Arc 18 : Mereka yang mulai bergerak
W Author POV W
Kelompok yang dikirim itu semua anggotanya adalah boneka manusia atau homunculus dengan Kode Nama Alien. Sebagian dari mereka telah mengaktifkan Awakening Mode.
Light..
Sebuah pancaran cahaya membuat fokus mereka berpindah ke sana tidak berselang lama seekor burung merpati raksasa mendarat ditengah-tengah, kedua sayapnya menjadi baja dan tercipta sepasang tangan disana. Tangan berbulu itu melempar bulu-bulu besi burung merpati dan mengalahkan setengah kelompok dari tengah.
"Saazzzs.!" monster alien berlarian ke tengah menargetkan burung bertangan itu.
Trak. Trak..
Tanah jadi retak saat mereka melewatinya, pancaran cahaya yang sama keluar dari sana.
Badai Api
Burn!!
Api menyala dari bawah tanah, retakan tanah mengelilingi mereka semua disaat bersamaan menyambar kobaran api yang sangat besar menutup ruang kabur para monster alien. Seorang gadis berambut putih pendek hadir saat semua monster terbakar sampai mati. Burung merpati tadi ia menyusut menjadi manusia-- seorang gadis berambut hitam, ada dua kepangan di samping kanan dan kiri, mengenakan kemeja putih yang dilapisi blazer coklat cerah dan pita kupu-kupu merah muda, bagian bawahnya merujuk ke peraturan sekolah.
"K-kita beruntung mereka hanyalah boneka.." cetus rambut hitam.
"Ya dan mereka tak bisa berpikir kecuali membunuh, dasar produk gagal.." cibir si rambut putih.
"Z-Zakuro, bahasamu.."
"Maaf.." rambut putih mengalihkan pandangnya.
Rambut hitam bernama Putri, sedangkan rambut putih adalah Fujiyama Zakuro, adik Kuroko. Arah pandangan Zakuro memperhatikan dua Pengguna Kekuatan lain yang ditugaskan untuk menyerang balik bersama mereka. Ada Pengguna Kekuatan dengan id Nativis, ia pemilik Kode Nama Controller memungkinkan untuk mengendalikan apa saja yang ada di radius 10 meternya. Contohnya tanah yang ia hantamkan ke kumpulan monster alien yang terdiam di satu tempat.
"......."
Alasan kenapa para monster terdiam itu karena Kode Nama Happy Illusion milik Pengguna Kekuatan id Ki_Liya. Ia adalah gadis berambut coklat panjang sweater biru kepanjangan dan roh motif kotak-kotak, sedangkan Navi adalah gadis berambut pirang dua kepang bergaun biru tanpa pundak.
"Mereka lemah. Aku jadi cemas akan hal yang lain.." ungkap Navi mulai resah. Liya cuma mengangguk sambil menutupi mulutnya.
Navi menatap ke arah Zakuro juga lalu mengaktifkan speaker komunikasi mereka. "Disini sudah selesai dengan mudah. Apa kita harus maju.?"
"Ya. Kata Al-san begitu.." balas Zakuro. "Tapi," jedanya menatap lapangan yang ada di depan gedung tiba-tiba sepi. "Ada yang aneh."
Tap.. Tap. Tap...
Lalu seorang perempuan berambut pirang panjang berjalan keluar dari gedung, surainya yang panjang menutupi mata sebelah kanannya, manik violetnya menatap ke arah Zakuro dan yang lain. Beberapa saat lalu ia cuma telanjang tanpa pakaian tapi setelah 'dinasehati' perempuan ini mengenakan seragam koki berwarna putih.
"Harusnya kalian tahu percuma jika aku mengenakan pakaian, nanti bakalan kotor juga.." katanya lewat bisikan speaker.
"Diam. Aku tidak mau melihat orang telanjang sambil membunuh.." teriak Shaga marah-marah.
"Aaah. Gadis yang datang bulan memang susah dimengerti.."
"Kau juga sama.!"
"Jangan samakan aku dengan perawan sepertimu, gadis polos.."
"Urgh.!"
"Sudahlah Shaga, kau cuma buang tenaga saja.."
"Tuh dengar tuh.!"
"Awas kau, Gehenna!" komunikasi putus setelahnya. "Baiklah. Siapa yang pertama mesti kuberi makan?" tatapnya ke depan.
"Dia memiliki kehadiran berbeda dari Pengguna Kekuatan biasanya.." gumam Navi.
"Aku tahu. Apa orang ini yang dimaksud Al-san.?"
"Zakuro..."
Bzzz.!
Tombak listrik tercipta di bagian belakangnya, jumlahnya ada lima buah yang Zakuro ciptakan.
"Kita serang tanpa memberinya kesempatan melawan!"
"Baik!"
""Ya..""
Kelima tombak listrik itu terbang ke tempat Gehenna, Putri membungkus tombak listrik Zakuro dengan menambahkan kobaran api yang memutarinya.
"Ini bakal mudah--?" langkah Gehenna tercegat oleh aurora pelangi yang menampilkan kenangan menyenangkan dimana cita-cita Gehenna tercapai.
Jebakan Ilusi Kebahagiaan
Liya mengaktifkan kekuatannya dan memerangkap Gehenna ke dalam ilusi.
Navi memunculkan tangan-tangan batu yang mengunci seluruh badan lawannya.
"Kita berhasil.." sementara itu kelima tombak Zakuro semakin mendekat.
"Tidak... Mungkin." bisik Gehenna seraya merona, matanya seperti terhipnotis.
"Hm?"
""??""
"Sayangku tidak mungkin melakukan hal mesum seperti itu. Kyaaaa.!" jerit Gehenna terdengar senang.
Brak!?
"Ap-?!" Navi terkejut melihat tangan batunya hancur. Dan tombak Zakuro berhenti di hadapan Gehenna.
Cookies : Del pasta Danciano
Touch...
Gehenna merubah kelima tombak itu menjadi mie pasta dan mencambukkannya secara acak menghantam Zakuro dan semuanya.
""Aaarrrgh!!"" mereka terpental jauh terkena serangan anti-mainstream tersebut.
Liya langsung tak sadarkan diri, hipnotisnya putus, Gehenna jadi sadar kembali dan jadi bingung melihat keempat lawannya sudah kalah.
"Hm? Apa yang terjadi pada kalian??" tanya Gehenna bingung.
"Apa-apaan serangan barusan? Aku baru tahu jika mie pasta sakitnya seperti tertabrak delman.." batin Navi lalu menyusul Liya pingsan.
"Hah, ah, ah.."
Putri dan Zakuro masih sanggup bertahan walau menerima luka bengkak.
Tombak Badai Petir
Tombak biru berselimut angin Zakuro munculkan disamping kanannya. Tombak sebesar 2x badannya itu menjerit keras.
"Terimalah serangan dengan kecepatan melebihi cahaya ini.!"
Thrust!
!
Tombak petir menerjang sangat cepat ke Gehenna. Bukannya menghindar Gehenna malah menerima serangan Zakuro. Awalnya Gehenna tersentak kasar ke belakang dan disambar oleh petir beberapa kali akan tetapi sambaran petir mengecil secara perlahan lalu berkumpul ke tangan kanannya.
Cookies : Glue Bakaha
Gehenna melempar balik serangan balasannya, semburan merah muda mengenai Zakuro bahkan masuk ke dalam mulutnya.
"I-ini!?" kaget Zakuro. Gehenna menjentikkan jari seketika terjadi ledakan permen karet yang melahap Zakuro jadi bola sepak berwarna merah muda.
"Z-Zakuro?!"
"Kemana kau melihat, gadis manis?" bisik Gehenna sudah ada dibelakang.
Putri sontak membalikkan badan dan merubah bagian depan dirinya jadi baja, api menyambar dari sela belahan baja itu.
Cookies : Duriant Arms
Gehenna meninju perut Putri dengan tangan yang sudah berubah menjadi kulit durian. Tinju itu menembus pertahanan Putri dan kulit durian Gehenna menusuk badan Putri hingga ke belakang.
Putri ambruk disamping Gehenna sembari batuk darah.
"Apa ini sudah semuanya?"
"Ya. Untuk Raja Dua Dunia kita tinggalkan saja.."
"Baiklah~" Gehenna mematikan komunikasinya, ia memperhatikan gedung tempat Alfharizy berada sebelum kembali ke tempat Shaga dan anggota Omega Five lainnya.
W SKIP POV W
Alfharizy memberitahukan tujuan Shaker yang ia ketahui kepada Lyla, dapat dilihat dari ekspresi Lyla yang masih belum percaya. Gabriell dan Fluiw tengah merawat Taiki serta yang lain yang belum siuman.
[Anda terlalu berlebihan kali ini, nona Gabriell..]
"Kalau aku tidak serius aku yang kalah nantinya, Pures.."
{.......}
[......]
"Apa yang kau mengerti keadaanmu sekarang, mantan Batu Besar Lyla?"
"Aku sudah, tapi tetap saja tidak bisa dipercaya. Yang mulia... Dia sampai segitunya."
"Shaker memang seperti itu. Aku mengenalnya sesama anggota Ultimatum Member's Code.."
"Lalu apa yang mesti 'kami' lakukan? Batu dan tombak tidak akan ada lagi.."
"Itu..entahlah."
"........"
"Sebenarnya aku ada pilihan untuk kalian.."
"Hm?"
"Apa kalian mau bergabung dengan Pasukan Pemberontak?"
W Another POV W
"Fuih~"
Dinding-dinding langit berjatuhan saat Azalea bersiul. Azalea menebas vertikal silang menangkis tembakan jarum data Via sementara itu Via berdiri di sana, menangkap Anggita serta Aoyuki yang kesakitan.
"…£~%£<¥"8(3("
Ombak data virus tercipta dari energi yang diserap Via dari keduanya. Azalea menebas sedikit lalu kabur mencari celah menghindar sambil berpikir untuk menyelamatkan keduanya.
Melodi Kegelapan : Kabut Pelahap
Azalea menyentakkan cutlass ke depan membuat kabut ungu kehitamannya menyerap ombak data. Kedua serangan itu seimbang saling beradu.
"Sepertinya tidak ada pilihan lain.."
Kabut ungu kehitaman perlahan keluar dari badannya, Azalea disinari cahaya ungu. Azalea 'menyayat' udara memperbesar kabut yang menyelimuti cutlass-nya hingga berdiameter 2,5 meter.
"3)8;92'_/\\2#.." Via menembakkan beberapa jarum data ke depan, yang mana mempengaruhi lingkungan sekitar dimana apapun yang disentuh oleh jarum itu retak.
Awakening Darkness Melody : Untildark
Zrash!
Kabut bercahaya ungu menutupi tempat mereka bertarung, posisi Azalea memegang ganggang pedang menandakan ia akan serius 'membunuh'.
Teknik Berpedang Lette : Irama Angin Bergoyang
Azalea melesat ke depan, ia memutar tebasan menghancurkan ombak data Via. Azalea seakan terhisap oleh sesuatu dan membuat dirinya terbang ke depan. Cutlass-nya terangkat cepat ke atas. Tebasan cepat dan rapi memotong seluruh badan Via, Anggita maupun Aoyuki terbebas karenanya.
"%£<*…+{$…"
Tapi, Via abadi jika dalam bentuk itu. Badannya kembali seperti semula dalam waktu sangat cepat.
Cuk.!
Cutlass Azalea menembus dada tengah Via yang sedang beregenerasi. Azalea melempar senjatanya. Azalea tersenyum saat badan Via yang ingin regenerasi dibekukan oleh Anggita. Aoyuki menghentikan regenerasi Via dengan menanamkan es ke dalam badan Via.
Awaken Attack Azalea masih aktif, ia menggerakkan kabutnya untuk menutupi Via.
Melodi Kegelapan : Ruang Keadilan Jarum Hitam
Cruak!!
Dari segala arah pasak kegelapan menusuk Via dalam waktu bersamaan.
"££%£<=-- 93:429:)_--" suara Via patah-patah tidak bisa menyelesaikan kata-katanya.
"Kita bisa mengalahkan Via asalkan dia kehabisan waktu untuk [Ultimate Form], selama itu..kita harus menahannya selama mungkin!!" jelas Azalea.
Mereka bertiga menahan regenerasi Via dalam waktu sangat lama sampai..
Tes.. Tes...
Via meneteskan darah. Darah itu jadi banyak, Via tidak sempat berekspresi dan mati dalam 'diam'.
"Huuuuh.!" hela Azalea lelah, Anggita dan Aoyuki melepaskan es mereka setelahnya.
"Terimakasih mau membantuku, kalian berdua.."
"Untuk satu kali ini saja Aoyuki membantu.." beritahunya.
"Dia juga berbahaya dan sudah menjadi tugas 'Penjaga'ku untuk mengalahkan.." kata Anggita.
Azalea tersenyum.
Menanglah Allyn.
Preview Next Arc
A : Selamat berbuka puasa bagi semuanya^^^
A : Seperti biasa di review ini ane bakal men spo iler buat Arc dpan. Dimana ada pertarungan Allyn vs Shaker yang sdh di nanti2
A : Allyn dgn kartu As nya dan Shaker dgn kekuatan penuhnya. Siapa yg bakal memenangkan pertarungan kali ini.? Pantas untk di tunggu..
Riza : Sayangnya SPW bkal HIATUS bersama story A yg lainnya, karena bulan puasa A susah berimajinasi{faktor keterbatasan}
A : So sampai jumpa di Arc depan sesudah HIATUS. Bye^^
putriyuuki, Ki_Liya07, Nativis18, Aoyuki_Ohayashi, anggita157 & allynscarleta
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro