Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 59

Yn pov

Minggu ini, merupakan hari pertama aku menjalani praktik di lapangan. Sekaligus, menjadi hari pertama aku menyusun tugas laporan akhir kuliah. Akan tetapi, untuk pembagian dosen pembimbing pun belum diberikan hingga saat ini. Jadilah kita harus bersabar, hingga saatnya dosen pembimbing di ketahui.

Aku bersama teman-teman seangkatan dan adik tingkat, berjalan memasuki rumah sakit yang digunakan untuk kami praktik.

Rumah sakit besar milik pemerintah. Rumah sakit ini karena milik pemerintah, maka rumah sakit ini lah yang digunakan sebagai tempat pendidikan. Dalam arti, yang digunakan untuk mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai universitas jurusan kesehatan untuk menjalani tugas lapangan mereka.

Sebenarnya, untuk praktik bisa rumah sakit atau fasilitas kesehatan dimana saja. Jika universitas memiliki hubungan kerjasama dengan fasilitas kesehatan yang lain. Hanya saja, pemerintah mengeluarkan instruksi untuk mulai tahun ini semua mahasiswa dan mahasiswi kesehatan, akan di kirim praktik lapangan hanya di rumah sakit milik pemerintah ini. Karena lumayan juga, rumah sakit pemerintah merupakan rumah sakit terbesar di pusat Seoul.

"Eh tahu tidak sih? Ada dosen baru di kampus kita dan dia terpilih menjadi dosen pembimbing untuk tugas akhir kita"

"Eoh jinjja? Nugu-nugu?"

"Dosen tampan itu"

"Aaah jinjja?"

"Woah aku berharap, dia menjadi dosen pembimbing ku"

"Memangnya ada dosen baru ya?"tanyaku pada Sae Mi, yang berjalan di sebelahku

Ngomong-ngomong, meskipun aku menyalahkan ketiga sahabat ku karena tidak mencegah Hee Jun yang kembali menjalin hubungan dengan JiHyo, aku tidak sepenuhnya marah ko. Aku hanya menyampaikan uneg-uneg ku saja saat itu. Bener deh. Ya walaupun, emang marah sih tapi mereka tidak salah sepenuhnya dalam hal ini.

"Ada. Dia baru join di kampus kita beberapa minggu lalu. Tepat saat kamu, tidak masuk kuliah"ucap Sae Mi

Ah pantas saja, aku tidak mengetahuinya.

"Ah pantas, aku baru tahu"ucapku

"Dia tampan loh, masih mudah juga. Dia juga merupakan seorang dokter di rumah sakit ini"ucap Sae Mi

"Berapa umurnya?"tanyaku

Aku hanya ingin tahu saja ya, umur dosen itu. Karena rata-rata, dosen ku sudah berumur semua.

"28 tahun"ucap Sae Mi

Aku terkejut mendengarnya. Aku menatap Sae Mi tak percaya.

"28 tahun? Jinjja?"tanyaku ulang

Sae Mi Menganggukkan kepalanya.

"Dia dokter apa?"tanyaku penasaran

"Katanya sih, disini dia dokter umum. Padahal, dia merupakan spesialis bedah thoraks"ucap Sae Mi

"Aneh. Padahal spesialis bedah, kenapa malah praktiknya umum?"ucapku

"Memangnya kenapa, jika saya ingin nya di bagian dokter umum?"

Aku berjengit kaget, akan ucapan seseorang yang tiba-tiba. Aku menatapnya dan terkejut, pria menyebalkan itu yang ternyata mengejutkan ku.

"Neo?"ucapku terkejut

Pria itu tersenyum miring menatapku.

"Diantara kalian, yang bernama Min Yn yang mana?"tanya pria itu

Aku menatap nya tak percaya. Kenapa dia menyebut namaku?

Semuanya menunjuk ke arah ku, yang berdiri di samping Sae Mi. Pria itu menatapku dan tersenyum miring.

"Jadi kamu, yang bernama Min Yn Mahesa?"tanyanya

"Eoh, wae?"tanyaku ketus

Dia kembali tersenyum miring "chukhae. Kau menjadi mahasiswi di bawah bimbingan ku"ucapnya

Aku terkejut mendengarnya. Apa katanya? Aku menjadi mahasiswi bimbingan nya? Hell no. Big no. Pria menyebalkan ini. Bisa-bisa, sepanjang aku konsul akan selalu membahas tentang bunuh diri dan bisa-bisa juga dia menasehati ku.

"Silheo"ucapku

Dia menaikkan sebelah alisnya dengan menatapku "wae?"tanyanya

"Pokoknya tidak mau"ucapku

"Kalau begitu, silahkan komplain ke bagian akademik. Saya tidak rugi, melepas satu mahasiswi yang tidak ingin menjadi mahasiswi dibawah bimbingan saya"ucapnya

Sae Mi menyenggol lenganku, membuatku menatapnya bingung.

"Ini kesempatan langka, bisa mendapatkan dosen yang muda sebagai dosen pebimbing. Siapa tahu, dia membantu mempermudah tugas akhir mu"bisik Sae Mi

Aku menatapnya tak percaya. Bisa-bisanya berkata seperti itu.

"Saem, selain Yn yang menjadi mahasiswi di bawah bimbingan mu. Siapa lagi saem?"

Mahasiswa dan mahasiswi lainnya pun penasaran, akan jawaban dosen menyebalkan di hadapan ku ini.

"Min Yn, Kim Hee Bin dan Jang Eun Seok. Tiga itu, yang menjadi mahasiswa dan mahasiswi dibawah bimbingan saya"ucapnya

"Woah jinjja saem? Aku masuk ke dalam kelompok bimbingan mu?"tanya seorang pria, bernama Jang Eun Seok

"Kau bernama siapa?"tanya dosen itu

"Jang Eun Seok imnida"

Dosen itu menganggukkan kepalanya

"Saem, kita belum berkenalan. Siapa namamu?"

"Eoh saem, kita belum mengetahui namamu. Kita juga tidak pernah di ajarkan olehmu dikelas"

Ah jadi dosen ini, memang tidak mengajar di kelas ku. Pantas saja, mereka tidak ada yang menyebutkan nama dosen ini sepanjang mereka membicarakannya.

"Jung Jinyoung, nama saya"ucapnya

"Waaah annyeong Jinyoung saem"

Dosen itu tersenyum. Aku sempat terdiam melihatnya.

"Omo. Senyumnya kenapa manis sekali. Berbanding terbalik dengan sifatnya yang menyebalkan"

"Baiklah, kalian silahkan masuk ke ruang meeting room. Berkumpul bersama mahasiswa dari kampus lain. Hari ini, kalian akan perkenalan lingkungan terlebih dahulu"ucapnya

"Ne saem"

Kami pun mulai menuju ruangan yang di maksud. Baru saja aku akan melangkah bersama Sae Mi, suara pria menyebalkan itu terdengar memanggil namaku.

"Yn ssi?"

Aku dan Sae Mi menatapnya

"Saya ingin berbicara dengan Yn sebentar. Kamu bisa ke ruangan duluan"ucapnya, menyuruh Sae Mi untuk masuk ruangan duluan

Sae Mi pun mengangguk dan mulai berjalan meninggalkan ku. Aku menatap pria menyebalkan di hadapan ku ini.

"Wae?"tanyaku malas

"Mulai hari ini, kita akan bimbingan. Saya mau, kamu sudah menentukan judul apa yang akan kamu ambil"ucapnya

Aku terkejut mendengarnya. Apa-apaan itu. Kami Saja belum ada obrolan tentang bimbingan dengan serius, kenapa langsung meminta judul?..

"Saem. Kita saja belum ada pembicaraan serius tentang ini, kenapa langsung minta judul? Saem saja belum memberikan petunjuk, apa yang harus kami ambil"ucapku

"Saya membebaskan kalian ingin mengambil judul apa. Yang menurut kalian mampu dan kuasai saja. Saya hanya membimbing kalian. Simpel"ucapnya

"Iya saem, hanya saja. Saya saja belum tahu, ingin mengambil judul apa"ucapku

"Kamu masih bingung, tapi mungkin tidak dengan kedua teman kamu"ucapnya

Ah iya, aku baru ingat. Kedua orang itu, mungkin saja sudah memiliki judul untuk tugas akhir ini.

"Bagaimana?"tanyanya

"Tapi saya benar-benar belum menemukan judul yang pas, saem"ucapku

"Kamu seharusnya, sudah mempersiapkan judul sedari awal. Banyak referensi judul dari senior-senior kamu"

Aku menghela nafasku. Masih pagi, tapi sudah mendapatkan wejangan"arraseo. Akan saya pikirkan, akan mengambil judul apa"ucapku

Dia tersenyum puas "okay. Saya tunggu judul mu. Temui saya nanti siang selesai kalian orientasi lingkungan, di tempat ini lagi"ucapnya

"Hari ini banget saem?"tanyaku

"Ne"

"Jam berapa saem?"tanyaku

Dia menatap jam di tangannya "jam 11.30"ucapnya

"Ne saem"jawabku malas

"Sudah sana, masuk ke ruangan"ucapnya

Aku pun berjalan memasuki ruangan meeting, tanpa berbicara apapun dengannya.

Aku duduk disebelah Sae Mi. Beruntung, acaranya belum di mulai.

"Tadi Jinyoung saem, berbicara apa saja?"bisik Sae Mi

"Minta judul tugas akhir"ucapku pelan

Sae Mi terkejut mendengarnya "woah semangat ya. Aku belum tahu, dosen pembimbing ku siapa"ucapnya

Dia sih enak, bukan mendapatkan dosen menyebalkan itu. Lah aku? Ah kenapa seperti ini sih.

°°°

Siang hari, sesuai pesan dosen menyebalkan itu. Aku, Hee Bin dan Eun Seok pun menemui nya di tempat yang tadi pagi.

Dia ternyata sudah berdiri, menunggu kedatangan kami.

"Saem"

Dia menatap kami, yang berjalan mendekatinya.

"Bagaimana? Yn sudah mengatakan pada kalian, tentang saya yang ingin tahu judul yang kalian ambil?"tanyanya

Jelas sudah lah. Aku langsung memberitahukan tentang itu pada kedua orang disamping ku ini. Respon nya? Mereka biasa saja. Karena sudah memegang judul apa yang ingin mereka ambil. Curang kan?

"Sudah saem"

"Bagus. Sudah tahu, kalian ingin mengambil judul apa?"tanyanya

Ketiga pria itu berbicara mengenai judul tugas yang ingin kedua pria itu ambil. Aku hanya terdiam, memikirkan judul apa yang ingin aku ambil.

Aku memisahkan diri dari ketiga pria itu. Aku memilih duduk di kursi yang tersedia dan mengeluarkan ponsel ku untuk mencari referensi judul tugas akhir.

°°°

Tanpa Yn sadari, mata pria yang menjadi dosen pembimbingnya itu terus mengikuti arah kemana Yn memisahkan diri.

Saat mengetahui Yn duduk di kursi, dia tersenyum tipis melihat nya dan menggelengkan kepala.

Dia membiarkan Yn, berkutat dengan ponsel pintarnya itu.

"Bagaimana, sudah paham?"tanya dosen bernama Jinyoung

"Ne saem"ucap kedua pria

"Baiklah, saya bebaskan kalian untuk membuat pendahuluannya terlebih dahulu. Jika sudah, temui saya dengan pendahuluan. Kabari terlebih dahulu, mau kapan kalian bertemu saya"ucapnya

"Saem, kalau semisalnya saya menemui saem tanpa mereka berdua. Apa bisa?"tanya mahasiswa bernama Eun Seok

"Tentu. Saya tidak akan mengharuskan kalian selalu bersama. Karena saya paham, kapasitas kemampuan kalian berbeda"ucapnya

Mereka tersenyum mendengar jawaban dosen itu.

"Kalau begitu, kami berdua boleh permisi?"

"Ne, tentu. Selamat mengerjakan pendahuluan"ucap dosen itu

"Ne saem, gamsahabnida"

Kedua pria itu pun pergi, meninggalkan dosen itu dan Yn.

Menatap Yn yang masih sibuk dengan ponselnya, Jinyoung mendekati Yn dan berdiri di belakang perempuan itu.

Menatap ponsel Yn dari belakang, membuat Yn terkejut.

"Ah kamjjagiya"ucap Yn terkejut

Jinyoung menatap nya tanpa ekspresi.

"Saem. Bisa tidak sih, jangan mengagetkan seperti itu?"tanya Yn kesal

Jinyoung menatap Yn, dia tersenyum melihatnya.

"Senyum lagi. Menyebalkan"ucap Yn kesal

"Bagaimana, sudah ketemu judulnya?"

"Aniyo. Masih bingung mau ambil apa"jawab Yn

"Mau saya bantu?"

"Jinjja?"tanya Yn tak percaya

"Tentu. Buat apa saya bohong?"

"Ne, kasih tahu padaku saem. Judul apa yang bagus, yang harus saya ambil"ucap Yn semangat

Jinyoung tersenyum melihat reaksi Yn.

"Ikuti saya"ucap Jinyoung

Yn pun mengikuti langkah Jinyoung. Mereka menuju ruangan, dimana ruangan Jinyoung berada.

"Duduklah"ucapnya

Yn pun duduk, di kursi hadapan Jinyoung.

Jinyoung terlihat mengeluarkan sesuatu dari dalam laci mejanya. Dan memberikannya pada Yn.

"Ini apa saem?"tanya Yn bingung

"Bukalah. Lihat, apa itu"ucapnya

Yn pun membuka kertas itu dan terkejut dengan apa yang Jinyoung berikan.

"Saem? Ini?"tanya Yn

Jinyoung tersenyum "bantu saya, untuk mengerjakan itu. Saya sedang penelitian tentang kasus tersebut"ucapnya

Yn terdiam mendengarnya.

°°°
Y

n pov

Aku sedang fokus menatap layar ponselku. Mencari referensi tugas akhir yang cocok menurut ku. Hingga aku dikejutkan, sebuah kepala berada tepat disampingku dari arah belakangku sedang menatap ponselku.

"Ah kamjjagiya"ucapku terkejut

Dia hanya menatapku tanpa ekspresi. Sungguh menyebalkan wajahnya itu.

"Saem. Bisa tidak sih, jangan mengagetkan seperti itu?"tanyaku

Dia menatapku dan tersenyum.

"Senyum lagi. Menyebalkan"ucapku kesal

"Bagaimana, sudah ketemu judulnya?"tanyanya

"Aniyo. Masih bingung mau ambil apa"jawabku

"Mau saya bantu?"tanyanya lagi

"Jinjja?"tanyaku tak percaya

Karena aku curiga saja, dia segampang itu untuk memberikan judul padaku.

"Tentu. Buat apa saya bohong?"

Dari ucapannya, seperti nya dia tidak berbohong.

"Ne, kasih tahu padaku saem. Judul apa yang bagus, yang harus saya ambil"ucapku

Jinyoung saem tersenyum. Senyumnya sangat manis.

"Ikuti saya"ucapnya

Aku pun mengikuti langkah Jinyoung saem. Kami menuju ruangan, dimana ruangannya berada.

"Duduklah"ucapnya

Aku pun duduk, di kursi hadapan Jinyoung saem.

Jinyoung saem terlihat mengeluarkan sesuatu dari dalam laci mejanya. Dan memberikannya padaku.

"Ini apa saem?"tanyaku bingung, saat menerima beberapa lembar kertas

"Bukalah. Lihat, apa itu"ucapnya

Aku pun membuka lembar demi lembar kertas itu dan terkejut dengan apa yang dia berikan padaku.

"Saem? Ini?"tanyaku tak percaya

Sebab, apa yang aku pegang ini adalah sebuah makalah tentang sebuah kasus yang pernah terjadi di tahun lalu. Sebuah penyakit yang awal terjadi di daerah Wuhan, China. Sebut saja Covid19.

Dia menatapku dan tersenyum, yang menurutku sangatlah menyebalkan"bantu saya, untuk mengerjakan itu. Saya sedang penelitian tentang kasus tersebut"ucapnya

Lihat? Ini kenapa aku curiga padanya, yang segampang itu memberikan aku sebuah judul. Ternyata oh ternyata, ada udang dibalik batu.

"Saem? Anda yakin, ingin saya mengambil ini?"tanyaku

Dia menganggukkan kepalanya "kamu belum mendapatkan judul kan? Ambillah itu dan kerjakan. Saya akan membantumu, dan kamu pun membantu saya. Simbiosis mutualisme"ucapnya

Sumpah, ini sangat menyebalkan. Dari judulnya sih bagus. Tapi masalahnya, aku tidak yakin akan bisa mengerjakannya.

"Kamu pasti bisa. Saya yakin, kamu sudah membaca referensi dari beberapa tugas akhir milik senior mu"ucapnya

Memang benar sih, aku sudah pernah membaca beberapa tugas akhir milik senior ku yang mereka simpan di perpustakaan. Hanya saja, ini kasus langka loh. Aku merasa berat menerima nya.

"Saya akan memberikan beberapa referensi buku tentang penyakitnya, tapi kamu cari sendiri untuk melengkapinya"ucapnya

Aku terdiam mendengarnya "jika, saya mengambil beberapa referensi dari makalah ini. Apa boleh?"tanyaku

"Tentu. Tapi dalam makalah ini, belum tentu benar. Saya saja belum merampungkan itu. Dan kebetulan kamu belum menemukan judul tugas akhir mu, maka saya rasa kamu bisa membantu saya"ucapnya

Baiklah. Kalau kita tidak mencoba, maka belum tentu tahu hasilnya kan?

"Okay, saya terima. Tapi saem harus membantu saya ya?"tanyaku

"Ne"jawabanya

Aku menatapnya, yang tersenyum menatapku. Pengen sekali aku garuk wajah menyebalkan nya itu. Tapi kalau bukan karena dia, aku belum menemukan judul untuk tugas akhir.

Akh

Jung Jinyoung aka dosen menyebalkan sekaligus dokter ahli bedah thoraks, yang memilih menjadi dokter umum.

Yn be like : lihatlah, senyumnya yang manis berbanding terbalik dengan sifat menyebalkan nya.


Fyi. Part ini merupakan sedikit kisahku yang aku lebihkan🙃

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro