Arc 12 : Kemutlakkan Allyn
W Past POV W
"Hah? Apa maksudmu Shaker 'datang bulan'??" pekik Allyn yang duduk di depan Diga.
"Bagaimana mengatakannya ya? Anggap saja hampir sama seperti 'datang bulan' begitu.."
"A-aku tidak mengerti semua maksudmu.."
Diga mendesah pasrah. "Intinya kau memiliki persentase kemenangan saat melawannya.."
Allyn membulatkan matanya saat mendengar perkataan Diga.
"Bohong.." tunjuk Allyn tapi ia tersenyum senang.
"Aku selalu memperhatikan Shaker setiap kali dia mampir ke sini untuk bermain catur, dan video game lainnya.."
"Sebenarnya apa yang kalian lakukan sih??" pikir Allyn sweatdrop.
"Dan saat itu aku mengerti cara kerja Kode Nama miliknya.."
"Almighty, bukan?" Diga mengangguk.
"Entah karena apa saat itu Shaker hanya dapat menggunakan lima kekuatan dari Kode Nama tersebut.." gumam Diga kayak berpikir.
"A-apa bedanya?" bingung Allyn.
"Kode Nama Almighty bukankah Kode Nama biasa, Allyn. Kode itu mencangkup hampir semua unsur Kode Nama lainnya yang dapat Shaker pahami cara kerjanya. Sesuai syarat Kode Nama Time milikmu..!? Yang mengharuskan dirimu mengisi waktu selama 7 detik setiap kali menggunakannya.."
"Jangan spoiler, woi!!" batin Allyn teriak.
"Begitu juga dengan Kode Nama Shaker, semua Kode Nama harus memiliki syarat tertentu dalam penggunaannya.."
"Kecuali satu Kode Nama.." potong Allyn.
"Author'kan?"
Diga mengangguk membenarkan. "Kita tidak tahu resiko apa yang harus dibebankan tapi kurasa itu 'tidak mungkin baik'.."
"Aku setuju denganmu. Jadi, bagaimana caraku mengalahkan Shaker..??"
"Aku sudah punya rencana dan sebagai imbalannya. Aku ingin..."
W Normal POV W
"Hem. Seenaknya saja..!"
Awakening Form : Chaos Rose
Api merah keunguan muncul dari bawah lantai dan membakar Allyn yang ada di atasnya, kobaran itu kemudian ditebas oleh sebuah pedang bentuk kris besar, bunga-bunga mawar mulai berjatuhan dari atas langit saat pedang kris itu muncul.
"C-Chaos??!" kaget Shaker.
Allyn mengangkat pedangnya, aura Chaos menyelimuti mata pedang bergelombang yang memiliki sisi panjang itu.
"Bersiaplah Shaker. Karena aku akan membalas atas semua perbuatanmu waktu itu.." semangat Allyn.
W Shaker POV W
Chaos??
Tidak ada yang bilang jika benda terkutuk itu masih ada. Diga sialan, awas kau!
Aku menatap waspada pedang berbentuk kris yang menurutku, itu adalah gerbang kematian untukku.
Aku tidak boleh kalah disini. Aku masih punya Healing, Magic Hand, Dimension Force, Dream Talk dan Almighty.
Tapi..
Aku menatap penuh kesal pedang itu. Tidak ada gunanya jika aku harus melawannya. Apa aku harus melarikan diri saja?
Tidak!
Jika aku melakukannya, Buku Kosong-nya akan--!
"Kenapa anda melamun, Raja??!"
"??" aku tersentak saat Allyn bertanya.
Aku tidak percaya akan semua ini. Sial. Rolita, aku...
W Allyn POV W
"Sepertinya semuanya berjalan sesuai rencana Diga. Menyebalkan..!"
"Kenapa anda melamun, Raja..?"
Setelah aku bertanya, aku segera berlari ke depan Shaker. Kedua tanganku sudah siap menebas Shaker, hanya saja kecepatan Shaker tiba-tiba berubah dan ia berhasil menghindarinya.
Aku masih belum mengetahui Kode Nama apa saja yang bisa dia gunakan tapi melihat pertarungan sebelumnya, kurasa aku akan menang dalam satu serangan.
Tanpa sadar aku menyeringai. Haaaah... Inikah rasanya balas dendam setelah dipermalukan waktu itu..!?
Aku jadi tidak sabar melawan Riza, fufufu~~
Tunggu saja Bocah Buku, gadis cantik ini datang ke hadapanmu~~
W Riza POV W
"U-urgh..??!"
Entah kenapa aku merasa ada yang ingin mengutukku. Mengerikan.
"Hikari, kita sudah sampai mana?" tanyaku tapi ia menghiraukannya.
Hikari..!
"Kak Riza, tidak terluka'kan?" tanya Mizu cemas.
Aaaah~~~untung ada Mizu. Jika tidak aku bisa mati kebosanan karena sikap dingin Hikari. Dasar Siscon!
Berbeda dengan Hikari, Mizu dimataku sangat manis dan penurut. Kurasa dia M, bukan S. Dan kuharap dia Dandere, bukan Yandere.
Heh, aku mikirin apa sih. Buat aneh saja -_-
W Allyn vs Shaker POV W
Allyn kembali menebas Shaker, kali ini ada pelindung sihir yang menahan tebasan Allyn tapi pelindung itu kemudian hancur terbakar setelah dilahap Chaos. Shaker terbang mundur ke belakang, menciptakan lorong dimensi dibelakangnya. Shaker masuk ke dalam lorong itu dan menghilang dari hadapan Allyn.
"Kekuatan Dimensi ya..?" pikir Allyn agak siaga.
Dimension Force : Four Rhythm
Empat lubang dimensi tiba-tiba saja muncul di empat arah yang memojokkan Allyn ditengahnya, lalu tembakan gelombang kejut melesat keluar dari sana.
Allyn terpukul sebanyak empat kali sebelum membeku sambil berdiri, seluruh badannya mati rasa saat gelombang kejut itu melewati tubuhnya. Di udara Shaker keluar dari persembunyiannya seraya mengacukan pedang pendek ke dada.
"Hyaaaaa..!!" raung Allyn. Bunga-bunga mawar merah beterbangan ke wajah Shaker dan darah terciprat disana.
Tangan yang memegang tadi tertusuk oleh dua pisau merah. Sambil meringis pelan Shaker terus maju dan memukul wajah Allyn, lingkaran sihir terukir di wajahnya dan meledak.
""Uhak!!"" keduanya memuntahkan darah. Allyn terkena ledakan dan Shaker tertusuk oleh duri merah yang muncul entah darimana.
Bruk..!
Keduanya jatuh secara bersamaan, Shaker yang pertama bangkit langsung saja menembakan beberapa gelombang kejut dan tombak cahaya.
Allyn meludah darah, tanpa melihat ia menebas semua serangan Shaker sampai lenyap tak tersisa. Shaker berdecih, ia melangkah mundur sembari memegangi lengan kanannya yang terluka.
"Sepertinya aku terlalu menganggap mudah pertarungan ini.." Allyn kembali meludah darah. Ia bangun dengan bantuan pedang krisnya. "Aku beri kau perlakuan khusus, Raja." senyum Allyn.
Cahaya emas terbang melewati Allyn, angka-angka mulai bermunculan dibelakang Allyn diikuti jarum jam yang berdetak serta serbuk emas dari langit.
Code Drive : The Golden of Clock
Tik.. Tik... Tik..
Detakan jarum jam terdengar sangat jelas ditelinga Shaker, mulutnya terbuka kecil dan wajahnya di sensor tak terlihat.
"Heh? Cuma sejauh ini saja?"
Kedua pundak Shaker perlahan turun, kehilangan tenaganya.
"Aku akui aku kalah untuk kali ini.."
"Eeh~~terimakas--"
"--Tapi! Aku tidak akan mati disini!!" Shaker mengeluarkan raungan semangatnya. Ekspresi datar yang selama ini ia gunakan seakan tidak pernah ia lakukan, diganti oleh emosi yang selama ini terkunci.
Aura yang sangat kuat, serangan yang kuat dan tekad yang membara. "Demi Nyonya Rosa dan impiannya. Untuk Rolita dan cintanya.."
"Aku tidak akan mati!"
Allyn tersenyum, keringat dingin mengucur jatuh dari kedua pelipisnya.
"Perasaan apa ini? Membuat merinding saja.."
Allyn mengangkat pedang disamping kanan dada, angka 2, 6 dan 9 dari jarum jam menyala, tiga cahaya masuk ke dalam pedang Allyn dan terciptalah aura kekuatan yang tak kalah kuat.
Almigty Ultimate Forces
Bluuuuurrr..!!
Udara bergetar hebat seperti ombak lautan yang siap menghantam. Angka 3 dari jarum jam terbang tiba-tiba ke depan dan meledak, angka 10 menyala terus tak berhenti membuat angka 3 selalu muncul saat meledak.
Allyn menghunuskan pedangnya menusuk ke depan, aura Allyn bercampur dengan Chaos.
Teknik Pedang Lette : Menusuk Puding Yang Kenyal
Thruust...!!?
Ombak panorama laut Shaker terpotong oleh tusukan garis merah dan terbakar di udara oleh Chaos. Allyn terus menusuk dan menusuk, bukan dalam hal yang ambigu. Ya?
Crak..?
Ujung pedangnya menusuk tepat di atas jantung Shaker berada. Allyn yang masih sadar langsung menggerakannya ke samping dan berhasil memotong lengan kiri Shaker. Sementara Shaker sendiri berdiri diam dengan ekspresi tertutup bayangan.
"Dengan ini berakhir--!"
Allyn menebas cepat ke leher Shaker--
God Impact
Bhuag..!!
"Uhagrgh..?" Allyn terpukul di perut dan membuat ekspresi menyakitkan.
Dirinya terlempar sampai ke ujung bangunan. Shaker merentangkan tangan kanannya dan banyak puing-puing berjatuhan di depan, Allyn tersangkut hanya bisa pasrah dan terkubur disana.
"Hah, hah, hah---" Shaker mencoba mengatur nafasnya, darah yang keluar ditangan kirinya sudah berhenti.
Shaker menatap Buku Kosong yang melayang tidak jauh dari tempatnya, buku itu diselimuti pelindung.
"Aku akan datang untukmu. Itu pasti..!" Shaker pergi dari bangunan itu menggunakan lubang teleportasi.
Tidak lama berselang Allyn keluar dari tumpukan puing-puing bangunan dalam kondisi penuh luka gores.
"Sudah pergi ya..?"
Allyn perlahan berjalan ke Buku Kosong, anehnya tangan Allyn berhasil menembus pelindung. Dengan itu, Buku Kosong resmi jadi milik Allyn.
"Ini akan menjadi umpan yang sangat sempurna untuk Riza..." kekeh Allyn, ia tersenyum manis bak gadis polos.
"Allyn..!!" panggil seseorang.
Dari pintu masuk bangunan empat orang masuk, mereka adalah anggota Team King.
"Kalian lama.." ejek Allyn.
"Allyn, kau baik saja'kan?" tanya Lette.
Semuanya cemas.
"Allyn, pakaianmu 'nakal' sekali.." komen Dicky.
Tapi yang satu ini berada di luar jalur.
"Allyn, itu apa?" tanya gadis kecil bersurai hitam panjang-- Karoko.
"Ini?" Allyn tersenyum sombong sambil memamerkan Buku Kosong.
"Itu kosong.."
"Ya, itu kosong.."
"Tak berguna.."
"Argh..?" Allyn tersentak tak percaya atas reaksi dari teman setimnya. Padahal yang ada di tangan Allyn adalah senjata yang hebat.
"K-kalian benar-benar tidak tahu apa ini?" tanya Allyn memastikan.
Semuanya menggeleng kompak, kecuali Dicky.
"Boleh aku mencatat tanggal rilis anime disana..?" ujarnya.
Saat itu Allyn menyadari sesuatu, betapa beruntungnya dia tidak mati di team tersebut.
Dan juga... Berapa sisa keberuntungannya saat itu. Tapi cuma tiga kata yang Allyn sampaikan saat itu.
"Ini sangat konyol..."
Preview Next Arc 12
A : Bang! Bang! Bang! Selamat datang di pojok obrolan A, ane sebut 'Preview Pojokan'
Dicky : Sip. Minggu depan kita ganti judulnya~~
A & Dicky : *di siksa SP Lovers*
Marina : Maaf membuat kalian kecewa tapi bagian ini bukanlah chapter terahir..
Allyn : Cih..!
Raka : '-'
Lette : Aku baru sadar jika nama seranganku anti-mainstream *bangga*
Karoko : Puding~Puding~~
Alfharizy : *duduk di pojokan*
Raka : Sampai jumpa minggu depan, semuanya^^
Cry : Bye~~
Rey : Ujung2 dia juga yg nutup
Raka & Riza : -_- & #_#
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro