Arc 14'5 : Serangan Pada Entitas 3
W Alicia vs Aria POV W
Ruang bawah tanah Entitas kini hancur lebur, bukan hanya karena Reiko yang mengejar Yoshikuni tapi Alicia dan Aria lah penyebab utamanya. Tekanan kekuatan mereka melebihi batas penjara untuk 'menahan'. Lantai-lantai perlahan retak dan asap debu berjatuhan di langit-langit. Sosok Aria terlihat telah lolos dari angin topan merah muda dan cream itu, asap debu menghilang saat Alicia menyebarkan auranya.
"Mana trik-trik yang di awal tadi kau gunakan, Bocah Envy? Jangan bilang kau tengah ketakutan saat ini..?" tanya Alicia, berniat memprovokasi. Tapi Aria hanya diam dan menatap dari balik penutup mata itu.
"Tidak dijawab ya.? Mungkin akan sedikit aku paksa.."
Alicia sengaja meningkatkan tekanannya supaya Aria kembali dari lamunannya, hasilnya terdengar pekikkan lemah darinya.
Accel Aura : Holy Supernova
Ledakan cahaya tercipta setelah lingkaran merah muda memutari Alicia, puluhan peluru cahaya menyebar ke segala arah. Alicia melompat ke salah satu peluru tersebut dan bergabung bersama puluhan tembakan tersebut.
Aria mengibaskan pedangnya yang sudah menjadi debu, debu tersebut menyeretnya serta melenyapkan bersama orangnya. Sementara itu peluru-peluru cahaya berjatuhan ditempat Aria berada tadi. Hujan cahaya tidak berhenti begitu cepat, setelahnya diiringi cambukan tali cahaya yang benar-benar menghancurkan ruang tengah penjara bawah tanah. Aria muncul di balik dinding yang gelap, sangat jauh dari cahaya.
Illusion Field : Sand View
Mata pedang yang dipegang Aria menjatuhkan banyak butiran debu pasir. Aria keluar(cuma setengah badan) lalu melesatkan tebasan ke kumpulan cahaya, angin topan pasir tercipta saat hujan dan cambuk cahaya masih mengamuk. Sejenak cahaya agak melambat dan sosok Alicia nampak di sana tetapi transparan, tombak ia putar memotong serangan debu pasir yang hampir tak terlihat juga. Dan sosok Alicia benar-benar terlihat dan hujan cahaya serta cambuk menghilang.
"Dia melempar ruang ilusi untuk mempengaruhi perubahan nyata ke perubahan ilusi, buatan. Anak yang cerdik..!"
"Tapi dia penuh celah!"
Sss!
Alicia menghilang, berpindah tepat di belakang Aria menjadi kumpulan cahaya. Tombak itu menusuk dengan sangat cepat. "........" terpaan debu pasir melewati tatapan mata Alicia, kilatan cahaya terpantul di belakang Alicia--- di mana Aria berdiri dan siap.
Illusion Effect : Copycat
"Kakak, aku harap kau tidak melupakan kemampuan khusus Pemegang Envy.." Aria berbisik, dan melanjutkan. "Envy selalu iri dan sangat menginginkan, bahkan lebih. Dia bahkan ingin menjadi hal itu!"
Sudah agak terlambat untuk Alicia menghindar saat mata pedang itu mencapai kepalanya.
Slash!
W Reiko vs Yoshikuni POV W
Reiko dan Yoshikuni masih bertarung di wilayah sel-sel penjara, setelah sel satu hancur, mereka akan pindah ke sel lainnya.
""Hyaaaaa"" mereka berseru membenturkan sabit serta rapier.
"Izrail!" teriaknya, asap hitam mencuat di belakang punggung Reiko.
"Bodoh kau. Di saat seperti ini kau baru memanggilku.."
"Jangan banyak bicara, dan kerjakan saja.." balas Reiko.
"Dasar anak labil.!" Izrail menyelimuti sabit dengan asapnya dan tubuh Reiko sedikit bersinar hijau.
Sabit Kematian : Tsunami Kegelapan
Reiko mengayunkan sabitnya ke depan memunculkan gelombang kabut hitam. Pertama Yoshikuni menusuk-nusuk gelombang itu dengan serangan biasa tapi tidak mempan. Lalu Yoshikuni menjaga jarak ke belakang.
"Kata Raja Pemegang Wrath akan bertambah sangat kuat dan akan berada di luar batas jika kemarahan benar-benar menguasainya. 7 Dosa Besar memang mengerikan.." pikir Yoshikuni.
Rapier Yoshikuni dikelilingi oleh butiran cahaya sebelum menjadi mata pedang cahaya. Dengan kecepatan, gelombang hitam itu terhentak kuat dan berlubang sampai ke ujung.
"..........."
Awas di belakangmu!
Refleks Yoshikuni berbalik badan dan mendapati mata dingin Reiko.
Slash...
Reiko menebas horizontal ke kepala, Yoshikuni berhasil menyelamatkan kepalanya tapi kakinya tiba-tiba tersandung dan jatuh dalam posisi terbelentang ke atas. Satu langkah Reiko terhenti di hadapan Yoshikuni, tebasan vertikal ke bawah memotong setengah diri Yoshikuni.
Dasar ceroboh!
W Shiroo vs Zahra POV W
Tup..
Suara gelembung pecah terdengar di pertengahan anak tangga, bersamaan dengan itu sosok Zahra terlempar dari anak tangga Shiroo muncul dari kumpulan bulu domba(hanya kepalanya), membuka mulut dan menembakkan jarum-jarum cahaya yang sangat banyak. Dengan siap Zahra membuka kedua telapaknya, puluhan gelembung sabun melindunginya dari hujan jarum.
Gelembung Mimpi : Karpet Busa--- Air Mandi Kebajikan
Sebagian tubuh Zahra diselimuti tetesan air dan selimut busa dari bawah sampai atas, dan luka-lukanya perlahan sembuh. Zahra melayang di awan yang terbuat dari gelembung busa
"Aku membenci ini tapi kurasa kita memiliki kemiripan.." ungkap Zahra setengah hati.
"Hmm.." sahut Shiroo lemah.
Mereka menatap satu sama lain sebelum setelahnya saling membalas serangan. Zahra menyebarkan gelembung-gelembungnya, sama juga Shiroo dengan bulu-bulu domba. Sosok tak dikenal tiba-tiba melompat dari langit-langit kegelapan, 'memotong' gelembung dan bulu domba mereka. Gadis bersurai hitam kebiruan gelap mendarat di tengah-tengah(?) anak tangga, ia membisikkan sesuatu dan seketika anak--- semua bidang miring menjadi bidang datar. Shiroo maupun Zahra sama-sama kaget dan mereka berdiri seperti di atas lantai.
"Maaf menganggu pertarungan kalian, tapi ini harus segera diakhiri... Atas perintah Komandan Eraser!"
Shiroo membulatkan matanya.
W SKIP POV W
"Eehh??" Yoshikuni mengedipkan matanya bingung. Karena sekarang berada di gendongan seorang pemuda berambut coklat.
Pemuda itu terkekeh sebentar. "Para gadis memang polos ya.?"
"Siapa?" siaga Reiko.
"Orang yang kebetulan berteman dengan Sang Author.." sahutnya. Lalu ada pesan masuk lewat speaker di telinganya. Pemuda itu berbisik, Di sini Aditya. Aku telah sampai di tempat Pemegang Wrath.
Di belakang Alicia..
Tratek.?
Mata pedang itu ditahan oleh jari kecil gadis bersurai pirang pendek dengan senyuman.
"Gadis ini!?" pikir Alicia, tenang.
Aria menarik pedangnya kembali, gadis tadi dengan cepat mengikuti. Ia mempertajam kuku-kukunya yang siap membunuh, api ungu terbakar dikedua tangan. Aria refleks menunduk cepat ke bawah, bersamaan dengan itu lantai yang ada di belakang terpotong serta terbakar. Alicia memanfaatkan kejadian itu untuk menyusup ke depan wajah Aria, memukul wajahnya dengan badan tombak lalu mengunci dada Aria dengan badan tombak.
"Menyerahlah, Bocah--!?" kalimat Alicia terhenti setelah menyadari api ungu ingin membakar dirinya. Alicia dengan lihai berhasil menghindar bersama Aria yang dia seret.
"Apa yang terjadi?" batin Alicia bingung.
"Ahahahah. Rumia senang bertarung. Mari bersama-sama bertarungnya, kak~~!" gadis itu menari-nari di atas api ungu sembari menyeringai.
"Rumia Iblis Kegelapan.." gumam Aria duduk berlutut.
"Aku dengar dia tinggal bersama Eraser sebagai anggota Divisi 1.."
"Eraser..?"
"Bocah Envy, kita harus bekerja sama jika kau ingin tetap hidup.." saran Alicia. Aria termenung.
"Baik..lah!"
W Normal POV W
Ica menyerang secara langsung ke depan, pria berambut ungu melompat ke samping dari punggungnya keluar sebuah ekor cahaya yang berwarna ungu. Ren menendang ke samping Ica, kabut merah muda itu tertahan oleh sesuatu. Ica membalikkan badan ke arah lain dan menahan tebasan ekor ungu.
Aroma Perangsang : Ular Kabut Kenikmatan
Ren membuka kedua telapak tangannya, dua asap kabut menyebar di dua sisi mengepung Ica. Melihat itu, Ica memutar ganggang pedangnya, Kode Nama S menyala di sana.
Slash!
Ica menebas cepat ke depan melenyapkan kabut Ren, angin yang sangat kuat mendorong Ren hinggga terseret ke belakang. Bayangan hitam meluncur di bawah kabut dan dua tombak ungu menusuk ke perut Ica. Suara baja terdengar jelas setelah dua tombak itu mengenai zirah Ica.
"Gadis keras kepala.." pria itu melayang ke atas langit, memunculkan lebih banyak ekor ungu.
"Jangan asik sendiri, Kageito.." seringai Ren, berlari ke tempat Ica.
"Dasar laki-laki.." dengus Ica. Ica kembali memutar ganggang pedang ke Kode Nama S lalu dua huruf menyala dikedua lengannya.
Aroma Perangsang : Dimensi Berkabut, Perangsang
Devil Tails : Five Shot-Claws
Combination Code : Attack of the Rain
Tiga cahaya saling beradu, mengabaikan cahaya terakhir.
Tsssss...
Semuanya membeku, terkikis kemudian menghilang seolah tidak ada apa-apa. Ica dan kedua laki-laki itu diam saat Eraser baru memasuki arena. Mereka seperti sebuah patung yang kerjanya cuma diam.
"Komandan Besar dari Pasukan Pemberontak. Kenapa dia ada di sini?"
Ica berpikir, lalu Ren menjerit heboh.
"OH!!" jedanya sempat. "Betapa senangnya aku melihat pencipta-ku. Tuan... Eraser?" senang Ren.
"Bocah bodoh.!" Eraser menatap pria berambut ungu, yang diketahui bernama Kageito. "Aku telah percaya kepadamu tapi kau mengkhianatiku,"
"Seharusnya kau 'tidak'.."
"Ya, kau benar. Seharusnya aku tidak percaya.. " Eraser melepas perban elastis yang melilit lehernya, perban itu kemudian berubah menjadi sarung lengan yang panjang dan sebuah shuriken raksasa.
Dan... Jauh di luar, di atas permukaan..
Kedua gadis itu sama-sama tersenyum. "Permisi~~" bisik salah satu dari mereka.
Di belakang sudah bersiap 2 batalion pasukan dengan satu bendera OMEGA.
Preview Next Arc
A : Sore semuanya~~
Selamat membaca kembali di buku kedua ini. Sip, Arc 14'5 sdh mulai memasuki babak baru di mana pertarungan akan masuk. Serta OMEGA mulai menujukkan batang hidungnya~~
Dan kata''nya mulai banyak dan lama, membacanya.
Untuk Arc depan mungkin...
Alicia : Bagianku dan Bocah Envy!
Ica : Sebut dgn namanya, begitulah seorang ksatria hidup.!
Alicia : Aku bukan ksatria*cuma berbisik*
Rumia : Hore, aku akan muncul kembali. Kak Fister mana ya? Gk keliatan lagi batang hidungnya..?
Riza : Banyaknya #_(
A : Good Night*later*
Cry : Bye '-'
Alicia_MEMORIES, Aria-Katagami, rrrei_19, NRA_Yoshikuni, shiroochan, ZahraSyaharani, ica2823 & kageito
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro