Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 7: Pewaris Selanjutnya

Disebuah rumah bergaya arsiterktur kuno dengan luas halaman yang lebar. Terdapat Takahiro sedang sibuk bersih-bersih. Dengan membawa kain pel ditangan kirinya beserta ember di tangan kanannya untuk membersihkan lantai-lantai yang berada dihalaman belakang rumah.

"Huuh, padahal ini kan hari minggu dimana aku harusnya bersantai dengan puasnya. Setidaknya aku bisa berjalan-jalan bersama temanku ataupun berjalan sendiri menghabiskan waktu liburanku yang singkat ini" gerutu Takahiro saat sedang mengepel lantai halaman belakang

Lagi sedang asyik-asyiknya dia mengepel lantai. Terdengar suara lelaki paruh baya yang memanggil nama nya dari ruang tamu.

"Taka-chan kemarilah"

(Hemmb, ada apa sih kakek memanggilku. Padahal disini belum sempat ku bersihkan semuanya)

"Ya, kakek aku akan segera kesana" sahut Takahiro

Takahiro pun berjalan menuju ruang tamu dengan cepatnya.

"Ada apa kakek memanggilku kemari" ucap Takahiro yang sudah sampai diruang tamu

Lelaki paruh baya ini adalah Kakeknya Takahiro. Lelaki yang masih terlihat sedikit gagah walaupun sudah rentan dimakan usia namun dia terlihat sehat-sehat saja, Namanya adalah Rai Ichijou.

"Kemarilah" ajak kakekku yang melambaikan tangannya menyuruh Takahiro duduk disampingnya

"Ada apa kakek?" Tanya Takahiro

"Sebenarnya ada yang ingin kakek ceritakan padamu saat ini"

Seketika suasana terasa sedikit hening dan serius. Itu terlihat dari raut wajah lelaki tua ini.

"Apa kau masih ingat pekerjaan kakek waktu masih muda dahulu?" Tanya lelaki tua itu pada

"Ya, jelaslah aku masih ingat. Kakek adalah Onmyouji. Dulu kan kakek sering menceritakannya padaku, soal kakek dengan gagahnya pernah mengalahkan ratusan iblis" Jawab Takahiro dengan sedikit senyumnya

"Hahaha, ternyata kau masih mengingatnya dengan jelas ya. Sebenarnya ada sesuatu hal yang akan kakek titipkan padamu, kakek harap kau bisa menjalankan amanat yang akan kakek berikan padamu"

Perkataan lelaki tua itu membuat Takahiro terlihat kebingungan. Seribu pertanyaan mungkin sempat terbesit dalam benaknya saat itu.

"Sesuatu? Amanat? Apa maksudnya kek?" Tanya Takahiro saat itu

"Kau tunggu sebentar disini"

Sementara itu lelaki tua itu bangkit dari duduknya dan berdiri menuju sebuah lemari yang ada didalam kamarnya untuk menggambil sesuatu benda.

"Kira-kira apa ya yang akan Kakek ambil?"  Batinku berkata

Dengan masih menunggu lelaki tua itu menggambil sesuatu. Banyak pertanyaan yang terlintas dari tadi di pikirannya.

Tiba-tiba lelaki tua itu datang kembali keruang tamu dengan membawa sebuah kotak bewarna cokelat yang lumayan sedang. Namun, Takahiro masih terlihat masih kebingungan melihat kotak yang dipegang oleh Kakeknya saat itu.

"Itu apa kek?" Tanya Takahiro dengan spontan

"Sebelum aku menjawab pertanyaanmu itu, aku akan bercerita sebuah kisah yang pernah ada padamu" jawab lelaki tua itu

"Ehh, cerita! Apa yang ingin kakek ceritakan. Membuatku penasaran saja" ucap Takahiro

"Apa kau pernah mendengar tentang 7 Deadly Sins , Taka-chan?"

"Apa itu 7 Deadly Sins itu kek! Sepertinya aku belum mendengar itu" ucap Takahiro dengan raut wajah yang masih terlihat kebingungan

Lalu lelaki tua itu menceritakan tentang kisah yang belum pernah didengar oleh Takahiro.

7 Deadly Sins atau yang dikenal juga dengan 7 dosa mematikan yang pernah ada ini adalah sifat yang dapat mewakili para ke 7 iblis terkuat yang pernah ada di dunia ini. Mereka adalah iblis-iblis terkuat yang pernah aku temui saat itu, tapi sewaktu-waktu mereka dapat bangkit kembali kedunia ini.

Dosa-dosa itu di antara lainnya yang adalah...

Pride atau kebanggan, Greed atau keserakahan, Lust atau hawa nafsu, Envy atau iri hati, Gluttony atau rakus, Wrath atau pemarah, Slot atau pemalas

Namun, aku tak sempat bertemu dan bertarung dengan mereka ber -7 saat itu. Aku yakin pasti mereka akan bangkit kembali kedunia ini dan menebar teror ketakutan bagi umat manusia.

Setelah menjelaskan semua tentang 7 Deadly Sins pada Takahiro. Tapi, Takahiro masih terlihat kebingungan tentang apa yang kakeknya sempat jelaskan yang mungkin tak ada hubungannya dengan kotak cokelat yang dibawa oleh kakeknya saat itu.

"Jadi apa hubungan mereka dengan benda yang kakek akan perlihatkan padaku ini?" Tanya Takahiro

"Jadi kau penasaran ya! Baiklah akan aku perlihatkan kepadamu sekarang"

Lelaki tua itu tanpa berlama-lama membuka kotak berwarna cokelat itu segera dihadapan Takahiro yang tengah menunggu sejak dari tadi.

Ckreekk...

Terlihat sebuah benda seperti sebuah sarung tangan berwarna merah menyala yang kini terlihat dihadapan Takahiro. Betapa terkejutnya dia melihat benda itu, mungkin beberapa pertanyaan sempat terbesit di pikiran Takahiro saat itu.

"Benda apa ini kek?" Tanya Takahiro dengan spontan

Terlihat lelaki tua itu tersenyum saat Takahiro bertanya tentang benda yang tengah ada dihadapannya kini.

"Lho! Kok kakek tersenyum sih" ucap Takahiro sambil menggaruk kepalanya

"Kau pasti penasaran tentang benda yang ada dihadapanmu kini ya. Ini adalah alat yang aku gunakan saat melawan para iblis dahulu, namanya adalah Exterminator Gear " ucap lelaki tua itu

"Eh, Exterminator Gear...!!!" Jawab Takahiro dengan sedikit keheranan

"Ya, itulah nama benda ini Exterminator Gear. Benda ini sudah lama aku gunakan untuk membasmi para iblis saat itu. Kini benda ini aku wariskan kepadamu Taka-chan, aku harap kau bersedia mengemban tugas sebagai sang pembasmi iblis" ucap lelaki tua itu

"Eeehhh...!!! Kenapa harus aku kek?" Dengan raut wajah yang terkejuy Takahiro menanyakan kepada kakeknya

"Karena takdir telah berkata bahwa kau adalah keturunanku yang mewarisi benda ini, dan berhak mengemban tugas sebagai Onmyouji selanjutnya dikeluarga ini. Dan aku titipkan Exterminator Gear padamu sekarang juga"

Pernyataan lelaki tua itu membuat Takahiro sedikit kebingungan akan ucapan sang kakek. Namun, takdir telah berkata lain bahwa perjalanan selanjutnya bagi sang pewaris Exterminator Gear "

Hari itu Takahiro resmi menjadi seorang pewaris dari benda yang bernama Exterminator Gear.

Exterminator Gear adalah benda yang berbentuk seperti layaknya sarung tangan. Namun, benda ini dapat digunakan sebagai alat untuk melawan para iblis. Benda ini sama halnya seperti yang dimiliki Akira yaitu Weapon Gear, tapi bedanya benda ini dapat menggunakan kekuatan element yaitu: api, tanah, air, udara, petir. Beda halnya dengan Weapon Gear yang memiliki kekuatan dapat merubahnya menjadi sebuah senjata yang dapat diguanakannya pada saat pertarungan.

...

Mentari yang terang menyambut indahnya langit dipagi hari. Angin yang berhembus kini menambah kesejukkan udars pagi itu. Bahkan suara kicauan burung bagaikan sebuah lantunan sebuah melodi yang sangat indah. Namun, itu semua tak dapat membuat seorang anak muda ini dapat terbangun dipagi hari.

Diruang kamar yang tidak terlalu luas ini terdapat seonggok anak laki-laki berambut putih masih asyik kedapatan tidur dengan nyenyaknya.

Grroookk...

Brrrrr...

Krrriiinnggg...

Bahkan bunyi alarm yang berasal dari jam wekkernya pun tak dapat membangunkan dirinya juga. Padahal sudah menunjukkan pukul 06:30 pagi.

"Egh, jangan-jangan belum bangun juga ya. Apa boleh buat kalau seperti itu jadinya" senyuman seperti iblis terpancar dari wajah seseorang itu

Orang itu berjalan menuju ke kamar yang berada dilantai dua. Dan itu adalah kamar bocah laki-laki yang masih asyik tertidur.

Draaappp...

Langkah kaki itu semakin lama semakin mendekat ke lantai dua dan sekarang ini menuju ke kamar yang tak jauh berada dari dekat tangga.

Ckreekk...

Suara pintu kamar yang sudah dibuka, namun masih belum juga anak laki-laki itu bangun dan beranjak dari tempat tidurnya. Lalu orang itu berlari menuju kearah dimana anak laki-laki itu sedang asyik tidur lalu melompat kelangit-langit kamar.

Draapp...

Wuuussshhh...

"Banzaaaaiiii"

Brraaakkk...

Suara hantaman yang berbunyi menimpa anak laki-laki itu dengan kerasnya. Bagai layaknya tulang punggung yang seakan patah.

"Aarrgghhh...!!! Punggungku tidaaaaaakkkk...!" Teriak bocah laki-laki itu yang tidak lain tidak bukan adalah Akira

"Hahaha, akhirnya Onii-chan bangun juga. Akhirnya tugasku sudah beres" ucap orang itu

"Aww, punggungku sakit. Apanya yang sudah beres gundulmu hah" ucap Akira yang sedang menahan kesakitan

"Hahaha, habis Onii-chan tak kunjung bangun juga. Ku kira kau sudah mati tak bernyawa" ucap Seorang perempuan itu yang ternyata adiknya Akira

"Dasar kau ini Yu-chan"

Perempuan yang sedang iseng ini adalah adikku yang bernama Mamoru Yuuki. Perempuan yang berumur satu tahun berbeda denganku yaitu berumur 15 tahun dengan perawakan kulit putih dan rambut putihnya bagaikan salju dengan bola mata berwarna biru.

"Sebelum kau berbicara lebih banyak lagi coba lihat ke arah jam" ucap Yuuki sambil menunjuk ke arah jarum jam saat itu

Dengan raga yang masih setengah sadar setengah tidak sadar, aku melihat dengan mata yang sedikit sipit aku melihat ke arah jarum jam saat itu yang saat ini menunjukkan pukul 06.45.

"Egh, sudah jam segini ya. Ngomong-ngomong ini hari apa ya Yu-chan?" Tanyaku pada Yuuki saat itu

"Ini hari senin Onii-chan. Dah aku harus pergi duluan, sarapanmu sudah menunggu dimeja makan, aku pergi dulu" ucap Yuuki lalu pergi meninggalkan kamarku

"Ohh, senin ya...!! Hah, senin ya...!! TIDAAAAAAKKKKKK" teriak Akira saat itu dan langsung bergegas berlari menuju kamar mandi dengan memegang handuknya

-to be continued-

____________________________________

Obrolan pojok bawah:

Author: *diam seribu bahasa*

Takahiro: Hei kenapa Author sedari tadi diam saja ya?

Akira: Entahlah, tapi kenapa bagian ku sedikit sekali hei Author, mana dibagian yang sedikit sengsara...!!!

Author: Hei kau bersyukurlah sudah ada dialog, walaupun kau dibagian orang yang teraniaya.

Yuuki: Akhirnya aku mucul juga, sankyuu Author ^_^

Author: sama-sama Yu-chan

Akira: Hei gundul, kenapa kau buat bintang hari ini adalah Taka hah...!!!

Takahiro: Sabar Akira, Sabar...!!!

Author: Apa kau ingin karirmu disini berakhir hah...!! *dengan tatapan menakutkan

Akira: Eggh...!!! *tatapan ketakutan

Plak...

Bruukk...

Takahiro: Sebelum terjadi adegan yang tak di inginkan sebaiknya...

Yuuki: Kita tutup chapter ini, hiraukan kedua orang itu. Sampai jumpa minggu depan ya... ^_^

-Terimakasih ~ Sankyu-

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro