Hocus Pocus |Charles & Domina|
A/N:
Charles (18) & Domina (9)
Lyrics: Hocus Pocus-Vocaloid lyrics
.
.
.
Hocus Pocus - I'll chant a spell for you
Hocus Pocus - a magic lie ....
Charles sedang berjalan-jalan tanpa tujuan tak sengaja melihat seorang anak laki-laki berumur 9 tahun sedang duduk di ayunan sendirian. Kedua mata Charles melebar kala melihat penampakan anak itu lebih jelas, ia melihat di tubuh anak itu penuh dengan luka, di pipi bagian kanannya ada perban menempel dan di beberapa jarinya menempel plester.
Tanpa pikir panjang Charles menghampiri anak itu. Anak itu sadar Charles mendekatinya, lalu anak itu memberikan senyum lebar padanya, memperlihatkan bahwa ia baik-baik saja.
Charles berlutut satu kaki di hadapan anak itu, merapihkan rambut merah muda sepundak milik anak itu, lalu menyampirkan sisi kanan rambut anak itu ke belakang telinga. Charles juga tersenyum pada anak itu.
Charles mendekap anak itu dengan erat, setelah melepaskan pelukannya Charles berdiri lalu mengulurkan tangannya.
"Mau ikut denganku?"
Mata anak itu melihat ke tangan Charles lalu mendongak kepalanya, senyuman tipis dilihatnya seperti cahaya di dalam kegelapan, anak itu menerima uluran tangan Charles dan meloncat dari ayunan. Tangan anak itu menggenggam erat tangan Charles.
Sejak hari itu mereka berdua memutuskan untuk tinggal berdua, di sebuah gubuk kosong dan berdebu di tengah hutan. Charles tidak peduli jika orang-orang akan menganggapnya menculik seorang anak, Charles hanya ingin menyelamatkan anak itu dari kesedihan dan ingin memberikan setitik kebahagiaan ke dalam hati anak itu. Jika tidak ada yang mau menolong itu, jika begitu ialah yang akan mengorbankan diri untuk menyelamatkan anak itu, dengan begitu anak itu bisa memperlihatkan senyum aslinya.
A boy who grew up without happiness
and a little boy who didn't know about happiness
How could I bring happiness to him?
Keduanya berjalan beriringan, ekspresi sedih milik anak laki-laki itu perlahan terganti dengan senyum, senyuman yang benar-benar dari hatinya bukan untuk menutupi rasa sakit.
"Namamu siapa?"
"Do ... mina." Kepalanya mendongak melihat Charles. "Na ... ma?"
Cara bicara Domina sedikit gagap.
"Charles."
"Char ... les, Charles."
"Ya."
"Ka ... k Char ... Charles!"
Hocus Pocus, Hocus Pocus, Hocus Pocus - forever
Hocus Pocus, Hocus Pocus - you can smile ....
Hari berikutnya adalah hari pertama mereka tinggal bersama. Saat baru bangun dari tidurnya, Domina melihat Charles sedang memasak. Domina menghampirinya, bertanya apa yang Charles masak, Charles menjawabnya sembari menepuk kepala Domina dengan lembut.
"Cream sup."
"Su ... sup!" seru Domina sembar mengangkat kedua tangannya ke atas.
Hocus Pocus - chant it like you always do
Hocus Pocus - the magic lie ....
Selama Domina tinggal bersama Charles, hidupnya yang muram menjadi bercahaya, Charles mengajarkan banyak hal padanya, mulai dari origami sampai menjahit, ada juga hari di mana Domina mendapatkan hadiah dari Charles, yaitu jepit rambut berhiaskan ikan paus. Charles memakaikan jepit itu di sisi kiri rambutnya.
Berkat Charles Domina sudah mulai berbicara dengan lancar.
Domina sangat menyukai hadiahnya itu, pertama kalinya ia mendapatkan sesuatu dari seseorang, Domina berjanji akan menjaga baik-baik jepit itu.
Setiap kali Domina bermimpi buruk atau merasa gelisah, Charles akan mengucapkan mantra agar Domina menjadi lebih tenang.
"Kak Charles ceritakan kelanjutan dongeng tentang "Little Hero" lagi!"
"Domina sangat suka dongeng itu?"
"Mina pesaran gimana akhirnya, Kak Charles apakah pahlawan itu berhasil memberikan kebahagiaan anak kecil?" Domina memasukan sesendok penuh sup ke dalam mulutnya, lalu mengeluarkannya, "kata Kak Charles pahlawan itu belum pernah merasakan bahagia."
Kedua alis Charles terangkat, tertegun dengan kata-kata Domina, lalu tersenyum simpul. "Menurut Domina bagaiamna? apakah akhgir dari pahlawan itu akan bahagia? Pahlawan itu telah mengambil seorang anak diam-diam."
Domina memasukan sendok kayu ke dalam mulutnya, kedua matanya mengawang ke langit. "Hmmm ... tapi anak itu senang, tidak disakiti juga sama pahlawan itu ... harusnya akhir dari dongengnya bahagia," katanya sambil mengacungkan sendok kayunya ke atas.
"Begitu ya, kuharap juga begitu, karena Domina anak baik." Charles mendorong kursi yang didudukinya ke belakang, berjalan menghampiri Domina, mengelus kepala Domina dengan lembut.
Kata-kata Charles membuat Domina memiringkan kepalanya, ia tidak mengerti, apa maksud kata-kata Kak Charles? Sebuah pertanyaan muncul dalam benaknya.
"Biarkanlah aku menjadi penjahat, apapun itu demi menyelamatkanmu"
Domina melihat ke Charles, kedua matanya berbinar.
"Domina, kamu bahagia?"
"Iya! Sup buatan Kak Charles enak, ibu ... ayah tidak pernah mengajari Mina apapun." Domina menjawab itu dengan wajah berseri, berharap Charles juga bahagia seperti dirinya.
Domina ingin tinggal bersama Charles selamanya.
"Syukurlah kamu menyukai supnya."
"TAMBAH LA ... LAGI!"
Hocus Pocus - let's keep it so the two of us
Hocus Pocus - can just be together and laugh
Hocus Pocus - even once the magic of lies wears off,
Hocus Pocus - there's no need to be frightened
Suatu hari seorang polisi sihir datang, mereka hendak membawa Charles pergi, tidak ada perlawan sama sekali dari Charles, ia membiarkan dirinya ditangkap begitu saja, kedua tangannya diikat. Charles sudah tau konsekuensi atas perbuatannya, sejak awal.
Sejak awal pertemuannya dengan Domina Charles sudah memutuskan bahwa ia akan membawa anak itu pergi, membawanya lari jauh dari orang tuanya berharap bisa membuat anak itu merasakan kebahagiaan.
"Kak Charles!" Domina merentangkan tangannya ke depan berusaha untuk menggapai Charles, ia tidak bisa menggapainya, Domina mulai menangis, air mata yang terus jatuh sampai membasahi wajahnya.
Domina bahagia tinggal bersamanya, jangan ambil Kak Charles! hatinya berseru dengan keras diikuti dengan air mata yang mengalir deras sampai membasahi lantai kayu.
Ia terus memanggil Charles untuk kembali, memohon pada polisi sihir untuk melepaskan Charles dari belenggu tali yang mengikat. Domina bingung mengapa Charles begitu tenang, Charles tersenyum padanya.
"Sekarang dia bisa hidup bahagia sekarang"
Hocus Pocus, Hocus Pocus, Hocus Pocus - and listen, someday...
Hocus Pocus, Hocus Pocus - I'll smile with you ....
Domina tak lagi melihat Charles setelah itu.
Hocus Pocus, Hocus Pocus, Hocus Pocus - just how it is...
Hocus Pocus, Hocus Pocus - an everlasting lie ....
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro