Apakah Des dan Jes?
Kami tidak langsung pulang, Ma membawaku ke rumah Desika. Kekesalanku menguap seketika.
Aku lega melihat senyum lebar Desika menyambut. Banyak yang ingin kutanyakan dan kuceritakan kepadanya.
"Coba tebak, aku punya kabar luar biasa."
"Kamu ketemu Oppa Baekhyun?"
Desika menggeleng.
"Kamu.... "Aku garuk-garuk kepala.
"Aku akan balik ke Surabaya!" Desika bertepuk tangan. "Mami mengajukan permintaan supaya enggak ditugaskan lagi meliput berita. Mau kerja kantoran gitu. Berangkat pagi, pulang jam 5 sore. Jadi bisa setiap hari ketemu."
"Oh." Aku kehilangan kata-kata. Aku senang dengan kabar itu tapi ada yang menyelinap dalam hati melihat mata Desika yang berbinar-binar. Tidakkah Desika sedih akan berpisah denganku?
Kutarik ujung bibir, memaksakan senyum. Desika terus bercerita tentang keseruan tinggal di Surabaya. Rumah, sekolahnya, tempat-tempat yang sering dikunjungi bersama Angeline, sahabatnya ketika tinggal di sana.
Sampai Ma mengajakku pulang, aku masih sedih. Sambil memeluk Desika, kukatakan kalau aku ikut senang dia sudah pulang dari rumah sakit dan akan segera berkumpul bersama maminya.
"Sudah kuiisi dua hari. Giliranmu sekarang." Desika memberikan scrapbook yang kini menjadi jurnal kami.
Kudekap buku itu lalu berpamitan.
Aku menggeleng ketika Ma bertanya apakah jadi pergi ke rumah Bobbi. "Pulang saja," jawabku lesu.
Sebelum tidur, kubuka jurnal yang sudah diisi Desika. Foto kakiku yang diperban dan kakinya yang digips ada di lembaran pertama. Desika menulis singkat tentang insiden balijestro. Seram sekaligus menegangkan! Begitu kalimat penutup cerita.
Lalu Desika menggambar wanita menggunakan jubah superhero. My Superwoman, judulnya. Tidak banyak yang dituliskan, hanya kalimat tentang betapa Mami adalah wanita serba bisa. Tangguh meski sendirian menjaga Desika dan Ahma. Desika mencintai maminya lebih dari apa pun di dunia.
Giliranku sekarang. Setelah lebih dari setahun mengenal Desika, setelah melewati banyak kejadian luar biasa, aku menganggap Desika lebih dari teman biasa. Tapi apakah Desika juga menganggapku demikian?
Teman yang tak akan pernah dilupakan
Genggam erat jangan lepaskan
Susah, senang, bahagia, bercucur airmata
Indah menghias bingkai kita
Sahabat, apakah Des dan Jes?
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro