Arc 14 : Pertemuan
W Author POV W
Synthoria. Markas terbesar OMEGA di Wattpad Paralel, posisi aslinya berada di Austria benua Eropa. Synthoria telah diakui sebagai negara besar oleh Pemerintahan Paralel Dunia, yang awalnya hanya lautan kosong kini Synthoria menjadi pulau untuk sebuah negara besar.
Tentu Shaker yang memiliki kuasa disana. Shaker adalah raja disana, sekaligus markas rahasia OMEGA.
Bicara soal OMEGA, di salah satu tempat terkenal di meisho doto (umamusume) dilakukan rapat luarbiasa antar Pengguna Kekuatan yang dikenal sebagai Delapan Tombak Kemenangan OMEGA.
Distorsi portal tercipta di halaman belakang gedung putih, Cheresy dan Raka berjalan melewati portal itu. Mereka berada di Tim Biru, karena rambut dan pakaian mereka berdua berwarna biru.
"Senior, kita sudah sampai ya?"
"Kelihatannya begitu, tapi ini sedikit sepi.." komen Raka.
"Mau bagaimana lagi, rapat ini terbilang rahasia.." sahut seseorang.
Distorsi portal kembali terbuka, menampakkan seorang gadis dengan topi penyihir merah muda yang baru saja turun dari atas pohon. Ia melayang di atas air dan terbang keluar portal, dibelakangnya mengikuti gadis bersurai putih panjang.
Team Dress, adalah nama tim untuk kedua gadis itu.
"Lama tak berjumpa, kak Raka.." sapa gadis penyihir dengan senyuman. Ia mengenakan gaun merah muda yang manis dengan bagian atasnya dibiarkan terbuka, lengan berjubah, celana pendek coklat berbahan tipis, stocking putih yang ditutupi sepatu stock panjang yang berwarna coklat.
"Luna.."
Gadis bersurai putih mengintip dari samping gadis penyihir. "Aku juga ada lo~~" serunya menampakan diri. Gaun perut yang dia kenakan membuat penampilannya tambah menarik.
One yang tidak sengaja datang tepat waktu, mendapati situasi tersebut. "Apa itu? Harem dadakan??" pikirnya.
Beralih ke ruangan rapat, Liliana dan Mia sudah duduk di kursi mereka. Ada dokumen yang telah disusun rapi ditengah meja besi persegi panjang. Raka membawa masuk ketiga gadis ke dalam ruangan rapat dan duduk di tempat mereka masing-masing.
"Apa ketua terlambat lagi?" tanya Raka melihat ada kursi yang kosong.
"Diamlah. Dilihat saja sudah tahu.." sahut Mia datar.
"Aku hanya bertanya.." terpancing Raka.
"Sudahlah kak. Cepat-cepat marah itu tidak baik tahu~~" sela gadis penyihir-- Luna.
"Cih.." Liliana hanya berdecih ditempat duduknya, amarah ia tujukan entah kepada siapa. "Cepatlah datang. Aku tidak suka menunggu.." batin Liliana lagi kesal.
Brak!
"Halo semuanya..!" seru One yang membuka pintu. "Huh? Mana ketua kalian? Dia terlambat lagi?"
Liliana mendesah kesal karena bukan ketua mereka yang datang, Mia kembali menggambar di sketch book.
"Ruangan selalu tegang serta canggung. Seperti biasa. Apa tidak ada yang bisa kita lakukan~?" bicara Luna.
"Menunggu..?" rekan Luna tersenyum polos.
"Yang bener~~?" Luna menidurkan wajahnya di atas meja.
Chresy terlihat diam ditempat duduknya, seperti anak kecil. Tidak lama kemudian pintu kembali dibuka.
"Hmm? Kenapa kalian menatapku seperti itu? Ketua mana??" tanya perempuan itu.
Semuanya kembali mendesah, dengan pasrah. Perempuan itu duduk ditempat duduk miliknya.
"Mendadak aku jadi harem disini. Yah, walaupun tidak sepenuhnya benar sih.." pikir Raka. "Dan juga... Kenapa ketua lama sekali?"
W Another POV W
Kereta kuda yang membawa Sira telah sampai di Ibukota Andox. Letaknya tidak terlalu jauh dengan Dragon Kingdom, hanya berjarak 1 desa, 1 sungai dan 1 hutan.
Feren membukakan pintu untuk Sira dan lainnya agar dapat keluar, pertama ada Yume yang melangkah duluan lalu ia membuka payung, diikuti Sira dan Zahra.
"Ayo Ratu. Tamu kita sepertinya sudah lama menunggu. Nona Zahra juga.."
"B-baik.."
Sira mendesah lelah. "Aku mendadak mendapat pekerjaan setelah keluar dari hukuman.."
"Feren, kau jaga ketiganya. Aku ingin memarkirkan kereta ini terlebih dulu.." suruh Lian.
"Serahkan kepadaku, Lian~~"
Rombongan Sira berjalan duluan meninggalkan Feren. Yume yang menjadi pembimbing membawa mereka semua ke taman rekreasi, sebuah taman bunga. Zahra berbinar saat melihat kumpulan bunga, begitu juga dengan Feren.
"Bunganya bagus ya~?"
"B-benar.."
Sira dan Yume berjalan duluan menggunakan jalan setapak yang terbuat dari batu bata dengan berbagai macam warna itu. Mereka berdua dengan tenangnya melewati kelompok penjaga yang dari awal sudah ada disana, Zahra terlihat berlari kecil sebelum menyusul.
Ada banyak penjaga yang mengawasi taman bunga itu, ditambah pakaian mereka yang berbeda dengan satu sama lain. Seorang pria berambut biru kehitaman yang mengenakan blazer hitam dan kemeja biru tua sudah menunggu di tempat duduk umum.
"Akhirnya datang juga.."
"Maaf ya. Tadi kami harus siap-siap dulu.." senyum Yume.
"Tidak apa. Menunggu juga salah satu dari tugasku.."
"Bisa kita hentikan sapaan ini? Kalian membuang waktu saja.." sela Sira dengan acuhnya.
Pria itu tersenyum tipis. "Anda dingin seperti yang dikatakan seniorku, ratu.."
"Senior?"
"Ya. Saya dari Divisi 6, Komandan Fath!"
W Change POV W
Distorsi portal kembali muncul, seekor naga hitam bergaris perak berjalan melewatinya, di atas punggung naga tanah setinggi 3 meter itu ada Ryuu bersama tiga perempuan.
"Ini dimana? Gang?" tanya Shiroo.
"Bau.." komen Reiko dengan nada dingin.
"......" perempuan terakhir hanya diam.
"Aku hanya mengirim kalian sampai disini, sisanya aku serahkan kepada kalian saja.."
"Hei bodoh, kau ingin pergi kemana?" tatap tajam Reiko.
"Mengawasi kalian. Ingat, ini adalah keinginan Ratu Juwita!" jelaskan Ryuu.
Reiko turun dari punggung naga dengan ekspresi kesal, diikuti Shiroo yang hampir terjatuh karena terlalu mengantuk.
"Aku dan Sewhix akan ke tempat berbeda..." terang Ryuu agak telat. "Oh, aku hampir lupa..!? Reiko... Tahan dirimu. Jangan terlalu berlebihan!" lanjutnya mengingati.
"Sekali lagi bicara seperti itu, aku akan membunuhmu, bodoh!"
"Baguslah jika kau mengerti.." Reiko berdecih saat Ryuu pergi ke atas gang.
"Reikochi~" panggil Shiroo. Reiko menyusul keluar dari gang gelap itu.
Semantara itu seseorang tanpa sengaja mengawasi mereka lewat teropong.
"Subjek tak terduga tiba-tiba muncul.." menyeringai Dicky.
Marina menguatkan kedua sarung tangannya. "Allyn benar. Ada yang aneh dengan ini.." gumam Marina.
"Kau mendengarku, gadis iblis?"
"Dengan sangat jelas, pelakor. Kami siap bergerak.."
"Bagus. Karena disini kami sedang sibuk.."
"Tidak ada yang bertanya.."
Tit!
Diga mendengus melihat komunikasinya di putus secara sengaja.
"Ada apa dengan mereka? Ketua dan anggota sama saja.." keluh Diga.
Dua bayangan berdiri dibelakang Diga. "Kalian berdua bersiaplah. Aku merasakan ada yang mendekat ke tempat Riza.."
W Back POV W
Kembali ke Manto're. Raka dan lainnya masih menunggu ketua dari Delapan Tombak Kemenangan datang, sementara itu One telah membagikan dokumen yang dia bawa dan juga yang ada di atas meja.
"Untuk perkiraan ke depannya OMEGA akan terus bersembunyi dibalik Synthoria. Kita juga kehilangan dua dari Batu Besar dan Shaker--Yang Mulia memintaku membagikan data ini.."
Dari banyak dokumen itu, ada data tentang Riza dan lainnya.
"Ini tugas. Kalian berhasil, kalian naik jabatan.."
"Heh. Aku tidak membutuhkannya.." Liliana melempar dokumen dari tangannya.
"Aku juga. Aku lebih suka seperti ini~~" tambah Luna.
"K-kalian ini.." kecut One.
"Aku akan mengambil ini.." seru Raka, mengangkat data tentang Mizu dan Hikari.
Chresy mengambil data tentang salah satu anggota Team King, Mia tidak menyentuh dokumen yang diberi, ia sibuk menggambar. Sedangkan dua anggota lainnya masih bingung harus mengambil yang mana.
"Akemi, kau suka yang mana?"
"Entah. Susah semua. Kau sendiri bagaimana, Masyana?"
"Kurasa aku akan mengincar Tujuh Dosa Besar.."
"Oke. Kalau kau mengincar mereka, maka aku sebaliknya.." gadis bersurai putih mengambil data tentang 'Kebajikan'.
One tersenyum lega. "Masih ada orang normal disini... Mungkin."
"".............""
"Kalau aku ini saja!"
""??!!"" semua kaget saat pria itu ikut ambil bagian.
"........."
"".........."""
"Kenapa kalian menatapku seperti itu?"
"Ketua... Anda darimana saja?" tanya Raka berkeringat.
"Haha. Ada urusan. Lupakan saja~~" tawanya kemudian.
"Kau adalah ketua mereka. Berusahalah lebih tegas.." pinta One. "Hmm? Itu'kan!?"
One memperhatikan dokumen yang diambil ketua Delapan Tombak, yang berisi data Allyn.
"Ini?? Aku dengar Shaker hampir 'kalah' darinya. Jadi... Tidak ada salahnya, bukan?" One menggeleng pelan.
"Tapi kenapa?"
"Entahlah. Mungkin... Perasaan?"
"Haaaah... Kau ini memang aneh, Azalea!"
Preview Next Arc
A : Malam semuanya^^
A : Hahahah... Yg di WA pasti kena tipu semua xD
A : Bukannya di awal tpi di akhir. Ah, puas juga akhirnya... Menjahili :^
Zahra : U-Untuk bagian depan ada pertarungan di Andox. Jadi jgn dilewatkan
Yume : Akhirnya kebagian action juga. Penat nunggunya :^
Sira : *diam*
Azalea : Hahaha. Akhirnya muncul juga. See you next time, all^
RakaTrafagar, Chresy_syy, LunaZQ, Akemi_Akutagawa, masyanaayumi, LilianaCorpus, QI-Thmir, Yume_Night, ZahraSyaharani, DickyHerliansyah, shiroochan, reikoaishita, & allynscarleta
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro