Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 29

Hari ini, rencananya Yn mau mengatakan dengan jujur tentang perasaannya pada Hee Jun.

Semalam, dia bertanya pada Sae Mi. Apakah tidak apa, jika dia mengatakan lebih dulu perasaannya. Dan dijawab oleh Sahabatnya itu, katanya tidak apa-apa daripada Yn terus memendam. Dan Yn juga baru teringat, jika Hee Jun sebelumnya juga sudah pernah menyatakan perasaan padanya. Namun, waktu itu kan Yn hanya menganggap Hee Jun bercanda.

Yn sudah sampai di kampus, dia mencari Hee Jun ke kelas. Tapi pria itu tidak terlihat di kelas. Dan Yn, mencoba mencari di ruangan organisasi skating.

Yn berjalan dengan cepat, untuk menuju ke ruangan organisasi skating. Saat sampai di sana, ternyata ruangan masih tertutup dan belum ada orang sama sekali. Akhirnya, dia memutuskan untuk kembali ke kelas.

"Yn? Habis darimana?"tanya Sae Mi

Yn tersenyum menatap Sae Mi. Mereka kebetulan bertemu di dekat gedung fakultas.

"Habis dari ruangan skating"jawab Yn

Sae Mi tersenyum "Hee Jun ya?"tanya Sae Mi

Yn mengangguk

"Sudah ketemu?"

Yn menggelengkan kepalanya "kosong. Tidak ada orang"jawab Yn

Sae Mi terdiam "tidak apa, bisa nanti lagi. Kajja, kita masuk ke kelas"ucap Sae Mi

"Hm iya"jawab Yn

Mereka pun segera menuju ke gedung fakultas mereka. Baru saja ingin masuk lift, mereka melihat Hee Jun dan Ji Hyo di dekat tangga.

"Eh itu Hee Jun"ucap Sae Mi

Yn tersenyum

"Ayo. Kita kesana"ucap Sae Mi

Yn mengangguk. Baru saja melangkah mendekat dan ingin memanggil, tapi mereka terdiam karena melihat Hee Jun berpelukan dengan Ji Hyo.

Sae Mi langsung menatap Yn, dia jadi merasa tidak enak pada sahabatnya ini. Karena harus melihat Hee Jun berpelukan dengan Ji Hyo.

"Yn? Gwenchana?"tanya Sae Mi

Yn menatap Sae Mi dan tersenyum "gwenchana. Yuk, kita ke kelas saja kalau gitu"ucap Yn

Sae Mi mengangguk dan Yn berjalan duluan

"Yn? Tungguin"ucap Sae Mi sedikit keras, dan langsung menyusul Yn

°°°

Hee Jun terkejut, ketika nama Yn disebut. Dia buru-buru melepaskan pelukan Ji Hyo.

"Wae?"tanya Ji Hyo bingung

"Jangan seperti ini"ucap Hee Jun

"Kenapa? Kita kan sudah menjadi kekasih. Jadi bebas dong, aku meluk kamu kapan pun"ucap Ji Hyo

Hee Jun terdiam mendengarnya

"Aku harus masuk kelas. Aku duluan"ucap Hee Jun dan segera pergi meninggalkan Ji Hyo

Ji Hyo terlihat kesal, tapi dia tersenyum. Karena dia sudah berhasil menjadikan Hee Jun kekasihnya.

Hee Jun segera keluar dari lift dan masuk kedalam kelas. Dia bisa melihat, jika Yn sudah duduk dengan tenang di samping Sae Mi.

Hee Jun melewati Yn dan duduk disebelah Bin Hee.

Melihat Yn tidak menatapnya, Hee Jun menghela nafas berat.

"Wae?"tanya Bin Hee bingung

Hee Jun menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Bin Hee mengangguk. Dan dosen pun masuk ke dalam kelas, memulai mata kuliah.

°°°

Mata kuliah sudah selesai, dan semua mahasiswa-mahasiswi sudah meninggalkan kelas. Meninggalkan 5 sekawan, yang masih beres-beres alat tulis mereka.

Seseorang memasuki kelas itu, dan langsung bergelayut manja di lengan Hee Jun.

"Widiih ada apa nih? Kang Ji Hyo, manja banget ke Hee Jun?"tanya Jun Ho

"Memangnya tidak boleh, manja dengan kekasihku sendiri?"tanya Ji Hyo

Semuanya terkejut mendengar ucapan Ji Hyo

"Mwo? Kekasih?"tanya Sae Mi terkejut

"Kalian sudah resmi?"tanya Jun Ho

Ji Hyo mengangguk dan dia semakin bergelayut manja pada Hee Jun.

"Hm Baru tadi pagi, kami resmi menjalin hubungan"ucap Ji Hyo

Yn memperhatikan itu dengan terdiam.

"Hm yeudeura, aku duluan ya?"ucap Yn

Hee Jun menatap Yn

"Loh kamu sudah mau pulang? Padahal, aku mau mentraktir kalian makan siang. Iya kan chagi?"tanya Ji Hyo pada Hee Jun

Hee Jun terkejut dengan pertanyaan itu. Yn terus memperhatikannya. Hee Jun bisa melihat, kekecewaan dimata Yn

"Chagi?"ucap Ji Hyo lagi

Hee Jun mengangguk "ne"jawabnya

Yn tersenyum tipis "mianhae. Aku sudah dijemput didepan. Aku duluan ya?"ucap Yn dan segera keluar dari kelas

Mereka semua menatap Yn, yang kian menjauh.

Sae Mi menghela nafasnya kasar "aku juga pulang duluan, mau ada acara"ucapnya, Hee Jun memperhatikan Sae Mi yang terlihat kesal juga

"Loh, kita mau makan siang di traktir Ji Hyo dan Hee Jun loh chagi?"ucap Jun Ho

"Tidak nafsu. Bisa beli sendiri"jawab Sae Mi dan langsung pergi

"Aku duluan juga deh kalau gitu"ucap Jun Ho dan mengejar Sae Mi

Bin Hee yang melihat itu pun menghela nafasnya. Dia menepuk bahu Hee Jun

"Selamat ya?"ucap Bin Hee

Hee Jun menatap Bin Hee "Sudah membuat kecewa"lanjut Bin Hee pelan dan pria itu pun pergi

Hee Jun memperhatikan para sahabatnya itu pergi satu persatu. Dia terdiam. Terdiam karena ucapan terakhir Bin Hee.

"Chagi? Ayo, kita makan siang sendiri saja"ucap Ji Hyo

Hee Jun menatap perempuan disampingnya itu, yang masih setia menggelayuti lengannya.

Hee Jun melepaskan tangan Ji Hyo dari lengannya dan menggeser tubuhnya, untuk memberi jarak.

"Mianhae. Aku lupa, kalau hari ini ada kumpulan skating"ucap Hee Jun

"Kalau gitu, aku temani ya?"ucap Ji Hyo

"Tidak usah. Aku lama, nanti kamu bosan"tolak Hee Jun

"Ya sudah kalau begitu. Kita keluar nya bareng ya?"tanya Ji Hyo

Hee Jun jalan duluan dan Ji Hyo mengejarnya

"Tungguin dong, chagi"ucap Ji Hyo

°°°

Di dalam mobil, Yn terdiam sambil menatap jalanan dari jendela. Memikirkan tadi, hati Yn terasa sakit dan kecewa. Entah kenapa, air matanya menetes tanpa bisa dia tahan.

Isakannya terdengar, membuat supirnya melayangkan pertanyaan khawatir.

"Ahgassi, anda baik-baik saja?"tanya supirnya itu, dengan memperhatikan dari kaca ditengah

Menghapus jejak air mata dengan cepat, dia menjawab "Ne. Aku baik-baik saja, ahjussi"jawab Yn

Mobil memasuki pekarangan rumah keluarga Jung dan berhenti, tepat di depan pintu. Yn segera turun dari mobil dan memasuki rumah.

"Yn? Sudah pulang?"tanya Ibunya

Yn terkejut, mendengar pertanyaan itu. Karena dia pikir, di rumah belum ada Ibunya.

"Eomma?"ucap Yn

"Kamu kenapa? Ko seperti terkejut begitu? Ngelamunin apa?"tanya sang Ibu, mendekatinya

"Tidak, aku tidak ngelamun. Aku masuk kamar dulu ya eomma?"ucap Yn dan segera berlalu menuju kamarnya

Ibunya itu menatapnya heran, karena Yn tidak biasanya seperti itu.

"Ada apa dengannya? Apa terjadi sesuatu?"gumam sang Ibu

Di kamar, Yn langsung merebahkan tubuhnya di kasur dengan guling sebagai tumpuannya.

°°°

"Kamu bilang, kamu menyukaiku. Tapi kenapa, sekarang kamu malah menjalin hubungan dengan wanita lain? Sebegitu tidak sabarannya kamu, untuk menunggu ku?"

Yn menangis dengan memeluk guling diatas kasurnya

"Aku kecewa padamu, Hee Jun-a"

Dia sedang meratapi betapa sakit hatinya, karena seorang pria bernama Lim Hee Jun. Sosok sahabat, yang sedari awal dia pikir tidak akan menyimpan rasa dan akan membuktikan jika persahabatan diantara Pria dan wanita itu ada. Tapi nyatanya, dia terjebak juga dalam ucapannya. Bahwa dia menyukai Hee Jun juga.

Hee Jun dari awal sudah mengakui perasaannya, tapi Yn selalu menganggap itu hanya candaan. Dan Yn hanya menganggap Hee Jun sahabatnya. Tapi ternyata, ucapan tidak sesuai dengan kenyataan. Baru saja dia ingin mengungkapkan perasaannya pada pria itu, namun kenyataan pahit dia terima. Hee Jun sudah resmi menjadi kekasih Ji Hyo.

Sedang menangis kepatahan hatinya, ada saja yang mengganggu. Seseorang mengetuk pintu kamarnya.

Tok tok tok

Dia buru-buru menghapus air matanya dan merapihkan rambut, lalu membuka pintu kamar.

"Eomma? Ada apa?"tanyanya, ketika mendapati Ibunya yang mengetuk pintu kamarnya

Ibunya menatapnya penuh selidik "seharusnya aku yang bertanya, ada apa denganmu?"tanyanya

Yn terdiam dengan menatap sang Ibu "Kamu habis menangis?"tanyanya lagi

Yn menggelengkan kepalaku "aku tidak apa-apa"jawabnya

"Ada sesuatu yang terjadi padamu. Kenapa kamu menyembunyikannya?"tanya Ibunya lagi

"Aku tidak apa-apa eomma"jawabnya

"Kamu tidak bisa membohongiku, Yn. Aku tahu, kalau kamu sedang ada masalah"ucapnya

Yn menghela nafasnya, dia tidak bisa berbohong kepada Ibunya itu dan akhirnya membiarkan ibunya itu masuk ke kamar. Yn membiarkan pintu kamarnya terbuka. Yn duduk di atas kasur dan ibunya disebelahnya.

"Cerita padaku, ada apa?"ucapnya

"Aku patah hati"jawab Yn

Ibunya itu mengernyitkan keningnya "patah hati? Wait. Kamu menyukai seorang pria?"tanyanya

Yn mengangguk sebagai jawaban

"Nugu? Apa eomma kenal dengannya?"tanya Ibunya lagi

Yn mengangguk lagi sebagai jawaban

"Heee aku mengenalnya? Jakkaman. Jangan bilang, kalau itu Songkang?"tanyanya

Yn terkejut mendengarnya "kenapa jadi Songkang sunbae sih, eomma? Memangnya, teman pria ku yang eomma kenal hanya dia?"tanyanya kesal

Ibunya terdiam, sambil memikirkan sesuatu "ah Hee Jun? Dia temanmu kan?"tanyanya lagi

Yn merubah raut wajahnya menjadi sendu dan mengangguk

"Wae? Dia kenapa? Apa dia menolakmu?"tanya Ibunya

"Menolak bagaimana? Aku saja belum mengatakan perasaanku padanya"ucap Yn

"Lalu, kenapa kamu patah hati?"tanyanya

"Dia pernah mengatakan tentang perasaannya padaku, aku anggap dia hanya bercanda saat itu. Karena, aku berpikir bahwa antara aku dan dia hanya sahabat. Tapi semakin lama, aku baru menyadari jika aku juga menyukainya. Ketika aku ingin mengungkapkan perasaanku, dia sudah menjalin hubungan dengan wanita lain"ucap Yn

Ibunya menatap iba padanya "Yn? Tidak apa, masih banyak pria yang nantinya bisa kamu dapati selain Hee Jun. Mungkin ini jalan, untuk kalian tetap menjadi sahabat. Seperti keinginanmu dari awal"ucap sang Ibu

Yn menundukkan kepalanya "tapi tetap saja, sakitnya aku rasakan"ucapnya pelan

Sang Ibu memeluknya dan mengelus punggungnya "tidak apa. Ini pelajaran untuk kamu. Bahwa menyukai seseorang, tidak harus memiliki. Dan menyukai seseorang, pasti ada konsekuensinya yaitu patah hati"ucap sang Ibu

Yn menganggukkan kepalanya "iya eomma. Dan aku merasakan patah hati, dari menyukai seseorang"ucap Yn

°°°

Sudah malam, tapi Yn saat ini masih duduk di dekat kolam renang. Padahal udaranya lumayan dingin.

Dia masih melamunkan, kepatah hatiannya dia akan sosok Hee Jun. Ya maklum lah ya, ini kan untuk pertama kalinya Yn benar-benar suka pada seorang pria. Makanya, dia jadi gagal move on gini.

"Kata eomma, kamu sedang patah hati"

Yn terkejut mendengar ucapan seseorang dibelakangnya. Dia membalikkan badannya cepat

"Jaehyun oppa? Mengagetkan saja"ucap Yn dengan mengelus dadanya

Jaehyun tersenyum dengan respon adiknya ini

"Siapa yang berani, membuat kamu patah hati?"tanyanya

"Seseorang"jawab Yn

"Iya, siapa? Apa Hee Jun?"tanya Jaehyun

Yn menatapnya terkejut. Ini, kenapa nebaknya sangat tepat sih?

"Ah jadi benar, kalau Hee Jun"ucap Jaehyun

"Kenapa bisa menyimpulkan, jika itu Hee Jun?"tanya Yn

Jaehyun duduk disampingnya dan menatap adiknya itu

"Terlihat dari raut wajahmu itu, saat aku menyebut nama Hee Jun"ucap Jaehyun

Yn menganggukkan kepalanya
"Ternyata gini ya, yang namanya patah hati"gumam Yn

Jaehyun masih menatap nya

"Kamu baru pertama kali, ya?"tanya Jaehyun

Yn mengangguk "aku tidak pernah menyukai seseorang, seperti ini"ucapnya

Jaehyun menghela nafas "tidak apa. Patah hati itu, membuat kita semakin tegar dan mengajarkan kita arti kata mengikhlaskan. Karena tidak selalu, apa yang kita inginkan itu tercapai"ucap Jaehyun

"Hm benar"jawab Yn

"Tapi, Songkang juga sepertinya menyukaimu"ucap Jaehyun tiba-tiba

"Mwoya? Kenapa jadi Songkang? Bisa tidak sih, tidak menyebutnya?"tanya Yn

"Loh kenapa? Dia juga terlihat menyukai mu"ucap Jaehyun

"Kalau aku lihat, dia baik"ucap Jaehyun lagi

Yn berdiri dari duduknya "tahu ah. Aku malas. Satu pria saja meninggalkan kecewa, apalagi ini ada pria lain"ucap Yn

"Siapa tahu, Songkang memang di kirim untuk mengobati rasa kecewa mu"ucap Jaehyun

Yn menatap kakaknya itu "oppa ikhlas, jika aku memiliki kekasih?"tanya Yn

Jaehyun terkejut "memang nya kenapa? Kalau kamu bahagia, ya aku pun bahagia"ucapnya

Yn mengangguk "bagus. Oppa bukan menjadi kakak yang posesif kalau begitu"jawab Yn

"Oh iya ngomong-ngomong, oppa ko sudah pulang?"tanya Yn mengalihkan pembicaraan

"Waktunya istirahat. Jadi aku bisa pulang"jawab Jaehyun

"Sudah tidak ada kegiatan?"tanya Yn

"Karena baru selesai konser, belum ada. Minggu depan, baru akan dilanjutkan kegiatan grup. Tapi mungkin, hanya kegiatan individu saja untuk sekarang"jawab Jaehyun

Yn mengangguk "arraseo. Oppa pasti lelah, karena sibuk dengan kegiatan grup"ucap Yn

Jaehyun tersenyum "hm sangat lelah"ucapnya

"Sini, aku peluk. Siapa tahu, bisa membagi rasa lelah oppa padaku"ucap Yn

Jaehyun tersenyum dan langsung memeluk adiknya itu

"Kau tahu? Ini yang sedari dulu aku harapkan. Memiliki adik perempuan, yang bisa menjadi penyemangat ku disaat lelah dan aku, menjadi pelindung utama untuk adik perempuan ku jika ada yang menyakitinya"ucap Jaehyun pelan, ditelinga Yn

Yn tersenyum "gomawo oppa, sudah menerima ku sebagai adikmu. Awalnya, aku takut jika oppa akan seperti kebanyakan orang. Yang tidak akan menerima saudara sambungnya, anak dari Ibu sambungnya"ucap Yn

Jaehyun melepaskan pelukannya dan menatap Yn "aku tidak akan seperti itu. Aku senang, jika Appa senang. Dan saat aku tahu, jika Ibu sambung ku memiliki anak perempuan. Aku bertambah senang"

"Dan kau tahu Yn? Pertemuan pertama kita, merupakan takdir yang Tuhan rencanakan"ucap Jaehyun

Yn menatapnya bingung "pertemuan pertama kita? Kapan itu? Ah, saat di kampus ya?"tanya Yn

Jaehyun tersenyum "Aku sudah bisa menebak, jika kamu lupa pertemuan pertama kita"ucapnya

Yn terlihat bingung "Memangnya, kita pernah bertemu sebelumnya?"tanya Yn

Jaehyun mengangguk "Di salah satu apartemen, saat aku tidak sengaja menabrak mu dan membuat tas yang kamu bawa terjatuh hingga isinya berserakan"jawab Jaehyun

Yn terkejut. Dia tidak menyangka, jika mereka pernah bertemu sebelumnya

"Oppa? Itu kamu?"tanya Yn

Jaehyun mengangguk "ne. Dan kau tahu? Mataku tak bisa lepas darimu saat itu. Karena aku, merasakan sesuatu yang akan terjadi. Dan ternyata, saat aku menemui kamu untuk pertama kali dan mengenalkan diriku sebagai calon kakakmu. Aku terkejut, jika perempuan yang secara tidak sengaja aku tabrak Waktu itu, akan menjadi adikku. Yaitu kamu"ucap Jaehyun

Yn memeluk Jaehyun "oppa, aku bersyukur memiliki kamu sebagai kakak sambung ku"ucap Yn

Jaehyun tersenyum "hm aku juga bersyukur, kamu menjadi adikku"ucapnya

Lama mereka berpelukan, mereka melepaskan pelukannya dan saling menatap dan tertawa.

"Takdir memang tidak terduga ya, oppa?"tanya Yn

"Hm"jawab Jaehyun

Mereka duduk di kursi sambil menghadap kolam renang, dengan mengobrol bersama.

Hingga malam semakin larut, udara dingin semakin menusuk hingga ketulang. Yn ijin duluan untuk ke kamar.

"Kalau begitu, aku ke kamar duluan ya oppa? Aku sudah mengantuk, dan udara semakin dingin. Besok juga, aku masih ada kuliah"ucap Yn

"Ayo masuk bersama, aku juga mau ke kamar"ucap Jaehyun

Mereka pun bersama-sama menuju kamar masing-masing untuk istirahat.




.

.

.

Selamat sahur

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro