9⇑ Osamu Ngidam. 2
Di cafetaria yang terletak tidak begitu jauh dari SMA Haikyuu, ada sesosok makhluk berwarna kuning yang tengah bersantai sambil menikmati makanan favoritnya Soupe à l'oignon gratinée.
Drrt
Drrtt
"Moshi-moshi..."
"....."
"Oh, Bokuto senpai?"
".....!1!1!1!1!1!1"
"Hah?! Sekarang? Tapi-"
".....?"
"Baiklah, aku segera kesana-ssu"
Kise Ryouta --si pria kuning-- segera menghabiskan makanannya dan segera beranjak dari cafetaria.
Kise pun berjalan ke SMA Haikyuu, ngirit ongkos katanya. Sesampainya di SMA Haikyuu, Kise langsung dikerumuni oleh siswa-siswi yang katanya fans Kise.
"KYAAAA!!! ADA KISE!1!1!1!1"
"WOEEYYY ADA MODEL!!!"
"GAES KATANYA ADA ORANG CAKEP DI DEPAN SEKOLAH!!!"
"KYAAA KISE-SAMAA!!!!"
"AKU PADAMU KISE"
Kise yang sadar bahwa dirinya sedang terancam pun langsung tancap gas menerobos gerombolan predator dan memasuki sekolah.
Mata kuning cerah miliknya menatap seseorang berambut spike sambil tertawa bangga.
Tanpa basa-basi lagi, Kise segera memanggil namanya.
"BOKUTOOOO~!!!"
Merasa namanya dipanggil, Bokuto segera menoleh dan langsung berlari menuju makhluk kuning tersebut.
"HEY HEY HEY!!! KISEEEE!!!!"
"BOKUTOO SENPAIII~!!"
"KISEEE KOUHAIKUUUU!!!"
"BOKUTOOOOO KOUTAROOOUU!!!"
"KISEEEE RYOUTAAAAA!!!"
"SENPAAIIII!!!!"
"KOUHAAIII!!!!"
Mereka berdua pun saling berpelukan bagaikan Teletabis. Kuroo yang merasa terganggu dengan suara berisik dari sohibnya pun melepas pelukannya dan menatap Bokuto kesyal.
"Akhirnya gue bebas juga..." Daichi yang terbebas dari pelukan Kuroo pun hanya bisa terduduk lemas disamping Suga
"GUEE JUGAA IKUTAANN!!!" Kuroo segera menerjang Kise dan Bokuto dengan pelukan
Huuugg~♡
Beberapa menit kemudian...
"Bangst... Gue... Gak... Bisa... Napas... Anjir..." Kuroo baru menyadari kesalahan fatal yang ia lakukan
Melihat sohibnya sakaratul maut, Bokuto segera melepaskan pelukan dan Kuroo tepar dilantai.
"BROOO!!! JANGAN MATII!!! ELU MASIH ADA UTANG 100 RUPIAH SAMA GUE!!" teriak Bokuto sambil mengguncangkan tubuh Kuroo yang lemas tak berdaya
"Haloo-ssu~!!" sapa Kise
"Tinggi anjay" ujar Noya
Suga memerhatikan penampilan pria kuning dihadapannya dari atas sampai bawah. "Anak nakal yah? Rambutnya kok diwarnai? Make piercing juga"
"Kuning..."
"Wihh tingginya hampir sama" Inuoka rupanya lebih fokus ke tinggi badan Kise
Kise hanya tertawa canggung mendengar ucapan manusya-manusya dihadapannya.
"Waahh~ ada yang lebih pendek dari Kuroko-cchi!!" Kise menatap Noya takjub sedangkan yang ditatap merasa kesyal
"GUE ENGGAK PENDEK YAAHHH!!!!" merasa disinggung mengenai tinggi badan Noya pun mengamuk
"Nishinoya, gak sopan!" tegur Suga
Mendengar teguran dari Suga, Noya pun tidak jadi ngamuk dan Kise hanya menatap heran.
"Ngomong-ngomong gue bukan anak nakal-ssu, warna rambut ini memang dari lahir..." jelas Kise
"Ah begitu? Maaf ya..." ujar Suga
"Gue enggak tinggi kok, ada lagi yang lebih tinggi dari gue-ssu" lanjut Kise
Inuoka pun hanya manggut-manggut mengerti.
"Lu punya sesuatu yang warnanya kuning keemasan terus berisik dan sedikit manis?" Osamu pun mulai menanyakan pertanyaan yang sudah sedari tadi ia tanyakan pada beberapa orang
"Gue kuning! Terus juga manis!! Tapi gak berisik-ssu!!!" merasa sedih dianggap berisik, Kise hanya bisa merengek seperti biasa
"BOHONG!!!" teriak Bokuto
"KAN GUE PENGENNYA KUNING KEEMASAN, SEDIKIT MANIS, SAMA BERISIK!! ELU GIMANA SIH BOKUTO?!" omel Osamu kesyal
"GAUSAH NGEGAS JUGA-SSU!!!" balas Kise dengan omelan
"BERISIK LU TAI NGAMBANG!! KELAS BERAPA SIH LU?!" omel Daichi ikutan kesyal
"Sabar woey sabar..." Suga menegur suami- temannya yang sudah kelewat batas
"HUWEEEE GUE BUKAN TAI NGAMBANG-SSU. GUE BARU KELAS 10-SSU!!!" rengek Kise
"Katanya enggak berisik, rupanya lebih berisik dari kak Bokuto" komen Inuoka
"Anju baru kelas 1 udah setinggi itu. Gimana ntar kelas 3?!" Noya pun kembali kesyal
"Mirip seseorang yah" ujar Kuroo yang sudah sadar
Dari kejauhan tampak sesosok laki-laki tampan dengan wanita disekelilingnya.
Melihat pria dengan rambut yang sangat mencolok, para wanita itu pun segera mendekati Kise. Sadar bahwa fansnya menjauh, ia pun ikutan mendekati pria berambut kuning mencolok itu.
"Yohooo~ ada hal menarik apa nich??" Oikawa merasa kesal karena fansnya direbut oleh makhluk kuning yang tengah merengek bagaikan anak kecil
"HEY HEY HEY!!" sapa Bokuto
"Oya oya, orang yang gue maksud pun datang..." ujar Kuroo
"DIA KISE KAN? KISE RYOUTA?!"
"KYAAA ADA YANG LEBIH TAMPAN DARI OIKAWA-SAMA!!!"
Merasa dirinya terancam lagi, Kise pun berlindung dibelakang Kuroo.
"Elu ngapain nyed?!" ujar Kuroo kesyal
"Gue gimana?" tanya Osamu sedih
"Tolongin gue-ssu!!" rengek Kise
Oikawa menghela nafas melihat kelakuan saingannya yang sangat kekanan, ia pun menutup mata sebentar dan melihat bayangan seseorang yang terpintas dalam benaknya.
Merasa penasaran bayangan siapa Oikawa pun membuka kelopak matanya. Seorang pemuda bertubuh kekar dengan rambut berwarna hijau lumut dengan sorot mata tajam menghiasi wajahnya yang terlihat kaku.
Ushijima Wakatoshi, sang Ketua Osis.
"Oikawa pindahlah ke jurusan IPA, maka kau akan tau bagaimana caranya mendapatkan kembali fansmu" sorot matanya menatap tajam dengan penuh harap walau pun masih tertutup oleh wajahnya yang kaku.
Mendecak kesal dengan pertanyaan sang Ketua Osis, Oikawa pun mengabaikan seolah tidak ada manusia berwajah kaku dihadapannya.
Merasa diabaikan Ushijima segera mengalihkan pandangannya ke arah para wanita yang tengah berteriak dengan tidak tau diri.
"Bubar"
Dengan cepat para gadis segera bubar meninggalkan sang idola lama dan juga idola baru.
"Kau juga" lagi-lagi sang Ketos bertitah
Kise hanya menurut saja dari pada ngerusuh di sekolah orang mending ngerusuh di sekolah sendiri.
"Jadi bukan dia?" Bokuto menekuk wajahnya saat ia telah memanggil orang yang salah
Osamu memijit pelipisnya karena merasa tertekan akan cobaan yang makin parah.
"SAAAMUUUU!!!!"
Tidak asing dengan suara yang memanggil namanya, Osamu makin tertekan. Sungguh, ia hanya menginginkan sesuatu yang berwarna kuning keemasan, sedikit manis dan juga berisik. Hanya itu saja tidak lebih.
Atsumu sang saudara kembar tersenyum lebar sambil melambaikan tangannya. Merasa malu, Osamu mengalihkan pandangannya kearah lain asalkan bukan saudaranya.
Merasa diabaikan Atsumu pun memikirkan sebuah ide. Ayolah tinggal di samperin saja apa susahnya? Jalan pikir seorang Atsumu memang anti mainstream.
"Samu!! Tangkap!!" Atsumu pun dengan santainya melempar kantong plastik berwarna hitam
Sebenarnya Osamu enggan untuk mengikuti perintah saudaranya, toh hanya tinggal mengulurkan kedua tangan kantong plastik itu dengan mulus mendarat di kedua tangannya.
Wuusshh~
I believe I can fly~
Dan benar saja hanya mengulurkan kedua tangan, kantong plastik dengan indahnya terjun bebas menuju tangan Osamu.
BLETAK!
"Sakit mah!" rupanya setelah melempar kantong plastik dengan santai Kita langsung memukul kepala Atsumu
"Atsumu! Harus berapa kali aku ingatkan untuk tidak melempar makanan?! Makanan adalah rejeki, tidak baik melempar rejeki. Masih banyak orang yang tidak bisa makan sehari sekali dan kau dengan santainya melempar makanan?!" Pemuda yang memiliki tinggi 175 cm itu pun mulai mengomeli adik kelasnya yang tidak tau diri
"Kita kenapa bisa tahan ya ngomel mulu" Daichi hanya bisa menatap kasihan pada teman seangkatannya
"Untung mamah Suga enggak kayak gitu..." Noya menatap Suga dengan bangga
Suga menghela napas panjang usai mendengar kalimat yang keluar dari mulut si mungil Noya.
"Elu kalau nakal auto gue sleding kepalanya atau kalau udah kelewatan banget yaudah nama lu gue coret di KK" sorot mata Suga menatap Noya dengan tajam
"Hahahaha mampus lu" rupanya Kuroo menguping pembicaraan keluarga Daichi
Osamu penasaran isi kantong plastik yang ada di genggaman tangannya. Ingin sekali membuka ikatannya namun pemilik kantong plastik ini masih diceramahi habis-habisan oleh mama Kita akibatnya ia hanya bisa menunggu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc '-')/
Eh tapi nanggung, dikit lagi kelar...
Kuylah lanjut lagi :)))
Wkwkwkwkwk
.
.
.
.
.
Tangan Osamu sudah gatal ingin membuka isi kantong plastik di tangannya dengan perlahan tapi pasti ia mulai membuka ikatannya. Namun rencananya gagal karena Atsumu menciduknya.
"Ciyee penasaran yah..." Atsumu mengambil kembali kantong plastik tersebut sedangkan Osamu hanya bisa cemberut
"Atsumu..." Kita akhirnya turun tangan melihat kelakuan Atsumu yang sering menjahili saudaranya
"Hahahaha... Bercanda kok, nih buat elu. Elu pengen yang warnanya kuning keemasan, rasanya sedikit manis, dan agak berisik kan? Semua itu ada di dalam kantong plastik ini" Atsumu mengembalikan kantong plastik hitam itu kepada Osamu
Osamu pun langsung sumringah saat mengetahui keinginannya akhirnya terkabulkan.
Ia pun membuka kantung plastik dan iris matanya melihat sesuatu yang ciri-cirinya sesuai keinginannya.
Osamu ambil satu dan memakannya dengan serius, hanya untuk mengecek apakah sesuai dengan ia inginkan.
Kraus kraus!!
Kraus!
Warnanya kuning keemasan? IYA
Suaranya berisik? IYA
Rasanya sedikit manis? IYA
"Ini apa namanya?" Osamu sangat senang dengan makanan yang ia makan sekarang, sesuai dengan apa yang ia inginkan.
Atsumu menatap Kita sejenak lalu mengalihkan pandangannya pada saudaranya.
"Kerupuk Rengginang"
.
.
.
.
.
Osamu Ngidam
-The End-
Terima kasih untuk :
- Ide dadakan
- Kerupuk Rengginang
- Kantong Plastik Hitam
- Kise Ryouta
Apaan dah ini :""
Sekyan~
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro