Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 43

Hee Jun, Bin Hee, Sae Mi dan Jun Ho memasuki lobby rumah sakit. Mereka tidak sengaja berselisihan dengan Songkang, yang buru-buru keluar dari rumah sakit.

"Oh? Tadi kan Songkang Sunbae"ucap Bin Hee

"Dimana Songkang sunbae? Ngapain dia disini?"tanya Jun Ho, ikut memperhatikan arah pandang Bin Hee

"Sudah pergi, dia tadi terlihat buru-buru sekali"ucap Bin Hee

"Ada yang sakit kah, keluarga nya?"tanya Sae Mi

"Ya tidak tahu. Kenapa tanya saya? Saya saja tidak tahu"ucap Bin Hee

Sae Mi kesal mendengar nya, dia memukul pundak Bin Hee

"Ish kau menyebalkan"ucap Sae Mi

Bin Hee mengelusin pundaknya yang di pukul Sae Mi "sakit sekali pukulan mu, Sae Mi-ya"keluhnya

"Rasain tuh"ucap Sae Mi

Bin Hee cemberut mendengar nya

"Sudah, ayo kita tanya dulu dimana ruangan Yn"ucap Hee Jun

Mereka pun menuruti ucapan Hee Jun, menanyakan keberadaan ruangan Yn.

"Atas nama Min Yn Mahesa berada di ruang perawatan lantai 7, kamar vvip nomor 4""

"Gamsahabnida"ucap Hee Jun

Mereka segera menuju lift untuk mencapai lantai yang mereka tuju.

Ting

Mereka segera keluar, setelah sampai di lantai yang mereka tuju.

"Permisi, eomeoni"ucap Hee Jun

Haera, Min Sung dan Mahesa menatap ke arah empat orang tersebut. Haera berdiri mendekati mereka.

"Hee Jun-a?"ucap Haera

"Eomeoni, bagaimana keadaan Yn sekarang?"tanya Hee Jun

"Yn masih belum sadar, tapi dia sudah berhasil melewati masa kritisnya"jawab Haera

"Mereka..."ucap Haera terhenti, menatap ke arah ketiga orang disamping Hee Jun

Mengerti maksud Haera, Hee Jun mengenalkan ketiga sahabatnya

"Ah iya. Mereka sahabat Yn juga. Yang perempuan namanya Sae Mi, yang ini namanya Bin Hee dan ini Jun Ho"ucap Hee Jun

"Imo, bagaimana keadaan Yn?"tanya Sae Mi

Haera tersenyum dan menggenggam tangan Sae Mi "Yn sudah melewati masa kritisnya, tapi dia belum sadar untuk saat ini. Kami masih menunggu nya sadar"ucap Haera

Sae Mi menangis "mianhae imo, seharusnya saat itu aku tidak pulang duluan. Seharusnya aku bersama Yn hingga pulang"ucapnya

Haera memeluk Sae Mi "gwenchana, ini bukan salahmu. Ini sudah takdirnya Yn"ucap Haera

Haera melepaskan pelukannya dan menatap mereka "doain saja, Yn segera membuka matanya dan segera membaik"ucapnya

"Tentu imo, kami akan selalu mendoakan untuk Yn"ucap Bin Hee

Haera tersenyum mendengarnya "ini kalian sekelas dengan Yn?"tanyanya

"Tentu. Karena kami sekelas, kami bersahabat. Kami pertama bertemu, saat awal kuliah"jawab Jun ho

"Ah begitu. Tapi aku baru melihat kalian, kecuali Hee Jun"ucap Haera

"Iya imo. Hee Jun sih, karena selalu mencuri kesempatan agar dekat dengan Yn"ucap Jun Ho

Hee Jun langsung memberikan lirikan pada Jun Ho, Haera tersenyum melihatnya.

"Gwenchana Hee Jun, aku sudah tahu jika kamu menyukai Yn. Tapi tolong, jangan sakiti perasaannya ya? Seorang ibu, tidak ingin hati anaknya terluka karena seorang pria. Jika memang kamu tidak menyukai Yn, jangan memberikan dia harapan. Tapi jika kamu menyukainya, berusahalah untuk tidak menyakitinya"ucap Haera

Hee Jun terdiam menatap Haera. Dia paham apa yang dikatakan Haera, karena sepertinya Yn sudah menceritakan apa yang terjadi pada Ibunya ini.

"Ne eomeoni. Saya janji, tidak akan menyakiti hati Yn"ucap Hee Jun

Haera tersenyum

"Ah iya, apa kami boleh masuk?"tanya Sae Mi

"Masih ada Jaehyun di dalam. Sebentar ya? Aku akan bilang padanya dulu, kalau kalian ingin melihat Yn"

"Ah kalau begitu, tidak usah eomeoni"ucap Hee Jun

"Gwenchana. Yn pasti senang, kalian datang menjenguknya. Sebentar ya?"

"Ne eomeoni"jawab merekap

Haera pun masuk ke dalam dan tak lama, keluar bersama Jaehyun yang matanya terlihat sembab.

"Masuklah"ucap Haera

"Ne eomeoni"jawab mereka

Mereka pun masuk ke dalam bersamaan, untuk melihat keadaan Yn.

°°°

Hee Jun, Sae Mi, Jun Ho dan Bin Hee menatap Yn yang masih terbaring memejamkan mata di ranjang pesakitannya. Mereka tak bisa untuk menahan air mata mereka, melihat sahabat mereka seperti ini.

Sae Mi duduk di sisi kanan Yn dan menggenggam tangan Yn"Hay Yn? Apa kabarmu? Maaf, aku tidak menemani saat itu. Kalau saja... Kalau saja aku menemani kamu, kamu tidak akan seperti ini"ucap Sae Mi, tak bisa menahan tangisnya

"Maaf Yn, maafin aku"ucapnya lagi

"Sudah Sae Mi-ya, ini bukan salah mu.  Ini takdir"ucap Jun Ho

"Tapi, kalau aku tidak ikut pulang duluan saat itu, Yn tidak akan seperti ini"ucap Sae Mi

"Sudah, sudah terjadi juga"ucap Jun Ho lagi

"Yn. Mianhae, seharusnya aku bisa menjagamu. Tapi, aku tidak bisa menjagamu. Mianhae"ucap Hee Jun, yang berdiri di sisi kiri Yn

"Aku juga minta maaf, Yn. Karena pulang duluan juga"ucap Bin Hee

"Aku juga, minta maaf ya Yn? Karena, ikut pulang. Itu semua, karena aku mau ngejar Sae Mi"ucap Jun Ho

Sae Mi yang mendengar itu, meliriknya kesal "aku tidak merasa, kamu mengejar aku"ucapnya

"Ya, karena kamu pergi duluan"ucap Jun Ho

"Ini kenapa masalah rumah tangga dibawa kesini sih?"tanya Bin Hee kesal

"Yaa maaf"ucap Jun Ho

"Salahin tuh si Jun Ho"ucap Sae Mi

"Sudah-sudah, kenapa jadi ribut sih kalian?"tanya Hee Jun yang ikut kesal

"Ya maaf, salahin Jun Ho tuh"

"Iya, salahin Jun Jo tuh"ucap Bin Hee dan Sae Mi

"Iya aku sih selalu salah"ucap Jun Ho

Hee Jun menatap Jun Ho kesal, yang ditatap langsung menunduk takut

"Maaf ya, pasti kamu merasa berisik karena mereka? Ayo Yn, kamu harus bangun. Kami menunggu kamu. Terutama aku"ucap Hee Jun

Ketiga sahabatnya menatap Hee Jun terdiam.

Hee Jun sangat merasa bersalah, karena seharusnya dia bisa menjaga Yn. Perempuan yang dia cintai.

Hee Jun mengelus kepala Yn dengan lembut dan penuh kasih sayang.

"Kalau Yn sudah sadar, kamu mau kan menyatakan perasaan kamu, Hee Jun ssi?"tanya Sae Mi

Hee Jun menatap Sae Mi, dia mengangguk.

"Awas saja, kalau kamu menyakiti Yn lagi. Aku yang paling pertama maju, untuk melarang kamu dekat dengan Yn"ucap Sae Mi

Hee Jun mengangguk mengerti

°°°

"Kalian sudah selesai?"tanya Haera

Keempat anak muda itu baru saja keluar dari ruang perawatan Yn.

"Sudah imo"jawab mereka

"Gomawo, kalian sudah menjenguk Yn"ucap Haera

"Ne imo. Kami sahabatnya Yn, jadi kami harus menjenguknya"ucap Bin Hee

Haera tersenyum

"Kalau begitu, kami ijin pulang dulu ya imo?"ucap Sae Mi

"Oh iya. Kalian hati-hati di jalan ya?"ucap Haera

"Ne imo"jawab mereka

"Kami pamit pulang samchon, hyung/oppa"ucap mereka

"Ne, hati-hati dijalan"

"Ne"

Mereka berempat pun pergi, menyisakan Haera, Min Sung, Mahesa dan Jaehyun.

Jaehyun berdiri, ingin masuk kembali. Namun dihentikan oleh Min Sung.

"Jaehyun-a. Biar gantian Mahesa yang masuk"ucap Min Sung

Jaehyun menatap Mahesa, dia mengangguk dan kembali duduk.

"Mahesa, masuklah. Temui putrimu. Dia pasti ingin, Ayahnya juga melihatnya"ucap Min Sung

"Tidak. Mahesa tidak boleh masuk"ucap Haera

"Haera-ya. Mahesa Ayah kandung Yn. Biarkan dia melihatnya, Yn akan sedih nanti jika melihat kamu seperti ini"ucap Min Sung

"Tidak apa, Min Sung ssi. Saya tidak masalah menunggu disini"ucap Mahesa

"Tidak. Masuklah Mahesa, lihatlah putrimu di dalam"ucap Min Sung

Mahesa menatap Haera yang tidak mau menatapnya.

"Aku tidak akan masuk, karena Haera tidak menginjikan ku masuk"ucap Mahesa

Haera menatapnya terkejut. Min Sung menatap Haera, begitupun Jaehyun.

Haera menghela nafasnya kasar "masuklah. Jangan lama-lama"ucap Haera

Mahesa tersenyum, dia menganggukkan kepalanya dan segera masuk ke dalam karena senang.

Di dalam, Mahesa duduk di sisi kiri Yn. Menggenggam tangan putrinya itu dan menciuminya.

"Sayang. Ayah disini. Bangunlah, nak. Ayah merindukanmu menatapku"ucapnya

"Ayah akan memberikan hukuman pada Angel, karena sudah berani menyakiti mu seperti ini. Ayah janji"

°°°

Di lain tempat, seorang wanita masih ditahan oleh pihak bandara. Passport nya pun di tahan oleh pihak bandara, agar tidak bisa lari.

Perempuan itu adalah Angel. Dia gelisah karena tidak bisa kemana-mana. Passport dan identitasnya di tahan oleh petugas bandara dan saat ini yang dia dengar, sedang menunggu pihak kepolisian tiba di bandara.

Tak lama, datang beberapa polisi bersama Mahesa.

"Mahesa?"gumam Angel

Mahesa mendekat dan berdiri di hadapannya.

"Puas kau sudah melukai putriku? Beruntung putra mu belum aku dapatkan. Jika sudah, putramu harus merasakan apa yang putriku rasakan"ucap Mahesa

"Tidak. Mahesa, aku mohon jangan sakiti putraku. Aku minta maaf, sudah mencelakai Yn. Aku minta maaf. Sungguh"ucap Angel

"Ini kan, yang kamu inginkan? Mencelakai putriku dan melenyapkannya? Kau kira, aku tidak tahu semua akal busuk mu itu? Dengar Angel. Jika anakmu, Ryu itu sudah aku dapatkan. Aku tidak akan segan-segan melukainya, sebagai balasan atas perbuatan mu pada Yn"ucap Mahesa

"Tidak, aku mohon. Ryu masih kecil, biar aku yang dihukum atas semua perbuatan ku. Tapi jangan Ryu, aku mohon"ucap Angel, memohon pada Mahesa

"Maaf, tapi perbuatan mu ini sudah sangat keterlaluan. Putriku, hingga saat ini belum sadarkan diri. Itu semua karena perbuatan mu, Angel"ucap Mahesa

Angel menangis, dia berjongkok meminta maaf pada Mahesa atas perbuatannya itu.

Mahesa sudah tidak meladeni Angel, dia mendekati para polisi yang sedang berbincang dengan asistennya. Membahas transfer Angel ke Indonesia, dengan pengamanan ketat agar tidak kabur.

Mahesa menyelesaikan semua laporan itu, dan membiarkan Angel di transfer ke kepolisian Indonesia. Mahesa pun ikut pulang ke Indonesia, untuk nantinya menjalani serangkaian laporan di kepolisian. Sambil mencari keberadaan Ryu, anak dari Angel.








.

.

Pengen cepet banget aku tamatin, udah stuck banget ini wey😭

Maaf telat published

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro