Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

5 - Bodoh

"Are, Kageyama? [surname] mana?" tanya Sugawara saat melihat Kageyama memasuki gym sendirian, tanpa teman masa kecilnya di samping.

Kageyama yang baru saja selesai mengganti sepatunya langsung menjawab, "Itu ... [name] sakit, jadi dia tidak bisa sekolah."

"[name]-chan sakit? Yah, yang membantuku latihan berkurang, do-itai!"

Sugawara mengembuskan napasnya pelan. "Kau tidak boleh seperti itu, Hinata. [surname] sedang sakit, seharusnya yang kau pedulikan itu kondisinya, bukan yang lain," komentar Sugawara sambil melihat Hinata yang memegangi kepalanya-korban jitakan SugaMom.

"Untung saja Tanaka dan Nishinoya sedang ada kelas tambahan, kalau tidak gym bisa heboh nanti," timpal Sawamura yang ternyata ikut mendengarkan. Kageyama dan Hinata menatapnya bingung, tentu saja. Otak lima watt mereka tidak paham maksudnya.

Sugawara mengangguk setuju. Lalu pemuda bersurai kelabu itu bertanya balik pada Kageyama, "Memangnya kenapa [surname] sampai bisa sakit?"

Kageyama menimang-nimang, lalu menjawab, "Aku tidak tahu. Tapi kemarin kami keliling komplek, dan saat di taman kami perang bola salju."

"... Pantas saja," ucap Sugawara, "Kau tidak tahu kemarin cuaca lebih dingin dari biasanya? Dan kalian malah bermain salju? Oh, astaga ...."

"Kau bodoh, Bakageyama," sahut Hinata.

"H-hah?"

"Itu membuktikan bahwa Raja yang bodoh tidak bisa sakit, haha," imbuh Tsukishima dengan nada mengejeknya-memanas-manasi Kageyama.

"Kau benar, Tsukki."

Kageyama bungkam, tidak tahu ingin berkata apa. Lagipula itu memang salahnya yang memulai perang bola salju terlebih dahulu.

"Maa, maa, sudahlah. Hari ini latihan kita tunda dulu. Ayo kita menjenguk [surname]," akhir Sawamura, membuat Kageyama kembali semangat.

×

"[name]?" panggil ibu [name] dari luar, setelah mengetuk pintu beberapa kali.

"Ya, Bu?"

Ibu membuka pintu kamar dan tersenyum tipis. "Teman-temanmu datang menjenguk," ucap Ibu sambil masuk, memberikan ruang lebih agar [name] bisa melihat penjenguk yang datang.

"Nah, kalian masuk saja, ibu buatkan teh dulu." Ibu tersenyum manis dan pamit undur diri dari sana.

Sugawara yang pertama mendekati [name] dan mengecek suhu badannya. "Kau sudah baikan, [surname]? Suhu badanmu tidak terlalu panas."

Gadis itu mengangguk. "U-Un, soalnya Ibu yang merawatku," jawabnya dengan suara kecil.

"[name]-chan! Kau baik-baik saja?" tanya Hinata sambil menatap [name] dengan wajah ingin menangis. "Saat kau tidak ada, di gym rasanya sepi sekali!"

[name] terkekeh kecil, tangannya mengacak-acak rambut jingga Hinata. "Tenang saja, aku sudah sembuh! Jadi besok kita latihan sama-sama lagi~"

"Oh, dan terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk menjengukku, Sawamura-senpai, Sugawara-senpai, Kei, dan Yamaguchi juga," tuturnya sambil menunduk kecil.

"Itu bukan apa-apa. Lagipula Raja terlalu bodoh sampai hanya kau yang sakit, [surname]," cibir Tsukishima sambil menyerahkan bingkisan kue pada [name].

"Ahaha, kau bisa saja, Kei. Ini bukan salah Tobio-chan, kok. Aku saja yang tidak kuat dengan suhu dingin," balas [name] dengan senyum tak enak. "Dan juga, makasih kuenya~"

"Ah, itu dari Kapten." Tsukishima menggumam kecil, lalu lanjut berkata, "Kau sudah dengar itu, Raja? Jadi, jangan terlalu khawatir. Itu tidak cocok denganmu."

[name] tersentak, lalu celingak-celinguk mencari keberadaan Kageyama. Sawamura tersenyum kecil, lalu menyuruh Kageyama masuk. Wajahnya seperti ingin menangis, membuat [name] tertawa kecil.

"Haha, astaga, Tobio-chan. Tidak kusangka, kau sekhawatir itu padaku," ucapnya dengan senyum manis yang berhasil membuat semua lelaki di sana bersemu merah.

"Are? Ada apa dengan kalian semua?"

- bodoh.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro