[13] Keep the Star
Kepala Kejora rasanya berputar-putar dan matanya berkunang-kunang selesai mengerjakan ulangan Matematika. Gila, dia tidak belajar dan duduk paling depan. Tepat berhadapan dengan meja guru. Gara-gara Rigel menghalanginya tadi, Kejora jadi memperoleh kursi panas terakhir.
Omong-omong soal Rigel, Kejora jadi ingat pemberian cowok tadi. Dia merogoh saku kemeja dan mendapati origami biru berbentuk bintang. Kejora masih kesal dengan tingkah Rigel tapi dia masih bisa tersenyum. Senyum itu langsung lenyap teringat celetukan ketus Rigel, 'Jangan dilihatin doang. Dibuka, tapi NAN-TI! Tagihan biaya operasional pengamanan dan pengawalan. Jangan dipikir kemarin gratis!'. Dasar oportunis!
Sambil bersungut-sungut, Kejora membuka origami bintang itu hati-hati. Berapa sih, yang mereka habiskan kemarin sampai Rigel minta diganti.
Nirmana adalah penyusun elemen tidak bermakna menjadi kesatuan yang indah dan harmonis. Seperti titik-titik bintang di langit yang berarakan menjadi rasi yang berarti.
Tiba-tiba, efek kunang-kunang dan mata berpendar Kejora musnah. Jantungnya berdegup gugup dan wajahnya memanas. Dia membaca berulang tulisan Rigel.
Di bawah tulisan itu, terdapat tulisan yang lebih kecil. 'Lain kali, buka Google. Jangan buka skenario doang.' Dasar, nyinyir! Meski begitu, dengan berat hati Kejora menuruti saran Rigel untuk membuka search engine. Cerita tentang namanya tidak sesederhana yang terlihat.
Waktu kecil, Kejora pernah bertanya pada Papa tentang arti namanya. Dia senang mendengar dua kata nama depannya berarti bintang. "Nir berarti tidak atau tanpa. Mana berarti makna. Nirmana itu tidak bermakna, tapi ..."
Sampai disitu, Kejora kecil langsung menangis. Berlari mencari Mama. Tidak mengindahkan penjelasan Papa lagi. Kejora membenci nama terakhirnya. Nama belakang yang disematkan Papa yang seorang desainer interior. Bagaimana mungkin seorang Papa tega menyematkan kata 'tak bermakna' pada nama putrinya?
Sejak saat itu dia tidak lagi mencari tahu tentang namanya, dan sejak saat itu Kejora memihak Mamanya. Dia tidak membenci Papa, tapi kenyataan bahwa Papa menganggapnya 'tidak berarti' membuatnya mencari cara agar lebih berarti di mata Mama. Yaitu, melakukan apapun yang diminta ibunya. Memilih Mama dibanding Papa dalam hal apapun.
Tapi sekarang, Kejora tahu. Nirmana tidak bisa dipahami secara harfiah saja. Dan singa dari kelas Bahasa yang memberi tahunya. Iya, singa yang sinis dan keji itu, hari ini membuatnya menangis lagi. Tapi bukan tangis sendu, tapi haru.
oOo
Begitu bel pulang berbunyi, Kejora bergegas mengemasi buku dan alat tulis. Dia mengabaikan semua ajakan. Langkahnya tergesa menuju lorong kelas Bahasa tapi kelas itu sudah sepi. Kejora melongok ke dalam untuk memastikan dan memang kosong.
"Halo," sapa seseorang dari belakang Kejora.
Kejora berbalik dan mendapati seorang cewek mengenakan baju olahraga. Sepertinya dia baru mengganti pakaiannya dengan baju olahraga karena seragam tersampir di bahunya.
"Kejora, ya? Nyari siapa?"
"Emm ... itu, Rigel," jawab Kejora ragu.
"Janjian mau diwawancarai Rigel? Bukannya udah dibatalin?"
Kening Kejora berkerut. "Kok tahu ..."
Cewek itu tertawa lebar lalu mengulurkan tangan. "Gue Zinka. Gue redaktur Intensitas juga. Tapi karena disuruh jadi Ketua Festival Bahasa, gue dikasih cuti sama Pak Bos Rigel."
Kejora menyambut uluran sambil memamerkan deretan giginya yang rapi.
"Eh, maaf, jadi salah fokus. Rigel di audiorium sama anak-anak Bahasa yang lain. Jam terakhir tadi kosong, jadi dipakai buat persiapan Festival Bahasa. Ini gue mau ke sana. Ikut?"
Tanpa perlu dijawab, Zinka sudah menggiring Kejora menuju auditorium. Sesampainya di sana, Zinka menyilahkan Kejora duduk di deretan bangku di sisi belakang. Cewek itu lalu bergabung dalam lingkaran kecil yang sedang melakukan briefing. Dia meraih bahu cowok bertubuh tinggi yang membelakangi Kejora. Cowok itu merendahkan punggung untuk menyejajarkan telinganya dengan Zinka. Keduanya saling berbisik, tanpa Zinka melepaskan tangan dari bahu cowok itu. Ketika akhirnya menoleh, Kejora tahu dia Rigel. Dua orang itu membicarakannya. Entah apa, yang jelas Rigel menyunggingkan senyum miring.
Rigel tidak langsung menghampiri Kejora. Padahal Kejora sudah harap-harap cemas bagaimana mengucapkan terima kasih. Tangan Kejora meremas ujung rok seragam. Harusnya dia tidak perlu ke sini. Cukup kirimkan pesan ucapan terimakasih.
"Latihan ini nggak boleh ditonton. Kalau bocor keluar, Festival Bahasa nggak jadi surprise." Tahu-tahu Rigel sudah berdiri di depan Kejora. Cowok itu mengenakan celana seragam olahraga tapi atasannya cuma kaos biasa. Keringat membuat kaos itu menempel pas di tubuhnya. Lekuk tegap cowok itu terukir jelas. "Kenapa cari gue?"
"Eh, itu ..." Kejora tergeragap, "gue mau bilang terima kasih buat origaminya."
"Oh, gue kira apaan." Rigel melipat tangan sambil memutar bola mata. "Nggak perlu berterima kasih, apalagi tersipu-sipu gitu. Itu hal yang biasa dilakukan anak Bahasa kalau mendengar orang salah mengintepretasikan kata-kata."
Menohok sumpah! Kalau memang cuma hal biasa, Rigel tidak perlu repot-repot membuat origami. Kejora menyesal datang ke sini untuk mempermalukan diri sendiri. Kepalan tangannya terbentuk. "Nirmana udah jadi isu serius dalam hidup gue selama bertahun-tahun. Bagi gue, itu hal besar dan gue sangat menghargainya. Jadi gue ingin menyampaikannya langsung sama lo." Kejora bangkit dari kursi. Dia memberanikan diri menatap singa bermata elang di depannya. "Terima kasih. Maaf ganggu latihan kalian. Gue balik dulu."
"Gue masih punya satu pertanyaan buat lo."
Langkah Kejora langsung terhenti. Tepat di depan pintu.
"Gue tanyain nanti. Setengah jam lagi."
Kening Kejora langsung berkerut.
"Itu juga kalau lo lagi nggak ada kerjaan. Silahkan tunggu di luar."
Ingin sekali rasanya Kejora melayangkan kepalan tangannya ke pintu auditorium. Jadi intinya, Kejora tetap diusir lalu disuruh menunggu. Apa sih, maunya cowok ini?
oOo
Kejora duduk di bangku taman dekat auditorium. Membuka buku pelajaran apa pun yang ada di dalam tas selagi menunggu. Tapi tidak sampai setengah jam kemudian, Rigel sudah menghampiri Kejora dengan motornya. Dia sudah berganti pakaian dan mengenakan jaket.
"Kenapa lo ngasih tunjuk fake account lo?" Todong Rigel tiba-tiba. Benar-benar tanpa basa-basi. Untung tempat itu sepi karena semua orang sibuk di dalam auditorium.
Kejora menarik napas. Awalnya dia menyesal, lalu yakin, sekarang dia ingin cowok di hadapannya hilang ingatan. "Karena gue percaya sama lo."
"Segampang itu lo percaya sama gue? Gue ini habis memanipulasi lo. Lupa?"
"Pertama, lo nyelamatin gue kemarin. Kedua, lo peduli soal nama gue. Buat lo, mungkin ini hal kecil. Nggak masalah. Ketiga, gue udah punya temen nongkrong, temen ngajak jalan, teman makan teman, tapi gue nggak punya teman berbagi!"
"Oke." Rigel bangkit berdiri dari sebelah Kejora. Meresletingkan jaket dan menarik lengan jaket yang tadi digulung sebatas siku.
Kejora masih menunggu lanjutan kalimat Rigel tapi tampaknya cowok ini memang ... Kejora mengatupkan rahang dengan gemas. Dua kali dia membuat pengakuan yang menguras emosi, tapi orang ini seperti tidak punya hati. Oh iya, dia kan bukan orang.
"Driver lo nunggu di mana? Gue bawa lo ke sana."
Bawa? Dikira gue barang! "Belum gue suruh jemput. Takut masih lama nungguin lo." Dan ternyata cuma segitunya doang.
Mata Rigel mendelik. Dia menggusah napas. Wajahnya langsung keruh. "Naik!"
Kejora terbengong. Apa lagi sekarang?!
"Gue nggak bawa helm. Duit nggak masalah kan buat lo? Di pinggir jalan juga banyak yang jual."
Sumpah ya, Kejora sering tidak bisa mencerna maksud dari kata-kata cowok ini. Bagaimana mungkin orang seperti dia masuk jurusan Bahasa. "Maksudnya gimana?"
"Gue anter lo balik! Buruan! Kecuali Lean mau nyegat di tengah jalan lagi?"
"Lo belum lihat Instagram gue?" Kejora berhenti tepat di sebelah motor Rigel.
"Kenapa harus lihat? Apa gue kelihatan doyan stalking atau kurang kerjaan?"
"Karena kalau udah lihat, lo nggak harus tanya soal Lean."
Rigel sedang menimbang-nimbang apa dia seharusnya bertanya soal caption foto terakhir ketika Kejora dengan suka rela membongkar ulang rahasianya.
"'Kamuflase hubungan.'" Kejora mengutip caption-nya sendiri.
"Gue kira itu caption soal om-om kemarin."
Kejora mencubit pinggang Rigel sambil naik ke boncengan. Cowok itu menahan tangan Kejora supaya tidak mencubitnya lagi. Cuma sekali dan Rigel kegelian sampai sulit menahan tawa.
"Itu beneran bokap gue!" Bibirnya tersenyum makin lama makin lebar. Tidak peduli bahwa jawaban Rigel terdengar acuh atau sarkas, Kejora yakin, cowok itu sudah membaca semuanya. "Ortu gue bercerai ..." dia menggigiti bibir hingga perih, "dan itu gara-gara gue."
oOo
_______________
Daftar Istilah
Nirmana secara etimologi berasal dari Nir (tidak/tanpa) dan Mana (makna). Nirmana secara harfiah berarti 'tidak bermakna'
Nirmana identik dengan ilmu tata rupa. Pelajaran dasar dalam ilmu desain dan seni. Dalam Nirmana dipelajari penyusunan titik, garis, ruang, warna dan tekstur yang tidak bermakna menjadi sesuatu yang harmonis. Elemen Nirmana sangat mendasar tapi juga sangat penting dalam terciptanya sebuah karya. Gampangnya, desain sebuah rumah tidak akan terbentuk tanpa diawali dengan titik. Titik membentuk garis. Garis membentuk ruang, dan seterusnya.
_____________
Author:
Aku tahu kalian semua kecewa. Pasti ngarepnya Rigel nanyain perasaan dia ke Kejora kan? :P Tidak semudah itu Ferguso...
Ngaku! Siapa yang nge-stalk nyari akun Rigel? Aku tahu lho ... Ada yang udah nemuin! Gilsss ya, jiwa stalker kalian gaisss ... bangga aku tuh <3 <3 <3
Oh, iya, semua lagu yang aku taruh di multimedia aku pilihin bener-bener yang isinya sesuai dengan masing-masing bab. Semoga bisa membangun mood setiap part ya. Contohnya lagu di atas aku juga dapet dari komen kalian. So sweet banget kan kalian ini ...
* pada bete Aya ngoceh *
* pada nunggu janji Aya dari Senin *
* pada nunggu nggak digantungin dari Rabu *
* pada nunggu part yang katanya bikin readers happy *
************ GIVEAWAY TIME! ************
Sebulan sudah "Starstruck Syndrome" menemani kalian. Aku mau ngadain GA kecil-kecilan sebagai ucapan terimakasih atas dukungan kalian semua. Tanpa kalian, pasti Rigel-Kejora tidak bakal seperti sekarang.
Hadiahnya apa?
3 orang pemenang yang beruntung bakal dapetin pulsa masing-masing 25rb (lumayan kan, buat kalian online baca cerita ini)
Caranya gimana?
1. Baca Starstruck Syndrome jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya
2. Jawab 2 pertanyaan berikut :
- Setelah kalian baca Starstruck Syndrome, karakter Rigel itu kayak apa sih? (fisik dan sifat)
- Siapa yang kalian bayangkan sebagai Rigel dan apa alasannya?
3. Follow di WP @ayawidjaja & IG @ayawidjaja
4. Tag minimal 3 orang teman kalian buat baca Starstruck Syndrome
5. Kalian boleh promote cerita ini dengan berbagai cara! Mulai dari cara manis atau sadis (loh, bercanda lho ), boleh posting quote di IG, boleh share link ke WP, bebas! Karena pemenang bakal diundi setelah part 13 ini tembus 2000 comments dan 2000 votes. Nggak banyak kok :)
4. Pemenangnya bakal aku umumin di sela-sela jadwal update. Jadi pantengin terus Starstruck Syndrome setiap Senin, Rabu & Jumat ya!
5. Keputusan pemenang tidak bisa diganggu-gugat & yang curang bisa digugat cerai ke pengadilan
7. Tuliskan ID Instagram, jawaban, dan tag ID WP teman kalian dalam satu komentar sekaligus
contoh : IG @ayawidjaja Rigel itu ganas, rambutnya kayak singa, seenak jidatnya, mulutnya kayak petasan, tapi ganteng. Cast yang cocok kucing garong karena Rigel berisik kayak garong. @bintangbintangtakbermakna @rigelkeviar @leandra kalian harus baca ini atau kita putus!
Are you ready?
Tulis jawabannya DI SINI (dilarang double post)
***Sejujurnya kemarin aku pengen hadiahnya voucher buku, biar keliatan berfaedah dan kalian bisa pilih sendiri buku yang kalian mau. Sudah muter ke beberapa toko buku ternyata susahhh... Cuma dapat satu. So, kalau kalian jadi semangat baca dan cerita ini makin rame, aku bakal cari lagi untuk next giveaway. Kejora juga nawarin skincare dia kalau kalian mau dan Rigel—gue nggak yakin dia punya apaan buat ditawarin, hati aja nggak ada.
So, standby terus ya di update Starstruck Syndrome, siapa tahu aku tiba-tiba bikin GA dadakan.
Dan ... 3 paket buku BWM3 buat 3 orang pemenang juga masih tetap berlaku ya buat kalian yang aktif vote dan komen selama BWM batch 3 #LoveYourSelfMore digelar.
************************
Yang nagih grup ... here we go ... udah nagih, dibikinin, nggak join, siap-siap disamperin singa ke rumah yee ...
Love,
Aya and management team (uhuuuyyy emang Kejora doang yang bisa)
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro