Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

The paper crane (updated)

[play the video 😆]

Gadis itu hanya duduk termenung, dengan wajah tertunduk dan mata yang mulai basah. Dia mengusap kasar matanya, menyesali kebodohannya. "Tidak boleh menangis, berpikirlah, berpikir apa yang bisa kau lakukan untuk menggantinya..", desisnya lirih.

Rasa sesal kembali menyeruak saat ingatannya kembali pada sekotak kue yang dia buat susah payah dari pagi. Masih terbayang saat dia hanya bisa menatap nanar dari balik jendela kereta yang kembali melaju. Kotak itu tertinggal, terbawa pergi kereta ke stasiun berikutnya. "bodoh Nana, bodoh!"

Nana melirik jamnya, hanya tinggal beberapa menit lagi. Matanya menatap langit penuh bintang. Apa yang bisa kulakukan sekarang.. Untuk menggantinya..

Apa kamu akan membuatnya datang kesini hanya untuk menemukan halaman kosong, Na.

Nana masih menatap langit, helaan napas kembali lolos dari gadis ceroboh itu. Saat tiba tiba Nana menangkap sesuatu yang membuatnya mengucek matanya, "itu apa?" entah mimpi atau keajaiban, bintang-bintang berkumpul membentuk sebuah paper crane. "heh? Memangnya ada rasi bintang.. Paper.. Crane? Ah.. Paper crane!!". Nana merogoh sakunya, mencari cari apapun yang bisa dia gunakan untuk membuat paper crane. Uang? Masa uang, pikirnya. Ah nana menemukan kertas struk pembayaran bahan bahan kue yang dia beli tadi pagi. Matanya kembali memanas, rasa kesal kembali menyelusup. Nana menghela nafas kasar dan mengepalkan tangannya. "ini saja mungkin tidak apa apa".
Dengan jemari yang bergetar Nana melipat kertas itu menjadi sebuah origami bangau kertas, "satu?" Nana melirik jamnya mungkin masih ada waktu untuk membuat beberapa. Nana membuka dompetnya dan mengeluarkan beberapa struk belanja yang sering dia simpan.

"Hei," sapa seseorang dari arah belakang Nana.
"Ah," Nana mengumpulkan semua paper crane yang berhasil di buat di tangannya, lalu berdiri terburu. "Kakak" Nana tersenyum hambar, "selamat malam" Sapanya berusaha tetap ceria.

"Ada apa? Katanya ada yang penting?" Nana hanya menggeleng mendengar pertanyaan itu.
"Tidak ada, maaf" Nana tertunduk tak berani melihat Pria yang berdiri di hadapannya.
"Kenapa?" tanya Pria itu bingung, "Tidak apa apa, anu, ini.." Nana menyodorkan segerombol paper crane dengan kedua tangannya.
Pria yang Nana panggil kakak itu menyodorkan telapak tangannya dan Nana menumpahkan seluruh paper crane yang dibuatnya.

"Happy Bird-day" canda Nana sambil tertawa kecil. "Semoga, semua cita cita kakak terwujud di tahun ini, haha, mungkin terdengar naif, tapi semoga kakak selalu bahagia..".
Nana kembali menunduk, "Maaf, karena kecerobohan Nana, hanya ini yang bisa Nana berikan".
Nana terdiam menunggu reaksi dari Pria dihadapannya.

"Hei, mau makan topokki?"

Nana mengangkat wajahnya, matanya membulat tak percaya. "Huh? Tentu," Nana mengangguk sambil tersenyum.
"Ayo," kata pria itu sambil berbalik dan mulai berjalan. Nana tersenyum, dan mengikutinya dengan langkah riang.

Bandung,
00:00, 29 Mei 2017.

----ok, baru sempet update.. Dapet feedback segera setelah cerita ini dibuat wkwkwk----

👨 : "Na, Kayaknya kamu jangan terlalu banyak nonton kdrama. Saya nggak mungkin sikapnya kayak gitu. 😂"

Nana : "biarin wee, suka suka Nana.."

👨 : "Mau tau saya sikapnya bakal gimana?"

Nana : "gimana emang kak?"

👨 : "Saya bakal nyuruh kamu nyusul kereta tadi."

Nana : "whaaat??"

👨 : "Atau beliin di Breadt*lk sebagai gantinya."

Nana : "wkwkwk, Nana bikin ah cerita versi ini, bantuin kak bikinnya"

👨 : "ngga mau ah"

Nana : 😒

Oke kita bikin alter ending wkwkwk...

-----alter ending, ceritanya di dimensi yang berbeda, alternative reality, alternate universe wkwkwk-----

.......

"Happy Bird-day" canda Nana sambil tertawa kecil. "Semoga, semua cita cita kakak terwujud di tahun ini, haha, mungkin terdengar naif, tapi semoga kakak selalu bahagia..".
Nana kembali menunduk, "Maaf, karena kecerobohan Nana, hanya ini yang bisa Nana berikan".
Nana terdiam menunggu reaksi dari Pria dihadapannya.

"Emangnya tadinya mau ngasih apaan?" Tanya pria berambut ala kim Tak itu.
"anu, itu, kue kak, bikinan nana sendiri, tapi ketinggalan di kereta, kebawa deh jauh," kata Nana sambil nyengir lebar.

"Susul"

jreeng..

"What?" Nana mengangkat kepalanya, cengo.

"Iya, susul."

Nana masih memandang tak percaya pria dihadapannya. "serius kak?"

"serius lah, kan sayang kuenya" Pria itu mengelus jenggot tipisnya sambil menatap kejam ke arah Nana.

"seriusan kak..." Mata Nana berkaca kaca.

"Yah, senjata banget nih mewek." Pria itu menghela napasnya. "Ya udah, beliin yang baru aja kalau gitu".

"beliin apa?" tanya Nana, "ya kue lah, pake nanya" kata pria itu santai. "astagaa, ya udah... beli dimana?" kata Nana sambil menelan ludah, masalahnya dia tidak membawa banyak uang. "Noh, ada breadt*lk."

Nana mendelik ke arah pria stress disisinya "whaaat?" si pria pun balas mendelik. "kenapa?"

Nana mendengus kesal "kue cubit ajalah, atau gorengan depan mall yang kata kakak digorengnya dadakan"

"no way," pria itu menyilangkan tangannya di depan dada.
Nana kembali menghela napas "ya udah hayu atuh yuk"

Akhirnya, Nana membelikan Goblin KW Itu, sekotak kue. Walau Om Goblin sempat bingung karena di breadt*lk ga ada bolu ketan item atau bolu gula merah (ck ck ck anda memang orang zaman dulu.)

"Nah, dah kan. Nana balik dulu yaa" kata Nana sudah kembali ceria, anak itu kalau pundung memang tidak pernah lama.
"Lho, kok pulang? Makan kue dulu dong," Pria itu mengacungkan kotak kuenya. "ya udah, dimakan di mana?" Tanya Nana sambil melirik bangku bangku di Mall yang nampak terisi. "saya tau tempat yang asik" kata pria itu pede. Nana pun mengikuti pria itu menuju tangga darurat Mall.

"kemana kak?" tanya Nana bingung. "ke rooftop," jawabnya singkat "lah emang boleh? Nanti dimarahin sekuriti ngga?" Tanya Nana lagi dengan wajah horor. Pria itu berhenti sebentar dan menoleh ke arah Nana. "ngga lah ini kan mall punya saya"  Nana kembali cengo dibuatnya. "serius kak?" pertanyaan Nana hanya dijawab dengan tawa.

Akhirnya mereka sampai di rooftop. "ga ada lilin" kata Nana tertawa kecil "mau ngapain Na? Mau ngepet?" Kata pria itu bingung. "Astagaa kak, buat tiup lilin atulah".

Pria itu berdecak kesal "buat apa atuh dinyalain terus ditiup lagi ga berfaedah" Nana menahan diri untuk tidak membanting ponsel ditangannya. "kumaha kakak we lah" jawab Nana pasrah.

Dan setelah perdebatan ga jelas itu, akhirnya..

---xxx---

Nana : kak, ini endingnya gimana abis disuruh beli breadt*lk?

👨: ya dimakan aja.

---xxx---

Mereka pun memakan kuenya..

The End

Sungguh ending yang sangat berfaedah.. Wkwkwk

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro