Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Arc 10 : Yang Melawan Pencipta

W Allyn vs Rolita POV W




Sebuah ledakan terjadi di depan jembatan 'pembatas', sosok Allyn dan Rolita keluar dari kumpulan debu dengan Allyn yang mengejar, dan Rolita yang berusaha untuk melarikan diri.

Rolita sedikit berdecih sebelum merentangkan tangan kanannya ke depan, dua lubang dimensi muncul dibelakangnya dan keluarlah dua tangan boneka kayu raksasa.

Stop Direct

Allyn tiba-tiba berhenti, kedua tangannya mencengkeram ke depan, seketika dua tangan boneka itu berhenti.

Cut Direct

Slash?!

Kedua lengan boneka itu terpotong oleh sayatan cahaya yang sangat cepat saat Allyn menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Cih!" kali ini decihan Rolita terdengar sangat jelas. "Lagi-lagi teknik itu. Apa kau tidak punya teknik lain, hah?!" marah Rolita.

"Apa masalahmu. Aku yang punya, kau tidak ada hubungannya dengan ini.." balas Allyn menatap rendah lawannya.

"Kau..!" geram Rolita dengan tangan tergempal.

Awakening Mode : Puppet Creators

Krin.. Krin!

Dapat dilihat lima benang sangat tipis yang terhubung dengan kepala, kedua tangan, kedua kaki Rolita. Maniknya berubah menjadi ungu gelap tanpa ada cahaya.

"Akhirnya dimulai juga.." senang Allyn.

Rolita berlari sangat cepat ke tempat Allyn dengan payung hitam yang terlipat ditangan kirinya. Allyn menggunakan 'stop direct' lalu terdengar suara tulang patah yang mengilukan, bukannya berhenti, Rolita malah semakin dekat. Payung ia angkat ke depan dan ia tusukan tepat ke perut Allyn, Allyn menyemburkan air dari dalam mulutnya, tapi Rolita belum selesai. Rolita memukulkan payungnya mulai dari paha, wajah, dada dan terakhir dibelakang lutut membuka Allyn seketika berlutut.

Krin..!

Rantai Pengengkang

Kedua tangan dan kaki Allyn tiba-tiba menjadi kaku tak bisa bergerak, kesempatan itu dimanfaatkan Rolita untuk menendang wajahnya. Allyn terpukul dan memuntahkan darah.

Dan penyiksaan pun dimulai. Rolita terus melukai Allyn tanpa ampun, mengakibatkan beberapa luka lembam disana.

"H-Hehehe... A-Apa cuma segitu kekuatanmu, L - i - t - a?" Allyn menerbitkan wajahnya dan memperlihatkan senyuman mengejek.

Krin... Ngit?

Rolita tersentak ke belakang mendengar benangnya melonggar, tinju Allyn terbang ke wajah Rolita dalam satu kedipan mata.

Buak..

Rolita terpukul dan terpental ke belakang dengan luka lembam sama seperti Allyn.

"Nomor tiga.." bisik Allyn, wajah Rolita bersinar terang dan ada nomor 3 tertempel disana.

"Meledaklah!"

Dhuar!!!

Wajah Rolita meledak dan langsung tersungkur mencipratkan banyak cairan merah yang kental.

"Akhirnya selesai jug--"

Tretak? Tak..!

Tubuh tanpa kepala itu tiba-tiba bergerak dengan sendirinya, Allyn menjatuhkan banyak keringat. Dia takut?

"Hi!! M-Menyeramkan..." batin Allyn.

Allyn melangkah mundur saat melihat tubuh-- mayat Rolita berdiri dan menatapnya(?).

"B-Bercandanya sudah cukup!" jerit Allyn.

Allyn mengibaskan lengannya ke depan, membuat garis pucat di perut Rolita. Allyn menggunakan 'cut direct' dan badan Rolita terpotong dua.

"H-Hahaha... Akhir--"

Tretak??!

"Huuaaaah!!" teriak Allyn kaget saat bagian atas Rolita bergerak dan mulai merangkak ke tempatnya.

"H-Hiii! I-Ini terlalu mengerikan!!"




W Past POV W




Seorang gadis meringkuk di sudut ruangan yang gelap, terdengar suara keras dari balik pintu baja yang memenjarakan dirinya. Pintu baja itu tiba-tiba menghasilkan suara yang sangat keras, diikuti benjolan pada bagian yang tebal dan kemudian hancur.

Sosok pemuda berambut emas dengan paras tampan terlihat berdiri di depan pintu baja yang telah rusak.

"Disini ternyata kau. Ayo kita pulang, Rolita.." kata Shaker muda.

"T-Tuan..." Rolita kecil hanya terpaku melihat Shaker datang, hanya untuk menyelamatkan seorang pelayan ceroboh seperti dirinya.

"Apa yang kau tunggu? Cepatlah keluar!" panggil Shaker lagi.

Rolita tersenyum tipis. "Baik tuan..!"




W Normal POV W




Rolita menatap kosong Allyn yang berlutut dihadapannya, wajah Allyn tertunduk ke bawah dengan tatapan kosong.

Dunia Boneka : Ilusi Abadi

Allyn termasuk ke dalam dunia ilusi yang Rolita buat saat pertama kali Allyn terperangkap ke dalam benang boneka miliknya, yaitu disaat Rolita menendang wajahnya.

"Dengan ini selesai.." kata Rolita yang menebas ke leher Allyn menggunakan payung.

Crak??!

Merah. Cairan yang kental... Terbang.

Tangan kanan yang memegang payung terpotong dan mulut dibungkam oleh cengkeraman tangan yang sangat kuat. Begitulah kondisi Rolita.

"B-Bagaimana mungkin?!?" batin Rolita terkejut.

"Aaaa~~jujur tadi sangat menyeramkan. Bayangkan saja kau dikejar oleh potongan daging yang tak bisa berhenti. Sungguh menjijikan!" gumam Allyn dengan santainya.

"Mmmm!!"

"Hehehe... Terkejut? Bagaimana aku dapat keluar?" kekeh Allyn. "Kau tidak lupa'kan jika Kode Namaku adalah Time.."

Kedua kaki Rolita terayun-ayun, Allyn mengangkatnya tinggi ke atas.

"Akan aku pastikan kau mati kali ini.." ucap Allyn dingin.

Angka 3 muncul di punggung tangan yang mencengkeram mulut Rolita dan banyak angka 2 muncul dibelakang dirinya.

Ledakan Waktu

Allyn berbisik dengan dinginnya, mulut Rolita terbakar hebat, disusul tusukan puluhan pasak besi yang terbang menembus badan Rolita. Angka 5 terlihat ditempat jatuh Rolita, disana ada tempat tidur penuh dengan jarum-jarum kayu.

Cruak..!!

Tubuh ramping Rolita tertusuk dari belakang, anehnya bagian kepala selamat.

"T-T-Tuan.." ucap Rolita pelan.

"Oh?! Kau masih hidup?" kaget Allyn.

"T-Tuan Shaker..."

Allyn menunduk, wajahnya tertutup oleh kegelapan dan kemudian terangkat ke atas, menampakkan senyuman.

"Sepertinya aku tidak punya pilihan lain.." senyum Allyn.

Allyn menghilangkan angka 5 dan Rolita jatuh dengan kasar. Allyn berdiri di depan kaki Rolita dan menatapnya kosong.

"Akan aku perlihatkan sesuatu yang menarik kepadamu, Temanku Lita.." kata Allyn sambil tersenyum mengerikan.

"Apa itu?"

Manik redup Rolita menatap api berwarna ungu kemerahan dikedua telapak tangan Allyn.

Manik Allyn tiba-tiba menjadi kosong dan kepalanya miring ke samping. "Benda ini disebut Chaos..!"




W SKIP POV W




Api ungu kemerahan itu melahap sisa-sisa jasad Rolita tanpa ada tersisa, cuma ada abu saja di hadapan Allyn saat ini.

"Apa aku terlambat?" tanya seorang perempuan.

"Kau tepat waktu kok, Lette~" jawab Allyn.

Lette mengenakan seragam hitam berdasi merah dengan blazer hitam pekat, rok bintang bergaris putih, stocking hitam dan sepasang sepatu tentunya. Fisiknya berubah dratis selama 2 tahun ini... Mungkin.

"Maaf ya Lette, bisakah kau memberitahu kepada lainnya jika aku ada urusan lagi.."

"Apa itu?"

Allyn tersenyum senang.

"Aku harus mengunjungi Riza.."
























































Preview Next Arc

A : Akhirnya Arc 10 selesai juga #-#

A : Mulai minggu depan kita akan masuk Arc baru dimana Riza akan memulai perjalanan barunya demi masa lalu...

A : Di Arc depan juga akan Riza akan menerima semua penjelasan dan tentu saja keadaaan Wattpad Paralel selama 2 tahun ke belakang~

A : Tunggu aja, ane lagi malas spoiler

A : By3~~

allynscarleta & Lette99

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro