Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

|5|

"Sabito?"

"Hai, kau mau kuantar pulang?"

Jantungnya seakan-akan loncat dan salto dua puluh kali sekarang. Senyum itu, senyuman yang ia tunjukkan itu, [Name] benar-benar merindukannya. Ia bisa merasakan wajahnya memanas, rasa sakit di perutnya seakan-akan terlupakan untuk sejenak.

"Aku ... baik-baik saja." Dusta. Perutnya masih terasa sakit—meski tadi sempat tak sakit untuk beberapa detik, tetapi setelah kesadarannya mengambil alih perutnya kembali sakit. [Name] harus meminta maaf kepada kami-sama, karena telah banyak berbohong untuk hari ini.

Sabito tak mengatakan apa-apa. Dia hanya menatapnya dan tersenyum. [Name] bisa merasakan keringatnya mengalir deras karena salah tingkah. Ini yang ia benci jika ia berhadapan dengan Sabito, tubuhnya tak mampu menolak kehadiran dari sahabat Giyuu itu.

"Kalau begitu mau main bola salju?"

Sabito masih berdiri di sana, ia telah mengenggam salju yang telah dibentuk bundar-bundar. Kedua permata lavender lekat memandang [Name], kali ini tatapannya lain, kedua matanya memancarkan kerinduan yang tak bisa lagi didefinisikan oleh kata-kata.

[Name] bungkam untuk kesekian kalinya, melihat pandangan Sabito yang kini berbeda dari tadi membuat jantungnya kembali meliar tak tentu arah. Wajahnya lebih memanas, padahal jelas-jelas suhu sedang sangat  dingin saat ini. Dia sangat merindukan Sabito, termasuk permainan bola salju mereka. Dia tak ingin kehilangan bagian lain yang ada pada diri pria itu lagi. Ah, pada akhirnya dia tak bisa menghindar lagi dari Sabito dan perasaannya.

"... Mau." Tanpa sadar [Name] mengucapkan hal itu. Rasa sakit di perutnya ia lupakan untuk kesekian kalinya. Tubuhnya bangkit berdiri dan memandang Sabito seolah-olah tak ingin kehilangan pria itu lagi dalam hidupnya.

[Name] terlalu fokus memandang Sabito, seolah terhanyut dengan permata lavendernya, hingga ia tidak menyadari sebuah lemparan telah dilemparkan. Pluk! [Name] bisa merasakan rasa dingin dari salju menimpa wajahnya, membuatnya tersentak dari lamunannya.

"C-Curang."

"Permainan sudah dimulai [Name]."

[Name] menggembungkan pipinya, sedikit kesal dengan kelakuan Sabito. Dia mengambil salju, membentuknya bundar-bundar dan melemparkannya ke arah Sabito yang tepat mengenai surai peachnya.

"Rasakan itu!" Dasar [Name]. Sudah tahu perutnya sakit, tetapi masih saja bersikap kekanak-kanakkan. Iya, perutnya masih sakit tapi tidak terlalu dipikirkannya. Tunggu saja nanti, ketika kesadarannya benar-benar mengambil alih.

Untuk saat ini, lupakan sejenak semua. Karena fokus [Name] maupun Sabito hanya bermain bola salju. Bukan bermaksud bermain-main, tetapi itulah cara mereka berdua mengobati kerinduan yang telah menyengsarakan keduanya beberapa tahun ini.

Sabito kembali melempar bola salju. Senyumnya mengembang lebar, ketika dua bola salju miliknya kembali tepat mengenai wajah [Name].

[Name] dengan jiwa kekanak-kanakkannya yang telah bangkit, membalas serangan Sabito dengan tiga bola salju miliknya. Sayangnya ketiganya tidak tepat sasaran. Sabito tertawa dan [Name] menghentak-hentakkan kakinya kesal.

"Meleset lagi [Name]!"

"Jangan sombong dulu, aku pasti mengenaimu!"

"Terima ini."

"Ah wajahku! Kenapa selalu wajahku yang kena?"

"Hahahaha."

Mereka berdua tergelak bersama. Kemudian kembali fokus saling melemparkan bola-bola salju. Saking fokusnya, bahkan keduanya sampai membuat benteng istana seperti anak kecil saja.

Keduanya tak menyadari bahwa semenjak tadi Giyuu Tomioka memandang mereka dari pintu rumah keluarga Kochou. Dalam hati, dia senang bahwa keduanya sudah bisa bersama, namun juga sedih karena tak diajak oleh mereka berdua. Giyuu kan juga ingin main bola salju.

"Oh Tomioka-san, apa yang kau lakukan?" Shinobu Kochou menghampiri Giyuu yang mengintip di pintu rumahnya. Ia memandang Giyuu curiga dan akhirnya mengikuti pandangan Giyuu.

"Shinobu, aku ingin main bola salju."

"Hah?"

Shinobu tak dapat menahan keterkejutannya, mendengar ucapan out of character dari Giyuu.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro