[36] Rising Star
Don't wanna feel another touch
Don't wanna start another fire
Don't wanna know another kiss
No other name falling off my lips
Don't wanna give my heart away
To another stranger
(I'll Never Love Again—Lady Gaga)
oOo
"Kak, gue butuh nomornya Bimo." Rigel menodong Caleya yang baru pulang.
Caleya menggusah napas. Menatap adiknya dalam diam lalu menjatuhkan diri ke sofa terdekat. "Apa ini ada hubungannya dengan kasus Kejora?"
"Gue tahu siapa penyebar gosip ini. Tapi bukan itu yang mau gue kasih tahu ke dia."
"Lalu apa?"
"Jalan tengah yang nggak bikin Kejora atau penyebarnya nggak terluka."
"Kenapa penyebarnya juga nggak boleh terluka?" Alis Caleya menukik naik. "Dia kan kejam banget cuma second account aja dibeberin. Privasi itu!"
"Karena hati kita sudah penuh dengan rasa benci, ada saatnya kita pakai untuk mengasihani." Mata Rigel menyorot ke luar ruang tamu. Rumah Zinka tak jauh dari sana. "Lo bakal ngelakuin hal yang sama kalau ada di posisi gue, Kak. Anggap aja balas budi."
"Jangan melibatkan diri terlalu jauh, Rigel. Balas budi sama siapa juga?"
"Nanti lo juga tahu." Rigel menggeleng. "Gue harus melakukan sesuatu buat Kejora."
"Gaya lo!" cebik Caleya. "Susah ngomong sama bocah yang jatuh cinta."
"Udah direstuin gue?" Rigel menyeringai dengan mata berbinar-binar. "Tapi gue tetep nggak restuin lo sama Bimo, ya!"
"Sembarangan!" Caleya melempar tas pada adiknya. "Lo mau bikin huru-hara apa?"
"Bukan huru-hara." Ekspresi Rigel kembali serius. "Ini soal sakit hati. Mungkin juga hidup mati." Bibirnya menyungging senyum paling sinis. "Mungkin gue bakal bikin orang frustasi setengah mati. Tapi itulah konsekuensi yang harus dibayar karena menjatuhkan harga diri. Orang harus mulai sadar, jangan ikut campur soal kehidupan pribadi."
oOo
Cappucino di meja Rigel baru diminum setengahnya. Mata cowok itu cekung kurang tidur. Semalaman menyusun rencana gila yang terlintas di otak. Dia janji bertemu dengan Bimo di sebuah kafe dekat kantor beritakan.com pada jam makan siang. Kebetulan hari Sabtu, Bimo masih harus standby di kantor. Rigel datang lebih awal supaya bisa memilih tempat yang strategis. Dia melambaikan tangan begitu Bimo melongok ke dalam cafe.
"Loh, kamu adeknya Caleya, kan?" Bimo menyipitkan mata agar bisa memandang dengan seksama.
Rigel mengulurkan tangan seksama. "Rigel Keviar Adyasta. Orang ketiga diantara Kejora dan Lean." Senyumnya mengembang licik, tapi menggoda.
"Iya, adiknya Caleya, kan? Terus kenapa kemarin nyangkal? Bilang gue halusinasi?"
Rigel menyilahkan Bimo supaya duduk. "Tadi gue bilang apa, Bang? Nama gue Rigel. Apa gue nyebut-nyebut adik siapa? Kebanyakan lembur di kantor bisa halu juga, Bang."
"Ya, kan sama aja!"
"Beda!" Mata Rigel menyambar tajam. Rigel selalu benar. Benar-benar menjengkelkan. "Gini deh, lo mau kita lanjutin perdebatan konyol ini atau mau dapat berita eksklusif? Kalau lo mau lanjut debat, ayo. Gue masih bisa ngelempar info yang gue punya ke media lain."
Bimo terdiam. Dia dikerjai seorang bocah. Tapi kata 'eksklusif' terlalu menggiurkan dibanding membahas perdebatan konyol soal dia Rigel atau adik Caleya. "Berita apa?"
"Gue tahu siapa dalang dibalik akun @bintangbintangtakbermakna."
"Basi. Semua orang udah tahu itu punya Kejora."
"Tapi Kejora nggak bilang apa-apa karena itu bukan dia."
Bibir Bimo terbuka. Mendadak kepercayaannya luntur. "Jadi siapa?"
Rigel menggeleng sambil tersenyum sinis. "Pasang telinga baik-baik karena lo yang bakal naikin berita sensasional ini untuk pertama kalinya. Lo bakal jadi redaktur paling dibicarakan karena sukses membongkar kasus ini."
Jantung Bimo berdebar-debar oleh rasa ingin tahu. Kepalanya melayang karena pujian.
"Lo mungkin bisa langsung promosi jabatan jadi redaktur senior atau bahkan kepala departemen showbiz." Rigel meneruskan sanjungan-sanjungan palsunya. Menghipnotis Bimo supaya tunduk di bawah kemauannya. "Lo bakal jadi redaktur fenomenal sepanjang masa!"
"Cukup!" Bimo tersenyum jemawa. "Jadi apa? Siapa?"
Rigel tersenyum puas. Bimo menyambar umpannya. "Gue nggak tahu siapa yang bongkar. Tapi, pemilik akun @bintangbintangtakbermakna adalah G-U-E. Bukan Kejora."
"HAH?!" Bimo terlonjak hingga berdiri dari tempat duduknya.
Tangan Rigel naik turun memberi isyarat supaya Bimo duduk kembali dengan tenang. Kakinya menyilang angkuh. "Santai. Jangan keras-keras. Nanti didenger orang, lo batal jadi pewarta pertama deh." Rigel menyungging sudut bibir. "Jadi kapan beritanya bisa naik? Habis makan siang gimana?"
Sejak kapan Rigel pintar berakting? Sejak hatinya terpagut pada Kejora dan topengnya. Mungkin. Yang jelas, ini saatnya membuat perhitungan.
oOo
https://youtu.be/-2U0Ivkn2Ds
Say something, I'm giving up on you
I'm sorry that I couldn't get to you
Anywhere, I would've followed you
Say something, I'm giving up on you
(Say Something—A Great Big World ft. Christina Aguilera)
oOo
"Kenapa lo ngelakuin ini?!"
Rigel tidak tahu dari mana suara itu tiba-tiba muncul. Yang jelas sebuah tangan tiba-tiba menariknya masuk ke sebuah ruang kosong di gedung tempatnya akan menggelar press conference. Setelah dimuat di beritakan.com, pengakuan Rigel viral. Tudingan dia psikopat, sakit jiwa, penipu sejati, roleplayer ulung, dan tuduhan menyudutkan lain tertuju padanya. Hujatan hingga tawaran endorse mampir ke akun Instagram Rigel. Orang Indonesia memang paling pintar memanfaatkan kesempatan—tak peduli semiris apapun itu. Media masa berebut mewawancarai Rigel. Bahkan merekalah yang menyiapkan tempat ini supaya Rigel bisa dicecar pertanyaan beramai-ramai. Rigel tidak menyangka akan seheboh ini. Dia enggan meladeni, tapi demi totalitasnya sebagai psikopat panjat sosial sejati, dia menuruti.
"Ke-jora?" Rigel menatap cewek itu tidak percaya. "Kok lo di sini?"
Kejora menggigit bibirnya erat-erat. Dia telah kembali ke kehidupan sebelum mengenal Rigel. Syuting-kerja-off air-repeat untuk mengembalikan nama baiknya yang tergores belakangan. Lalu, mendadak Mirna memberitahunya soal ini. Kejora kalang kabut mencari informasi. "Gue tanya sama lo. KENAPA LO NGELAKUIN SEMUA INI, RIGEL?!"
Rigel mengulas senyum miring. "Kok lo tanya? Bukannya lo yang paling tahu cara berkorban buat orang yang lo sayang? Gue juga bisa melakukan hal sama buat lo yang gue sayang!"
Kejora tergeragap. Lidahnya terasa kelu. "Lo-gu-gue apa?"
"Gue sayang." Rigel menjawab tanpa ragu. Dia menyumpah, dia rindu cewek ini. Rasanya ingin sekali dia memeluk hingga remuk. "Kalau ini cara lo mengungkapkan rasa sayang, gue juga bisa melakukan hal yang sama buat lo."
Kejora tersedak tangis. Rigel mengungkapkan perasaan? Selama ini Rigel cuma mengatakan akan membuat Kejora menyukainya, tapi tidak sekali pun bicara soal perasaannya. Kejora tidak tahu harus apa. Yang dia tahu, hatinya terasa pilu dan tangisnya makin mengharu biru. Perasaan ini apa namanya?
Simalakama jatuh cinta. Elegi jatuh hati. Euforia dalam duka. Ini nyata atau fatamorgana?
Jam di pergelangan tangan Rigel menunjukkan pukul tiga sore. Press conference akan segera dimulai. Rigel maju selangkah mendekati Kejora. Tepat di samping telinga Kejora, dia berbisik. "Minggir Kejora. Gue harus pergi."
Tangan Kejora mencengkeram pergelangan tangan Rigel. Kepalanya menggeleng kuat-kuat. Matanya semakin berkabut dan bahunya makin terguncang. "Gue nggak bakal biarin lo pergi." Dia mundur selangkah, merapatkan diri ke pintu supaya Rigel tidak bisa keluar. Tangannya memegangi handle pintu supaya tubuhnya tidak luruh dan Rigel tidak keluar.
"Kejora, sejak kapan lo jadi keras kepala?" Alis Rigel menukik bengis. "Hmm?"
"Lo sendiri, sejak kapan jadi jago akting?!" tantang Kejora penuh emosi.
"Kejora ..." Rigel berusaha sabar. Tarik napas dan embuskan. Sabar.
"Gue sayang, Rigel!" Dengan mata yang berurai air mata, Kejora menatap Rigel berani. "Tolong jangan lakuin ini!"
Rigel mengatupkan rahang. Menahan diri supaya tidak menarik Kejora dalam dekapan. Diam, Kejora! Diam! Jangan teruskan! Rigel tersenyum bengis dan tatapannya mencemooh. "Lihat, apa lo bahagia waktu orang yang sayang sama lo mengorbankan diri buat lo?"
"Jangan begini!" Satu tangan Kejora menahan dadanya yang terasa sesak. Air matanya tidak kunjung berhenti. "Gue nggak mau lo berkorban apa-apa!" Kepalanya menggeleng.
"Itu juga yg terjadi kalau orang-orang yang lo sayangi tahu bahwa lo mengorbankan diri buat mereka. Selama ini, lo nggak pernah tahu perasaan mereka, karena lo bersembunyi di balik topeng yang lo kenakan. Akting lo selama bertahun-tahun pantas dapat Oscar, Kejora."
"Cukup gue yang hancur. Jangan lo." Kejora tergugu. Tangisnya sarat permohonan.
Perlahan mendekati Kejora perlahan. Mengenyahkan jarak di antara mereka. Menyapu air mata cewek itu lembut. Mengamati setiap inchi garis wajah Kejora. Lalu dengan hati-hati, Rigel mengusap puncak kepala Kejora. "Bahu buat pacar. Tapi karena gue habis bilang sayang ke lo, jadi bolehlah gue pinjemin bahu. Lo suka atau nggak, urusan belakangan."
Rigel menarik kepala Kejora hingga bersandar di dada kirinya. Kejora merasa wajahnya memanas. Dia ingin tersenyum, tapi isakannya makin keras sampai tidak bisa membalas ucapan Rigel. Dibiarkan Kejora mendengar debar jantungnya yang menggila. Dibiarkan tangannya merasakan dinginnya jemari Kejora. Dibiarkan Kejora tidak lagi ingat bahwa dia tidak boleh lengah. Dibiarkan Kejora lupa tangannya yang memegangi handle pintu sudah terlepas.
Rigel merunduk tepat di sebelah telinga Kejora. "Pakai topeng lo baik-baik Kejora, jangan lepas lagi." Secepat kilat Rigel mendorong Kejora mundur dari pintu dan menarik kunci yang tergantung di sana. Tangannya sigap membuka pintu, menyelip keluar dan mengunci Kejora di dalam. Cewek itu tidak boleh mengganggu rencananya!
Kejora terkecoh. Tangannya menggedor pintu secara brutal. "RIGEL! BUKA PINTUNYA! JANGAN LAKUKAN INI!" Dia berteriak hingga serak tapi dia sadar, Rigel tidak akan kembali. Aku butuh keajaiban. Siapa pun, tolong Rigel!
oOo
__________________
Fun Fact about Starstruck Syndrome
Mungkin dia adalah tokoh yang paling ditunggu dan bikin gemas. Jika kalian baca dengan seksama Starstruck Syndrome, maka aku yakin kalian menemukan alasan kuat kenapa tokoh asli tidak disebutkan. Ya, tidak semua hal menyenangkan untuk dibicarakan. Nggak baik ngomongin orang, apalagi Ramadhan HAHAHA.
Hari ini aku mau bahas MAMA KEJORA alias VANYA. Beban moralku bagiku ketika mengangkat sosoknya. Apalagi yang kontroversial. Jadi mari kita luruskan.
o Vanya memang mendorong Kejora terjun ke dunia hiburan
Setiap ibu pasti menyayangi anaknya. Begitu juga dengan Vanya. Aku yakin seribu persen dia hanya mengkhawatirkan masa depan dan menyayangkan potensi anaknya jika tidak diarahkan sedini mungkin. Bakat harus terus diasah bukan?
o Vanya mengajak Kejora casting tanpa sepengetahuan suaminya
Betul. Mama ingin anaknya jadi artis tapi Papa Kejora tidak setuju anaknya bekerja.
o Vanya sangat dekat dengan Kejora
Keduanya memang sangat dekat dan akrab, seperti teman.
o Vanya menjadi manajer Kejora. 'Mirna' hanya asisten pribadi
Tidak seperti dalam cerita. Sebagai bentuk tanggungjawab seorang ibu terhadap anaknya yang bekerja, Vanya menjadi manajer yang menyaring pekerjaan yang dipilih putrinya, juga banyak menemani putrinya saat syuting.
o Vanya membatasi pergaulan Kejora
Berbeda dengan cerita, di mana Vanya mengekang. Ibu Kejora justru sadar bahwa putrinya kebanyakan di lokasi syuting dan suka kesepian. Biasanya kalau udah begini, dia bakal ngundang temen-temen sekolah Kejora ke lokasi syuting, pesenin makanan terus seru-seruan buat nemenin Kejora.
Setiap ibu pasti sayang dan baik pada anaknya. Termasuk ibu Kejora. Yang terlihat menjengkelkan di luar, mungkin karena kita tidak memahami pola pikirnya atau cobalah melihat dari sudut pandang yang berbeda dan lebih dewasa. Semoga nggak kesel-kesel banget sama Tante Vanya ya. Cheers!
___________
Author
Gimana part ini?
Rigel nembak, malak atau gertak? Dasar galak!
Aku nggak bisa mikir mau nulis apalagi. Ada yang mau kalian sampaikan? Atau aku mau tau dong, hal yang paling kalian suka dan nggak suka dari Starstruck Syndrome.
GIVEAWAY SUKA-SUKA masih berlaku sampai Minggu. Info lengkap buka part.30
Grup Chat tukang gosip Pagan Pemuja Bintang di part 13 or 19.
Minggu ini eliminasi terakhir. Jangan tanya perasaanku kayak apa. Jangan. Doain aja Starstruck Syndrome lolos ya!
Semoga puasanya lancar semua :*
Jangan lupa follow IG & WP pribadiku di @ayawidjaja (udah lama nggak nulis begini)
Love,
Ciee yang nungguin namaku disebut pakai julukan apa lagi
Ay miss yu :(
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro