan duduk di kursi di hadapannya ketika dipersilahkan.

"Tolong kamu kerjakan itu"ucap Jinyoung, dengan menyerahkan setumpuk jurnal

Yn memperhatikan sejenak pada tumpukan kertas dan menatap Jinyoung setelahnya.

"Saem menyuruh saya melakukan terjemahan lagi?"tanya Yn

Yang diberi pertanyaan mengangguk dengan enteng. Melihat itu, Yn menghela nafasnya kasar.

"Saem. Saya disini juga mempunyai kegiatan. Saya harus memenuhi tanggung jawab saya sebagai mahasiswi yang sedang praktik, kenapa saem seenaknya menyuruh saya?"tanya Yn

"Saya sudah meminta ijin pada kepala perawat diruanganmu dan dia mengijinkan"ucapnya

Yn terkejut bukan main mendengarnya. Pria di hadapannya ini, benar-benar keterlaluan.

"Saem? Saya juga ingin praktik, tidak ingin harus melulu pusing dengan tugas terjemahan milikmu ini"ucap Yn tak terima

"Kamu menolaknya?"tanya sang dosen yang merupakan dokter itu

Yn terdiam sejenak, kemudian mengambil tumpukan jurnal itu.

"Dimana saya harus mengerjakannya?"tanya Yn kesal

"Di meja saya dan gunakan komputer saya"

Yn menghela nafas, kemudian duduk di kursi kerja Jinyoung. Mengambil alih komputer Jinyoung.

Yn mulai mengerjakan dari selembar jurnal, yang isinya full bahasa Inggris. Jinyoung ini, mentang-mentang Yn pandai bahasa Inggris jadilah Yn dimanfaatkan olehnya.

Yn sudah tak menghiraukan pria itu entah akan kemana atau melakukan apa. Yn hanya memfokuskan diri pada tumpukan jurnal, yang harus dia cepat selesaikan.

4 jam berlalu, Yn baru saja menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen nya. Yn merasa tubuhnya lelah, karena sedari tadi bertatapan dengan komputer dan tumpukan jurnal yang akhirnya selesai setelah dia merasa ingin muntah. Yn menatap dimana dosennya berada, yang ternyata sibuk dengan pekerjaannya yang lain di meja biasa dia menerima tamu.

"Ekhem"

Yn berdehem memecahkan keheningan yang terjadi di dalam ruangan itu. Sang dosen menatapnya sejenak dengan sebelah alisnya yang terangkat.

"Kau sakit?"

Pertanyaan itu yang muncul dari mulut dosennya.

"Ani"jawab Yn

"Lalu? Ah tenggorokan mu kering? Jamkkaman, saya belikan minum di kantin"ucap dosennya itu

Yn segera menghentikan sang dosen, sebelum benar-benar pergi. 4 jam ngapain aja, Yn tidak disediakan minuman?

"Ck saem baru sadar, kalau saya haus sedari tadi? Ya ampun"gumam Yn

"Saya sudah menyediakan minuman untukmu"ucapnya dengan menunjuk ke arah meja

Yn menatap arah yang ditunjuk, dia merasa malu dan segera meraih sekaleng minuman soda.

"Minum air putih saja. Sudah malam. Atau mau saya belikan yang lain?"ucap Jinyoung

Yn menatapnya dan dia mengikuti ucapan sang dosen, dia mengembalikan minuman kaleng itu dan mengambil sebotol air mineral.

"Tidak usah, ini saja"ucap Yn, Lalu dia menenggaknya.

"Gomawo saem"ucap Yn

"Hm. Kalau lelah, istirahat saja. Tapi, apa sudah selesai?"

"Hm sudah"ucap Yn

Jinyoung berdiri dari duduknya dan berjalan mendekati Yn berada. Jinyoung berdiri dibelakang kursi yang Yn duduki, dia mengecek hasil kerja Yn di komputer nya.

Yn terdiam, ketika jarak Jinyoung dan dirinya terlalu dekat. Aroma parfum Jinyoung yang segar, menyapa indera penciumannya. Meskipun sudah malam, dosen yang merangkap dokter itu masih tercium wangi sekali.

"Saem?"ucap Yn, kikuk

"Ne?"balas Jinyoung, yang masih fokus pada posisinya

"Foto. Foto di status mu, itu aku kan?"tanya Yn

Jinyoung terdiam dan menunduk, untuk menatap Yn.

"Foto?"tanya Jinyoung

Yn menganggukkan kepalanya "di moment WhatsApp, saem"ucap Yn

"Ah mianhae, saya lancang memposting fotomu tanpa ijin. Saya hanya,..."

Yn menunggu kelanjutan dari ucapan dosennya itu. Tapi sepertinya, dosennya bingung ingin memberikan alasan apa.

"Gwenchana saem. Aku berharap sih, tidak ada yang salah paham tentang itu"ucap Yn

"Ani. Tidak akan ada yang salah paham, apalagi caption yang kutulis seperti itu"

Yn menganggukkan kepalanya.

Mereka terdiam. Keadaannya, entah kenapa menjadi canggung.

"Hm saem?"ucap Yn

"Ne?"balas Jinyoung

Dosennya merespon dengan cepat. Yn tersenyum dibuatnya, apalagi wajah dosennya itu terlihat terkejut.

"Ada imbalannya kan, anda menyuruh saya mengerjakan beberapa tugas milik mu ini?"tanya Yn

Jinyoung mengangguk mantap"Tentu. Tambahan nilai, karena kamu sudah membantuku"

Yn tersenyum dan menganggukkan kepalanya "untuk foto yang anda posting, ada tambahan nya tidak?"tanya Yn

Dosennya itu menatapnya "mwo?"

"Ani. Geunyang. Saem memposting foto saya, pasti dilihat oleh semua kontak di ponsel saem. Pasti mereka tahu, jika itu saya. Mereka pasti akan berpikir, jika saya ada sesuatu dengan saem. Meskipun caption saem seperti itu"ucap Yn

Jinyoung masih berusaha mencerna apa yang Yn ucapkan. Tampaknya, dia tidak paham arah pembicaraan Yn.

"To the point saja, Yn"

"Ada tambahan nilai saem, untuk foto itu. Wajah saya di lihat semuanya loh, di kontak anda"ucap Yn

Jinyoung tak habis pikir dengan ucapan anak bimbingannya itu. Jinyoung tersenyum dibuatnya.

"Arraseo. Akan saya tambah nilai mu"ucapnya

Yn tersenyum senang mendengar itu "assa... Saem, kirim foto saya yang banyak juga tidak apa-apa. Asalkan, saem tambahin nilai saya. Saya ikhlas ko"ucapnya

Jinyoung menggelengkan kepalanya dengan tingkah mahasiswinya itu. Dia tadinya takut saja, jika Yn akan marah. Namun ternyata di luar dugaan, perempuan itu malah minta tambahan nilai dan menyuruhnya memposting yang banyak fotonya.


•••

"Saem?"ucap Yn, ketika melihat moment yang Jinyoung posting

"Hm?"balas Jinyoung

"Saem beneran, posting foto saya?"tanya Yn

Jinyoung mengangguk "kan kata kamu, asal di tambah nilai mu, maka saya bisa posting fotomu yang banyak"ucapnya

Yn ternganga mendengarnya. Dosennya ini, benar-benar menganggap ucapannya serius.

"Saem menganggap ucapan saya serius? Padahal itu hanya sindiran loh"ucap Yn

Jinyoung diam mendengarnya "oh saya kira, itu persetujuan dari kamu"ucapnya

Yn memejamkan matanya kesal. Dosennya ini seorang dokter, IQ nya bagus, tapi dengan kata-kata tersirat Yn saja bisa disalah artikan.

"Hapus sekarang, saem"ucap Yn

"Kamu kan baru saja saya traktir makan"ucap Jinyoung

Yn merasa geram dan pergi keluar dari restoran, meninggalkan Jinyoung. Melihat itu, Jinyoung tersenyum diam-diam dan segera mengejar Yn.

"Akan saya hapus"ucap Jinyoung

Yn meliriknya sekilas

"Tapi nanti"lanjutnya

Yn tak menggubris dan segera masuk ke dalam mobil Jinyoung, yang sudah Jinyoung buka kuncinya.

"Lucu sekali dia"gumam Jinyoung

Dia pun segera masuk ke dalam mobil dan menjalankan mobilnya.

"Shift kamu sudah selesai kan?"tanya Jinyoung

"Hm"

"Arraseo. Saya akan mengantar kamu pulang"ucap Jinyoung

"Memangnya saem tahu, alamat rumah saya?"tanya Yn

"Masukkan alamat rumah mu, pada GPS"perintah Jinyoung

Mendengar itu, Yn berdecak kesal. Namun tetap, memasukkan alamat rumah keluarga Jung.

Bersiap berangkat. Perjalanan 23 km. Total waktu perjalanan, kurang lebih 15 menit.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro