8⇑ Osamu Ngidam
Apaan dah judulnya
Wkwkwkwkwk
Garing garing garing
Keesokan harinya di atas meja setiap anak ada sepucuk surat. Rupanya itu adalah surat balasan dari sang Kepsek baru.
Sesusai membaca surat balasan tersebut, para murid ada yang berbunga-bunga ada juga yang keringat dingin.
Sungguh kasihan mereka yang menulis surat asal-asalan, karena rupanya Kepsek mereka rajin bacain satu-satu dan balas satu-satu.
Satu kata buat mereka.
(Isi Sendiri).
"Surat dari Kepsek? Memang kemarin aku nulis surat buat Kepsek yah?" tanya Hinata sambil mencermati surat yang ada di genggamannya
Mendengar temannya yang sedang kebingungan, Izumi selaku teman dekat atau mungkin sudah menjadi sahabat Hinata langsung mengambil surat dari genggaman Hinata dan membacanya dengan teliti.
"Sho-chan, bukankah kemarin kau langsung pulang bersama Kageyama?" tanyanya setelah selesai membaca surat dari Kepsek untuk Hinata
[Izumi Yukitaka, anak kelas 1IPS 4]
Aku penasaran, apakah masih ada yang mengingat laki-laki bernama Izumi ini???//AuthorNyempildez~
"Ya, si Boke ini setelah bangun dari tidur panjangnya langsung pulang bersamaku" jawab Kageyama dengan tidak santainya
Sedangkan yang seharusnya menjawab pertanyaan Izumi hanya bisa menatap kesal ke Kageyama.
"Wuoohh... Santai santai~" ujar Izumi yang segera mengembalikan surat tersebut kepada pemiliknya
"Izumin tau sesuatu?!" tanya Hinata dengan penuh harap
"Coba kalian tanyakan kepada teman kalian yang kakak kelas, mungkin mereka tahu sesuatu..." jawab Izumi dengan penuh keyakinan disetiap kalimat yang keluar dari mulutnya
Hinata yang mengerti pun segera pergi menuju entah kemana, sambil menarik tangan Kageyama. Sebelum berlari tentu saja Hinata berterima kasih dahulu kepada Izumi.
Kageyama yang masih memproses ucapan Izumi hanya menurut saja ditarik kesana-kemari oleh Hinata.
Sedangkan Hinata celingak-celinguk berusaha mencari kakak kelasnya yang tak sengaja berpapasan dengannya.
Diujung koridor dekat dengan tangga, mata oren milik Hinata menatap seseorang yang sangat tak asing baginya, begitu pula orang yang ia tarik kesana-kemari.
"KAK OSAMUU!!!" teriak Hinata dari kejauhan
Osamu yang tengah sibuk dengan pikirannya pun terkejut dan langsung mencari orang yang berani meneriaki namanya dengan sangat tidak elit.
"Hinata? Kageyama? Ngapain lu berdua disini?" tanya Osamu
"Ini kak, aku sama Kageyama dapat surat dari Kepsek. Tapi kan kemarin aku sama Kags eng-"
"Shut up!" potong Osamu
Sedangkan Hinata hanya bisa terkicep setelah ucapannya dipotong.
"Lu punya sesuatu yang warnanya kuning keemasan terus berisik dan sedikit manis?" tanya Osamu tanpa basa-basi
Wat?
Osamu, rupanya juga sedang mencari sebuah atau sesuatu, yah entahlah. Sedangkan Hinata yang ditanya malah bingung ingin merespon seperti apa.
Sungguh kasihan sekali nasibmu nak.
'Yang dimaksud itu makanan atau benda???' batin Kageyama yang juga ikutan bingung
Sedangkan Osamu yang tidak mendapatkan jawaban sesuai harapannya pun berdecih dan segera pergi meninggalkan Hinata dan Kageyama.
Hinata dan Kageyama menatap kakak kelas mereka yang hari ini bersikap sangat aneh.
Mereka pun saling tatap menatap seakan sedang bertanya satu sama lain.
Selang beberapa menit datanglah salah satu kakak kelas mereka.
"HINATAAAAA~!!!" teriaknya dengan sangat heboh
Hinata menoleh dan mendapatkan sesosok makhluk berambut pirang dengan style yang sama seperti manusia aneh sebelumnya.
"KAK ATSUMUU!!!" sekarang yang mebalas bukan Hinata, melainkan Kageyama
"Kalian berdua liat Samu gak?" tanya Atsumu langsung tanpa basa-basi
"Barusan kak Osamu lewat, tapi tadi dia sempat nanya sesuatu gitu" jelas Hinata
"Nanya apa emangnya?" tanya Atsumu lagi
Kageyama mengetes suaranya, dan Hinata mengubah posisi poni Kageyama menjadi menyamping mirip seperti Osamu.
"Lu punya sesuatu yang warnanya kuning keemasan terus berisik dan sedikit manis?"
"Nah, kurang lebih kayak gitu" ujar Hinata
Atsumu mengangguk mengerti, lalu berterima kasih dan segera pergi.
"Samu kampred, cuman masalah sepele gitu doang bikin susah banyak orang" omel Atsumu kesal
Di ruang kepala sekolah...
Ada 3 makhluk yang tengah minum teh dengan sangat asik dan diselingi oleh lelucon-lelucon garing.
"Hanamaki yang manis sedang meminum es teh manis!"
"KITAKORE!!!"
"Wkwkwkwkwkwk apaan si lu make nama gue segala"
"Kan elu emang manis"
"Halah kalian jangan ngehomo didepan bapak"
"Bapak iri apa gimana nih? Wkwkwkwk"
Keseruan itu tak bertahan lama, karena ada yang mendobrak pintu ruangan kepala sekolah dengan kasarnya.
BRAK!
"PAAKK!!!" teriaknya
"Ketuk pintu dulu baru masuk" omel pak Kepsek
Miya --sang pelaku pendobrak pintu-- langsung balik badan dan menutup pintu.
Tok tok tok
"Permisi" ujarnya dengan nada sesopan mungkin
"Silahkan masuk" ujar Matsukawa
Miya pun membuka pintu dan segera masuk lagi ke ruangan Kepsek.
"Kalyand liat Samu gak?!" tanya Miya Atsumu sambil menatap satu-satu makhluk yang sedang duduk tenang sambil menyeruput teh
"Alaynya tolong dikondisikan plis" ujar Hanamaki
"Btw, ini kenapa ada minuman? Pada gak puasa?" tanya Atsumu sambil memperhatikan satu set perlengkapan minum teh diatas meja kaca
"Kita gak minum teh, cuman perlengkapannya doang" jelas Matsukawa
"Nih gak ada airnya" Hanamaki menunjukkan teko yang isinya kosong tanpa air sedikit pun
'Ya Gusti, temen gue gini banget' batin Atsumu sedih
"Perlengkapan minum teh cuman sebagai pelengkap doang, nak Matsukawa sama nak Hanamaki lagi belajar lelucon sama bapak. Nak Miya juga mau ikutan?" ajak pak Kepsek
"Enggak pak, saya cuman mau nyari saudara saya, Osamu pak" ujar Atsumu
"Tadi dia emang kesini terus pergi lagi" jelas Matsukawa sambil menyeruput secangkir teh
"Itu gak ada isinya ngapain elu seruput bego?! Kesel gue disini lama-lama" omel Atsumu
Mari kita beranjak dahulu dari Atsumu ke Osamu...
"KUR! KUR! KUR! KUR!" panggil Osamu
"Manggil nama gue yang bener ngapa?! Gue bukan burung dara!" omel Kuroo
"Lu punya sesuatu yang warnanya kuning keemasan terus berisik dan sedikit manis?" tanya Osamu
"Anju lu nanya apaan sih ga jelas banget" Kuroo bingung dengan pertanyaan Osamu
"Itu udah jelas geblek, lu punya gak?!" tanya Osamu gak nyelo
"Oh! Tai ya?" tebak Kuroo
"Elu... Pernah makan tai?!" Osamu merinding dan mulai mundur beberapa langkah
"BUKAN GOBLO!! GUE DEMENNYA WISKAS BUKAN TAI!!" Kuroo pun berteriak kesal
"Kuning? Berisik? Manis? OH! Gue tau!" ujar Bokuto
Bokuto mengambil hapenya dan segera menelpon seseorang.
Osamu masih menatap Kuroo dengan jijiq.
"Gak nyangka gue, lu demen makan tai" ujar Osamu
"Ya Gusti bukann, syedih dede difitnah gini" ujar Kuroo yang langsung menangis
"Kuroo! Bokuto! Osamu!" panggil seseorang
Mereka bertiga yang terpanggil langsung menoleh kearah sumber suara dan melihat Daichi, Suga, Noya, dan Inuoka.
"Daichiii..." rengek Kuroo
Daichi yang diterjang Kuroo dengan pelukan hanya bisa diam membatu.
"Si Kuroo kenapa lagi?" tanya Suga
"Jadi, si Tetet suka makan tai" jelas Bokuto
"NAJONG!!" Daichi dengan sekuat tenaga berusaha melepaskan diri dari pelukan Kuroo, namun Kuroo itu lebih kuat dari Daichi alhasil usaha Daichi gagal dan Daichi hanya bisa pasrah ( ͡° ͜ʖ ͡°)
"Lu semua punya sesuatu yang warnanya kuning keemasan terus berisik dan sedikit manis?" tanya Osamu kepada orang-orang yang baru datang
"Kuning keemasan? Emas batangan?" tebak Inuoka
[Inuoka Sou, anak kelas 1Bahasa 6]
"Berisik? Elu sama Atsumu" tebak Daichi
"Manis? Noya manis tuh" ujar Suga sambil menepuk-nepuk kepala Noya
"Mamah..." ujar Noya senang dipuji
"Bukan. Semuanya digabung jadi satu" jelas Osamu
"Apaan dah?" ujar Bokuto bingung
Dari kejauhan terlihat sesosok makhluk berwarna kuning yang sedang melambaikan tangannya.
"BOKUTOOOO~!!!" ujar makhluk berwarna kuning tersebut
Merasa namanya dipanggil, Bokuto segera menoleh dan langsung berlari menuju makhluk kuning tersebut.
"....."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc '-')/
Sepertinya kalau dibuat 1 chapter bakalan panjang. Alhasil dibagi menjadi dua
Wkwkwkwkwk
Ini gue nulis apaan dah :"
Makin ga jelas aja
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro