Chapter 20
Note. Harus bisa sampe 20+ vote nya, biar aku tambah semangat
.
.
Jaehyun segera membawa Yn ke dalam ruangan. Sudah cukup, Jaehyun mendengar ucapan tentang Yn. Bersyukur, dia tidak mendengar kata-kata negatif yang keluar. Hanya pujian yang dia dengar.
"Kamu sudah sampai Jae? Oh ada Yn juga?"
"Ne, annyeong haseyo"
"Oh annyeong"
"Hyung, mianhae. Yn memaksa ikut"
"Gwenchana, Jae. Semuanya juga sudah beres"
"Ne? Maksudnya?"
Jaehyun dan Yn terlihat bingung. Karena, managernya Jaehyun mengatakan jika semuanya sudah beres. Beres bagaimana, maksudnya?
"Maksudnya hyung?"
"Sajangnim sudah mengkonfirmasi info itu, jika itu hoax"
Jaehyun terdiam dan begitu pun Yn. Tapi, ada perasaan lega sih mendengarnya.
"Jinjja hyung?"tanya Jaehyun ulang, karena dia sangat penasaran
"Ne, aku tidak berbohong"
"Secepat itu?"tanya Jaehyun
"Kalau info itu hoax, semuanya bisa diselesaikan dengan cepat. Berbeda jika, info itu asli maka kami akan mengkonfirmasi ke antara kedua belah pihak maupun keluarganya untuk kebenarannya"
"gomawo, hyung"
"Hmm tenang saja"
"Gomawo manager kang"
Manager kang tersenyum merespon ucapan Yn
"Ne, kalian tenang saja"
Tak lama, pintu ruangan dimana ada Yn, Jaehyun dan manager kang pun terbuka dari luar
"Jae?"
Seorang pria masuk kedalam
"Oh sajangnim?"
Jaehyun dan manager kang pun berdiri, saat tahu siapa yang masuk
"Oh ini dia, adikmu?"
"Ne, sajangnim"
"Dia sangat cantik. Apa, dia ingin menjadi trainee?"
"Ne?"tanya Jaehyun bingung, apalagi Yn
Manager kang sudah tahu maksud sajangnim nya ini
"Adikmu sangat cantik, visualnya pun tidak kalah denganmu. Jika, dia menjadi trainee pasti cocok"
"Ah jeoseonghabnida. Aku tidak berpikir untuk menjadi idol, trainee ataupun artis. Aku ingin menjalani hidupku sebagai masyarakat biasa"
"Kamu cantik, memiliki visual yang lumayan. Pasti kamu bisa debut aktris"
"Ani. Aku tidak tertarik sama sekali, jeoseonghabnida"
"Ya sudah, tidak apa-apa. Jika berubah pikiran, langsung temui aku saja. Arraseo?"
"Ani. Aku tetap dengan pendirianku"
"Arraseo. Jae, semuanya sudah beres. Jaga diri lagi agar berhati-hati. Sekarang masih bisa di sangkal, tapi entah nanti"
"Tapi kan, Yn adik sambungku"
"Para hatters tidak peduli tentang itu. Yang terpenting, mereka mendapatkan bahan untuk menjatuhkan mu"
"Ne, sajangnim. Jeoseonghabnida"
"Arraseo. Aku pergi dulu"
Sajangnim pun pergi
"Ah syukurlah"ucap Yn
Jaehyun menatap adiknya itu
"Ne, mianhae membuat kamu khawatir"
"Harusnya aku, yang mengatakan itu. Mianhae, sudah membuat oppa dan semuanya susah"
"Ani, Yn ssi. Kami akan melindungi artis kami, jika berita yang ada itu tidak benar. Kami akan melakukan apapun untuk artis kami"
Yn mengangguk mengerti
°°°
"Ini kan, Jaehyun hyung? Dan di mobil itu, Yn kan?"
Hee Jun memperhatikan ponselnya. Dia tidak sengaja saat membuka sosial media, menemukan berita tentang Jung Jaehyun itu. Dan betapa terkejutnya dia, jika Jaehyun itu adalah Jaehyun kakaknya Yn. Yang ternyata, seorang idol.
"Pantas saja, Jaehyun hyung selalu memakai masker dan topi jika diluar rumahnya"
°°°
"Permisi. Apa nyonya Min Haera, sudah berada di kantor?"
"Mohon maaf, nyonya dan tuan Jung belum ada ditempat. Mereka baru ada ditempat, kemungkinan besok. Apa ada titip pesan, tuan?"
"Ah tidak usah. Nanti saya akan kesini lagi saja. Gamsahabnida"
"Ne"
Pria itu pun pergi dari sana.
Mahesa masih belum menyerah untuk bertemu dengan Haera. Beberapa kali dia bolak-balik ke perusahaan tempat Haera bekerja, namun orang yang dia cari belum juga ada ditempat.
Meskipun Yn sudah beberapa kali mengingatkannya untuk tidak menemui Haera, namun Mahesa tidak menggubrisnya. Mahesa ingin bertemu dengan mantan istrinya itu. Dia pun tidak tahu, kenapa sangat ingin bertemu dengan mantan istrinya itu. Yang jelas, Mahesa ingin bertemu.
Ponselnya beberapa kali bergetar, menandakan panggilan masuk seharusnya dia terima. Namun dia abaikan, karena dia tidak ingin berbicara dengan si penelpon. Istrinya, iya itu istrinya yang sekarang yang terus menerus menghubungi nya. Mahesa lelah sendiri dengan wanita itu, setelah menikah baru Mahesa sadari sifat aslinya.
Terlalu mengatur, foya-foya dengan uang, cemburuan, pelit dan bahkan, ucapannya yang sangat tidak dia sukai yang baru dia ketahui.
Mahesa menjadi memikirkan kembali, bagaimana dia dulu saat masih bersama Haera. Perempuan yang baik, lembut, ucapan yang tidak kasar, tidak terlalu berfoya-foya akan uang, memang cemburu tapi masih bisa mengontrol rasa cemburunya, tidak pelit dan bahkan tidak terlalu mengatur bagaimana dirinya melakukan sesuatu. Mahesa menjadi merasa bersalah, telah menyakiti Haera. Dia berharap, Haera mau memaafkannya dan bisa memberikannya kesempatan kembali.
"Sun Ho, cari informasi keberadaan Yn saat ini. Aku ingin bertemu dengannya"ucap Mahesa
"Baik tuan"
Sun Ho langsung meminta bantuan pada rekannya yang lain, untuk mencari tahu keberadaan Yn saat ini.
Beberapa menit kemudian, Sun Ho menerima informasi dari rekannya tentang keberadaan Yn.
"Saya sudah mendapatkan keberadaan nona Yn, tuan"
"Kita kesana"ucap Mahesa
"Baik tuan. Kita ke alamat ini"
Sun Ho menyuruh supir untuk ke alamat yang dia dapatkan dan supir pun melajukan mobilnya menuju alamat tersebut.
Beberapa menit mobil berjalan, akhirnya berhenti dekat dengan sebuah gedung menjulang tinggi bertuliskan SM entertainment.
Mahesa memperhatikan gedung tersebut
"Ngapain, Yn disini?"gumamnya
"Kakak sambung nona Yn, merupakan seorang idol dari agensi ini, tuan"ucap Sun Ho
Mahesa terkejut mendengarnya "idol? Dia penyanyi?"
"Iya tuan"
Mahesa memperhatikan agensi tersebut
"Dari grup apa? Atau dia penyanyi solo?"tanya Mahesa
"Dari grup NCT 127"
Mahesa mengangguk dan dia bersiap untuk keluar dari mobil
"Kamu tunggu disini, saya akan masuk kedalam"ucap Mahesa
"Baik tuan"
Mahesa turun dari mobil dan melangkah menuju agensi itu. Masuk kedalam dan berhenti di bagian resepsionis.
"Permisi"ucap Mahesa
"Iya, ada yang bisa saya bantu?"
"Saya ingin bertemu dengan Jung Yn, adik dari Jung..."ucapan Mahesa terhenti, karena dia lupa menanyakan nama anaknya Jung Min Sung itu pada Sun Ho
"Apa yang anda maksud, Jung Jaehyun?"
Mahesa terdiam dan mengangguk "ne, Jung Jaehyun"
"Apa anda sudah membuat janji?"
"Saya kerabat adiknya Jaehyun"ucap Mahesa
"Ah baiklah, akan saya hubungi managernya NCT 127 terlebih dahulu"
Bagian resepsionis menghubungi manager Kang, untuk memberitahu jika Yn dan Jaehyun memiliki tamu.
"Silahkan ditunggu terlebih dahulu diruangan tunggu, Jaehyun akan kesini nanti bersama adiknya. Kebetulan, mereka sedang ada disini"
"Baik, gamsahabnida"ucap Mahesa dengan tersenyum dan beranjak menuju ruang tunggu
Tak lama, Jaehyun benar-benar muncul dengan Yn dibelakangnya. Betapa terkejutnya Yn, ketika melihat sosok Mahesa dihadapannya dan Jaehyun.
Mahesa tersenyum melihat Yn dihadapannya
"Yn?"ucap Mahesa, dia beranjak berdiri
"Ayah merindukanmu, Yn"ucap Mahesa, dia maju Mendekati Yn untuk memeluknya
Yn menghentikan langkah Mahesa dan Mahesa terdiam
"Berhenti. Jangan mendekati ku"ucap Yn, Mahesa menatap Yn dengan mulut yang menggumamkan nama anaknya itu
"Yn? Apa yang kamu katakan? Ada apa?"tanya Jaehyun, karena dia bingung dengan apa yang Yn bicarakan. Namun melihat pria dihadapannya berhenti melangkah dengan menatap adiknya itu, Jaehyun paham dengan situasi nya
"Jeoseonghabnida tuan. Ada perlu apa, anda dengan saya?"tanya Jaehyun
Mahesa menatap Jaehyun dan tersenyum
"Saya ada perlu dengan Yn, karena dia putri kandung saya"ucap Mahesa
Jaehyun terkejut, karena ternyata Mahesa bisa bicara bahasa Korea
"Ah anda ada perlu dengan adik saya?"tanya Jaehyun ulang
Mahesa mengangguk "iya, saya ada perlu dengannya"
"Yn, dia Ayah mu. Dia ingin berbicara sesuatu denganmu. Bicaralah dengan nya, siapa tahu penting"ucap Jaehyun
"Tidak oppa, tidak ada yang perlu dibicarakan dengannya. Aku tidak mau"tolak Yn
Mahesa memperhatikan bagaimana Jaehyun memohon pada Yn, untuk Yn mau berbicara dengannya. Yang merupakan Ayah kandung Yn.
"Oppa mohon. Sekali saja. Bicarakan baik-baik dengan Ayahmu"ucap Jaehyun
Mahesa tersenyum, karena Jaehyun sangat pengertian.
Yn mengangguk menyetujui ucapan Jaehyun. Jaehyun memberikan Yn dan Mahesa waktu, untuk mereka bisa berbicara empat mata. Sebenarnya Yn minta Jaehyun untuk tetap didekatnya, namun Jaehyun menolak. Mahesa memperhatikan bagaimana Jaehyun, yang memberikan Yn pengertian sehingga anaknya itu mau berbicara dengannya.
"Mau ngomong apa?"tanya Yn, dengan kedua tangan yang dia sedekapkan di dadanya
Mahesa tersenyum melihatnya. Meskipun Yn terlihat seperti enggan berbicara dengannya, tapi Yn masih mau bertanya terlebih dahulu.
"Ayah rindu padamu, Yn"ucap Mahesa pelan, dengan menatap Yn
°°°
Yn dan Jaehyun tadinya sedang mengobrol dengan member NCT 127, Dream dan beberapa member WayV, diruang latihan. Namun tiba-tiba manager NCT datang mengatakan, ada seseorang yang ingin bertemu dengan Jaehyun dan Yn diruang tunggu lobby. Jaehyun dan Yn pun mengikuti manager nya itu dan menuju lobby dilantai 1.
Yn dan Jaehyun berjalan mendekati pria itu, ketika sudah sampai di lobby. Yn tidak bisa melihat pria itu dengan jelas, karena tertutup oleh badan Jaehyun. Yn pun menggeser sedikit tubuhnya disisi Jaehyun dan bisa dirinya lihat, Ayah kandungnya yang menunggu di ruangan tunggu. Yn terkejut bukan main melihatnya.
"Yn?"ucap Ayahnya itu, dengan beranjak berdiri
"Ayah merindukanmu, Yn"ucap Ayahnya lagi, dia maju Mendekati dirinya untuk memeluknya
Yn menghentikan langkah ayahnya dan pria itu terdiam
"Berhenti. Jangan mendekati ku"ucap Yn, Ayahnya menatap Yn dengan mulut yang menggumamkan namanya
"Yn? Apa yang kamu katakan? Ada apa?"tanya Jaehyun, karena kakaknya itu bingung dengan apa yang dirinya bicarakan. Namun melihat pria dihadapannya berhenti melangkah dengan menatap Yn, kakanya seperti nya paham dengan situasi saat ini
"Jeoseonghabnida tuan. Ada perlu apa, anda dengan saya?"tanya Jaehyun
Ayahnya itu menatap Jaehyun dan tersenyum
"Saya ada perlu dengan Yn, karena dia putri kandung saya"ucap Ayahnya
Jaehyun terkejut, karena mungkin Mahesa bisa berbicara bahasa Korea
"Ah anda ada perlu dengan adik saya?"tanya Jaehyun ulang
Ayahnya mengangguk "iya, saya ada perlu dengannya"
Jaehyun menatap Yn
"Yn, dia Ayah mu. Dia ingin berbicara sesuatu denganmu. Bicaralah dengan nya, siapa tahu penting"ucap Jaehyun
"Tidak oppa, tidak ada yang perlu dibicarakan dengannya. Aku tidak mau"tolak Yn
Ayahnya memperhatikan bagaimana Jaehyun memohon pada dirinya, untuk Yn mau berbicara dengan Ayah kandungnya.
"Oppa mohon. Sekali saja. Bicarakan baik-baik dengan Ayahmu. Adik seorang Jung Jaehyun, tidak akan seperti kepada orang yang lebih tua. Apalagi itu Ayah kandungnya"ucap Jaehyun dengan menggenggam tangannya
Yn mengangguk menyetujui dan Jaehyun tersenyum. Jaehyun pun memberikan dirinya dan Ayahnya itu waktu, untuk berbicara berdua.
"Ayah rindu padamu, Yn"
Yn menatap Ayahnya itu, tepat di matanya. Mata Ayahnya, terlihat berkaca-kaca menatap dirinya. Yn langsung mengalihkan pandanganya, karena dirasa air matanya ingin keluar. Ucapan Mahesa, mampu menyentuh perasaan dirinya. Ucapan tulus itu, bisa Yn rasakan. Hatinya menghangat mendengar nya.
Mendengar Ayahnya terisak, Yn menatap Ayahnya itu.
"Ayah?"ucap Yn pelan
Ayahnya berlutut dihadapannya dengan isak tangisnya. Hati Yn benar-benar sakit melihatnya. Bagaimana pun, pria setengah baya dihadapannya ini adalah Ayah kandungnya.
"Ayah bangun, jangan seperti ini"ucap Yn dengan membantu Ayahnya berdiri
"Tidak apa-apa, Ayah rela seperti ini asal kamu tidak membenci Ayah. Ayah merindukanmu Yn"
Yn menangis melihat Ayahnya seperti itu.
"Aku juga rindu, Ayah. Tapi aku selalu teringat sakit hati Eomma kepada Ayah. Terlalu dalam Ayah menyakiti eomma"ucap Yn
"Ayah minta maaf. Nanti Ayah akan minta maaf pada Ibumu"
"Tidak. Jangan temui eomma, dia sudah bahagia. Aku tidak mau, jika dia bertemu Ayah nanti malah membuat dia bersedih"ucap Yn
"Tapi Ayah ingin minta maaf juga padanya"
"Aku yang akan mengatakan padanya, jika Ayah minta maaf tentang semuanya"ucap Yn
Ayahnya itu mengangguk
"Ayo Ayah, berdiri. Jangan seperti ini"ucap Yn, berusaha membantu Ayahnya berdiri
Tak jauh dari dirinya dan sang Ayah, Jaehyun terus memperhatikan dari balik tembok. Meskipun Jaehyun tidak mengetahui apa yang adiknya itu katakan bersama Ayah kandungnya, tapi Jaehyun paham jika Yn sudah mau memaafkan Ayahnya itu. Jaehyun tersenyum melihatnya.
Mahesa pun berdiri dengan bantuan Yn dan Mahesa langsung memeluk Yn erat. Yn membalas pelukan Ayahnya itu.
"Maaf, Ayah belum bisa menjadi Ayah yang baik untukmu. Tapi Ayah akan berusaha, memperbaiki semuanya, Yn"ucap Ayahnya
Yn menganggukkan kepalanya
"Iya, aku percaya"ucap Yn
"Selamat ulang tahun. Maaf, Ayah tidak bisa mengucapkan itu disaat kamu ulang tahun. Tapi harus kamu tahu, doa Ayah selalu menyertaimu anakku"ucap Ayahnya dengan menatap Yn
Yn menangis menatap Ayahnya dan dia mengangguk
"Hm aku tahu. Maaf, aku sudah pernah berkata kasar padamu"ucap Yn
"Tidak apa, Ayah paham"
Yn memeluk Ayahnya lagi. Ini kesempatan untuknya, karena ini pertama kalinya dia bisa memeluk Ayahnya setelah perpisahan kedua orang tuanya.
"Tuhan. Bisakah ini tetap seperti ini? Aku sangat merindukan saat-saat keluarga ku utuh, Tuhan. Aku merindukan keluarga ku yang dulu. Aku rindu kebahagiaan kami bersama, rindu tawa saat kami bersama, rindu canda, rindu saat kami bersama-sama menyaksikan siaran televisi bersama, rindu saat kami makan ice cream durian bersama. Aku rindu, Tuhan. Tapi semua itu tidak bisa terulang, karena kedua orang tua ku sudah memiliki kehidupan dan kebahagiaan mereka sendiri. Tapi tidak apa, biarkan seperti ini. Asal, jangan pernah buat Ayahku berubah lagi Tuhan"
Yn terus menangis dengan memeluk sang Ayah. Dia mengeratkan pelukannya, seakan tidak ingin melepaskan Ayahnya. Hatinya sakit, hatinya rindu. Dia ingin berteriak, tapi dia tahan.
Perpisahan kedua orang tuanya, adalah hal yang paling dia benci. Hal yang paling dia sesali, kenapa harus perpisahan yang Ayahnya ambil. Dan kenapa, Ayahnya dengan rela melepaskan Ibunya demi wanita lain. Tapi tidak apa. Mungkin dengan itu semua, agar Ibunya bisa terlepas dari sakit hati dan sakit fisik yang pernah dilakukan Ayahnya. Karena tak jarang, Ayahnya akan bermain tangan jika marah. Tapi bagaimana pun, Ibunya tetap memaafkan.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro