Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

part five

"Oh? Akhirnya kembali juga, yah. Chou uzai," gerutu seseorang dengan mahkota berwarna abu-abu. Kedua tangannya ia lipat di depan dada, matanya menyipit dengan tajam.

"Diam."

Izumi dan Tsukasa mengerjapkan matanya saat mendapati dirimu yang terlihat ketus padanya. Mereka berdua pun mendekat, memperhatikan dirimu yang ternyata tengah menunduk dengan wajah memerah.

Ini anak kenapa lagi, sih? batin Izumi lelah.

"Oneesama, apa kau sedang tidak enak badan?" Tanya Tsukasa dengan wajah khawatir. Sontak, kau menggeleng pelan. "Tidak, Tsukasa-kun. Aku baik-baik sa―"

"Kyaaa, Izumi-chan, Tsukasa-chan, [Name]-chan! Boneka saljunya jatuh!" Mendengar itu, kalian bertiga menoleh ke arah sumber suara.

"What?!" Tsukasa terkejut.

"Ousama!" Kau dan Izumi memanggil bersamaan ketika melihat Leo yang tak sengaja menjatuhkan boneka salju raksasa yang telah mereka berlima buat.

Bayangkan saja, sosok orange itu menulis di atas salju lalu keterusan di boneka mereka. Cari masalah, memang. Marah, kalian bertiga berjalan menuju sang tersangka yang terlihat merasa tidak bersalah.

"Oi, Ousama! Lu pikir ga capek apa ngerjain ini semua, hah?!" Izumi menarik kerah baju bagian belakang Leo yang tengah membungkuk masih untuk menulis di atas salju kemudian melemparnya seakan membuangnya ke tempat lain. Setelah dilempar, Leo tak peduli dan tetap melanjutkan kegiatan. Sedangkan, Tsukasa juga ikut mencak-mencak padanya.

Ritsu hanya menguap ketika mendapatimu yang menatap khawatir pada dirinya. "Ritsu-kun, kau tidak apa? Kau tidak terkena saljunya saat jatuh, kan?"

"Tenang saja, [Nickname]-chan. Meskipun aku tertidur ..., bukan berarti aku akan terluka. Daripada itu, bukankah kau harusnya memperhatikan Nacchan?"

Ditanyakan seperti itu, membuatmu diam. Melihat gelagatmu yang tidak seperti biasanya, Ritsu hanya tersenyum tipis lalu memiringkan kepalanya.

"Ada sesuatu yang terjadi ...?" Ritsu menatap jahil walaupun raut matanya terlihat sayu. Diperlakukan seperti itu, kau lalu berjongkok dan menutupi wajahmu yang sudah memerah. "Aku tidak bisa bilang! Arashi-kun terlalu―"

"Eh? Aku terlalu apa?"

Mampus. Ritsu dan dirimu segera menoleh menatap Arashi yang telah berdiri di dekat kalian. Senyum masam ia perlihatkan, mungkin karena tidak nyaman telah digosipkan di belakang.

"Aku pergi, ya, [Nickname]-chan ... bye."

"Tu, tunggu dulu, Ritsu-kun!"

Terlambat, sosok hitam bermata merah darah itu telah pergi meninggalkan kalian berdua. Kau yang merasa gelisah dan Arashi yang cemas.

"Apa jangan-jangan, kau tidak mau membuat boneka salju itu bersama yang lain karena ada aku, [Name]-chan?"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro