Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 13

Pagi hari, Yn telah siap akan berangkat ke kampus. Dia tadi sebelum mandi, membereskan terlebih dahulu pakaian yang akan dibawa ke rumah keluarga Jung. Tidak semua pakaian, nanti akan Yn cicil pakaian itu. Karena jujur, Yn terlalu berat meninggalkan rumah ini karena rumah ini merupakan tempat tinggal pertama kali mereka pindah ke Korea.

Banyak kenangan dirumah ini, hampir 3 tahun saat mereka menempati rumah ini. Rumah ini juga sebagai saksi, bagaimana Ibunya berjuang melupakan rasa sakit dan mengikhlaskan semuanya.

Yn turun dengan menggeret koper berisi pakaian miliknya.

"Selamat pagi"ucapnya

"Pagi sayang"jawab HaeRa

Yn tersenyum, karena pagi ini dia melihat Ibunya sedang menyiapkan sarapan. Namun yang berbeda, meja makan itu sudah di isi oleh kehadiran 2 orang pria berbeda umur.

Yn menyimpan kopernya di dekat tangga dan membantu ibunya menyiapkan sarapan.

"Gomawo"ucap sang Ibu ketika Yn membantunya

Yn duduk disebelah Jaehyun, setelah dia membantu sang Ibu.

"Mau makan pakai apa?"tanya Jaehyun

"Roti aja dengan selai"ucap Yn

Jaehyun mengambil roti bakar dan selai, tanpa melihat dulu rasa apa selai itu

HaeRa yang melihat itu, segera menghentikan Jaehyun.

"Ah Jaehyun-a. Itu selai nanas, jangan diberikan pada Yn. Dia alergi nanas. Ini, yn biasa memakan roti dengan selai coklat"ucap HaeRa dengan menyerahkan toples selai coklat pada Jaehyun

Jaehyun memperhatikan toples selai itu dan memang benar, jika itu rasa nanas. Jaehyun pun kembali menyimpan selai itu dan menerima selai dari HaeRa.

"Yn alergi nanas?"tanya Min Sung

HaeRa mengangguk "ne, sedari kecil dia alergi nanas. Dia akan merasakan sesak napas dan gatal, ketika makan nanas"ucap HaeRa

Min Sung mengangguk. Jaehyun menyerahkan selai itu pada Yn

"Gomawo oppa"ucap Yn

Dan Jaehyun tersenyum mendengarnya. Hampir aja, dia membuat yn memakan selai nanas itu.

"Pakaian mu sudah dikemas, yn?"tanya HaeRa

Yn mengangguk "ne eomma. Sudah aku masukkan kedalam koper. Tapi tidak semua, akan aku cicil sedikit demi sedikit"jawab Yn

"Arraseo"ucap HaeRa

Mereka melanjutkan sarapan dan Yn selesai pertama. Dia pamit untuk berangkat ke kampus

"Eomma, Appa, Jaehyun oppa. Aku sudah selesai sarapan, aku akan berangkat ke kampus dulu"ucap Yn

"Mau Appa antar?"tanya Min Sung

Yn mengggeleng "aniyo, aku bisa sama supir"jawabnya

Jaehyun memegang tangan yn "semalam aku mengatakan, aku yang akan mengantarkan mu?"tanya Jaehyun

Yn menatapnya bingung"kapan oppa mengatakannya?"tanya Yn

"Semalam, kenapa kamu mau berangkat sama supir sekarang?"tanyanya

Meskipun bingung, sebab seingat Yn bahwa Jaehyun hanya bertanya jam berapa dirinya akan berkuliah dan tidak mengatakan akan mengantarnya. Tapi Yn hanya tersenyum dan menurut

Jaehyun segera minum, lantas bangkit dari duduknya. Dia pamitan pada Ayah dan ibu sambung nya itu, untuk mengantarkan Yn.

"Aku pergi duluan, untuk mengantar Yn"ucap Jaehyun

"Hm hati-hati dijalan. Jaga adikmu"ucap Min Sung

"Tenang Appa. Kajja"ucap Jaehyun

"Bye eomma, bye Appa"ucap Yn dan segera mengikuti Jaehyun

°°°

Di mobil, keadaan sunyi. Yn diam tanpa bersuara dan Jaehyun, fokus menyetir. Merasa mobil sangat sepi, Yn pun berinisiatif menyalakan musik. Jaehyun memperhatikan itu dan Yn baru sadar, jika ini bukan mobil miliknya. Lantas, dia menatap Jaehyun. Kemudian dia urungkan niatnya, yang akan menyalakan musik.

Jaehyun meliriknya sebentar dan bingung, kenapa Yn tidak jadi menyalakan musik?

"Wae? Kenapa tidak jadi menyalakan musik?"tanyanya

Yn menggeleng "aniyo. Aku lupa, jika ini bukan mobilku"jawab Yn

"Gwenchana. Anggap saja mobilmu sendiri. Kamu sudah menjadi adikku, jadi tidak masalah"ucap Jaehyun

Yn menatapnya tak percaya "jinjja?"tanyanya

Jaehyun mengangguk sebagai jawaban. Yn diam-diam tersenyum. Dia kemudian menyalakan musik pada audio mobil itu.

Memutar lagu favorit nya

"Kamu menyukai BTS juga?"tanya Jaehyun

"Ne. Selain menyukai NCT, aku juga menyukai BTS. Mianhae"ucap Yn

Jaehyun tersenyum "gwenchana. Itu hak kamu, menyukai siapapun. Jangan berpikir kalau aku dari grup NCT, akan melarang kamu menyukai idol lain. Itu hak kamu"ucap Jaehyun

Yn tersenyum "gomawo oppa"ucap Yn

Jaehyun tersenyum "kenapa kamu menyukai BTS?"tanya Jaehyun

Yn terlihat berpikir sebentar "tidak ada alasan spesifik, kenapa aku bisa suka sama BTS. Tapi yang jelas, karena mendengarkan lagu mereka itu aku bisa melupakan rasa kesedihanku"ucap Yn

"Wae? Sedih karena apa?"tanya Jaehyun

"Awal aku mendengar lagu BTS, karena tidak sengaja muncul dalam playlist musik yang aku dengarkan. Lagunya, sangat menyentuh dan menguatkan aku dengan situasi saat itu. Karena saat itu, Eomma dan Appa berpisah"ucap Yn sedih

Jaehyun jadi terdiam. Dia sepertinya salah bicara dan malah membuat luka Yn kembali terbuka.

"Mianhae. Jangan diteruskan. Mianhae, aku malah membuka luka mu"ucap Jaehyun

Yn tersenyum "gwenchana. Aku sudah berdamai dengan keadaan. Dan Mungkin, perpisahan Eomma dan Appa adalah yang terbaik. Agar Eomma, tidak terus-menerus tersiksa secara batin dan fisik"ucap Yn

Jaehyun menatap Yn sebentar untuk melihat ekspresi Yn. Dapat Jaehyun lihat, wajah Yn terlihat sedih. Jaehyun paham, masa lalu Yn dan ibu tirinya (HaeRa) tidak baik-baik saja dengan sang Ayah.

"Kamu tenang saja, sekarang udah ada aku dan Appa. Kami akan membuat kalian bahagia dan selalu menjaga kalian"ucap Jaehyun

Yn menatapnya dan tersenyum "gomawo oppa. Semenjak kehadiran kalian, merubah semua hidupku dan terutama hidup eomma. Aku hanya berharap, eomma bisa bahagia dengan pernikahan barunya dan selalu di cintai oleh pasangannya"ucap Yn dengan mata berkaca-kaca

Jaehyun tersenyum dan tangan kirinya, dia bawa untuk mengelus ubun-ubun Yn.

°°°

"Gomawo oppa sudah mengantarku ke kampus"ucap Yn, ketika mobil Jaehyun berhenti tepat di parkiran kampus

"Ne, kabari aku jika sudah selesai kelas"ucap Jaehyun

"Aku bisa pulang sendiri, oppa"ucap Yn

"Aniyo. Aku yang mengantar mu, aku juga yang akan menjemput mu"ucap Jaehyun

Yn tersenyum, "arraseo. Aku akan kabari nanti"ucap Yn

"Hm baguslah. Sana masuk, nanti terlambat"ucap Jaehyun

Yn mengangguk dan mulai keluar mobil. Jaehyun membuka kaca mobilnya

"Belajar yang rajin. Adik Jung Jaehyun  harus pintar"ucap Jaehyun

Yn menatapnya dan tersenyum "ne"jawabnya

"Sudah masuk sana. Aku akan pulang"ucap Jaehyun dan Yn mengangguk

Tin

Jaehyun pun menjalankan mobilnya, Yn masih memperhatikan

"Lihatin siapa?"tanya seorang pria mengejutkan Yn

"Ah kebiasaan kamu, mengagetkanku saja"dumel Yn

Si pelaku hanya tersenyum "mianhae. Sedang melihat apa sih?"tanyanya

"Kepo banget"ucap Yn

"Mwo?"tanyanya bingung, karena Yn menggunakan bahasa Indonesia

"Mau tahu sekali"jelas Yn

"Aku kan memang seperti itu. Jadi, kamu sedang melihat apa tadi?"tanyanya lagi

"Tidak melihat apa-apa"jawab Yn

"Bohong. Tadi bukan diantar supir, diantar siapa?"tanyanya sedikit cemburu

Yn menatapnya "seseorang. Kamu tidak perlu tahu, Hee Jun-a"ucap Yn dan kemudian memberikan Hee Jun senyuman. Lalu dia meninggalkan Hee Jun sendiri

Pria itu, seperti terhipnotis karena senyuman yn. Menurutnya, senyuman Yn sangat manis.

"Ah jantungku. Yn, kapan kamu akan peka terhadap ku?"batin Hee Jun

Ya karena, Hee Jun merupakan salah satu teman dari pertama kali Yn masuk ke kampus ini selain Dahyun. Mereka sama-sama satu jurusan. Dari awal, mereka selalu satu kelompok. Dari mulai saat pengenalan kampus, hingga ternyata mereka berada di jurusan yang sama.

Entah sejak kapan, Hee Jun menyukai Yn. Yang jelas, dia menyimpan perasaannya untuk Yn. Dan saat tadi melihat Yn berinteraksi dengan seseorang didalam mobil, membuat Hee Jun penasaran. Dengan siapa Yn berbicara. Karena setahu dia, yn jarang berinteraksi seperti itu pada supirnya. Dari penglihatannya, yn diantar bukan dengan supir. Tapi, dengan seorang pria yang entah siapa. Hee Jun merasa cemburu tadi.

"Semoga, Yn belum memiliki kekasih"ucapnya pelan

"Yn? Tunggu aku"teriak Hee Jun, mengejar Yn yang mulai memasuki gedung fakultas

"Palliwa"teriak Yn pada Hee Jun

°°°

Mata kuliah telah selesai, jam juga sudah menunjukkan pukul 14.30 pm kst. Hari ini kuliah dari pagi hingga siang menjelang sore, badannya terasa lelah. Apalagi seharian dia hanya duduk dikursi untuk menerima materi.

"Mau pulang bersama ku?"tanga Hee Jun

Yn menatapnya "tidak, aku dijemput"jawab Yn

"Arraseo"jawabnya

Mereka pun keluar dari kelas bersama. Yn mengecek ponselnya. Karena sedari pagi, dia sama sekali belum mengecek ponsel. Selain tidak sempat, dia juga diwaktu senggang harus mengerjakan tugas kelompok dan tidak membutuhkan ponsel karena menggunakan laptop salah satu temannya.

Yn berhenti berjalan, ketika melihat salah satu pesan yang masuk dari beberapa pesan yang ada.

Nafas Yn memburu membaca pesan itu, Hee Jun memperhatikan tingkah Yn yang aneh.

"Wae? Ada apa dengan mu yn?"tanyanya

Yn tidak menjawab, dia langsung menelpon entah siapa

"Tolong jangan ganggu ibuku. Biarkan dia bahagia"ucap Yn kesal

"Baiklah aku akan kesana"ucap Yn

Hee Jun terlihat bingung. Karena Yn berbicara dengan orang ditelpon, menggunakan bukan bahasa Korea. Tapi Hee Jun paham, itu bahasa Indonesia. Ada kemungkinan, Yn sedang berbicara dengan orang Indonesia. Tapi, dari nadanya Yn seperti marah.

Hee Jun terus memperhatikan Yn dan tak lama, Yn mematikan panggilannya.

"Wae? Ada masalah?"tanya Hee Jun

Yn menatapnya "aniyo, gwenchana"jawabnya

Hee Jun mengangguk, tidak ingin bertanya lebih jauh. Mereka jalan bersama untuk keluar gedung.

"Aku duluan ya Hee Jun-a. Aku sudah dijemput"ucap Yn kemudian jalan duluan

"Kamu mau kemana?"

"Yn?"

Hee Jun hanya memperhatikan itu.

"Katanya sudah dijemput, tapi kenapa Yn berjalan ke halte?"

Hee Jun bingung dengan Yn. Dia terus memperhatikan perempuan itu masuk kedalam Bus.

Kembali ke Yn. Dia memang berjalan ke halte, dia belum menghubungi Jaehyun bahwa dia sudah selesai kuliah. Ada urusan yang harus dia selesaikan terlebih dahulu di suatu tempat.

Kebetulan bus sudah datang, dia langsung naik bus itu. Dia tidak menghiraukan panggilan Hee Jun.

15 menit, bus berhenti di halte yang dia tuju. Yn segera keluar dari sana dan berjalan ke sebuah gedung yang menjulang tinggi.

°°°

"Yn? Putri ku"ucap seseorang

Yn berjalan mendekati nya, ah tidak. Dia berhenti dihadapan pria itu dan menjaga jarak, ketika pria itu akan memeluknya.

"Ada apa? Kamu tidak merindukan papah?"tanyanya

Yn menatapnya. Jujur, Yn rindu. Sangat rindu. Tapi, rasa sakit hatinya dan terutama sakit hati ibunya tidak bisa membuat Yn berbohong. Ada rasa benci pada pria dihadapannya ini.

"Ngapain papah kesini?"tanya Yn

Pria yang disebut papah itu, menatap Yn. Dia rindu pada putri semata wayangnya ini. Putrinya tumbuh dengan baik selama hampir 3 tahun ini. Dan perubahan besar pada penampilan putrinya, bisa dia lihat dengan jelas.

"Papah rindu padamu"jawabnya

"Rindu? Bukan untuk mengganggu eomma ku?"tanya Yn

"Aku rindu pada kalian"jawabnya

Yn tersenyum mengejek "rindu pada kami? Gabjagi? Bullshit"ucap Yn marah

Ayahnya itu terkejut dengan ucapan Yn

"Kenapa kamu berkata seperti itu, Yn?"ucapnya

"Aku pantas seperti ini, untuk orang seperti mu"ucap Yn

"Yn, papah benar-benar rindu padamu"ucapnya

"Jujur saja, apa yang papah inginkan disini?"tanya Yn to the point

Ayahnya tersenyum "papah ingin bertemu ibumu, aku juga merindukan nya"ucapnya

"Jangan pernah kamu temui eomma ku. Sedikit pun, aku tidak akan mengijinkan kalian bertemu"ucap Yn

"Tapi aku benar-benar rindu kalian"ucapnya

"Rindu? Dimana dulu saat kami membutuhkan kamu? Dimana hati nurani mu, disaat kamu selingkuh dengan wanita lain? Dimana hatimu, disaat kamu menceraikan eomma ku? Dimana hatimu, disaat kamu menikah lagi padahal baru sehari kalian bercerai"

"Sekarang kamu berkata rindu? BULLSHIT!"ucap Yn marah, dia tidak bisa menahan tangisnya

Ayahnya maju, untuk memeluknya. Pria itu merasakan sakit hati, melihat putrinya menangis seperti ini.

"Maaf, papah minta maaf"ucapnya dengan berusaha memeluk Yn

Yn berusaha melepaskan pelukan itu dan menjauh dari ayahnya

"Jangan sentuh aku. Setelah sekian lama, kamu tidak menghiraukan aku. Setelah sekian lama kamu tidak pernah memeluk putri kandung mu sendiri. Aku, tidak pernah merasa memiliki seorang ayah. Aku hanya punya eomma"

"Aku bahkan lupa, kapan terakhir ayahku memeluk ku. Bahkan disaat ulang tahun ku ke 17 pun, aku yang sangat berharap dia bisa memelukku saat itu. Tapi bahkan dia sama sekali tidak memelukku. Bolu ulang tahun yang aku khusus kan untuknya, dia tolak mentah-mentah. Dan sekarang, kamu mengatakan kamu rindu? Kamu ingin memelukku? Aku tidak butuh itu"ucap Yn marah

"Yn?"lirih sang Ayah

"Jangan pernah temuin eomma ku. Dia sudah bahagia dengan keluarga barunya dan aku pun sudah bahagia. Appa ku menyayangi ku dan kakak sambungku pun sangat menyayangi ku"ucap Yn kemudian pergi

"Yn?"panggil sang Ayah

Yn terus berjalan menjauh dari hotel itu, tanpa menghiraukan panggilan sang Ayah

"Aku juga rindu, tapi hatiku sakit saat mengingat bagaimana eomma berjuang selama ini"lirihmu sambil terus berjalan, air mata terus mengalir dari mata mu


















.

.

.

Udah panjang belum?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro