Chapter 36
"Ayah?"ucap Yn terkejut
Mahesa tersenyum melihatnya. Yn langsung memeluk Ayahnya itu.
"Aku rindu Ayah"ucapnya
"Ayah juga rindu padamu, putriku"ucap Mahesa
Yn melepaskan pelukannya dan menatap Mahesa
"Ayah kenapa tidak memberitahuku dulu, jika Ayah akan ke Korea? Kan aku bisa menjemput Ayah"ucap Yn
Mahesa tersenyum dan mengelus rambut Yn dengan sayang
"Ayah ingin memberikan kejutan. Kebetulan juga, Ayah sedang ada pekerjaan disini"ucap Mahesa berbohong
Yn tersenyum "dan aku beneran terkejut, karena kedatangan Ayah"ucap Yn
Mahesa tersenyum "berarti kejutan Ayah berhasil"ucapnya
Yn mengangguk dan merangkul lengan Ayahnya itu
"Ayah Tiba disini kapan?"tanya Yn
"Barusan, Ayah dari bandara langsung kesini"jawabnya
"Woah sungguh? Aku bahagia, Ayah langsung menemui ku. Aku rindu Ayah"ucap Yn, dengan mengencangkan rangkulannya pada lengan Ayahnya itu
Mahesa mengelus kepala Yn
"Sudah makan siang?"tanya Mahesa
Yn menggelengkan kepalanya "belum. Ayah mau mengajakku makan siang bersama?"tanyanya
Mahesa mengangguk. Yn tersenyum melihatnya "kajja. Aku tahu, tempat makan enak di sini"ucap Yn
"Hm ayo"ucap Mahesa
Mereka masuk kedalam mobil yang tadi membawa Mahesa, menuju tempat makan sesuai arahan Yn.
°°°
Dilain tempat, Angel tidak menduga jika Mahesa juga berada di Korea. Dia bahkan tidak menyangka, jika Mahesa akan ke kampus Yn tepat ketika dirinya berada di kampus Yn.
"Sial. Apa, Mahesa melihatku? Atau dia mengikuti ku?"gumamnya
"Tidak. Aku tidak boleh sampai ketahuan olehnya, jika aku berada disini. Bisa gawat"gumamnya
Angel menghubungi seseorang
"Yak. Kamu tidak mengatakan apapun padaku, kalau Mahesa akan ke Korea. Kamu ingin mengkhianati ku?"tanyanya marah
"Maaf nyonya, saya bekerja untuk tuan Mahesa. Bukan untuk anda. Tidak ada alasan bagi saya, untuk memberikan informasi terkait Tuan Mahesa"
"Kurang ajar. Berani kamu padaku?"ucap Angel
"Maaf nyonya, saya bekerja untuk tuan Mahesa dan saya digaji oleh tuan Mahesa. Jadi, nyonya tidak bisa mengancam saya atau saya akan memberi tahu tentang hal ini kepada tuan Mahesa?"
"Berani sekali, kamu mengancam ku balik? Awas saja kau Ferdy, aku akan membuat mu membalas semuanya"ucap Angel
"Silahkan nyonya, jika anda ingin saya memberi tahu semua rencana anda pada nona Yn, kepada tuan Mahesa"
Angel menggeram kesal, dia mematikan panggilannya.
"Sialan. Berani sekali dia mengancamku balik? Awas saja kau ferdy, kau akan membayar semuanya"ucap Angel
"Sekarang aku tidak bisa bertemu Yn. Tapi masih ada hari lain. Kita lihat, bagaimana reaksi Yn ketika melihatku"ucapnya lagi
°°°
"Yn, kamu mengajak Ayah makan disini?"tanya Mahesa
Yn mengangguk dengan semangat "iya Ayah. Aku kepingin sekali kesini, tapi belum kesampaian"ucapnya
Mahesa tersenyum "kalau tujuan Ayah ke Korea hanya untuk makan makanan khas Indonesia, ngapain Ayah harus jauh-jauh kesini? Padahal, di Indonesia juga lebih banyak yang jual"ucapnya
Yn tersenyum mendengarnya "sekali saja, temani aku makan disini. Aku ingin sekali makan disini, tapi tidak ada yang bisa aku ajak kesini. Ayah pasti tahu kan, alasannya?"tanya Yn
Mahesa tersenyum dan mengelus rambut putrinya itu "iya, Ayah mengerti. Baiklah, untuk hari ini kita makan makanan khas Indonesia. Ayo masuk"ucap Mahesa
Yn mengangguk dan mereka masuk bersama kedalam rumah makan khas Indonesia, yang berada di daerah Itaewon itu.
Mereka memesan makanan khas Indonesia. Yn memesan soto, begitu pun Mahesa. Selera kedua orang itu, memiliki kesamaan.
"Ayah, ingin pesan apa lagi?"tanya Yn
Mahesa menatap buku menu ditangannya
"Hmm tolong 1 wedang rondhe"ucap Mahesa
Yn tersenyum "tolong berikan 2, aku juga mau"ucap Yn
"Ada lagi?"
"Hmmm aku mau siomay komplit, yang pedas sekali"ucap Yn
"Ayah, mau apa lagi?"tanya Yn
"Sudah cukup. Nanti Ayah bisa minta padamu"ucap Mahesa
Yn mengangguk
"Sudah, itu saja. Oh dan minumnya, tolong teh hangat manis 2 ya?"ucap Yn
"Baik, silahkan ditunggu untuk pesanan nya"
Yn dan Mahesa pun menunggu untuk pesanan mereka.
"Bagaimana kabarmu? Ayah sampai lupa bertanya"ucap Mahesa
"Baik, aku sehat. Kalau Ayah?"tanya Yn balik
"Ayah juga sehat"jawab Mahesa
"Aku kira, Ayah tidak bakal balik lagi ke Korea"ucap Yn
"Kata siapa? Disini juga Ayah punya client dan mengharuskan Ayah, kesini setiap ada pekerjaan yang penting"ucap Mahesa
Yn mengangguk "aku senang, karena Ayah ada pekerjaan lagi"ucap Yn
Mahesa tersenyum "bagaimana kabar eomma mu?"tanyanya
Yn menatap Ayahnya "baik. Kabar eomma baik"jawabnya
"Ayah sambungmu? Dan kakak sambung mu?"
"Mereka juga baik. Mereka sibuk dengan pekerjaan, tapi kalau Jaehyun punya waktu senggang. Sebelum berangkat kerja, dia akan mengantar ku ke kampus dulu"ucap Yn
Mahesa mengangguk "syukurlah. Semoga, mereka menyayangimu dengan tulus ya?"ucapnya
Yn tersenyum, dia menggenggam tangan kanan Ayahnya "Ayah tenang saja, mereka sangat menyayangi ku. Aku nyaman bersama mereka, semenjak Eomma menikah dengan Min Sung Appa"ucap Yn
Mahesa terdiam menatapnya dan kemudian mengangguk. Ada perasaan tak rela sebenarnya, mendengar Yn memuji orang lain yang bergelar sebagai Ayah sambungnya itu dihadapan Mahesa. Tapi Mahesa tidak boleh egois, karena itu kenyataan yang harus dia terima. Walaupun sakit mendengar nya.
"Syukurlah, Ayah hanya khawatir"ucap Mahesa
Yn tersenyum "Jangan khawatir, geogjeong hajima"ucapnya
Mahesa mengangguk. Makanan pesanan mereka pun tiba, dan mereka mulai menikmati makan siang mereka.
"Kapan kamu akan skripsi?"tanya Mahesa
"Mulai bulan depan. Doakan aku, agar dimudahkan ya Ayah?"ucap Yn
"Iya, Ayah doakan selalu agar kamu diberikan kemudahan dalam setiap pekerjaan mu"ucap Mahesa
Yn tersenyum "aamiin"ucapnya
°°°
Hingga sore menjelang, Haera, Min Sung dan Jaehyun sudah dirumah. Tapi Yn belum tiba juga. Sehabis makan siang tadi, Yn diajak Mahesa untuk ke hotelnya. Yn tidak ijin atau memberitahu siapapun tentang itu, membuat ketiga orang yang menunggu kabar dari Yn gelisah.
Jaehyun tadi sudah ke kampus Yn untuk menjemput adiknya itu, tapi ternyata Yn sudah tidak ada. Kata beberapa temannya yang bertemu Jaehyun, Yn sudah pulang sedari tadi tapi tidak tahu pulang bersama siapa. Karena Yn keluar kelas duluan.
Jaehyun memberitahu kan itu pada Haera dan Min Sung, ternyata kedua orang itu juga tidak mengetahui kemana Yn. Karena Yn tidak memberikan kabar apapun pada mereka.
"Kemana sih anak itu? Membuat khawatir saja. Kebiasaan"ucap Haera
"Tenanglah dulu, Yn pasti akan pulang"ucap Min Sung
"Tenang bagaimana? Anakku belum pulang hingga sore begini, oppa. Aku khawatir terjadi sesuatu padanya diluar sana"ucap Haera kesal
Min Sung menghela nafasnya. Dia mengelus pundak Haera, bermaksud menyalurkan ketenangan pada istrinya itu.
"Aku yakin, Yn baik-baik saja diluar sana. Dia bersama orang yang baik. Kamu tenang saja"ucap Min Sung
"Iya eomma, Jaehyun juga yakin kalau Yn baik-baik saja"ucap Jaehyun
"Kalian tidak mengerti perasaan ku. Aku khawatir pada putriku. Aku takut dia kenapa-kenapa, apalagi dia mudah lemas"ucap Haera
Min sung dan Jaehyun saling pandang, dan Min Sung tersenyum.
"Jae, coba hubungi ponsel Yn lagi"ucap Min Sung
Jaehyun mengangguk dan menuruti perkataan Ayahnya itu. Dia kembali menghubungi nomor Yn, namun tidak ada jawaban kembali dari adiknya itu.
Tak lama, sebuah mobil berhenti dihalaman rumahnya. Membuat ketiga orang itu, segera keluar rumah.
Melihat Yn keluar dari mobil itu, di ikuti seorang pria yang lebih tua dari Yn. Membuat mereka menatap bertanya dan setelah mengenal siapa pria itu, Haera langsung mendekati.
"Keterlaluan"ucap Haera dan menampar Mahesa
Membuat Yn, Min Sung, Jaehyun dan Mahesa sendiri terkejut dengan perbuatan Haera.
"Eomma?"jerit Yn terkejut
"Haera?"ucap Min Sung
"Kau mau membawa putri ku pergi, iya? Kau keterlaluan Mahesa"ucap Haera
Mahesa memegang pipinya yang sedikit terasa nyeri. Dia tersenyum menatap Haera.
"Tamparan mu kali ini, lebih berasa Haera-ya"ucap Mahesa
"Eomma, apa-apaan sih?"tanya Yn
Haera menatap Yn "kamu yang apa-apaan. Pulang kuliah bukannya langsung pulang, malah pergi dengan tidak memberitahu kami"ucap Haera emosi
"Aku lupa memberitahu kalian, karena ponselku juga mati"ucap Yn
"Kamu kan bisa, meminjam ponselnya atau pakai telpon umum untuk memberitahu salah satu diantara kami. Kemana kamu pergi, dengan siapa kamu pergi. Agar kami tahu dan tidak khawatir seperti ini. Berkali-kali Yn, eomma ingatkan. Saat bersama Hee Jun dulu juga gitu, lupa memberitahu"ucap Haera
Yn menatap Ibunya itu yang penuh kekhawatiran. Yn menggenggam tangan Ibunya
"Mianhae eomma. Aku tidak memberitahu mu tentang ini. Sungguh aku minta maaf"ucap Yn
Haera menangis "eomma takut kehilanganmu Yn. Eomma sangat takut. Hanya kamu, yang eomma miliki. Harta yang eomma miliki, sebagai penguat eomma"ucapnya
Yn ikut menangis "mianhae. Jeongmal mianhae. Aku janji, tidak akan seperti ini lagi"ucap Yn
Haera memeluk putrinya itu
"Maaf Haera. Aku tidak bermaksud apa-apa. Aku hanya rindu pada putriku dan menghampiri kampusnya. Kami makan siang bersama dan aku mengajaknya ke hotel tempat ku menginap selama disini"ucap Mahesa menggunakan bahasa Korea nya
"Gwenchana, Mahesa ssi. Kami mengerti. Maafkan Haera yang berlebihan dan bahkan, sudah menampar mu"ucap Min Sung
Mahesa menatap Min Sung dan mengangguk
"Tidak apa-apa, saya mengerti"ucap Mahesa
"Kalau begitu, kita masuk dulu? Kita mengobrol didalam"ucap Min Sung
"Maaf, saya harus kembali ke hotel. Karena besok masih ada pekerjaan"ucap Mahesa
"Ya sudah kalau begitu"ucap Min Sung
"Yn? Ayah pulang dulu. Jaga diri baik-baik ya? Nanti Ayah akan menemui mu kembali"ucap Mahesa
Yn menatap Ayahnya dan mengangguk "iya Ayah. Hati-hati dijalan. Terima kasih untuk hari ini"ucap Yn
Mahesa mengangguk "kalau begitu, saya permisi"ucapnya
"Ne, hati-hati dijalan, Mahesa ssi"ucap Min Sung
Mahesa mengangguk dan segera masuk mobil. Mobil pun pergi meninggalkan rumah keluarga Jung.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro