Arc 13 : Divisi 4 Bergerak
W Author POV W
Kaze. Anggota terbaru dari Divisi Keempat Pasukan Pemberontak, Pengguna Kekuatan dengan Kode Nama Weapon & Transparant Blade. Seorang bocah berambut merah jabrik, mengenakan seragam tentera merah-putih, lengkap dengan topinya. Dan membawa sebuah pedang piercing.
"Baru sampai? Membuat lama menunggu saja.." ungkap Kaze mulai bosan.
Kaze dengan gagah berani berdiri di hadapan anggota mafia bersetelan hitam yang tengah berjalan ke Taman anak SD, terlebih dengan atmosfir serius.
Kaze menarik pedangnya dan pemimpin regu mafia itu berteriak 'tembak'. Hujan peluru dari depan menghujani tempat Kaze berdiri, banyak ayunan dan jungkat-jungkit yang hancur akibatnya.
"Menggelikan. Apa segitunya kalian membenci masa anak-anak, hah?!" sindir Kaze yang keluar selamat dari hujan peluru.
Dibelakang Kaze terlihat enam pedang tembus pandang yang menangkis semua tembakan tadi, mungkin.
"Tembak. Tembak lagi!" perintah pemimpin mereka.
Kaze mengambil langkah kaki cepat dan berlari ke mereka. "Mana mungkin kalian yang orang bisa dapat mengalahkanku yang seorang Pengguna Kekuatan..!"
Kaze melewati mereka semua dan background terpental semuanya anggota mafia menjadi adegan keren Kaze.
"Majulah kalian semua. Tidak peduli berapa pun kalian, asal bukan Pengguna Kekuatan aku tak terkalahkan. Hahahaha..." tawa jahat Kaze.
Galih menatap datar dari kejauhan Kaze, disampingnya ada Sima yang tertawa kecil melihat.
"Dia lucu.."
"H-hahaha.." tawa Galih hambar.
Galih, bagaimana keadaaan disana?
"Semuanya sesuai rencana, saatnya mengirim sinyal, Rey..!"
W Other POV W
"Lapor nona muda, kami telah menemukan salah satu dari mereka. Dia ada di taman SD anda sekolah dulu.."
"Yang benar saja..?!" batin Liliana syok hebat.
"Cuma satu..? Cari mereka lagi!" marah Liliana memerintah.
"B-baik.."
Anak buah Liliana mulai sibuk berlalu-lalang mengerjakan tugas mereka, Liliana menggigit kuku jarinya sembari berpikir keras.
"Mereka menduga rencana kami. Itu artinya mereka akan menyerang dari arah lain..? Jika benar maka it--?"
""............."" semuanya terpana.
Bella dan Rey berjalan dengan santainya di jalur yang telah disiapkan oleh OMEGA. Hanya mereka berdua.
"Mereka menggunakan jalur yang kami buat..? Eh, dari awal memang itu rencananya tapi... Ini mencurigakan." pikir Liliana keras.
Tap...
Dengan kompak mereka berdua menghentikan langkah mereka. Semua anak buah Liliana langsung keluar dari tempat persembunyian dan mengepung sepasang kekasih itu. Liliana dengan angkuh berkacak pinggang.
"Bunuh mereka!"
Dor.. Dreetttt!!
Hujan timah panas berputar ditempat Bella dan Rey berdiri. Baru beberapa tembakan, muncullah gelombang api laut yang membanjiri seisi kota.
"Menyerang Paris. Terlebih di dunia nyata..? OMEGA memang nekat.." bisik Rey.
"Sayang, tidak ada gunanya mengeluh.."
"Panggil saja 'Rey'.."
"Tembak lagi!" perintah Liliana lagi.
"Dasar tak tahu sopan.."
Dhuar..!
Rey menghentakkan kakinya pelan, api merah berubah menjadi api biru yang sangat panas.
"Mengamuklah Iblis Penghancur, Abaddon..!"
Sosok golem dengan api biru mendekat ke tangan kanan Rey, golem itu kemudian berubah menjadi sebuah perisai segitiga yang mana bagian belakangnya datar tidak lancip, dan ada dua buah mata pedang putih di ujung perisai.
Abaddon Destruction
Apresiasi Mana
Bella menyebarkan lingkaran emas ke seluruh tempat, kunang-kunang emas mulai beterbangan disegala tempat.
Hellpoison Hades
Api merah gelap itu berubah menjadi tombak kayu merah keunguan, ada permata merah melayang dibagian atas tongkat. Bella mengambil tongkat itu tanpa takut tangannya terbakar.
"Bella, buatkan jalur untukku.."
"Oke~~"
W Team Gina POV W
Apresiasi Mana
Gina menyebarkan lingkaran emas yang sama seperti Bella, tapi lingkaran itu hanya mengelilingi badannya dan juga yang lain.
"Kalian bersiaplah. Aku akan menggunakan Lost versi tiga, setelah itu kalian keluar. Rey dan kak Bella hampir selesai.."
"Serahkan saja kepada kami, Gina.." Exorcist.
"Aku akan melawan Liliana? Yang benar saja.." keluh ShiroKuro yang tersenyum kecil.
Tora mengelilingi kedua tinjunya dengan aura garis hitam-putih, maniknya menatap serius ke depan. "Saatnya bertarung.."
Tinju Melayang : 20% Kehancuran
W Team Ichiro POV W
"Hiro Sialan, jangan sampai lupa dengan tugasmu.." ingatkan Yuuto.
"Kau terlalu berisik.." sahut Hiro datar.
Ichiro hanya tersenyum polos. "Jangan sampai gegabah kalian berdua.." tegurnya lembut.
"Ayo Rey. Buat mereka melihat kekuatan Divisi 4, yah walaupun aku bukan dari Divisi 4 sih.." senyum Ichiro.
"Saatnya bergerak..!"
W SKIP POV W
Racun Hades : Benteng Yang Terlupakan
BURN..!!
Bella menyentuh aspal dengan ujung tongkat, bersamaan dengan itu muncul letusan gunung berapi dari dalam tanah.
"A-apa..? Mereka pasti gila..!" batin Liliana tak percaya.
Salsa menatap datar. "Kita terlalu meremehkan mereka.."
"Maaf saja OMEGA tapi kami-- Divisi 4 sedikit berbeda.." seringai jahat Rey.
Letusan api itu menerbangkan meteor yang tak terhitung jumlahnya, dalam waktu singkat menghancurkan Paris dan daerah sekitarnya.
"Saat kami diberi perintah untuk membuat jalur untuk Riza, maka kami akan melakukannya. Dengan cara apapun, termasuk membuat kehancuran walaupun itu di dunia nyata.."
DHUUUARRR...!!!
Menara Paris terguncang hebat, jalan retak dan bangunan yang disana menjadi agak miring. Asap, debu dan kabut mengelilingi menara.
"Suara apa itu? Darimana asalnya..?!" teriak Liliana lewat speaker ditelinga.
Sisi barat tanah terbelah dan sisi timur tanah hancur lembur!
K-kami terkepung!
"Kalian, dasar tak berguna.." geram Liliana menatap kosong. "Mereka berani membuat kota hancur tanpa takut diketahui di dunia nyata. Mereka sinting semua."
Liliana, aku serahkan garis terdepan kepadamu..!
"Dengan senang hati.." jawab Liliana.
W Team Gina POV W
Dhuuuuar...!
Tora meninju hampa ke depan, gelombang kejut menghancurkan perisai yang menutupi gang. Gelombang itu menyeret bangunan yang ada diluar gang dan merobohkannya secara bergantian.
"Jika dipikirkan lagi, cara kita seperti tokoh antagonis.." masam Tora berbisik.
"Kita memang antagonis, bodoh.." Exorcist yang pertama keluar dari gang setelah serangan dadakan, diikuti Gina dan ShiroKuro yang berlari ke arah menara.
"Sisanya aku serahkan disini padamu, Tora.." pisah Gina.
"Ya.."
W Team Ichiro POV W
Ichiro dan lainnya berhenti di depan jalan buntu. Itu adalah tembok stasiun bawah tanah.
"Ayo kita lakukan, Gremory..!"
Aku siap kapanpun di butuhkan!
Ichiro menyentuh tembok itu, tembakan biru tua keluar dari telapak tangannya dan membuat terowongan lain yang tak teratur. Langit-langit mulai bergetar, menjatuhkan bebatuan kecil dan debu. Ichiro merentangkan tangannya, aura merah darah keluar dari bawah kakinya dan berubah menjadi biru tua yang menawan.
"Langkah lanjutan.."
[ Ultimate Form : Gremory Manaer ]
W Normal POV W
Api menyambar kelompok mafia yang membuat benteng dari perisai besi yang mereka ambil dari museum, sayangnya dinding besi manusia setinggi 5 meter itu hancur setelah Rey menghantamnya. Mereka semua terpental bagaikan bola boling yang terlempar.
Lalu empat kelompok mafia yang berisi 10 di masing-masing itu berlari ke arah Rey dari segala arah. Perisai Rey mengeluarkan api biru yang melelehkan timah panas yang tertembak ke tempatnya. Rey berlari ke kelompok mafia 1, menghajar mereka secara bergantian sampai semuanya dikalahkan.
Kelompok 2 berhenti di tempat, enam dari mereka membawa bazooka untuk ditembakkan ke Rey.
"Primitif.." cibir Rey. Rey membuka telapak kirinya dan terciptalah tombak kris petir emas. Rey melempar tombak itu bersamaan dengan bazooka yang dilepaskan.
Kuasa Zeus : Rentetan Penghakiman
Tombak petir Rey menghancurkan satu dari bazooka, tombak itu lalu terbagi menjadi empat jalur petir yang menyambar ke tempat kelompok 2 mafia berhenti. Sedangkan Rey hanya diam, membiarkan api birunya melahap keenam bazooka menjadi abu.
Dua anggota dari kelompok 3 mafia menyerang Rey dari belakang, perisai ditangan kanan Rey melindunginya karena bentuknya yang besar. Rey menekan dan mendorong kedua orang itu jauh ke belakang.
"Jadi mereka menggunakan obat penguat untuk melawan kami? Menarik.."
Bola-bola api putih kebiruan Rey buat ditangan yang kosong, bola itu melesat terbang, mengejar targetnya sampai terbakar. Sisa dari kelompok 3 mafia menyerang Rey dengan bantuan obat yang dapat melewati batas manusia normal, kelompok 4 juga menggunakannya dan sempat membuat Rey terdesak.
"Kurasa aku harus mengganti senjataku.."
Rey menghilangkan perisai dan berganti ke pedang longsword emas dengan bagian ganggangnya adalah biru malam.
Excalibur Arthur : Extend Slash
Tebasan emas melesat ke depan lalu berputar, menebas para mafia yang berada di jalurnya. Rey ikut berlari dan melawan secara langsung anak buah Liliana menggunakan pedang emasnya.
"Fuih~~lebih lama dari yang aku kira. Bagaimana keadaan Bella y--"
""ROAAAR""
Ditempat Bella berada ada naga yang menyemburkan api, prajurit golem yang menghancurkan kota dan roh api yang membakar anggota mafia.
"Kurasa aku salah meminjamkan tongkat Hades ke Bella.." facepalm Rey.
Tap..!
Seseorang berdiri dibelakang Rey.
W Other POV W
Kedua mata Salsa menyempit, tangannya segera mengambil pedang merah yang ia tancapkan.
Trang...!
Salsa menangkis cahaya yang terbang ke arah depannya, cahaya itu mendarat dibelakangnya dan bangkitlah seseorang dari sana.
Manik Salsa membulat. "K-kau?!"
"Kau terlalu santai, Salsa. Anggotaku tidaklah selemah dan bodoh. Kau tahu..?"
Rey berdiri dihadapan Salsa sekarang.
"Jika kau ada disini lalu siapa yang ada dibawah sana??"
W Before POV W
Tap..!
Liliana berhenti dibelakang bayangan itu. Ia menghirup udara yang telah tercemar.
Queen Speak : Stay Out!
Bayangan itu berhenti bergerak saat Liliana berseru. Hasilnya Liliana mulai tersenyum.
"Aku berhasil menemukanmu, Komandan Divisi 4 Pasukan Pemberontak.."
"Hmm~~benarkah?"
"S-suara itu?!?" tersentak Liliana.
Halilintar biru menyerempet Liliana mundur ke belakang, kilatan cahaya tertuju ke Liliana. Refleks Liliana berjongkok kemudian melompat ke samping menjaga jarak, Liliana menatap kesal orang yang ada dihadapannya.
"King.."
"Ayolah~~namaku ShiroKuro~"
"Tapi bagaimana mungkin? Kemana Komandanmu?"
"Kau pikir siapa yang membuat kabut dan asap ini?"
".........." Liliana hanya diam.
King Speak : Jurassic Flame
Blaar..!
Api menyembur dari bawah tanah, api itu berbentuk pusaran api lava yang panas.
King Order : STAY OUT!!
".........."
Pusaran api itu berhenti tepat di depan ShiroKuro. Dia lalu berbisik 'hilang' dan lengkaplah api di depannya. Liliana mengeluarkan pistol dan pisau dari jaket, bersiap melawan.
"Kode Nama-mu lemah, Liliana. Speak tidak akan mengalahkan King.."
"Aku berbeda dari 2 tahun yang lalu, King. Setelah semua ketidakberdayaan... Aku bertambah kuat."
"Ho~oh~"
Absolute Speak : Bone Break
Trak?
W Rey vs Salsa POV W
Katana putih Rey dilahap oleh gumpalan darah dan berubah bentuk menjadi schmittar bermata pedang hitam gelap dengan garis merah darah ditengahnya.
"Pedang itu..!?"
"Benar, Salsa. Ini adalah pedang lamamu... Mantan Komandan Divisi 4!"
"Aaaaah... Aku tidak tahu rencana apa yang kau pikirkan. Aku tidak punya banyak waktu untuk melawanmu. Setelah mengalahkanmu aku harus memperbaiki semua kerusakan ini lalu pergi."
"Santailah. Akan aku beri kau banyak waktu, lebih dari ini jadi bersantailah~~"
"Apa maksud--"
DHUUUUUUAR!!!!
Menara Paris kembali berguncang sekali lagi dan terdengar suara ledakan yang hebat.
Salsa berbalik, maniknya kembali membulat. "Kalian... Apa kalian sudah kehilangan akal?!"
Dari segala arah, dari bawah tanah kota Paris muncul tangan biru raksasa yang memporakporandakan seisi kota hingga rata.
"Pertama, kami diuntungkan karena seluruh penduduk telah kalian 'usir', ditambah kalian juga membuat pelindung kabut agar tidak ada yang dapat lewat. Kedua, karena kalian yang merebut kota jadi kami dapat sedikit tenang bukan menjadi pelakunya. Ketiga, dengan Kode Nama Riza semuanya terlihat tidak ada apa-apanya. Dan terakhir... Kami dapat mengamuk sesuka hati kami!"
"Kuurgh?!?"
"Demi menyelamatkan dunia kami rela menjadi seorang penjahat. Dan juga menjadi jahat tidak seburuk itu... Ya'kan?"
"Akan aku habisi kalian semua. Itu pasti..!"
"Lakukanlah sesukamu, senior. Jadilah kegelapan untuk dapat melawan kegelapan juga, karena menurutku gelap tidak sepenuhnya buruk.."
"Kegelapan selalu ada di sisi manusia, disaat cahaya datang dan pergi, kegelapan selalu menunggu. Dia selalu disisimu dan tidak akan pernah meninggalkanmu. Aaaaah, ini mengingatkanku dengan Al.."
Sinar biru muncul ditangan kiri Rey, katana bermata perak dengan bagian tumpulnya ada garis biru muda yang terang.
"Komandan Divisi 4, Rey a.k.a Black Aprion.."
"Salsa, 5 Batu Besar OMEGA.!"
Preview Next Arc
A : Sore semuanya, bagaimana sore kalian? Menyenangkan? XD
Riza : Ini masih siang lo -_-
Alfharizy : Pagi semuanya^^
Rey : Nih orang sama saja --_#
Liliana : Entah knp di Arc ini aku kena ampes melulu. Udah pakai uang tabungan buat traktir anak buah. Gak masuk akal #_#
Bella : Bos yang baik '-'
Gina : '-'
A : Ane mau ngucapin banyak 'thanks' aja karena udah baca ini. Semoga ulangan kalian dpt nilai bagus, karena udah kerja tinggal tunggu uang gajian akhir bulan aja xD
Riza : Sampai jumpa di kesempatan berikutnya
Allyn : Bye~~^^
_sausy, Agatasya_Gina, LilianaCorpus, FeraFernanda18, ShiroKuro92, tora_akagi
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro