Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 2

10 menit aku selesai berganti pakaian, aku langsung menuju lantai bawah lagi.

"Eomma?"panggilku

"Oh Yn? Sini"ucapnya, melambaikan tangan menyuruhku mendekat

Aku berjalan mendekatinya dan Ibu menyuruhku duduk disebelahnya. Aku pun duduk.

"Ini putriku satu-satunya. Min Yn Mahesa"ucap Ibuku

"Yn, ini Jung Min Sung. Dia bos ku dan akan menjadi Ayah sambung mu"ucap Ibuku

Aku terkejut dan menatap Ibuku tak percaya "ne? Eomma?"ucapku

Ibuku menggenggam kedua tanganku dengan menatapku "Yn, hidup terus berjalan. Ayah saja sudah bahagia dengan istri baru nya, Eomma juga ingin bahagia dengan pilihan eomma. Eomma mianhae, jika ini terkesan mendadak. Tapi, kami saling mengenal jauh sebelum bertemu Ayahmu"

"Kamu tahu kan, jika aku orang Korea? Aku dan Min Sung bertemu ketika di SMA, dia kakak kelasku. Setelah dia Lulus SMA, kami tidak pernah bertemu dan Baru bertemu ketika kita kembali ke Korea dan aku menjadi sekretaris dirinya di perusahaannya"ucap Ibuku menjelaskan

Aku terdiam dan menatap paman Min Sung

"Ahjusi benar-benar mencintai Eomma ku?"tanyaku

Paman Min Sung menatapku dan tersenyum "ne. Aku mencintainya semenjak SMA, tapi kami harus terpisah karena jarak kuliah ku. Kami akhirnya bertemu kembali di perusahaan ku saat dia pertama kali masuk kerja di sana"ucapnya

"Janji tidak akan pernah, menyakitinya? Karena aku, tidak ingin dia merasakan sakit lagi seperti saat hidup dengan Appa ku"ucapku

Paman Min Sung tersenyum "ne. Aku janji, aku tidak akan menyakitinya"ucapnya, wajahnya dan tatapan nya memang memancarkan ketulusan

Aku menatap Ibuku "Eomma sungguh menyukai Min Sung Ahjusi?"tanyaku

Ibuku mengangguk. Aku meneteskan air mataku dan tanpa terasa aku menangis sesenggukan "aku hanya tidak ingin, nantinya eomma disakiti lagi. Cukup Appa yang menyakitimu, jangan ada lagi pria yang berani menyakitimu. Aku tidak sanggup melihat itu"ucapku

Ibuku pun menangis melihatku, dia memelukku dan mengusap punggungku "eomma yakin, paman Min Sung orang yang baik dan akan memperlakukan eomma dengan baik dan mencintai eomma"ucap Ibuku

Aku mengangguk dan membalas pelukan Ibuku. Kami melepaskan pelukan kami dan melihat paman Min Sung tersenyum menatap kami.

"Mianhae, aku jadi terbawa suasana"ucapku

Paman Min Sung tersenyum lagi "aniyo. Gwenchana. Aku senang, jika melihat hubungan anak dan Ibunya dekat. Justru itu yang aku harapkan, karena nantinya aku juga ingin anak-anakku dekat dengan ibumu"ucapnya

Aku terkejut mendengarnya "ahjusi mempunyai anak? Aku kira tidak"tanyaku

Paman Min Sung tertawa "ne, aku memiliki satu orang anak lelaki. Dia umurnya 23 tahun"ucapnya

"Ne? Berarti dia Oppa ku?"ucapku

"Jinjja? Berapa umurmu sekarang?"tanyanya

"22 tahun"ucapku

"Ah benar. Dia menjadi kakakmu"ucapnya senang

Aku terdiam. Melihat responku, dia berkata "Dia pasti akan menyukaimu. Karena dia sedari lama menginginkan adik perempuan. Tapi ternyata, Ibu nya pergi untuk selamanya karena penyakitnya"ucapnya

Aku menjadi sedih mendengarnya "mianhae ahjusi"ucapku

"Gwenchana. Bukan salahmu. Aku hanya mengatakan kebenarannya. Putra ku, pasti akan menyukaimu. Tenang saja"ucapnya

Aku tersenyum mendengarnya

"Ne. Aku harap begitu"ucapku

Ibuku dan Paman Min Sung kembali berbincang dan aku pamit undur diri karena harus mengerjakan tugas kuliah.

Di kamar, ternyata ponselku mendapatkan panggilan tidak terjawab. Dari Dahyun.

Aku langsung menelponnya balik dan tak lama, panggilan dia angkat.

"Yeobseyo?"tanya diseberang sana

"Ah jeoseonghabnida. Aku temannya Dahyun. Tadi Dia menelpon ku beberapa kali, tapi tidak sempat aku angkat. Apa, dia ada perlu denganku?"tanyaku, pada entah siapa yang menerima. Tapi seorang pria

"Ah jakaman. Aku akan memberikan ponselnya padanya"ucapnya

"Dahyunie. Ini temanmu menelpon. Katanya, kamu menelponnya tadi"ucao pria itu, yabg terdengar di telpon

"Ah ne oppa. Gomawo"ucao Dahyun

"Yn ssi?" ucap Dahyun

"Ne?"jawabku

"Syukurlah, akhirnya kamu mengangkat juga panggilan ku"ucapnya

"Ah mianhae. Tadi aku ada diluar karena sedang ada tamu dan ponsel ku tinggal di kamar"ucapku

"Ah geureu" ucapnya

"Kamu ada perlu denganku?"tanyaku

"Tentang tugas. Apa kamu sudah mengerjakannya?"tanyanya

"Tugas? Aku dan kamu saja berbeda kelas, Dahyun"ucapku

Dia disana tertawa"Ahahaha aku hanya bercanda. Kamu besok ada kuliah?"tanyanya

"Ani. Wae?"tanyaku

"Hm kita bertemu yu? Semenjak selesai pengenalan kampus, kita jarang bertemu"ucapnya

"Dimana?"tanyaku

"Untuk keamanan, lebih baik dirumahku"ucapnya

"Hmmm rumahmu ya?"ucapku berpikir sebentar

"Bagaimana?" Tanyanya

"Arraseo. Aku akan ke rumahmu"ucapku

"Oke. Aku akan mengirimkan alamat rumahku padamu. Besok pagi aku tunggu ya? "ucapnya

"Ne, aku akan berangkat sekitar jam 9"jawabku

"Oh geureu. Kalau begitu, aku tutup dulu telponnya. Annyeong Yn?"ucapnya dan menutup panggilan

"Ne annyeong"jawabku pelan

Setelah melakukan obrolan dengan Dahyun, aku keluar dari kamar untuk melihat apakah Paman Min Sung sudah pulang atau belum?

Dan ternyata masih ada. Bahkan, sekarang mereka sibuk dengan berkas di masing-masing tangan mereka.

Aku menghela nafas dan kembali ke kamar. Aku lelah, ingin istirahat dulu kalau begitu. Pikirku dan aku segera masuk kamar lagi dan menutup pintu kamarku. Lalu tidur.

°°°

Aku terbangun ketika matahari telah berganti bulan diatas sana. Aku langsung berdiri dan masuk kamar mandi untuk bersih-bersih badan.

Tak butuh waktu lama untuk mandi, hanya 15 menit aku sudah selesai dan sudah berganti pakaian tidur. Aku berjalan turun ke bawah dan alangkah terkejutnya, bahwa paman Min Sung masih ada disana.

"Oh Yn? Sudah bangun?"tanya Ibuku

Aku terdiam dengan berdiri di tengah-tengah pintu dapur

"Yn? Sini, duduk. Kita makan malam bersama. Masakan Ibumu, sangat enak sedari dulu"ucap paman Min Sung

Aku pun berjalan mendekat dan duduk dihadapan Ibuku.

"Mau makan pakai lawuh apa?"tanya Ibuku

"Capcay dan ayam goreng"ucapku

Ibuku tersenyum dan segera mengambil Lawuh untukku

"Itu nasinya, ambil sendiri"ucap Ibuku

Aku pun menurut dan ingin mengambil nasi, namun sudah keduluan oleh Paman Min Sung. Aku buru-buru menjauhkan tanganku dari wadah nasi,  dan membiarkannya.

Aku memperhatikan Paman Min Sung, ternyata dia mengambil nasi untukku.

"Cukup?"tanyanya

Aku mengangguk "ne. Gamsahabnida"ucapku

Paman Min Sung tersenyum dan mengusak kepalaku sayang, namun aku langsung menjauhkan badanku darinya. Terlihat, paman Min Sung terkejut.

"Ah mianhae. Aku mengejutkanmu. Aku terlalu bahagia denganmu, yang akan menjadi putriku"ucapnya

Aku terdiam dan tanpa ada niat membalas. Aku langsung makan tanpa suara. Dapat aku lihat dari ekor mataku, Paman Min Sung seperti merasa bersalah.

Ibuku dan paman Min Sung sudah selesai makan, mereka sedang menikmati buah yang ibuku siapkan. Aku pun selesai makan

"Ingin buah?"tanya Ibuku

"Aniyo. Aku akan langsung ke kamar saja. Aku permisi"ucapku dan segera ke kamar

Dapat aku dengar, ibuku mengucapkan maaf atas sikapku pada paman Min Sung dan dia tidak mempermasalahkan sikapku.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro