Chapter 41
Yn sudah dipindahkan ke ruangan perawatan, nyawanya berhasil diselamatkan dan sudah melewati masa kritis. Hanya saja, dia belum sadarkan diri.
Haera dan Min Sung berada di dalam ruangan, berbeda dengan Mahesa yang hanya berada di luar. Dia tidak di ijinkan masuk ke dalam oleh Haera.
"Tuan, cctv yang berada di dekat kampus nona Yn berhasil kami dapatkan. Dan pelaku, berhasil terekam saat melakukan aksinya"ucap asistennya
"Bagus kalau begitu, segera urus ke kantor polisi dan tangkap pelakunya"ucap Mahesa
"Dan... Tuan harus tahu, apa yang saya lihat juga dari rekaman cctv itu"
"Apa?"tanya Mahesa
"Nyonya Angel berada di dalam mobil itu, dan nona Yn sempat melihatnya karena setelah saya zoom ketika melihat arah pandangan nona Yn yang melihat nyonya Haera"
Mahesa terdiam mendengarnya.
"Jadi benar, Angel yang melakukan ini semua? Hubungi Ferdy sekarang"ucap Mahesa
"Baik tuan"
Asistennya segera menghubungi Ferdy, sekertaris sekaligus asisten Mahesa di Indonesia.
"Ini tuan"ucap asistennya, dengan memberikan ponselnya
Mahesa menerimanya dan mulai berbicara pada Ferdy.
"Apa?"tanya Mahesa terkejut
"Sialan. Dia membawa Ryu pergi? Bodoh kau Ferdy. Kenapa kau bisa lengah seperti ini?"ucap Mahesa kesal
"Cari anak itu sampai dapat, bawa anak itu pergi jauh dari mantan mertua Angel. Biar tahu rasa dia, kehilangan anaknya"ucap Mahesa
Mahesa meyerahkan ponsel itu pada Asisten nya dan dia kembali duduk.
"Tuan, saya permisi dulu untuk mengurus cctv itu"
"Hm pergilah. Pelakunya harus sampai dapat. Angel juga"ucap Mahesa
"Tapi sepertinya, nyonya Angel akan susah tuan. Karena nyonya Angel bukan warga Korea dan proses nya akan lama. Saya takut, dia akan segera kabur. Kalau untuk pelaku nya, saya akan membuat laporan atas nama nyonya Haera"
"Angel biar saya yang urus kalau begitu. Tapi, kamu tetap buat laporan tentang nya. Agar dia tidak diijinkan untuk meninggalkan korea"ucap Mahesa
"Baik tuan, akan saya usahakan. Permisi"
Asisten nya mulai pergi dan Mahesa sendirian. Dia tertunduk lesu, mengusap wajahnya.
"Angel sialan"umpatnya pelan
Pintu kamar ruang rawat Yn terbuka, keluar lah Min Sung. Mahesa melihat itu langsung berdiri.
"Bagaimana keadaan Yn?"tanyanya
"Dia belum sadar, tapi keadaannya mulai membaik"ucap Min Sung, pria itu duduk di sebelah Mahesa
Mahesa mengangguk dan ikut duduk "semoga, Yn segera sadar"ucapnya
"Hm semoga"ucap Min Sung
"Gomawo"ucap Mahesa
Min Sung menatap Mahesa
"Untuk?"tanya Min Sung
"Sudah mendonorkan darah mu, untuk Yn"ucap Mahesa
Min Sung tersenyum "Yn juga anakku, meskipun bukan darah daging ku. Dan kebetulan, aku memiliki golongan darah yang sama dengannya. Aku senang bisa membantu"ucapnya
Mahesa mengangguk "Gomawo juga, sudah menyayangi Yn seperti anak kandungmu. Jujur, aku iri karena melihat kamu bisa dekat dengan Yn. Tidak denganku"ucap Mahesa
Min Sung bersandar pada kursi "Kau tahu Mahesa? Kehadiran Haera dan Yn, mengubah segalanya dalam hidupku. Dulu semenjak kematian mendiang istri ku, aku menyibukkan diri dengan pekerjaan dan begitu pun putraku. Dia menjadi trainee dan debut bersama grup nya. Dia jadi jarang pulang ke rumah, hanya sesekali saja jika mendapat hari libur"
"Namun semenjak kehadiran Yn dan Haera, kami jadi selalu pulang tepat waktu. Selain Karena Haera yang menjadi sekertaris ku, Jaehyun selalu ada alasan untuk pulang ke rumah jika selesai dengan kegiatannya"ucap Min Sung
Mahesa terdiam mendengarnya. Hatinya tersentuh mendengar cerita Min Sung. Karena setelah dirinya menyakiti Haera dan Yn, kebahagiaan menghampiri kedua orang itu.
°°°
Di suatu tempat, Angel terlihat ketakutan. Karena dia menatap Yn, saat anak buahnya menusuk perut Yn atas suruhannya. Dia merasa bersalah atas itu semua.
"Aish sialan. Aku sendiri yang menyuruh orang untuk melukainya, aku sendiri yang merasa bersalah. Tatapan Yn tadi, membuat aku merasa bersalah"gumamnya
Angel duduk di pojokan, bahkan semua tirai kamarnya dia tutup. Pencahayaan hanya dari lampu ruangan.
"Bagaimana jika Mahesa melukai Ryu? Tidak, Ryu harus aku jauhkan"gumamnya
Dia langsung menghubungi seseorang
"Mah, tolong bawa Ryu pergi jauh"
...
"Ikuti saja perkataan ku. Bawa Ryu jauh-jauh dari kota itu. Aku mohon"
...
"Akan aku kirim uang, untuk kalian pergi. Tenang saja"
...
"Terserah, yang terpenting jauh dari kota itu"
Angel mematikan panggilannya. Dia segera beranjak menuju lemari pakaian dan mengeluarkan tas koper serta pakaiannya. Dia kemas semua pakaiannya itu ke dalam koper dan siap pergi.
Angel segera keluar dari hotel setelah mengurus semuanya. Dia naik taksi setelah pesan online dan taksi membawa nya menuju bandara.
30 menit perjalanan, dia sampai di bandara. Dia segera turun dan masuk ke dalam bandara. Dia menuju pembelian tiket secara langsung untuk tujuan Indonesia.
Angel merasa ada yang aneh, tapi dia hiraukan. Yang terpenting, dia segera pulang ke Indonesia dan hidup jauh bersama putranya.
Dia menerima tiket pesawat dan menuju tempat tunggu.
Satu jam, pesawat yang dia naiki tiba dan penumpang dipersilahkan masuk.
Saat bagiannya untuk pengecekan, petugas menghentikannya. Beberapa petugas mendekat dan entah berbicara apa, dengan bahasa yang dia tidak mengerti sama sekali. Tapi satu yang dia yakini, Mahesa sudah melaporkannya ke polisi.
Angel merasa ketakutan, dia tidak bisa kemana-mana saat dirinya di Giring oleh beberapa security. Semua pengunjung menatapnya dengan tatapan bingung, malu sangat malu dirinya saat itu. Dia hanya bisa menunduk.
°°°
"Sudah dengar kabar? Katanya Yn menjadi korban penusukan, oleh orang tidak dikenal di depan kampus"
"Tapi katanya, pelaku utamanya itu ibu tirinya. Karena tidak menyukai Yn"
"Iya, pelaku nya ibu tirinya"
"Kasih sekali Yn, dia menjadi korban"
Hee Jun, Sae Mi, Bin Hee dan Jun Ho berjalan bersama. Mereka tak sengaja mendengar itu. Mereka tidak tahu sama sekali info tentang Yn, karena kemarin mereka pulang duluan ada urusan masing-masing.
"Permisi. Tadi, kalian membicarakan Yn teman kami?"tanya Bin Hee
"Iya. Yn teman kalian. Kalian tidak tahu? Dia di tusuk orang tak di kenal di depan gerbang kampus"
"Lalu sekarang, dimana Yn?"tanya Sae Mi
"Setahuku, katanya di bawa ke rumah sakit Seoul"
"Arraseo, gomawo"ucap mereka
Mereka berempat segera menuju rumah sakit Seoul, untuk melihat keadaan Yn. Mereka baru mengetahui tentang sahabat mereka yang terluka.
"Sahabat macam apa aku ini, Yn terluka saja aku tidak tahu?"gumam Sae Mi dengan menangis
"Chagi. Tenang lah. Yn pasti baik-baik saja"ucap Jun Ho menenangkan kekasihnya itu
"Bodohnya aku, seharusnya aku tidak buru-buru pergi dan meninggalkan Yn sendiri di kampus"gumam Sae mi lagi
"Chagi, jangan salahkan dirimu. Ini bukan kesalahan mu, ini takdir"ucap Jun Ho
Sae Mi terus menangis dan Jun Ho memeluknya. Hee Jun fokus menyetir, Bin Hee pun menangis di kursi penumpang sebelah Hee Jun.
"Seharusnya kemarin kita tidak meninggalkan Yn sendiri"gumam Bin Hee
Semuanya menatap Bin Hee
"Sudahlah, sudah terjadi. Ini takdir nya Yn juga"ucap Jun Ho
"Benar apa kata Jun Ho. Ini sudah takdir. Kita pulang duluan atau tidak, jika sudah takdir pasti akan terjadi"ucap Hee Jun dengan kembali fokus menyetir
Sae Mi dan Bin Hee terdiam mendengar itu. Mereka hanya merasa bersalah pada sahabat mereka itu.
°°°
Jaehyun berlarian di lorong rumah sakit, di ikuti beberapa member dibelakangnya.
Jaehyun yang baru menyelesaikan manggungnya bersama membernya, mendengar kabar dari manager yang mengatakan Yn masuk rumah sakit dan menjadi korban penusukan orang tak dikenal, merasa terkejut dan segera berlari keluar dari gedung acara. Member yang mendengar pun, ikut terkejut dan mengejar Jaehyun saat itu.
"Pasien atas nama Jung Yn"ucap Jaehyun tergesa
"Tidak ada pasien atas nama Jung Yn. Ada nya atas nama Min Yn Mahesa"
"Iya itu. Dimana dia sekarang?"tanya Jaehyun
"Sudah di pindahkan ke ruang perawatan dilantai 7, kamar vvip nomor 4"
Setelah mendengar itu, Jaehyun langsung berlari menuju lift. Member yang lain pun mengikuti, namun tak lupa mengucapkan terima kasih.
"Gamsahabnida"ucap mereka, kecuali Jaehyun
Pintu lift terbuka dan beberapa orang keluar, Jaehyun dan member NCT segera masuk dan Doyoung menekan tombol lift tujuan mereka.
"Jae, tenangkan dirimu"ucap Johnny
"Bagaimana aku bisa tenang Hyung? Adikku menjadi korban penusukan orang tak dikenal. Apalagi, Korea sekarang sedang maraknya kejahatan seperti itu"ucap Jaehyun menggebu
"Jae, aku yakin adikmu baik-baik saja. Buktinya sudah pindah ke ruang perawatan"ucap Taeil
"Iya hyung, Yn nuna pasti baik-baik saja"ucap Mark
Jaehyun hanya diam, tapi air matanya mengalir deras.
Ting
Pintu lift terbuka dan mereka segera keluar. Lagi-lagi Jaehyun berlari duluan, meninggalkan mereka yang membengong karena kecepatan lari Jaehyun.
"Aish kita ditinggal lagi"celetuk Jungwoo
Mereka segera berlari menyusul Jaehyun.
Melihat Jaehyun yang sedang di peluk oleh Ayahnya, mereka jalan perlahan seraya mendekat.
"Aku takut Yn kenapa-kenapa, Appa"lirih Jaehyun
"Yn baik-baik saja, dia sudah melewati masa kritisnya. Tinggal menunggu dia sadar saja"ucap Ayahnya Jaehyun
Semuanya merasa lega mendengarnya, karena Yn sudah baik-baik saja.
Jaehyun melepaskan pelukannya dan menatap Ayahnya itu.
"Sudah jangan menangis, kau bertambah jelek jika menangis"celetuk Ayahnya itu
Jaehyun segera menghapus air matanya itu.
"Abeonim"
"Oh kalian juga datang?"tanya Ayahnya Jaehyun, yang baru menyadari keberadaan member NCT
"Ne, kami menemani Jaehyun. Tadi Jaehyun langsung berlari meninggalkan gedung ketika mendapatkan kabar dari manager, mengenai Yn"jawab Taeyong
Ayahnya Jaehyun itu mengangguk
"Kalian duduklah dulu kalau begitu"ucapnya
"Ne, abeonim"jawab mereka dan duduk di kursi tunggu depan ruangan perawatan Yn
"Aku mau lihat Yn, Appa"ucap Jaehyun
Ayahnya itu mengangguk "masuklah. Eomma mu ada di dalam"ucapnya
Jaehyun mulai mendekati pintu dan membukanya secara perlahan, kemudian masuk ke dalam ruangan.
Melihat Jaehyun sudah masuk, Ayahnya Jaehyun mengenalkan Mahesa pada member NCT.
"Ah iya. Anak-anak, kenalin ini Mahesa. Ayahnya Yn, Ayah kandung nya Yn"ucap Ayahnya Jaehyun
Member NCT memperhatikan seorang pria yang seumuran dengan Ayahnya Jaehyun itu.
Mereka membungkukkan badan, disaat Ayah kandung nya Yn menatap mereka dan tersenyum.
"Annyeong haseyo"ucap mereka bersamaan
"joesonghabnida. gwihaui jonjaeleul insighaji moshaessseubnida maaf, kami tidak menyadari keberadaan mu"ucap Taeyong mewakili
"Ne, annyeong haseyo. Gwenchanayo"
Mereka terkejut karena Ayahnya Yn mengerti.
"Ayahnya Yn sering bolak-balik Korea, jadi dia paham apa yang kalian ucapkan"ucap Ayahnya Jaehyun, yang mengerti raut wajah terkejut mereka
Semuanya tersenyum dan mengangguk.
"Ah abeonim, kapan tiba disini?"tanya Johnny
"Kebetulan aku sudah beberapa hari disini, karena ada kerjaan"
"Ah begitu"ucap Johnny
Mahesa menganggukkan kepalanya.
Selama Jaehyun sedang berada di dalam ruangan perawatan Yn, member NCT banyak berbincang dengan Mahesa dan Min Sung, membahas kegiatan mereka.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro