Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Futarigoto |LanMash|

A/N:

Modern AU

.

.

.

"Ada apa Mister Lance ingin bertemu denganku di sini?" tanyanya sembari menarik kursi ke belakang lalu duduk.

Jarang-jarang Charles bertemu dengan orang yang sama-sama tidak waras seperti dirinya di kafe.

"Ada yang ingin aku bicarain."

Charles mengangkat sebelah alisnya setelah melihat raut wajah serius Lance. Charles bisa menebak apa yang ingin dibicarakan pengidap sister complex satu itu. Tidak akan jauh dari gebetannya yang bernama Mash Burnedead.

"Gimana caranya biar aku bisa ngobrol lebih lama sama Mash?" tanyanya dengan ekspresi sangat serius.

Charles berkedip tidak percaya, rela-rela dia meninggalkan kewajiban menemani ibunya belanja hanya untuk mendengar pertanyaan bodoh itu keluar dari mulut Lance?

"Bukannya itu tidak masalah?"

Lance memukul meja sampai secangkir teh bergoyang. "Itu masalah."

"Masalah belah mananya?" Charles berdeham, "kalian berdua emang bukan tipe yang banyak bicara kan? Kamu bisa mengungkapkan apa yang ingin kamu katakan dalam bentuk lain seperti lagu, atau surat? Kalau tidak bisa pakai mulutmu yang tidak hentinya mengutarakan kecintaanmu terhadap adik perempuanmu itu."

Bukannya menangkap kalimat pertama, Lance fokus pada kalimat terakhir yang diucapkan oleh saudara jauhnya itu--yang tentu saja mereka berdua tidak mau menganggap ada hubungan persaudaraan diantara kedua keluarga mereka.

Lance balik membalas. "Kayak kamu tidak menggunakan mulutmu itu untuk menyatakan cinta pada ibumu."

"Tidak ada hari aku tidak mencintai ibuku."

"Huh, aku juga setiap hari mencintai adikku, sehari pun tidak boleh terlewat."

Mereka mulai melantur dari topik awal.

"Lance-kun?"

Lance segera menoleh ke sumber suara, suara datar yang khas dan juga wangi kue sus yang semerbak, Lance tahu siapa yang telah memanggilnya.

"Mash, kenapa kamu di sini?"

"Lance-kun juga kok di kafe bareng sama Kak Charles, padahal tadi Kak Domina izin pergi sama Kak Charles."

Charles menyipitkan kedua matanya, kaget sekaligus heran, ia tidak memiliki janji temu dengan Domina hari ini, kayaknya anak itu menggunakan namaku lagi untuk alasan pergi sama si kembar, tebak Charles dalam hatinya.

"Aku ada perlu sama si mother complex ini, cuman ngomongin masalah percintaan."

"O--oh ...."

Charles mendelik pada Lance, heran mengapa Lance menjawab jujur, di satu sisi ia tidak ingin masuk ke dalam urusan percintaan Lance, sudah cukup ia mengurusi tiga orang yang bisa membuat kepalanya pusing tujuh putaran, terlebih lagi namanya sering digunakan seenak jidat.

"Maaf aku ganggu pembicaraan kalian, aku pergi dulu."

Dari bawah meja Charles menendang kaki Lance. "Kejar oon, lu kagak liat mukanya? Dia keliatan kecewa sama jawaban elu, kalo tuh jamur nyangka lu suka sama orang lain gimana? Yang lebih parah kalo tuh jamur nyangka elu suka sama gua gimana?"

"Maksud lo apa?"

"Heh cincin saturnus, gua denger lu tuh anak pindahan terbaik, masalah ginian bego ternyata. Ya kejar, tahan tuh tangannya biar ga pergi."

Lance berdiri dari kursinya, sebelum itu Charles minta Lance ninggalin uang untuknya, Di awal perjanjian Lance mau mentraktirnya minuman di kafe agar Charles menuruti keinginannya.

"Nih, sekalian bayar teh punya gua juga."

"Silakan pergi dari hadapan gua."

Setelah Lance pergi, Charles berpikir sejenak, kalau Domina keluar rumah menggunakan namanya, ia harus memiliki amunisi untuk menjawab pertanyaan dari ayahnya Domina.

"Semoga aja Pak Cyril bisa ditipu pake gambaran gua lagi," gumamnya sembari mengetuk sebuah aplikasi menggambar dengan nama Iblis Paint.

----

Hari ini langit lebih biru dan cerah dari hari-hari lainnya

Hanya untuk sebentar saja, aku ingin berbicara denganmu

Lance menggerakkan kakinya cepat agar bisa mengejar Mash yang sudah lumayan jauh, nafasnya sudah mulai terengah-engah, namun tanganya masih belum bisa menggapai Mash. Ketika tangannya berusaha untuk menggenggam tangan kiri Mash, Mash berhenti berjalan dan membalikkan badannya. Detik itu juga Lance memperlambat langkahnya.

"Aku kira siapa yang mengikutiku, ternyata Lance-kun," katanya dengan tenang, padahal tangan kiri sudah mengepal erat siap untuk menonjok orang yang mengikutinya di belakang.

"Mash."

"Urusan sama Kak Charlesnya udah?"

"Udah."

"Cepat juga."

Karena kamu tiba-tiba muncul! serunya dalam hati. "Soalnya tadi orang yang aku suka muncul tiba-tiba, jadi aku pikir aku ingin menghabiskan waktuku dengan orang yang aku suka."

Mash memiringkan kepalanya, tidak mengerti dengan perkataan Lance dan memandangi wajah Lance dengan wajah bingung. Lance juga ikutan memiringkan kepalanya dan menebak kalau Mash tidak menangkap maksud perkataannya.

"Maksudnya ...." Lance memalingkan pandangan.

"Maksudnya apa?"

Lance mengusap tengkuknya, sembari mencari-cari kata yang pas.

"Lance-kun?"

"Nanti aja aku bilangnya."

"Eh? Kenapa?"

"Gapapa." Tiba-tiba terbersit sebuah pertanyaan di kepala. "Mash, kamu ke sini sendirian?"

"Ya, aku cuman mau beli kue sus."

"Gimana kalau nanti beli kue susnya bareng sama aku?"

"Lance-kun juga ingin beli kue sus?"

Lagi-lagi topiknya ini, ayo berpikir Lance! Setelah kamu menjawab pertanyaan itu pasti percakapan akan selesai sampai di situ aja, tidak ada kelanjutan seperti hubunganmu dengan Mash saat ini! seru batinnya, diikuti dengan imajinasi Anna yang menyemangati dirinya.

"SEMANGAT KAKAK! KAKAK PASTI BISA!"

"Iya, nanti .... kalau Mash mau beli kue sus lagi."

"Gitu ya, Lance-kun juga suka banget kue sus ya."

Bukan begitu, sahutnya dalam hati. "Mash, boleh pinjam tanganmu?"

Lance mengulurkan tangan, tanpa basa-basi Mash menjatuhkan telapak tangannya ke tangan Lance. Lance menggenggam tangan Mash, kemudian wajah keduanya memerah. Mereka berdua juga mempertanyakan apa yang mereka lakukan sekarang.

"Lance-kun."

"Aku mau pulang, takutnya ayah botak khawatir."

"Aku anterin kamu pulang."

"Ma ... makasih."

Menuju ke tempat yang hangat, saling berpegangan tangan mulai sekarang

Bagian dari diriku, mungkin adalah dirimu

Dan aku akan menjadi bagian dari dirimu

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro