Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Christmas Eve

“A-Akaashi..”

“Hm?”

“Kita libur saat natal, kan?”

“Tentu saja, kan memang begitu. Kenapa?”

“Kau ada rencana pergi? Ke mana gitu?”

“Enggak. Kenapa sih, Bokuto-san?”

“Mau pergi… bareng? Jalan-jalan ke mana gitu, terserah..”

“Eh?”

🎄🎄🎄

24 Desember.

Akaashi mengeratkan syalnya yang sedikit mengendur. Uap-uap air yang berada di sekitar mulutnya semakin nampak seiring bertambah dinginnya suhu kota.

Akaashi melirik ke sebelahnya. Mengerutkan alis. Bagaimana bisa pria di sebelahnya ini masih tetap tersenyum dan sesekali tertawa dengan udara yang super dingin ini. Apakah sarafnya sudah tidak peka lagi dengan udara dingin?

Sekali lagi Akaashi membenarkan posisi syal biru navy-nya, dan dengan cepat memasukkan kembali tangan kanannya ke dalam saku mantel.

Musim dingin kali ini yang terparah. Ia memang biasanya di dalam rumah, meringkuk di sofa panjang di depan perapian sambil menyesap beberapa teguk kopi panas. Ia jarang keluar. Namun ia tetap tahu bahwa udara sekarang jauh lebih dingin dari biasanya.

Dan menyesallah ia sekarang. Menerima begitu saja ajakan partner kerjanya untuk sekadar berjalan di tengah keramaian kota yang kini penuh dengan hiasan dan dekorasi khas natal. Pohon cemara yang menjulang tinggi beserta lampu dan pernak-pernik yang berkilauan. Toko-toko yang bernuansa merah-hijau-warna khas natal-yang kebanyakan memasang hiasan berupa bunga Kastuba ataupun Holly dan Laurel.

“Akaashi.. Akaashi!” suara pria di sebelahnya menariknya kembali, meminta atensi.

“Hm? Apa Bokuto-san?”

“Dasar, dipanggil daritadi…” Ia sedikit merajuk. Akaashi pikir kelakuan emosional pria di sebelahnya yang lebih mirip anak kecil ini akan memburuk, tapi nyatanya tidak.

“Tapi tak apa! Aku tahu kau hanyut dalam suasana natal kan? Hehe.. sebenarnya alasan kenapa aku mengajakmu jalan-jalan itu biar merilekskan pikiranmu, Akaashi. Aku perhatikan kau terlalu banyak kerja, padahal agensi kita hanyalah agensi detektif kecil yang tidak terlalu terkenal. Bahkan terkadang kita malah melakukan pekerjaan yang konyol, seperti menemukan kucing yang hilang atau jadi pengusir setan. Haha! Konyol bukan Nyonya kaya yang kemarin meminta hal itu?”

“Haha.. Kau benar..” Akaashi tersenyum. “Terima kasih, Bokuto-san..”

“Ngomong-ngomong Bokuto-san… sebenarnya aku agak terganggu sedikit..”

“Hm? Kenapa? Ada apa?” Bokuto memalingkan wajah pada Akaashi dengan penasaran.

“Sejak tadi ada pemuda yang mengikuti kita, Bokuto-san… aku agak khawatir kalau-kalau ia mau merampok kita?” Akaashi berubah cemas.

“Siapa?!”

“Pemuda berambut hitam di sana..” Akaashi menunjuk seorang pemuda tinggi berambut hitam yang berdiri di depan etalase toko pernak-pernik. Menatap barang yang terpampang di sana.

“Kenapa, kita nggak tanya langsung dia aja? Siapa tahu ia butuh bantuan?”

“E-eh?” Akaashi langsung ditarik Bokuto menyusuri trotoar yang sempat lengang, menuju pemuda yang sekarang kelihatan panik melihat Bokuto menyongsongnya.

“Hei kau! Iya! Yang rambutnya hitam! Berhenti!”

"A-aku...??"

🎄🎄🎄

Perlu diingat di sini, bahwa saia tidak mengambil keuntungan apapun dari penulisan fanfiksi ini.

Fanfiksi ini didedikasikan untuk ulang tahun Kageyama Tobio sekaligus perayaan Natal.

Semoga kalian suka!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro