Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Arc 16 : HELL

W Author POV W






"Seperti yang kita ketahui zaman telah berubah dan Shaker bersama OMEGA merubah hal itu! Jadi yang ingin aku katakan pada kalian semua adalah, bergabung melawan OMEGA atau melawan mereka.?"

"Ini tidak akan berjalan lama.." pikir Diga.

Dirinya duduk di salah satu kursi di tengah kerumunan banyak orang-orang penting, dengan tulisan nama organisasi masing-masing. "?" sosok perempuan berambut pirang di kepang melirik Diga dari depan. Singkat pertemuan Diga keluar dari rapat dan bertemu dengannya.

"Kau bodoh atau apa sampai kembali ke HELL... Allyn?" ucap Diga kepada Allyn yang menunggunya di luar ruangan

"Aku anggap tidak mendengar itu. Aku ingin segera bertemu dengan Riza.!"

"Riza masih tidak ingat akan dunia ini. Terlebih?" jeda Diga melihat penampilan Allyn. "Dia mungkin tidak mengenalmu,"

"Haa, kau ini banyak ngomong ya." gerahnya, lalu mengeluarkan Buku Kosong.

"A-Allyn, i-itu'kan?!"

"Ya, benda yang diinginkan seluruh Wattpad Paralel(kecuali Dicky. Dia bahkan ingin mencoret buku ini).." Diga menerima Buku Kosong akan tetapi buku itu tiba-tiba jadi transparan saat berpindah tangan.

"Apa ini?"

"Time Zone : Erased Object. Kugunakan waktu untuk 'menghapus' keberadaannya, dengan mengundurkan waktu sebelum buku ini dibuat.." jelaskan Allyn.

"Perempuan ini memang berbahaya.." batin Diga.

"Jadi?"

"Aku ingin bertemu dengan Riza, dan membunuhnya.."

"Caranya?"

Allyn menyeringai. "Tentu aku ada rencana.."






W SKIP POV W






Clang!

Trash dimasukkan ke dalam sel, borgol yang mengunci kekuatannya dilepaskan(?).

"Mereka membiarkanku memiliki kekuatanku? Tentu.."

Trash menatap sel yang jeruji besinya berwarna merah darah sedikit kehitaman. Di sel itu terdapat wc, kamar mandi dan empat kamar tidur(?).

"Bukankah kau Trash dari Batu Besar.?" tanya suara itu. "Siapa kau?" tanya balik Trash ke salah satu kamar, seorang laki-laki berambut hitam bermanik merah mengintip dari dalam.

"Blaze!? Kenapa?" terkejut Trash.

"Pasukan Pemberontak dan teman-temanku mengkhianatiku, mereka meninggalkanku.."

"Kau cuma salah paham, kawan. Mereka tidak mungkin melakukan hal itu.." kata suara di kamar no. 2.

"Bisa kau berhenti mengatakan itu, Ride? Jika benar yang kau katakan itu, kenapa kau masuk tempat ini juga!?"

"......."

Trash berjalan ke arah pintu sel, mencoba menggunakan kekuatannya terhadap jeruji besi namun tidak terjadi apa-apa.

"Salsa.."

Highprison Eyeless no Light to Life atau disingkat HELL adalah suatu daerah yang dikelilingi aura sihir dan letaknya tak dapat ditemukan terkecuali orang-orang yang pernah masuk ke sana.

Ruang dimensi terbuka serta menampakkan gadis berambut coklat dengan manik hijau zamrud. "Keamanan di dalam sangat ketat, banyak pengguna ruang waktu di sana.."

"Tapi kau bisa membobolnya'kan... Via?"

"Tentu. Tapi bagaimana dengan para 'penjaga'? Mereka sekuat Komandan Pasukan Pemberontak, bukan?"

"Mereka cuma setara, tidak melebihi. Aku akan mengurus mereka.."

"Aaah. Jika kau tidak mengirim bantuan, mana mungkin aku mau membantumu, Salsa.." Via masuk ke ruang dimensi miliknya.

"Trash.."






W Another POV W






"Dia tidur.?"

"Sepertinya?"

Dua gadis cantik mengelilingi lelaki yang sedang tidur.

"Apa dia mati?"

"Tidak mungkin?" dan kini rasa penasaran membuat mereka bertindak. Tidak sampai..

"Dia adalah tamu kita. Aku harap kalian tidak melakukan sesuatu padanya.."

""Hiik?!"" kejut mereka mendengar suara teguran. Seorang perempuan berambut hijau cantik yang mengenakan sweater putih susu dan rok biru panjang dengan belahan di samping tengah duduk tidak jauh memperhatikan kegiatan dua sosok gadis tadi.

"Katakan Anggita, siapa lekaki ini?" tanya si rambut gelap.

"Hm. Aku juga penasaran.." dukung si rambut cerah.

Anggita-- salah satu Penjaga HELL menyeruput tehnya.

"Orang penting... Seseorang yang sangat penting."

""Hmm??""






W Riza POV W






Saat waktu menentukan kau akan tetap menjadi Riza 'Biasa'. Takdir akan memilih apa kau pantas memiliki kekuatan itu.

Aku akan menunggu di Menara Kebenaran

Siapa kau?






























"Mm!?"

Dia bangun?!

Oh.?

"Hmm.?" aku buka mataku, pelan-pelan. Dua wajah asing tergantung di atasku. Siapa mereka?

"Urgh. Hah.? Ini..di mana??

"Kau sudah sadar?"

Tap.

Perempuan berambut hijau kebiruan berdiri di tengah dua gadis muda yang ada di awal tadi, perempuan itu terlihat berwibawa dan juga muda. Mungkin kami seumuran.

"......" aku sedikit bingung melihat penampilan perempuan ini, yang lumayan seksi i think.

"Kau pasti bingung kenapa bisa sampai di sini. Aku juga.."

"Heh?"

Apa maksudnya?

Perempuan itu tiba-tiba duduk di samping tempat tidurku, sangat dekat kurasa.

"Namaku Anggita, salah satu Penjaga HELL yang bertugas di daerah kota. Ini pertemuan pertama kita tapi aku sangat yakin saat kau bersama buku itu.." rujuknya. Menunjuk HOPE milikku tergeletak di meja lampu. "Riza Si Author.."






W SKIP POV W






"Silahkan, tuan penulis.." ucap gadis berambut cerah, mereka memberiku teh untuk diminum dan cemilan. HOPE telah kembali kepadaku, berdasarkan informasi yang kudapat, entah bagaimana aku bisa sampai ke Wattpad Paralel terlebih di penjara yang sangat ditakuti.

"A-Anggita, apa pihak penjara mengetahui keberadaanku?"

Anggita menghentikan aktivitas minum tehnya hanya untuk menjawab pertanyaanku. "Tidak.."

"K-kenapa??"

"Jika aku memberitahukan keberadaanmu, kemungkinan besar kau akan ditahan.."

"Walaupun aku tidak berbuat salah?" pekikku terkejut, Anggita mengangguk. "Kau adalah pusat Wattpad, tanpa penulis Wattpad tidak bakal ada,"

"Tapi masih banyak penulis di luar sana."

"Tapi.!"

"..." Anggita menatap mataku dengan serius.

"Tidak ada cerita seperti yang kau buat, Riza.."

"Cerita?"

"Istirahatlah, kita sudahi percakapan untuk sore ini.." Anggita beranjak bersama cangkirnya.

"Deh~~lanjut dong, Anggita~~"

"Tersisa 5 menit sebelum senja. Ayo lanjut.?"

"Tidak, cukup di sini saja. Kalian kembali ke kamar dan mandilah.."

""Anggita pelit!""

Suara mereka perlahan hilang disaat diriku semakin memikirkan perkataan Anggita. Cerita... Satu kata yang menyimpan ribuan perasaan. Satu kata yang merubah dan mengawali semuanya.

Cryvirus, kau yang memulai semua ini. Kau membuatku jadi... Begini.

Memikirkan namanya membuatku ingin bertemu denganmu.

Riza!

"?!"

Jush!!

Aku tiba-tiba berpindah ke kantor Rosa, dalam posisi duduk di kursinya.

"Ini..?"

"Tenang saja. Kantorku sudah aku kirim ke pikiranmu.."

"??"

"Intinya kita ada di pikiranmu saat ini.."

"APA??!" teriakku bergema.

"Heh?"

"Semua yang ada di pikiran kita akan segera tersampaikan langsung di ruangan ini.."

"Kau pasti bercanda..?"

Rosa berdiri dari tempatnya dan berjalan ke arah jendela.

"Aku mengirimmu ke HELL untuk mempercepat penerimaan ingatanmu, sekarang kita ada di Wattpad Paralel sedikit lagi kita sampai ke Menara Kebenaran.."

"Bagaimana caramu melakukannya.?"

"Kau dan aku adalah satu. Author selalu terhubung dengan pendahulu dan penerusnya, sebenarnya HOPE adalah benda yang sama hanya pemiliknya saja berubah maka HOPE akan beradaptasi dengan talenta pemiliknya. Siapa yang dipilih HOPE dia akan menjadi Author. Intinya, seorang penulis yang menciptakan(membawa) harapan!"

"Apa yang ingin kau katakan, Rosa?" tanyaku, Rosa berbalik badan dan entah mengapa ekspresinya lebih datar dari biasanya.

"Aku di sini ada untuk memberitahu sesuatu.."

"Hmm?"

"Konsekuensi menjadi Author.."














































Preview Next Arc

A : Pagi all, kembali lagi dgn ane A di SPW

A : Akhirnya Spw masuk arc 16 juga. Di sini akan ada penyusupan di HELL oleh Salsa.

A : HELL bakal kacau ditambah... Nanti akan terungkap 'tentang' Riza *hehehe*

A : Udah banyak ane spo iler. So sampai jumpa di Arc depan. Bye~~

Allyn : Aku dilupakan -_-

anggita157, _sausy, allynscarleta DigaRW

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro