Chapter 32
Mehesa masih memikirkan cara untuk bisa menceraikan istrinya itu. Dia harus lebih hati-hati, Agar Angel tidak membuat masalah lagi dan melibatkan putrinya atau Haera dan keluarga barunya Haera.
"Bagaimana caranya?"gumam Mahesa
Dia memperhatikan ponselnya dan membuka sebuah rekaman. Isinya, dimana saat dia menghampiri Angel untuk meminta perempuan itu menghapus artikelnya. Itu cukup, untuk membuktikan jika Angel bersalah. Tapi, dia juga tidak boleh gegabah. Dia harus hati-hati.
Angel memasuki ruangan kerja Mahesa, membuat pria itu terkejut dan segera mematikan ponselnya.
"Mas?"ucap Angel
Mahesa menatapnya "ada apa?"tanya Mahesa
"Ayo, kita makan siang"ucap Angel
Mahesa mengangguk dan segera keluar untuk keruang makan. Dia harus bersikap baik dihadapan Angel, agar perempuan itu tidak curiga jika dia kembali merencanakan perceraian mereka.
Semingguan semenjak masalah yang dibuat Angel saat itu, perempuan itu menunjukkan perubahan. Dia tidak sering mengeluh, tidak sering cemburu atau mengaturnya. Tapi Mahesa bingung dengan itu semua. Angel tidak mungkin secepat itu berubah, jika tidak ada yang perempuan itu rencanakan. Untuk saat ini, Mahesa akan mengikuti permainan istrinya itu sambil dia menyusun rencana untuk menceraikan Angel.
°°°
Yn kembali ke kampus, setelah beberapa hari tidak masuk. Dimana masalah tentang fitnah Ibunya, muncul. Semuanya berjalan seperti biasa. Tatapan orang-orang, sudah tidak mengarah pada dirinya lagi dan tidak berbisik-bisik lagi. Yn cukup tenang.
Dia berjalan menuju kelasnya dan saat sampai disana, keadaan seperti kembali biasa lagi.
Yn melewati beberapa teman kelasnya, dia duduk di bangkus paling belakang. Tak lama, seseorang mendekati nya.
"Yn, Mianhae tentang waktu itu. Karena kami, sudah membicarakan kamu tanpa bertanya lebih dulu kebenarannya"ucap salah satu temannya, ketika Yn mulai duduk
Yn tersenyum mendengarnya dan menganggukkan kepala "gwenchana. Aku tidak apa-apa. Walaupun, sempat shock juga dan merasa malu. Tapi semuanya terbukti kesalah pahaman"ucap Yn
"Iya. Maafin kami ya?"ucap temannya lagi
Yn mengangguk lagi. Dan temannya itu kembali ke tempat duduknya, setelah Yn menerima permintaan maafnya.
Tak lama, para sahabatnya datang dan langsung duduk disebelah Yn.
"Yn? Ya ampun, aku khawatir padamu"ucap Sae Mi
Yn tersenyum "aku tidak apa-apa"jawab Yn
Sae Mi mengangguk dan tersenyum "kalau ada apa-apa, cerita pada kami ya?"ucap Sae Mi
Yn mengangguk mendengarnya
"Yn? Kamu beneran sudah baik-baik saja?"tanya Hee Jun
Yn yang mendengar itu, menatap Hee Jun cukup lama. Ini pertama kalinya, Hee Jun berbicara lagi dengannya semenjak pria itu memiliki kekasih.
Yn tersenyum dan mengangguk "ne. Aku benar-benar, baik-baik saja"jawab Yn
Hee Jun mengangguk dan duduk disebelah Bin Hee. Yn memperhatikannya. Karena Hee Jun, tidak berbicara apa-apa lagi.
Lagi-lagi, Yn merasa kecewa. Dia menghela nafasnya pelan dan tersenyum.
"Tidak apa, Yn. Pria masih banyak, bukan hanya Hee Jun"batinnya
°°°
"Bagaimana? Kamu sudah berhasil belum, menjadikan Yn kekasihmu?"
"Belum. Waktunya tidak tepat"
"Ah kamu ini. Masa kalah denganku. Aku saja berhasil menjadikan Hee Jun, kekasihku"
"Beda. Hee Jun terlihat mudah goyah orangnya. Yn, terlihat polos tapi pintar. Dia benar-benar tidak gegabah atau terburu-buru memutuskan sesuatu. Apalagi tentang perasaannya"
"Ck. Pantas saja, Hee Jun mudah tergoyahkan. Karena Yn lama memastikan perasaannya. Giliran sudah memastikan perasaannya, pria yang dia sukai pacaran denganku. Hahaha"
"Jangan sombong dulu. Kamu tidak benar-benar menyukai Hee Jun. Kamu hanya mau membantuku, karena demi uang kan?"
"Itu awalnya. Tapi lama-lama, aku benar-benar menyukai Hee Jun"
"Oh Baguslah. Semoga, hubungan kalian langgeng"
"Tentu. Semoga, kamu juga cepat bisa menjadikan Yn, kekasihmu"
"Hm thanks"
"It's my pleasure, My cousin"
°°°
~Yn pov~
"
Yn, ayo ke kantin?"ajak Sae Mi
Aku mengangguk mendengarnya dan segera merapihkan tas, lalu segera keluar bersama Sae Mi.
Kebetulan, para pria sudah duluan ke kantin. Kalau Hee Jun, pria itu sudah ada janji dengan Ji Hyo.
Aku berusaha menata hatiku kembali, yang telah patah karena Hee Jun. Walaupun mungkin kenyataannya, aku susah untuk menatanya. Karena nama Hee Jun, masih tersimpan didalam hatiku. Sangat dalam.
Aku dan Sae Mi segera mencari tempat duduk untuk kami, ketika tiba di kantin.
"Penuh semua "ucap Sae Mi
Aku mengedarkan pandanganku. Benar, suasana kantin sangat ramai dan penuh oleh mahasiswa-mahasiswi.
"Yn? Sae Mi? Sini"
Aku dan Sae Mi saling pandang. Sae Mi menggelengkan kepalanya, dan aku terdiam.
Sae Mi sudah mengeluh lapar terus menerus, hanya tempat duduk Ji Hyo yang masih bisa menampung ku dan Sae Mi. Akhirnya karena kasihan pada Sae Mi, aku menarik tangannya untuk duduk bersama orang yang tadi memanggil nama kami.
"Annyeong Yn? Annyeong Sae Mi? Kalian mau makan kan? Dan belum dapat tempat duduk, gabung sama kita saja. Bin Hee dan Jun Ho saja bergabung dengan kami"ucap Ji Hyo
Aku tersenyum dan menarik tangan Sae Mi. Tapi perempuan itu menolak dan ingin pergi, tapi aku menatapnya dan memohon. Akhirnya Sae Mi pun duduk di sebelahku. Jun Ho Melihat kekasihnya itu duduk di antara aku dan Bin He, segera minta berganti posisi duduk pada Bin Hee. Pria itu hanya menurut.
"Kalian mau pesan apa?"tanya Ji Hyo
"Sae Mi, kamu mau makan apa?"tanyaku pada Sae Mi yang sedari tadi menekuk wajahnya
"Samain saja denganmu"jawabnya
"Biar aku yang pesan kan ya?"tawar Ji Hyo
"Tidak usah, aku saja"ucapku menolak
Aku pun berdiri dan mulai beranjak, untuk memesan makan disalah satu kedai.
Selesai memesan, aku ingin kembali ke tempat duduk. Namun bertemu dengan Songkang sunbae.
"Yn?"sapanya
Aku tersenyum "Sunbae? Mau makan juga?"tanyaku
Songkang Sunbae mengangguk "tapi belum dapat tempat nih"ucapnya
Aku melihat ke arah meja kami, dan masih ada ruang disebelah Ji Hyo atau Hee Jun.
"Bagaimana, kalau bersama ku dan para sahabat ku saja, sunbae"tawarku
Songkang Sunbae tersenyum "jinjja? Apakah boleh?"tanyanya
Aku mengangguk "boleh. Itu tempat umum, tidak ada yang melarang"jawabku
"Arraseo. Aku akan pesan makan dulu, kamu tunggu ya?"ucapnya
Aku mengangguk dan menunggu nya, memesan makan. Lalu setelah memesan, dia kembali mendekati ku.
"Sudah sunbae?"tanyaku
Songkang sunbae mengangguk
"Kajja"ucapku, mengajaknya ke meja kami
"Yeudeura, Songkang sunbae ikut duduk bersama Kita ya?"ucapku, pada para sahabatku
Mereka menatapku dan menganggukkan kepala. Tapi Hee Jun, seperti tidak suka menatap songkang Sunbae. Aku masa bodo. Aku langsung duduk disebelah Sae Mi. Songkang Sunbae, duduk dihadapanku. Ji Hyo dan Hee Jun bergeser.
Keadaan kami cukup canggung, namun Jun Ho dan Bin Hee segera menghilangkan kecanggungan itu. Aku bersyukur, memiliki sahabat seperti mereka. Yang mengerti situasi. Terkadang.
Hingga makanan pesanan aku dan Sae Mi, serta Songkang sunbae tiba. Kami pun makan.
"Songkang sunbae, seperti nya kamu dan Yn terlihat cocok"ucap Ji Hyo tiba-tiba
Ucapannya membuatku tersedak, membuat Songkang Sunbae segera menyerahkan minumnya untukku. Namun aku, mengambil milikku sendiri. Aku melihat ke arah Hee Jun. Tatapan matanya, sama terkejutnya dengan ku atas ucapan Ji Hyo.
"Masa sih? Waah, tapi sepertinya Yn tidak menyukaiku"ucap Songkang Sunbae
"Jinjja? Yn?"
Aku menatapnya dan menunjukkan kedua tanganku, dengan tanda silang. Menunjukkan, jika aku tidak bermaksud seperti itu.
"Ani. Bukan aku tidak suka. Hanya saja, aku..."ucapanku terhenti oleh Ji Hyo
"Apa kamu, sudah menyukai pria lain?"tanya Ji Hyo lagi
Aku terdiam dan menatapnya. Lalu melirik Hee Jun. Ji Hyo mengikuti arah pandangku. Hee Jun menatapku dan semuanya menatapku.
"Memangnya kenapa, jika Yn menyukai pria lain?"tanya Sae Mi
Aku menatapnya. Sae Mi menunjukkan raut wajah tidak bersahabat, saat mengatakan itu.
Ji Hyo terlihat terkejut. Dia tersenyum "ah bukan. Maksud ku, aku hanya ingin tahu saja. Siapa, pria beruntung yang bisa disukai Yn"ucap Ji Hyo
"Kamu tidak perlu tahu, Yn menyukai siapa. Itu hak nya dan privasinya"ucap Sae Mi
Aku terdiam, Aku menggigit bibir bawahku bagian dalam. Aku mencoba menghentikan Sae Mi.
"Sae Mi-a"ucapku pelan
Sae Mi menatapku dan dia mengedikkan bahunya, lalu lanjut makan. Aku menghela nafas pelan.
Huhft
"Mianhae Yn. Aku sangat pengen tahu sekali, padahal memang itu privasi mu"ucap Ji Hyo
Sae Mi mendengar nya hanya mendecih tak suka. Aku melirik Sae Mi cepat.
"Tidak Ji Hyo ssi. Aku tidak apa-apa. Aku memang sudah menyukai pria lain. Tapi, untuk saat ini aku sedang berusaha melupakannya"ucap Ku
"Wae? Kamu tidak mencoba untuk mengatakan padanya?"tanya Ji Hyo
Aku tersenyum "dia sudah ada yang punya"jawabku
"Yaah. Kasihan. Kamu kurang cepat sih"ucapnya
Aku hanya mengangguk mendengarnya.
"Benar. Aku kurang cepat"batin ku
Hee Jun menatap ku. Aku mengalihkan pandanganku darinya.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro