Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Near |Wignall & Will|

A/N:

Mana!Will

.

.

.

"Sedikit lagi selesai."

Elf memiliki rentang hidup yang panjang dari manusia, memiliki sihir yang besar. Karena umurnya yang panjang mereka memilih untuk berteman dengan sesama elf atau sesama mahluk berumur panjang, mereka sangat menghindari untuk dekat dengan yang namanya manusia.

Bagi mereka berteman dengan manusia adalah penyakit, menyakiti diri sendiri, dan bodoh.

Elf yang berada di dalam atelier-nya ini berkutat dengan tumpukan buku dan juga dokumen tentang mana. Mahluk yang dibuat dari sekumpulan mana itu mirip dengan manusia, persis manusia, perbedaan manusia dan mana ini hanyalah kekuatan yang dimiliki. Manusia biasa tidak bisa menggunakan sihir, jika ada manusia yang bisa sihir sangat jarang ditemui.

"Will, selamat datang," sapanya dengan senyum di wajah.

Elf itu berpikir ia telah membuat teman abadi yang akan menemaninya. Ia memberi nama mana itu Will.

Mana itu memiliki sepasang mata bulat besar sewarna permata amethyst, rambut hitam obsidian, meskipun wajahnya tidak menampilkan ekspresi apapun tetap terlihat manis, imut dan cerah.

Sebagai hadiah pertamanya, penciptanya memberikan kacamata bulat padanya.

Mana yang terlahir dari keinginannya ini, seperti bayi, tidak tahu tentang apapun, begitu polos dan suci. Bertanya tentang apapun.

Penciptanya dengan senang hati menjawab semua pertanyaan, mengajarinya tentang apapun.

Masak, mencuci, membaca, menggambar.

Tanpa bilang apapun tentang identitas mahluk yang diciptakannya ini.

Namun Will mengetahuinya meski penciptanya tidak membicarakannya dan ketika Will bertanya alasan dirinya ada, elf itu hanya menjawab.

"Aku ingin memiliki teman yang bisa menemaniku yang berumur panjang ini."

Will bisa melihat dengan jelas ekspresi wajah penciptanya itu. Ia tersenyum, senyumannya membuat Will merasa janggal, ada perasaan lain yang ditutupi. Will bukan manusia, ia bisa merasakan emosi seseorang.

"Tuan Wignall baik-baik saja?" tanyanya dengan wajah khawatir.

Sepasang manik hijau giok membulat, terkejut dengan penuturan Will, lalu sebuah senyum menghiasi wajahnya lagi, sebuah kemajuan mana-nya ini bisa mengutarakan kekhawatiran. Wignall menaruh tangan kanannya ke pucuk kepala Will dan mengusapnya.

"Tidak usah khawatirkan aku, aku baik-baik saja."

Meskipun Wignall sudah mengatakan itu Will tetap khawatir, tidak bisa percaya dengan ucapan Tuannya.

---

Suatu hari Wignall mendapati Will sedang baca buku, ia bisa membaca judul buku yang sedang Will baca, tetapi ia memilih pura-pura tidak tahu dan duduk di sebelah Will.

"Apa yang sedang kamu baca?"

"Buku tentang Tuan Wignall," jawabnya seraya menoleh pada Wignall dengan wajah polosnya. "Elf."

"Setelah kamu membaca buku ini, aku ingin bertanya tentang sesuatu."

Will menunggu Wignall berbicara.

"Bagaimana pendapatmu tentang aku yang membosankan ini?"

Pertanyaan itu keluar begitu saja dari bibir Wignall, pertanyaan itu langsung dari hatinya, ia menilai dirnya sendiri membosankan, sehari-hari berdiam di rumah, semua kegiatannya monoton tidak ada yang menarik, sesekali jalan-jalan disekitar rumah bersama dengan Will, tetapi hanya sampai disitu, Wignall hampir tidak pernah mendekati kota.

Willah yang sering ke kota dan kembali dari kota Will membawa barang baru yang didapatnya hadiah dari manusia yang ada di kota. Berkat seringnya Will ke kota, perilakunya sangat mirip dengan manusia, tidak ada yang tau kalau Will adalah mana buatan seorang elf yang kesepian.

Will menggenggam tangan Wignall, sebuah senyum lebar menghiasi wajahnya.

"Tuan Wignall tidak membosankan, bersama dengan Tuan Wignall sangat menyenangkan dan mengajariku banyak hal."

"Aku akan menjadi teman Tuan Wignall."

Saat itu juga Wignall merasa senang, tidak menyangka Will akan mengatakan hal seperti dan disaat yang sama Wignall merasa tangan Will jauh lebih hangat dari miliknya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro