Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Prolog

Baju zirah dengan noda darah berkilat samar dari sinar mentari yang menerobos lewat langit-langit istana yang berlubang, setengah hancur hampir roboh. Darah membasahi lantai sedangkan suara monster susul menyusul. Getaran di tanah kembali terasa, membuat tubuh Calix menggeram kembali limbung.

"Dasar sialan! Kau yang menghancurkan semua ini!"

Seruan nyaring terdengar membuat sang empu yang dituju menangis, darah segar mengalir dari pelipis karena reruntuhan yang jatuh menimpanya. "Maaf.. maaf.. saya tidak bermaksud-"

"Omong kosong! Semua orang sudah mati sekarang!"

Gempa kembali terasa semakin dahsyat, terdengar letusan gunung menghancurkan setengah istana dengan lava yang mengalir membuat mereka menghindar. Susulan teriakan orang-orang tidak bersalah susul menyusul. Cavin menggigit bibirnya menggeleng keras, pemuda tampan dengan surai emas serta netra hijau transparan bak malaikat pembawa sejuta sial mengaduh. "Kak! Kumohon... Kumohon.. ini bukan salahku."

"Persetan!"

Tanpa menunggu satu kesialan muncul, Calix kembali mengarahkan pedang menghujam tubuh sang adik. Jarak mereka sangat dekat, napasnya berderu kencang. Setidaknya jika kerajaan ini hancur Raja sial ini akan ikut mati dengannya, tapi Cavin segera menghindar melindungi diri, pedang kini berbalik menusuk jantung Calix.

"Uhuk, uhuk.."

Darah merembes keluar dari mulut Calix yang limbung menimpa tubuh sang adik. Netra emas penjahat itu melotot, mendapati kematian di depan mata. Air mata Cavin kembali bercucuran, wajahnya memerah penuh penyesalan. "Maaf.. Kak. Maaf.."

Napas Calix menderu berhasil menghujam tubuh lawannya yang kini sekarat. Tidak menunggu lagi kesialan terus menggema. "AAKHHHH! TUHAN SALAH APA AKU HARUS MENERIMA INI?!" Cavin berteriak histeris memeluk tubuh dingin kakak tirinya. Harusnya jika dia tidak menjadi Raja pria hebat ini yang sudah menginjak takhta.

Belum cukup sampai di situ, suara peringatan tsunami didapatkan. Menghancurkan bagian sudut istana yang lain. Di atas reruntuhan istana terdapat para musuh menanti. Air mata berjatuhan membuatnya menyedihkan. "Kau harus mati anak terkutuk."

Para penyihir yang berada di atas sana berkata, perlahan memejamkan mata Cavin memeluk tubuh dingin di depannya erat. Mati. Ya, inilah akhir yang pantas bagi anak terkutuk sepertinya. "Maaf...," lirihnya. Meteor raksasa mulai berjatuhan menghancurkan istana sampai menjadi abu. Begitupula dirinya, sengat panas membakar tubuh.

Tapi, itu bukan sekedar menghancurkan kehidupan Cavin maupun keluarganya. Seluruh dunia ikut hancur menemukan kiamat dengan akhir tragis yang melenyapkan segalanya.

Tamat.

.

.

.

Di situs Web Novel, kini tengah tranding novel fantasi tragis berjudul 'Endless Blashpemy' yang membuat para pembaca membenci penulis kisah itu sendiri. Kenapa?

Evelia_human|
Awokwok, kan semuanya terserah author :v

Luna_111|
Mau dinistakan, digulingkan, dibikin mati. Takdir tokoh fiksi ada di tangan penulis 🗿

Para pembaca mengamuk habis-habisan mendapatkan akhir tragis dalam kisah ini. Bahkan para penulis tidak menunjukkan rasa bersalah dan tertawa atas kematian tokoh favorit mereka.

Terlebih kisah ini bukan saja tentang kisah fantasi biasa. Bercerita tentang anak penuh sial yang menjadi raja, saudara tirinya yang iri, perebutan wanita polos menyedihkan, kisah rumit penuh tragedi yang menakjubkan berakhir dengan kehancuran dunia.

|Username436
Woylah, author kejam banget sama ML. Masa dia selalu sial ಥ‿ಥ

|Bini_dudagula
Author fiks punya dendam kesumat!

|Bucin_2_d
Author punya masalah hidup apa sih? Yuk, sini cerita...

|Akhlakes_000
Gak nanggung-nanggung gilanya ya bund ಡ ͜ ʖ ಡ

|Bocilbukanbocil_1
MATIIN AJA TERUSSS SEMUANYA MATIINNN (⁠ノ⁠ಠ⁠益⁠ಠ⁠)⁠ノ

Evelia_human|
Author itu sudah terlatih stabil mentalnya tahu. Terlatih stabil mental gilanya (ノ◕ヮ◕)ノ*.✧

Luna_111|
Lah, kok salah saya? Salah mereka dong yang fiksi 🗿

"Awokwok, Lun, kamu udah liat belum komentar pembaca pas liat akhir ceritanya."

"Mereka ngamuk, lol. Rasanya puas banget nistain satu kerajaan dan seluruh isi cerita. Udah sengsara dari lahir dinistakan lagi."

Kedua manusia berlebel penulis ini tertawa dari arah telepon yang terhubung beberapa saat lalu. Benar. Mereka tidak merasa bersalah sama sekali. Karena menistakan tokoh fiksi adalah passion mereka.

"Sumpah, loh, Lun. Ini cerita terajib, tergila dan terjahat yang pernah kubikin." Dari arah telepon terdengar suara Evelia, gadis yang terlihat polos padahal pikirannya dipenuhi cara untuk menistakan tokoh fiksi berseru penuh antusiasme.

"Hahaha, aku juga gitu loh. Seru banget nulisnya dan tiba-tiba udah tamat aja. Gak kerasa banget saking menikmatinya," jawab Luna, gadis yang terlihat introvert dan dewasa walau begitu menikmati pembuatan kisah tragis seperti ini.

Ting!

|Rina_saaa
Aku doain author masuk ke ceritanya dan merasakan penderitaan semua tokoh fiksi disana!

"Wkwkwk, ada yang baper Lia."

"Hooh, cuman tokoh fiksi doang padahal."

Ting!

Ting!

Ting!

|Jessica_44
Aamiin...

|Siska_reei
Aamiin paling keras!

|Akhlakes_000
AAMIIN! BIAR MEREKA NGERASAIN JADI SENGSARA. AWOKWOK.

"Hahaha, mana mungkin bisa masuk isekai. Udah pernah nyobain jalur truk-kun juga gak mempan."

"Namanya juga halu gak bisa dikondisikan."

"Hahaha."

Keduanya masih tertawa ria sebelum akhirnya menutup saluran telepon. Terlihat senyuman lega juga pikiran kalut berhasil hilang dengan menyalurkan semua keinginan menghancurkan musuh lewat tulisan. Benar, seharusnya mereka jadi psikopat dibanding menjadi penulis.

Jujur saja kalian para author. Senang juga 'kan menistakan tokoh kalian?

Itulah yang dirasakan dua author ini, walau pada akhirnya mereka menerimanya dengan lapang dada. Sangat lapang malah menjadikannya kesukaan. Perlahan mengistirahatkan tubuh di kasur mereka mulai terpejam, melupakan kekejaman dunia yang membuat diri mereka menjadi kurang akal dalam menistakan tokoh fiksi. Anggap saja kegilaan ini adalah hal yang cocok untuk mereka dibanding menghancurkan hidup orang di kehidupan nyata secara langsung.

Sebelum tidur mereka berdoa dengan sungguh-sungguh, berharap esok hari dapat menjadi lebih baik lagi. Tentu saja, lebih banyak menistakan tokoh fiksi dengan segala penderitaan. Hahahaha, itu pasti akan menarik, banyak penderitaan lain yang harus diberikan pada tokoh lainnya.

Dua sahabat memiliki pikiran yang sama menyeringai memikirkan skenario tragis menarik. Menemani mereka untuk beranjak tidur. Namun, terdengar suara jam yang berdetak dari arah tidak diketahui dari masing-masing tempat. Mereka kesal sekali waktu berharga halu mereka hancur.

Ting, tong, ting, tong.

"Gandeng woy! Malem-malem nyalain alarm. Waras gak sih?!"

"Ya Tuhan... Tolong bawa orang tidak tahu waktu ini pergi menghadapmu."

Jeng, jeng, jeng.

"Kyaa!"

Cahaya terang jutaan watt menyinari keduanya yang merasa silau dan segera memejamkan mata. Ingat semuanya, ucapan adalah doa. Dan netizen itu selalu benar.

"Kalian berdua telah menciptakan dunia yang kacau. Karena itu, kalian harus membereskan kekacauan yang kalian buat." Suara dalam ruang lingkup penuh cahaya terdengar perkasa dan gagah berkata bijaksana.

"Woy! Siapa kamu? Mau bikin orang buta ya?!"

"Heh! Balikin aku lagi ke tempat semula!"

Tidak mendapatkan jawaban mereka berdua tiba-tiba merasakan kesadaran mereka menghilang secara perlahan dan terjatuh di tempat tidak disangka-sangka.

"HAHAHAHA SELAMAT SENGSARA AUTHOR!"

Bersambung...

01/04/2023

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro