Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Arc 13 : Mundur Dari Pertarungan

W Author POV W






Yuuto menaiki Menara Eiffel setelah berhasil mengalahkan beberapa mafia yang menghalangi jalannya di pintu masuk menara, Yuuto juga sempat melirik ke tempat ShiroKuro yang masih bertarung melawan Liliana serta sepuluh anggota mafia. Yuuto memutuskan untuk lanjut masuk ke menara karena kelihatannya ShiroKuro masih belum 'terlalu' serius.

Yuuto naik menara dengan sangat cepat, hingga sampai dibagian paling atas menara. Kedua mata Yuuto melihat Mia sudah bersiap menebas Bella yang terkapar di atas lantai bersama Hiro.

"Dasar tak berguna.!" itu ditunjukkan untuk Hiro.

Yuuto melesat ke belakang Mia, menyusup ke sampingnya. Dua tebasan pedang saling bertemu, dikarenakan tebasan Yuuto lebih kuat, Mia terseret jauh mundur ke belakang.

"Bella, apa yang terjadi kepada si bodoh itu? Kau terluka--" Yuuto syok melihat manik kosong dikedua mata Bella.

Yuuto segera melihat keadaaan. Exorcist dan Gina tidak ada.

"Hei kau wanita sialan, kemana perginya kedua temanku yang ada disini?" tanya Yuuto dengan niat membunuh.

"Teman? Maksudmu lelaki bodoh dan perempuan cengeng tadi..?"

"........"

"Maaf, aku membunuh mereka.."

"K-kau bilang apa tadi?"

"Aku bilang, 'aku membunuh mereka'. Itu salah mereka karena berani melawan. Sudah tahu perbedaan kekuatan tapi tetap saja. Apa mereka bodoh?"

"Gina... Gina.." gumam Bella menatap hampa. Yuuto menggigit bagian bawah bibirnya sampai berdarah.

"Dimana kau disaat seperti ini, Rey.." geram Yuuto menatap benci ke depan.

Mia berdiri dihadapan Yuuto yang sedari tadi mengeluarkan nafsu membunuh. "Kau, rambut putih. Kau ingin mati seperti perempuan cengeng tadi? Niat awalku hanya ingin memotong badannya menjadi dua bagian tapi aku lupa jika aku menggunakan pedang terkutuk sekarang. Hasilnya dia lenyap tak tersisa.."

"Diam.."

"Suaramu kekecilan, rambut putih.."

"DIAM!!" Yuuto menerjang ke depan, pedang fierce miliknya berubah menjadi katana hitam dengan dua garis ungu dimata pedangnya.

Pedang Dimensi Kegelapan : Kabut Kematian

Yuuto menebas cepat ke depan, asap ungu menghantam kuat tempat Mia berada. Cahaya merah keunguan bersinar di dalam asap, cahaya itu terayun melewati lengan Yuuto. Asap seketika lenyap setelah Mia mengayunkan pedangnya dan memotong tangan yang memegang senjata.

"!!" Mia dikejutkan dengan tendangan yang mengenai wajahnya, Mia terdorong ke belakang berkat itu.

Yuuto menangkap katana yang melayang di udara dengan tangan kiri, bersamaan dengan itu lingkaran hitam muncul ditangan kanan yang terpotong. Tangan kanan Yuuto perlahan kembali seperti sediakala.

"Sepertinya aku menemukan lawan yang dapat di ajak 'bertarung'.." bisik Mia menghapus darahnya.

"Gadis kecil, apa kau mendengarku?" Mia memekik kaget saat suara Riisycho mengagetkan telinga.

"A-ada apa, senior?" sahut Mia gugup, sifatnya berubah dratis 180'.

"Kembali ke Wattpad Pararel.."

"Eh? Tapi kenapa??"

"Apa kau lupa dengan Rapat Delapan Tombak?"

"Saya masih ingat kok. Tapi.."

"Tinggalkan saja para tikus itu. Kita punya yang lebih penting lagi.." potong Riisycho kasar. "Beritahukan kepada semuanya juga. Perintahkan kepada mereka untuk mundur!"






W Other POV W






Ichiro menangkis tembakan laser cahaya dengan tangan kosong, lima tangan biru keluar dari belakangnya melesat ke tempat sang lawan. Sang lawan melompat mundur, menjaga jarak dengan Ichiro.

"!!" Ichiro menjadi heran saat lawannya memegangi salah satu telinga.

"Saya mengerti. Akan saya sampaikan kepada yang lainnya.." bisik orang itu.

Ichiro tambah kaget saat melihat lawannya, kabur.

"Apa yang terjadi?"






W SKIP POV W






ShiroKuro yang dari awal tadi menjadi target bulanan Liliana tiba-tiba menjadi bingung melihat Liliana marah kepada seseorang yang menghubunginya.

"Apa maksudmu mundur, hah?" marahnya berlanjut. Liliana diam saat mendengarkan alasannya.

Liliana mendengus sebal. "Baiklah, jika ini adalah perintah dari kak Riisycho..!"

"Mereka akan mundur?" pikir ShiroKuro.

Liliana mematikan komunikasinya. "Sepertinya ada yang menganggu pertarungan kita, tapi ingat ini, King. Suatu hari nanti aku pasti akan mengalahkanmu..!"

"Pertarungan kita? Kurasa sedari tadi aku cuma dikeroyok deh.." batin ShiroKuro facepalm.

Liliana memberi isyarat kepada anak buahnya untuk mundur. Mereka pergi menggunakan portal teleportasi. ShiroKuro menatap langit.

"Aku merasakan hal buruk akan terjadi.."






W Author POV W






Pertarungan di Paris selesai setelah OMEGA mundur atas perintah Riisycho. Pasukan Pemberontak berhasil 'mengambil' Paris, tapi mereka mendapat kerugian besar.

2 anggota mereka 'mati', dan Komandan Divisi 4 dinyatakan 'menghilang', 1 pingsan(Bella), 1 luka berat(Hiro), dan 5 yang masih sadarkan diri. Sementara untuk kubu OMEGA, mereka kehilangan banyak anggota mafia, satu QouteEr tapi tidak ada korban dari pihak 'penting'.

Dengan ini pertarungan dimenangkan oleh Pasukan Pemberontak. Karena tujuan awal mereka adalah menjaga Menara Eiffel yang akan didatangi oleh Riza. Disisi lain menara atau lebih tepatnya Wattpad Pararel-- Menara Kebenaran, sosok Riisycho berdiri di atas menara dengan ekspresi datar.

"Cepatlah datang Riza atau aku sendiri yang akan menghampirimu. Aku tidak sabar mendengar suara jeritan dan ekspresi itu. CEPATLAH!" Riisycho menyeringai.

Semantara itu Eraser duduk di kantornya, membaca delapan data anggota Delapan Tombak Kemenangan OMEGA.

"Jika tidak salah ini bocah yang menendang punggungku sampai patah.." batin Eraser menatap jengkel foto Raka.

Eraser mengambil foto Mia. "Hmm. Dia masih kecil seperti biasa.." komennya. Eraser meletakkan foto Mia bersama foto Raka, Liliana dan Chresy. Tidak jauh dari foto mereka ada foto empat anggota yang tersisa.

"Mereka anak-anak muda yang berbakat, sayangnya mereka dipihak lawan.." curhat Eraser entah kepada siapa. Eraser sempat melirik ke sebuah pedang yang bersinar biru dibelakangnya, yang terpajang di dinding sebagai simbol 6 Komandan Divisi. "Cepatlah kembali Rey atau posisimu akan digantikan oleh seseorang," lanjut Eraser.

Tok.. Tok... Tok!

"Komandan Eraser.."

"Masuk.!"

Pintu ruangan Eraser dibuka oleh seorang perempuan bersurai pirang dengan paras cantik. "Anda memanggil saya?" tanyanya.

"Aku ada tugas untukmu, Nanaisme.." Eraser mengambil sebuah kubik kotak dengan warna hitam-putih disetiap kotaknya. "Bawa ini ke tempat Riza. Bantu dia pergi ke Paris," sambung Eraser memberi tugas.

Perempuan bernama Nanaisme itu mengambil kubik yang ada di atas meja.

"Oh, Na?! Jangan lupa membawa anggotamu.."

"Saya mengerti. Saya--- Nanaisme, Komandan Divisi 3 akan menyelesaikan misi ini!"

"Berhentilah bersikap seperti itu, kau bukan Rey yang seorang ksatria. Kau adalah seorang pemburu.."

"Tapi kata kak Al ini 'perlu'.."

"Si Al itu mengajarkan yang tidak-tidak kepada junior-nya.." Eraser mendesah pasrah.

"Batasi sikap polosmu dan kerjakan saja.."

"Dimengerti!"

"Sudah aku bilang hentikan, kau tidak cocok dengan ekspresi itu..."






W Change POV W






Semantara itu Alfjarizy baru saja bersin.

"Kurasa aku sangat terkenal.." gumam Alfharizy senyum-senyum sendiri.

"Senior Alf terkenal dalam hal apa, memangnya..?" tanya Gabriell polos.

"Mungkin karena aku tampan.."

"Senior narsis sekali, aku bilangin sama kak Nauta nih.."

"Woi, kenapa kau membawa Nauta. Kalian juga jangan tertawa, aku komandan kalian tahu.."

Ternyata Alfharizy tidak berduaan sama Gabriell, tapi seluruh anggota Divisi 2 juga ikut serta. Tempat kumpul mereka adalah... Kantin.

Di dapur ada Karoko yang menatap facepalm dan Nauta yang terkekeh geli melihat semuanya tertawa. Divisi 2 sangat berbeda dengan Divisi lainnya, mereka suka melawak. Pemimpin mereka saja seperti itu.

"Senior Alf.."

"Apa?"

"".........."" semuanya terdiam saat keduanya saling menatap.

"Misi baru kita kali ini apa..?"

"Aku senang kau bertanya, junior-ku yang manis.." Alfharizy tersenyum.

Mereka juga bisa serius. Kekuatan Divisi ditentukan oleh tingkatan mereka, semakin kecil tingkatan, semakin kuat mereka.

"Nama yang aku sebutkan akan ikut bersamaku ke Menara Kebenaran. Kita akan menjemput sahabatku Riza!"

""YA""






W SKIP POV W

Dan jauh ditempat Wattpad Pararel berada, tepatnya disebuah kerajaan bernama Dragon Kingdom. Para penjaga kerajaan yang berpatroli berbaris dihalaman depan kastil. Walaupun namanya berubah tapi tidak merubah asal-usul organisasi ini.

Ghufron memimpin pidato, membuat Head Dragon kembali berjaya dengan bantuan Sira dibalik bayangan kerajaan.

Dragon Kingdom-- Head Dragon mulai menggerakkan kepalanya.






































Preview Next Arc

A : Malam semuanya, Sesuai janji ane akan update SPW2 setiap hari(mungkin). Ane hadir disini sebagai MC penutup Arc 13 dan SELAMAT datang Arc 14

A : Walau ini adalah Arc Head Dragon, bukan berarti Pasukan Pemberontak sama OMEGA gak kebagian. Mereka dapat juga kok~~

Ghufron : Tapi kami yg akan mendapat MVP

Sira : Untuk kali ini saja aku setuju dgnmu. Head Dragon yg akan merajalela

Entitas : Jgn lupakan aku. Akulah yang akan menjadi penguasa Wattpad Paralel nantinya

A : Sedikit bocoran, mungkin di Arc 14 tidak akan banyak adegan action-nya karena menjerumus ke soal politik.

Riza : Bertarung terus, bosan nantinya. Itu alasan A -_#

Allyn : Dari awal ini bukan Buku Action, tapi Fantasy

Karoko : Beda? '-'

Dicky : *sok berpikir*

Marina : Maaf karena lambat mengatakan ini. Terimakasih banyak telah membantu membuat cerita ini menjadi menarik Exorcist, Gina

Lette : Kalian tetap menjadi favorit lo~~

Hana : Hana muncul!! *ngeluarin sulap bunga*

Shiina : *malu entah knp*

Hyakuya : Masih lama bagianku ya? :^

Riisycho : SABAR! Aku saja dpt sedikit!

Akira : Aku saja tidak dpt

Hyakuya & Riisycho : *diam*

Riza : T-Tiba2 jadi suram

Allyn : Karena tidak ada lagi yang perlu dijelaskan. Bos Cry, tutup review-nya

Riza : Nice Lyn~~

Diga : Sampai jumpa di Arc berikutnya

Allyn & Riza : Heh? Mana Cry??

Yuuto_ ShiroKuro92, LilianaCorpus

Ryokonee10, MAlfharizy, nanaisme_

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro