Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

When It's Raining I Say I Love You 🔞


Rama Pov

Kami berdua akhirnya pergi meninggalkan toko kue itu saat hampir jam tujuh malan. Kami hanya memesan dua potong kue dan dua gelas minuman saja. Hal itu sudah bisa membuat kami berdua duduk dan makan dalam waktu yang lama.

Yeah.. P'Nuea sambil makan dan bermain denganku juga. Jadi bagaimana kami bisa pergi dari toko kue itu dengan cepat?

Aku bermain-main dengannya sampai dia meminta aku sepotong kue lagi dan bila aku pikir-pikir, kue green tea yang aku makan tidak seharum seperti pipi P'Nuea. 

Kami berdua berada di dalam toko kue itu sampai hujan berhenti. Kami bermain-main bersama-sama, terkadang kami bermain dengan ponsel kami masing-masing juga.

Bagaimana aku tidak merasa bahagia jika seperti ini terus saat bersama-sama dengannya?

---

Sama seperti saat ini, aku sedang berbaring di atas pangkuan P'Nuea sambil memainkan ponselku. Baju putihku yang tadinya basah sekarang sudah kering, jadi aku tidak berpikir untuk menggantinya. Aku hanya mengganti celana panjangku dengan celana pendek.

Berpelukan di hari hujan seperti ini benar-benar terasa hangat sampai-sampai aku tidak mau bangun.

“Anakku yang baik, apakah kamu tidak mau makan malam?” P'Nuea yang mengizinkan aku berbaring di atas pangkuannya itu bertanya padaku sedangkan tangannya yang hangat membelai rambutku.

Aku segera mengalihkan pandanganku dari ponsel yang sedang aku pegang dan melihat ke arah P'Nuea sebelum aku menjawabnya.

“Aku sudah makan kue sampai aku masih merasa kenyang saat ini..” Kataku padanya.

“Aku hanya takut kamu akan merasa lapar nanti. Apakah kamu ingin aku memasak sesuatu untukmu?” P'Nuea yang terlihat khawatir itu bertanya lagi, tetapi aku menolaknya.

“Tidak perlu.. Jika aku merasa lapar, aku bisa memakan sesuatu yang beku yang ada di kulkas..” Kataku pada P'Nuea.

“Seharusnya tadi aku tidak mengajak kamu makan kue. Jadi sekarang kamu merasa kenyang dan tidak mau makan. Aku tidak akan mengajakmu kesana lagi..” Kata P'Nuea.

“Aku tidak bilang bahwa aku tidak mau makan..” Jawabku sambil bangun dari pangkuannya.

“Aku hanya masih ingin tetap seperti ini..” Kataku sambil menatap P'Nuea yang alisnya sudah terangkat menatapku.

“Apa maksud perkataanmu itu, Rama? Jadi kesimpulannya, apakah kamu ingin makan atau tidak? Jika kamu ingin makan, apa yang ingin aku masakkan untukmu?” Tanya P'Nuea.

“Aku belum lapar sekarang. Aku hanya ingin seperti ini dengan P'Nuea dan tidak perlu makan..” Kataku sambil berbaring di atas pangkuannya lagi.

“Kenapa kamu bertingkah imut lagi?” kata P'Nuea dan mencondongkan tubuhnya untuk mencium dahiku dengan lembut.

“Apakah kamu suka dengan orang yang imut?” Aku bertanya padanya ketika dia sudah sedikit menjauh dari wajahku.

“Aku sangat menyukainya..”

“Jika P'Nuea menyukai orang yang imut, maka aku tidak akan pernah berhenti untuk menjadi imut..” Kataku padanya.

“Jika kamu seperti itu, maka aku tidak akan pernah bisa berhenti mencintai Rama..”

“Aku akan selalu imut untukmu..” Kataku sambil tersenyum pada P'Nuea yang sedang menatapku.

----

Warning 🔞🔞


Aku tidak tahu sejak kapan wajah P'Nuea begitu dekat dengan wajahku. Aku juga tidak menyadari sejak kapan P'Nuea sudah mencondongkan tubuhnya untuk mencium bibirku sampai aku hampir merasa hampir meleleh.

Kiss 😘

Aku hanya tahu bahwa aku melihat mata P'Nuea yang begitu manis dan aku segera membuka bibirku untuk menerima ciuman darinya. Yeah hanya itu saja..

“Aku akan selalu mencintai Rama selamanya..” Kata suara serak P'Nuea yang tidak jauh dari bibirku.

Aku tidak membiarkan tubuh P'Nuea menjauh dariku dan aku melingkarkan lenganku di lehernya dan menariknya lagi kearahku untuk menciumnya lagi.

Di luar saat ini masih hujan dan sepertinya malam ini akan dingin, tetapi di ruangan ini terasa panas sekarang.

Saat ini P'Nuea sudah mengangkangi tubuhku dan matanya sedang melihat ke seluruh tubuhku. P'Nuea perlahan-lahan membungkuk lagi untuk memberikan aku ciuman lembut, bukan untuk membuat aku merasa tidak nyaman, tetapi membuat aku menginginkan lebih.

Kiss 😘 

Aku memiringkan kepalaku sedikit untuk menyesuaikan sudut cium kami berdua. Ketika lidah P'Nuea menyentuh lidahku, hal itu membuatku merasakan gelombang listrik di seluruh tubuhku.

Ciuman yang di berikan P'Nuea kali ini sangat panas sehingga aku merasa seperti akan meleleh, tetapi pada saat yang sama aku tidak ingin dia menjauh dariku.

P'Nuea kemudian menyudahi ciuman di bibirku dan membungkuk untuk mencium leherku dan aku secara otomatis memiringkan leherku agar memberinya banyak ruang.

Aku sudah belajar bahwa seks bukan hanya tentang bagaimana cepat selesai saja, tetapi juga haru merasa bahagia karena hal ini tentang menyampaikan perasaan yang tidak bisa di jelaskan dengan kata-kata kepada pasangan kita.
Perasaan yang di sebut cinta.

“Hmm..”

Aku mengerang pelan saat P'Nuea mulai menggigit celah leherku, dia menggigit leherku dengan pelan lalu menjilatinya dengan pelan juga. Aku merasa P'Nuea sedang meninggalkan kiss mark di leherku.

“Sayangku.. aku sangat mencintaimu..”

Oh.. orang baik, bagaimana kamu bisa mengatakan hal itu padaku sekarang?
P'Nuea mengatakan hal itu kepadaku setelah dia bermain dengan leherku, bagaimana aku harus bertindak?

Aku hanya bisa membuat wajah memerah dan memohon kepadanya sehingga P’Nuea menyeringai saat melihatku.

“Apa yang kamu katakan barusan?” Kataku dan mencoba untuk mengindari mata manis P'Nuea yang menatapku saat ini.

Saat ini aku tidak tahu harus berbuat apa. Di sisi kiri dan kananku ada lengan P'Nuea, sedangkan kakiku ada di atas sofa dan di atas tubuhku ada P'Nuea yang tampan yang menatapku sepanjang waktu dan melakukan kontak mata denganku.

“Aku berkata bahwa aku mencintaimu..” jawabnya dengan manis.

Tetapi matanya yang menatapku dengan intens membuatku berpikir bahwa P'Nuea orang yang mengerikan. 😅

“Phi Nuea..” Panggilku dan dia hanya menatapku.

Saat ini dia pasti tahu bahwa aku merasa malu dan dia hanya bisa tertawa pelan.

“Biarkan aku menunjukkan betapa aku mencintaimu..” Katanya seolah-olah sedang meminta izin padaku.

Tetapi saat aku melihat matanya, matanya itu menunjukkan bahwa dia tidak akan menyerah sampai aku mau menerimanya. Sepertinya P'Nuea tidak mengizinkan aku untuk menolak permintaannya.

“Aku juga mencintaimu..” Kataku.

Setelah mengatakan itu, aku menarik P'Nuea ke bawah dan menciumnya sekali lagi.

Kiss 😘

Ini pertama kalinya aku menciumnya duluan dalam situasi seperti ini.

Aku menggerakkan bibirku untuk menghisap bibir P'Nuea yang berwarna pink pucat karena terkena dinginnya AC yang berpadu dengan udara dingin dari hujan di luar. Meskipun udara dingin membuat bibir P'Nuea semakin cantik, tetapi bibirnya lebih pucat dari biasanya.

Di dalam diriku, aku sudah mulai merasa panas dan tidak ingin melepaskan bibinya yang tipis ini, jadi aku menggerakan lidahku di bibir P'Nuea seperti yang dia sering lakukan kepadaku.

Saat dia membuka bibirnya, aku langsung memasukkan lidahku untuk merasakan tepi giginya, lalu bermain dengan lidahnya, menarik lidahnya sampai kebelakang dan setelah aku merasa puas, aku menggigit bibirnya dengan lembut.

“Hmm…”

Aku mendengar suara erangan manis datang dari tenggorokan orang yang berada di atasku. Aku melepaskan bibirku dari bibirnya, sebelum aku mulai bermain dengan leher putih P'Nuea.

“Um.. ah…”

Aku menciumi lehernya yang putih itu dan melihat uratnya yang mengembung. Aku kemudian membuat tanda kiss mark di lehernya, lalu menarik diriku sendiri karena aku sekarang sudah merasa tegang. Hal ini membuat aku tidak bisa menahan diriku lagi untuk tidak bermain-main dengannya lagi.

“Rama.. sudah.. cukup.. ah..” Suara serak P'Nuea yang ada di depanku membuat aku menyerah.

“Aku mencintaimu..” Kataku pelan setelah aku meletakkan tanganku di pipi P'Nuea.

"Seberapa besar kamu mencintaiku?" Tanya P’Nuea. 

"Sangat besar..."

“Kalau seperti itu, tunjukkanlah kepadaku..” Kata P’Nuea dan mengangkat tubuhku untuk duduk diatas tubuhnya.

Aku sangat merasa terkejut dengan apa yang P'Nuea lakukan pada diriku sehingga aku hanya bisa meletakan tanganku di atas dadanya yang keras itu. Aku melihat kearah orang yang sekarang berbaring di bawah tubuhku.

Aku membuka mulutku tetapi segera menutupnya lagi karena aku tidak tahu harus mengatakan apa padanya.

“Phi Nuea..”

“Seberapa besar kamu mencintaiku? Tunjukkanlah kepadaku..” Kata P'Nuea.

Saat ini wajahku sudah benar-benar memerah dan aku merasa sangat panas sehingga aku tidak tahu harus berbuat apa. Jadi aku menyembunyikan perasan maluku itu dengan mendekati dada hangat P'Nuea.

Tetapi P’Nuea sangat jahat, dia perlahan-lahan mulai bergerak dan melepaskan kemejanya. Dia memiliki otot-otot yang tertata dengan indah di perutnya dan belum lagi ada dadanya yang kuat yang dia sembunyikan selama ini.

Saat melihat tubuhnya, aku menjadi panas sekali.. 

“Hmm...”

Aku segera mencium dada P'Nuea yang keras dan memberikan tanda kiss mark sebelum aku melihat hasil karyaku sendiri.

Aku benar-benar sudah tidak sabar untuk membenamkan wajahku di otot-otot bagian dalam tubuh P'Nuea yang terlihat sensual saat ini. P’Nuea adalah orang yang sangat tampan.

Jika kalian hanya melihatnya dari luar saja, mungkin kalian tidak akan berpikir dia memiliki begitu banyak otot dan kulit yang begitu indah. Dia mungkin tidak terlihat seperti P'Vee yang ketika dia berpakaian akan terlihat otot-ototnya. Tetapi ketika P’Nuea sudah melepaskan pakaiannya seperti ini, aku berpikir P’Nuea tidak akan terkalahkan oleh siapapun. Aku tentunya tidak akan membiarkan orang lain melihatnya.

“Cintailah aku lebih banyak lagi..” Katanya dengan suara serak sambil menarikku kembali kebawah.

Aku merasa ragu-ragu sejenak sebelum kembali menurunkan tubuhku lagi untuk bermain-main di atas tubuh P'Nuea. Aku terus menciumi tubuhnya sampai ke pinggangnya, lalu sampai ke ujung celananya sebelum aku kembali lagi mencium perutnya lagi. Perutnya terlihat tegang dan menjadi lebih tegang lagi saat aku meninggalkan tanda kiss mark yang lain di atas perutnya yang terlihat sixpack itu.

“Ah.. Rama..”

“Hmm..”

“Aku menyerah.. hatiku benar-benar tidak bisa menahannya lagi, sayangku..”

Aku kembali menatap orang yang mendorong aku menjauh dari tubuhnya. Tangan P'Nuea membelai pipiku, ketika aku mendongak keatas dan mataku bertemu dengan matanya yang indah.

Aku melihat mulutnya yang suka menggodaku tampak terengah-engah dan mencoba untuk memasukkan udara ke dalam paru-parunya, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa lagi.

“Aku sudah tidak sabar lagi…”

“Ehmm.. kenapa tidak kita lakukan?” Tanyaku dengan malu-malu.

Aku bisa menciumnya seperti dia menciumku karena dia mengajari aku, tetapi aku benar-benar tidak tahu apakah P’Nuea menyukainya atau tidak.

“Apakah kamu mau melakukan apa yang biasanya aku lakukan kepadamu?” Tanya P'Nuea sambil menepuk kepalaku pelan.

“Phi.. bagaimana jika kamu tidak menyukainya…”

“Karena Rama yang akan melakukannya, maka aku akan menyukainya..”

Aku tidak tahu apakah ini karena kata-katanya yang terdengar manis sehingga memberikan aku rasa percaya diri atau karena aku yang ingin mencoba melakukan sesuatu yang menyenangkan hatinya.

Tetapi aku mulai membuka kancing celana pendek yang di pakai oleh P’Nuea, lalu menarik celana itu turun. Kaki P'Nuea memang benar-benar terlihat indah dan menarik. Tetapi yang benar-benar menarik perhatianku saat ini adalah apa yang ada di tengah celananya itu, aku melihat juniornya sangat ingin keluar.

Saat aku menarik celana dalamnya sedikit, juniornya segera keluar untuk menyambutku dan membuat aku merasa sangat malu sehingga aku menjadi tidak berani melihat kearah juniornya itu. 😂

“Ini…”

Seberapa besar juniornya ini? 🙄

“Lakukalah cintaku..”

Saat mendengar perkataan P'Nuea seperti itu, aku segera membungkuk dan dengan lembut mulai menjilati juniornya itu dengan lidahku setelah mendengar permintaannya.

“Ah.. uhm..”

Aku mendengar P'Nuea mulai mengerang pelan begitu aku menyentuh juniornya ini. Juniornya benar-benar sangat besar sehingga tidak muat untuk masuk semuanya ke dalam mulutku.

Jadi aku hanya bisa memasukkan apa yang bisa masuk ke dalam mulutku dan melakukan apa yang bisa aku lakukan. Aku mulai menggerakan lidahku sesuai dengan suasana hatiku saat ini, setelah aku berhenti bermain dengan menggunakan lidahku, aku mulai menghisap kepala juniornya yang merah itu.

“Hmm.. ah.. kamu sangat pintar..”

Aku berganti mencium, menjilat dan menghisap juniornya itu, lalu menggigit celah selangkangannya karena ketika P'Nuea melakukannya di tubuhku rasanya sangat enak, jadi aku mencoba untuk mengikutinya.

“Ah.. Rama.. em..ah..”

Saat aku mendengar suara erangan P'Nuea yang menyebutkan namaku, hal itu membuat aku semakin percaya diri dan ingin terus melakukannya.  

Bukankah P'Nuea mengerang karena dia merasa senang dengab apa yang aku lakukan padanya? Jadi aku ingin dia merasakan lebih baik dari sebelumnya lagi.

“Hmmm..”

“Rama.. ah.. ah..”

Aku kemudian melebarkan salah satu kaki P'Nuea dan dengan tanganku yang satu. Sedangkan tanganku yang lain meraih juniornya yang sudah mengeras itu. Aku ingin membuat P'Nuea merasa lebih bahagia lagi,tetapi P'Nuea juga terus bergerak sehingga aku tidak bisa melawan orang yang ada di bawahku.

P'Nuea mulai menggerakan pinggulnya beberapa kali sebelum dia menarik juniornya keluar dari dalam mulutku dan dia datang.

“Phi Nuea..”

Gambaran yang ada di depanku saat ini belum pernah aku lihat sebelumnya, sangat indah sehingga aku mengerangkan namanya.

P’Nuea terlihat memerah, mulutnya yang tipis itu sedikit bernapas terengah-engah, dan dadanya naik turun mengikuti irama napasnya.

“Buruk.. hal ini benar-benar sangat buruk..” Kata P'Nuea sambil perlahan bangun dan bibirnya mencium pipiku.

“Kamu benar-benar sangat jahat sehingga aku harus menyerah kepadamu baik dengan tubuhku dan hatiku juga..” Lanjut P'Nuea.

“Sudah cukup..” Kataku sambil membungkuk.

“Aku merasa sangat malu..” Kataku pada orang yang ada di depanku saat ini.

“Cukup?” P’Nuea kembali bertanya dengan suara serak.

“Bagaimana kamu bisa melakukan hal ini dan kemudian kamu mengatakan kepadaku bahwa ini sudah cukup?” Kata P'Nuea sambil menatapku.

“Terus apa yang harus aku lakukan?” Tanyaku.

“Argh..”

P'Nuea yang sedang memelukku tiba-tiba mengangkat tubuhku sedikit ke atas sofa, lalu tangannya yang ramping dengan cepat melepaskan celanaku pada saat yang bersamaan saat dia kembali mendudukan aku kembali di atas perutnya.

Sedangkan aku, saat kejadian itu terjadi tidak bisa berpikir apapun dan hanya bisa tersipu malu.

“Aku..”

“Tunjukkan betapa kamu mencintaiku..”
P'Nuea memang sangat suka mengatakan hal-hal seperti ini dan dia sangat suka membuat aku malu.

“Phi Nuea..”

“Tunjukkan lah padaku sampai hujan berhenti ok?”

Itu berarti ketika hujan berhenti maka kita baru akan berhenti juga?

Aku melihat ke arah luar jendela dan melihat saat ini masih hujan.  Mungkin hujan ini tidak akan berhenti dalam waktu yang lama.

Aku kembali melihat P'Nuea yang baru saja mengirimkan aku senyuman manisnya, tetapi tangan putihnya terus saja membelai di tempat yang sama di pinggangku sekali lagi.

“Phi Nuea.. Kamu benar-benar orang yang sangat genit..” Kataku dan membuat P'Nuea tertawa.

Tangannya yang membelai pinggangku itu yang sudah melepaskan celanaku. Wajahku menjadi panas saat merasakan setiap sentuhannya, yang meskipun terasa lembut tetapi juga super intens.

“Bukankah Rama yang sudah memohon padaku untuk menggodamu?” Tanya P'Nuea sebelum mencondongkan tubuhnya untuk mencium bibirku.

Kiss 😘

Tangannya yang ramping mulai membelai juniorku dan mengocoknya, sampai aku tidak tahu harus berbuat apa saat ini. Aku hanya tahu hal ini sedikit menakutkan tetapi aku hanya bisa mengerang.

“Phi Nuea.. ah…”

Aku melingkarkan lenganku di bahu orang yang mengizinkan aku duduk di atas pangkuannya. Aku lalu membungkuk untuk mencium leher P'Nuea dan mengerang tanpa henti saat salah satu tangannya mulai menyentuh pantatku dan tangan yang lain tetap memanjakan juniorku.

“Umm.. Rama..”

P'Nuea memangil namaku, lalu menempelkan wajahnya di leherku, menggigitku dengan lembut untuk memberikan tanda kiss mark seperti yang aku lakukan beberapa saat yang lalu, tetapi aku merasa jauh lebih baik saat P'Nuea yang melakukannya.

P'Nuea mulai memasukkan tangannya ke dalam bajuku dan membelai dadaku, memainkan putingku, tetapi dia merasa sedikit kesulitan. Jadi P'Nuea mulai membuka tiga kancing teratas kemejaku dan mulai bermain dengan dadaku, lalu menghisapnya dengan serius.

“Ah.. Phi..Nuea.. um..”

Aku tidak tahu apa yang sedang dia lakukan di atas dadaku saat ini, tetapi aku hanya bisa mendorong dadaku lebih mendekat kearah tubuhnya. Setelah puas bermain dengan dadaku, P'Nuea kembali menciumku dengan penuh gairah.

Kiss 😘

Sedangkan tangannya terus saja bermain di belakang pantatku mungkin saat ini lubangku sudah memerah. P'Nuea yang mengizinkan aku duduk di atas pangkuannya, tidak melepaskan kemejaku seluruhnya, dia hanya melepaskan tiga kancing teratas dari kemeja yang aku pakai saat ini.

P'Nuea masih berbaring di atas sofa dan dia menarikku lebih mendekat kearah tubuhnya. Aku memperhatikan orang yang masih bermain di dadaku dan hanya bisa mengerang keras karena ulahnya ini. Aku sangat menyukai semua yang di lakukan P'Nuea terhadap diriku saat ini sehingga sangat sulit untuk bisa menahan eranganku. Aku mengerang dengan keras, mungkin besok suaraku akan hilang atau serak dan aku tidak peduli akan semua itu karena apa yang di lakukan oleh P'Nuea benar-benar sangat nikmat.

“Sayangku.. apakah kamu menyukainya?” P'Nuea bertanya padaku.

Aku tidak menjawabnya dan hanya bisa membungkuk untuk mencium pipi P'Nuea. Lalu P'Nuea mencium bibirku lagi.

Kiss 😘

Ciumannya yang terasa manis sangat menggodaku sehingga aku seperti terjebak di dalam sepanci madu. Sehingga aku tidak menyadarinya bahwa saat ini Jari-jarinya sudah mulai masuk dan menekan lubangku dan bergerak di dalamnya yang membuat aku sedikit terkejut.

“Ah.. um.. ah..”

Aku segera melepaskan diri dari ciuman manis yang P'Nuea berikan dan meletakkan tanganku di atas bahunya yang lebar. Aku terus mengerang tanpa henti saat dia terus memainkan puting dadaku dan lubangku. Hal itu memberikan aku begitu banyak sensasi kenikmatan sehingga aku tidak tahu bagaimana lagi mengungkapkannya.

Aku bahkan tidak tahu harus bagaimana lagi bereaksi. Aku hanya dapat membiarkan P'Nuea melakukan apa yang dia ingin lakukan dengan tubuhku ini dan menuntun aku melakukannya.

“Hmm…”

“Ah.. Phi.. Phi Nuea.. ah.. aku.. um..”

Aku dan P'Nuea mengerang secara bergantian. Aku mengerang menyebutkan nama orang yang aku cintai. P'Nuea terus menambahkan jumlah jarinya yang bermain di dalam lubangku sampai aku merasa diriku telah cukup siap untuk melakukannya.

Aku kemudian mencondongkan tubuhku ke dekat telinga P'Nuea untuk berbisik lembut bahwa aku mencintainya dan mencium pipi pria yang sudah memenangkan hatiku sejak lama.

“Katakanlah padaku kamu sangat mencintaiku..” Kata P'Nuea padaku.

Tangannya yang tadi bermain-main dengan lubangku saat ini sudah memegang pinggangku. P'Nuea mulai menggerakkan pinggangku ke arah belakang agar lebih dekat dengan juniornya yang besar yang saat ini sudah mulai menyentuh pintu masuk lubangku.  

“Ah.. ah..”

P'Nuea perlahan-lahan mulai memasukkan juniornya ke dalam lubangku, dia melakukannya dengan lembut. Tetapi aku masih tetap merasa gugup saat dia melakukannya, sehingga aku tidak tahu bagaimana harus bersikap saat juniornya sudah masuk sepenuhnya di dalam diriku.

“Tenanglah sayangku. Aku akan melakukannya pelan-pelan...” Kata P'Nuea sambil terus perlahan-lahan menekan tubuhku ke arah juniornya itu.

“Uhm… ah..”

Orang yang tadi mengatakan akan melakukannya dengan pelan-pelan tidak benar-benar melakukan apa yang seperti dia katakan kepadaku. Begitu juniornya memasuki diriku, P'Nuea mulai menekan panggulku.

“Um.. Rama.. ah…”

“Ah.. ah.. Phi..”

Suara erangan P'Nuea bergantian dengan suara eranganku. Tanggannya yang besar memegang pinggangku agar aku terus bergerak dan membantu gerakkkanku. Sedangkan tangannya yang bebas dia ulurkan untuk menyeka keringat di wajahku. Lalu dia sedikit menggerakan wajahnya maju untuk menciumku lagi sebelum dia kembali bersandar untuk melihatku yang sedang bergerak di atasnya.

“Ah.. Ph.. Phi Nuea..”

Aku mengerang karena ritme gerakkan yang diciptakan oleh diriku sendiri dan juga P'Nuea. Dia tidak membiarkan aku melakukannya sendiri, tetapi orang yang memintaku untuk menunjukkan betapa aku mencintainya juga ikut menggerakkan pinggangnya juga.

“Uh.. Rama..ah.. ah..”

“Um.. ah.. Phi.. Nuea..”

Aku mencondongkan tubuhku dan merintih di cerukkan leher P'Nuea, tidak berbeda dengan suara seraknya yang mengerang terdengar di dekat telingaku.

Suara kami mengerang sangat selaras satu sama lain sampai hampir tidak bisa di bedakan, tetapi hal itu menunjukkan betapa bahagianya perasaan kami saat ini.

“Aku mencintaimu.. P'Nuea mencintai Rama..” Kata P'Nuea. 

Aku sangat suka saat dia mengucapkan hal itu dan aku merasa jatuh cinta kepadanya karena dia adalah orang yang seperti ini. Dia adalah orang yang selalu mengatakan kepadaku bahwa dia mencintaiku dan aku tahu bahwa dia juga tidak merasakan berbeda dari apa yang aku rasakan.

“Uh.. ah.. um.. aku juga mencintaimu..ah..”

Aku tidak bisa menyelesaikan perkataanku karena saat ini P'Nuea mulai menggerakan pinggangnya dengan lebiha cepat daripada sebelumnya. Jadi aku harus mengangkat wajahku untuk mengerang dan mencoba mencari udara untuk aku bernapas.

“Umm.. ah.. ah..”

“Ah.. Phi.. ah.. a…”

Aku mulai mengerang tidak jelas saat orang yang ada di bawah tubuhku saat ini mulai mengocok juniorku sama cepatnya dengan ritme gerakkannya yang ganas.
Aku merasa sangat senang ketika dia menabrakkan juniornya di dalam tubuhku seperti saat ini, rasanya sangat menyenangkan sehingga aku harus menemukan cara lain untuk mengungkapkannya karena hanya dengan mengerang saja tidak akan banyak membantu.

“Cium aku.. ah..”

Aku meminta P’Nuea menciumku dan dia segera mencium bibirku sekilas sebelum melepaskannya dan terus bergerak dengan cepat.

Dengan seizin P'Nuea aku memegang bahunya dan mencoba untuk bergerak sesuai dengan ritme gerakkan yang sudah dia atur sampai aku harus menyebutkan namanya berulang-ulang kali.

“Phi.. Phi Nuea.. ah..Oh..”

Aku bergiduk saat aku datang dan hal itu menyebabkan lubangku menekan junior P’Nuea. Aku melihat wajah orang di bawahku seolah-olah dia tidak tahan dengan apa yang dia rasakan saat ini. Aku tentu saja tidak bisa membiarkan dia menderita untuk waktu yang lama, jadi aku terus bergerak sampai P'Nuea mengerang tanpa henti.

“Ah.. Rama..”

P’Nuea mengerang namaku sebelum masuk lebih dalam di lubangku. Dia terus bergerak keluar masuk selama beberapa kali sebelum dia keluar di dalam tubuhku dengan suara yang terdengar sedikit memalukan. ☺️

P'Nuea kemudian mencondongkan tubuhnya untuk melihat keadaanya sendiri dan keadaanku, sehingga membuat aku merasa tersipu. Aku adalah orang yang berada di atasnya yang merasa paling malu.

“Phi Nuea..” Aku memangil namanya sebelum aku membenamkan wajahku di dadanya.

“Hahah.. apakah kamu baru merasa malu sekarang? Bukankah hal itu sudah sangat terlambat sayangku? Hm..” Kata P'Nuea sambil mengelus kepalaku.

“Um.. Aku tidak merasa malu..” Kataku sambil meletakkan daguku diatas dadanya.

P'Nuea hanya tersenyum saat mendengar perkataanku lalu dia mengangguk dan mencium keningku.

“Kalau kita sering melakukannya, pasti kamu tidak akan merasa malu lagi..”

“Phi Nuea!”

Setiap kali kami berdua melakukan seks, hal itu membuat aku merasakan perasaan yang berbeda-beda. Aku selalu merasa lebih baik dan lebih baik lagi setiap saat kami melakukannya.

“Iya.. sayangku?” Kata P'Nuea.

Dia bergerak sehingga aku berbaring di atas sperma yang terasa lengket. Tetapi hal itu tidak membuatku merasa malu, tetapi sebaliknya aku merasa senang saat melihat sperma yang ada di atas perut kami berdua. 

“Bisakah kamu membantuku mandi?” Kataku dan melihat kearah P’Nuea.

“Tetapi hujannya belum berhenti..”

Jadi aku segera berbalik dan melihat ke arah luar jendela. Aku melihat jendela belum di tutup dan lampu masih menyala dengan terang. Memikirkan semua itu, membuatku merasa lebih malu lagi.

“Kenapa kamu tidak menutup jendelanya?” Tanyaku.

“Siapa yang akan mengira kita akan melakukannya saat ini?” Kata P'Nuea sambil menatapku.

“Phi Nuea!”

“Ayo kita lanjutkan lagi.. hujannya masih belum berhenti..”

Hujan memang masih belum berhenti dan sekarang hujan menjadi lebih deras lagi dari pada sebelumnya. Tetapi itu tidak masalah bagiku karena saat ini di sisiku sudah ada P’Nuea yang selalu menemaniku.

“Jangan mengatakan apa-apa..” Kataku sambil mengangkat tanganku untuk menutupi mulutnya.

Tetapi P’Nuea malah mencium telapak tanganku, sementara matanya yang indah menatapku seolah-olah dia memberitahukan kepadaku bahwa dia merasa bahagia. Tangannya meraih tanganku sebelum menciumnya dengan lembut.

“Apakah kamu tidak mau memberitahukan kepadaku bahwa kamu mencintaiku?”

“Aku sudah mengatakannya beberapa saat yang lalu..” Balasku dengan malu-malu.

“Kamu harus terus menunjukkannya kepadaku sampai hujan berhenti..” Kata P'Nuea mengulangi perkataannya yang sama.

“Saat hujan berhenti, Apakah kamu akan berhenti juga mengatakan bahwa kamu mencintaiku?” Aku memiringkan wajahku untuk bertanya padanya.

“Apa maksud dari pertanyaanmu ini?” Tanya P'Nuea dan aku dengan lembut membelai pinggangku.

“Phi Nuea..” Aku memangilnya pelan dan mulai bergerak di atas tubuhnya lagi.

Tentu saja hujan masih belum berhenti saat ini dan sepertinya orang yang ada di bawahku juga tidak akan berhenti. Aku juga tidak bisa menahan diriku lagi.

Jika aku memiliki P'Nuea maka aku akan merasa sangat bahagia dan aku akan tetap berada di sini selamanya. Jika seks adalah jawaban untuk memberikan kita kehangatan saat hujan, maka kita harus melakukannya karena kita berdua saling mencintai sepanjang malam ini seperti yang P'Nuea katakan sebelumnya.

“Bahkan jika hujan sudah berhenti aku tidak akan pernah berhenti mencintaimu. Kamu tahu hal itu kan?” Kata P'Nuea.

“Hm.. aku juga sangat mencintaimu..” Kataku dan mencium pipinya dengan lembut.

“Terima kasih karena kamu telah mencintaiku dan terima kasih karena aku ada disini untuk mencintaimu..” Kata P'Nuea lalu mencium keningku.

Kita mungkin akan terus mengatakan bahwa kita saling mencintai dari malam hingga pagi hari. Tetapi mungkin P'Nuea akan berhenti melakukannya setelah tengah malam karena merasa kelelahan.

Tetapi aku dan dia tetap bisa melakukannya kapan saja karena kami berdua saling mencintai dan merasa bahagia saat kami bersama-sama.

Tidak peduli sedang musim apa sekarang ini, apakah musim panas, musim dingin, bahkan musim hujan sekalipun, rasa cintaku padanya tidak akan pernah berubah.  

Setiap hari dan setiap menit aku masih memiliki P'Nuea bersama-sama denganku seperti setiap waktu adalah musim cinta kami berdua.

Aku akan selalu mencintai P'Nuea setiap musim dan dia juga mencintaiku setiap harinya.

HAPPY ENDING

Yeah.. real The End..

Vote and comment 😄🙏

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro