Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Canele |AbeMash|

A/N:

Mash pindah dari Adler ke Lang

Lyrics: animelyrics

.

.

.

Berbeda dengan hari-hari sebelumnya, Mash sekarang sudah menjadi anak Asrama Lang, Mash menerima tawaran Abel untuk menjadi anggota Magia Lupus, kedatangan Mash di Magia Lupus tidak sepenuhnya diterima. Mash sendiri menerima tawaran Abel agar teman-temannya yang di Adler tidak diganggu.

Hubungan Mash dengan teman lainnya masih baik, sesekali Mash mengunjungi Finn.

Mash berusaha keras untuk terbiasa di kelompok barunya, Mash memberikan kue sus pada anggota Magia Lupus. Abyss dan Love selalu menerima pemberian Mash dengan senang hati, sisanya menolak dan memperlihatkan ketidaksukaannya terhadap Mash.

Penolakan itu tidak menorehkan luka di hati Mash, Mash sudah biasa.

"Kak Abel."

"Apa?"

Mash diam beberapa detik, ada keraguan yang bikin Mash tidak bisa mengucapkan kata-katanya. Mata Mash bergerak menatap Abel dan lantai bebatuan secara bergantian. Abel sabar menunggu sampai adik kelasnya ini mau bicara. Mau itu sampai esok hari pun Abel akan menunggu, Abel merasa ada sesuatu dengan diri Mash, tidak dari biasanya.

"Mash Burnedead."

Mash kembali menatap Abel. "Ya?"

"Akhir-akhir aku lihat kamu aneh, tidak nyaman di Magia Lupus atau pun Asrama Lang?" tanya Abel, berusaha sebisa mungkin suaranya tidak terdengar seperti orang menginterogasi.

"Bukan begitu."

"Jangan bilang Wirth dan yang lain masih tidak bisa akrab denganmu?"

"Aku tidak masalah dengan itu."

"Bahan-bahan untuk membuat kue sus habis di dapur?"

Mash menggelengkan kepala.

Abel kehabisan ide, ia tidak bisa menebak pikiran Mash. Abel memejamkan matanya sebentar, menghembuskan nafas pelan. "Kalau kamu butuh apa-apa kamu bisa langsung bilang ke aku atau Abyss." Abel membalikkan badan.

Baru saja kaki kanannya melangkah, geraknya tertahan akibat jubah dipegang dari belakang. Abel menoleh sedikit ke belakang tanpa memutar badan.

"Kak Abel, ini buat Kak Abel, aku buatin ini, tidak terlalu manis." Mash merogoh kantong coklat dari dalam jubahnya.

"Terima kasih."

"Kak Abel, aku ingin Kak Abel makan kue susnya sekarang."

"Kenapa? Kamu tidak percaya aku akan memakannya?"

"Bu ... bukan begitu."

Tanpa berkata Abel membuka bungkusan coklat di tangannya, mengambil kue sus dan memakannya. Setelah menelan satu gigitannya, Abel bilang kalau kue sus yang dibuat Mash sangat enak, Abel menghabiskan kue sus ditangannya sampai habis. Manik ungunya menatap Mash.

"Aku suka, rasa manisnya pas di lidahku."

Sekilas perasaan lega muncul di dalam hati Mash, entah mengapa jika itu Abel yang mengatakannya Mash bisa percaya.

"Kak Abel."

"Apa yang kamu butuhkan?"

"Besok ... besok Kak Abel mau gak datang ke dapur Asrama Lang?"

Abel langsung mengiyakannya, jadwal anak kelas 3 tidak begitu padat untuk bulan ini, kalau masalah rentetan quiz dari guru bisa dilewati olehnya dengan mudah, toh tidak ada salahnya juga menghabiskan waktu dengan adik kelasnya yang senang membuat kue sus ini. Malahan kalau begini Abel bisa tambah dekat dengannya, Abel tidak ingin Mash merasa sendiri.

"Benarkah?"

"Ya."

Abel bisa melihat perubahan wajah Mash meskipun masih terlihat datar, Abel tahu, jawabannya itu bikin Mash senang.

Esok harinya setelah tak ada lagi kelas yang harus dihadiri, Mash bergegas dari kelas menuju dapur Asrama Lang. Dapur tidak ada yang gunakan, Mash melepaskan jubah Lang miliknya berganti dengan apron pink. Selesai memakai apron, sang ketua Magia Lupus datang masuk ke dapur.

Mash mengambil apron biru dari gantungan, berjalan menghampiri Abel.

"Kak Abel juga pakai."

"Untuk apa?"

"Kak Abel bantu aku bikin kue sus juga."

"Aku tidak bisa."

"Bisa, aku ajarin."

"Tapi--"

Abel nampak tidak ingin melepaskan boneka yang selalu di bawanya, Mash melirik boneka itu, lalu kembali menatap Abel.

"Ibu Kak Abel juga boleh menemani kita bikin kue sus."

Abel tidak tahu harus berkata apa, tidak menyangka Mash akan berkata seperti itu, Mash selalu menganggapnya aneh dengan berbicara dengan boneka, tapi sekarang Mash ngomong seperti itu.

"Aku mengerti." Sebuah senyum simpul mengembang di wajah Abel yang jarang berekspresi.

"Kak Abel ayo kita mulai buat kue susnya."

"Ya."

"I like you"--was muttered

Though the foams of white meringue aren't disappearing

I'll make the secret that only we two will own.

Macarons, chocolate, canelé, tartlet, marshmallow, gâteau chocolate

Hey, please eat it

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro