Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

39 : Nancy-1

Sudah dua hari setelah makan malam di rumah Justin waktu itu. Ia kembali ke kantor dengan perasaan ringan. Rasanya, setiap kali Nancy berangkat kerja dan pulang ke RS ia seperti mendapat dua pengalaman yang berbeda. Di RS tempat ia merasakan tenang dan hangat akan kedekatan dirinya dan pikirannya. Sedangkan di kantor adalah realistis yang enggan ia akui. Ketegangan atau terkadang kemarahan simpang siur di langit-langit kantor. Deadline di mana-mana, tapi waktu terasa sedikit, Nancy sudah biasa mengalami itu.

Ia sudah cukup pintar membagi waktu, mana yang harus ia kerjakan duluan supaya bisa pulang tepat waktu. Orang-orang yang dulu sinis dan mengatakan hal yang tidak-tidak soal dirinya, kini ia bayar dengan kerja keras selama 3 bulan di kantor ini. Nancy memang tidak punya teman, tapi setidaknya gosip-gosip tentang anak baru yang mau dipecat tidak lagi muncul di Daily Gosip geng Kak Rini. Menjadi sibuk di kantor setiap hari adalah tujuannya, supaya ia bisa pulang ke RS, menjaga ibunya sambil menjaga Hendrick.

Hari ini ia dan Rini kembali membahas proyek Four Season. Nancy masih ingat soal proyek yang harus selesai akhir tahun ini. Bulan depan, semua gambar kerja tak habis-habis ia revisi. Rini bertugas ke lapangan, memantau setiap pemasangan lampu. Jika ada yang kurang ia akan memprotes ke supplier atau ke Nancy pada gambar yang tidak sesuai. Meski sudah berkali-kali salah, tapi Nancy agak takut dengan pekerjaan yang berhubungan dengan mentalnya. Meski begitu ia masih bisa bertegar. Sesekali ucapan Justin waktu itu masih sering mendengung di kepalanya.

"Lo terlalu bagus di sana, keluar aja."

Tidak selamanya ia bekerja pada perusahaan. Seharusnya ia tidak boleh menyia-nyiakan napasnya seperti ini. Harus ada sesuatu yang bisa ia lakukan lebih dari ini. Maka akhir-akhir ini ia mencoba belajar berjualan online. Meski waktunya tidak banyak, tapi ia ingin memulai perubahan dari hal kecil seperti ini dulu. Kekejaman dunia mendidik dirinya menjadi bermental baja, ia terlatih untuk kuat dan bersabar pada suatu musibah di depan matanya. Maka, ketika dagangan onlinenya belum laku-laku juga sampai sekarang, ia masih dengan giat berpikiran positif kalau ada waktunya ia bisa melakukan kegiatan barunya itu dengan baik.

"Justin Wijaya sudah cuti. Mulai bulan depan sampai proyek ini selesai, Pak Natan yang mengendalikan proyek. Maka, mohon maaf jika semua pekerjaan terasa terburu-buru karena Pak Natan ingin semuanya disiplin dan tepat waktu." Pak Leo menjelaskan dengan mata loyo di depan meja ruang meeting. Semua kontraktor dan staf yang lain mengangguk paham. Kemudian masuklah pria setengah baya dengan kerut agak panjang di keningnya. Wajah itu...

Nancy refleks menoleh ke arah Rini di sebelahnya. Ia baru saja ingin mengatakan kalau wajah Pak Natan sangat mirip dengan wajah Justin, tapi kata-kata itu terhenti di ujung lidahnya karena Rini langsung melotot dan kembali ke posisi semula untuk fokus mendengar arahan baru dari Pak Natan.

Seketika Nancy menyusutkan tubuhnya di sandaran kursi.

Ia teringat waktu pertama kali bertemu Justin. Diucapan-ucapannya yang kasar, Nancy paling ingat hal itu menyakitkan sekali. Tapi bangkit dari rasa menyakitkan itu, ia bisa mengerti bagaimana cara Justin membangun mentalnya dari sisi lain. Malam dua hari yang lalu adalah malam ia benar-benar mengubah cara pandangnya akan Justin bermulut kasar. Nancy merindukan kali pertama mereka bertemu sekarang. Kira-kira anak itu cuti ke mana ya? Apakah ia tahu kalau minggu depan Hendrick mulai berangkat ke Jepang untuk proses operasi tenggorokannya? Apakah ia ada menghubungi anak itu? Ah, Nancy baru sadar kalau ia tidak pernah mempunyai kontak. Sekarang, ia jadi tersiksa sendiri. Tidak tahu kabar masing-masing. Seakan malam kemarin benar-benar tinggal menjadi mimpi yang indah.

----

Sebelumnya makasih ya sudah menyempatkan waktu untuk membaca. Cerita ini akan ku update setiap hari, jadi jgn lupa masukkan ke library kalau tertarik☺️

Aku sangat mengharapkan ada feedback dari pembaca. Baik kritik ataupun saran aku sangat terbuka. Jangan sungkan untuk berkomentar ya hehe💜 apapun itu aku hargai karena untuk perkembanganku dalam menulis setelah sekian lama akhirnya haha.

Ditunggu part selanjutnya ya. Terima kasih


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro