17⇑ Dag Dig Dug Serrr
Beberapa bulan telah berlalu setelah kegiatan pesta di pantai TofuTahu. Kegiatan belajar mengajar pun berjalan seperti biasanya.
Kecuali untuk kelas 3-Bahasa 2. Dikarenakan guru yang seharusnya mengajar tidak masuk karena ada rapat penting, alhasil kelas jam kosong.
Untung yang jamkos jurusan bahasa. Jadi guru yang bertugas menjaga ketertiban sekolah gak perlu berkoar-koar untuk siswa yang mengganggu kegiatan belajar.
Kalau jurusan IPS yang jamkos tinggal banyakin doa dan berserah diri aja. Mau di ancam gimana pun mereka tidak peduli. Tipikal anak IPS memang.
Anak IPS itu berjiwa bebas kata Noya, salah satu anak yang suka ngerusuh bersama teman botaknya.
"Eh pak ketu, gue ijin ke kamar mandi ya!!"
Teriakan Semi yang tiba-tiba membangunkan Sugawara dari tidurnya.
Tidak ada guru yang mengajar dan juga kelas sepi karena sibuk mengerjakan tugas memang cocok untuk dijadikan waktu tidur.
Sugawara bosan dengan keadaan kelas. Kelas jamkos tapi tetap sepi memang ciri-ciri anak jurusan Bahasa, mungkin tidak semua jurusan Bahasa seperti itu.
Sambil menuggu jam istirahat, Pria berambut abu-abu memilih memainkan gawainya.
Buka aplikasi chat tapi gak ada yang ngechat, keluar.
Buka galeri isinya tugas-tugas sama jadwal pelajaran, keluar lagi.
Buka aplikasi TofuGram isinya kebanyakan foto meme komodo lagi naik pagar, keluar lagi.
Buka aplikasi komik yang sayangnya udah dibaca semua, keluar lagi.
Tampaknya tidak ada yang seru di benda elektronik berbentuk persegi panjang milik Sugawara.
Suga menghela napas, "Bosen banget astaga"
Iseng-iseng dia buka galeri lagi lalu mulai mencari sesuatu yang mungkin saja membuatnya tertarik.
Ting tong!
Eh ada notif.
"Apasih ganggu banget notifnya" Sugawara mendengus kesal, mengabaikan notifnya.
Lebih memilih scrolling galeri ketimbang balas notif chat.
Ting tong!
Notif chat muncul lagi, kali ini Suga sempat melihat namanya ternyata dari Akaashi. Sugawara pun tertarik.
“Dari group ngeteh rupanya.”
"Kuy?"
Tiba-tiba Yaku udah ada di hadapan Suga, mentang-mentang badan kecil bisa muncul seenaknya.
"Udah kelar tugasnya?"
"Pertanyaan bodoh, kalau belom kelar juga gue gak bakal ikut ngeteh"
"Itu namanya basa-basi sayang"
"Ya ya ya"
Suga dan Yaku langsung pergi ke kantin, meninggalkan teman sekelas yang masih sibuk berkutat dengan tugas. Dan tentu saja semenjak beranjak dari kursi, mereka berdua sudah diberi tatapan sinis.
Mentang-mentang tugas udah kelar bisa keluar kelas seenaknya.
🔸🔸🔸
Kantin masih sepi, cuman ada beberapa anak yang bisa dihitung menggunakan jari.
Akaashi dan kawan-kawan sudah duduk rapi. Di atas meja sudah tersedia berbagai macam makanan dan sebuah kamera.
Bukannya tadi mau ngeteh? Kenapa jadi mukbang?
“Eh, kalian masih inget gak?” Hanamaki pun memulai topik.
“Berita sekolah kita membeli seperempat pantai TofuTahu?” Hanamaki mulai mengecilkan suaranya sambil lirik kanan-kiri, biar gak ada orang lain yang dengar.
“Mhm” Gumam Yaku yang sibuk memakan seblak mienya.
“Waktu itu pak Kepsek bilang, uangnya dari sekolah dan sedikit tambahan dari uang dia”
Akaashi ngangguk doang, Suga juga ikut-ikutan. Mau ngerespon tapi males ngeluarin suara ya gini. Ngangguk-ngangguk kayak mainan di dashboard mobil.
“Padahal kenyataannya pakai uang pak kepsek, gak ada dari uang sekolah. 100% uang pak Kepsek”
Tiba-tiba Hanamaki gebrak meja, “Dan yang bikin kagetnya, total uang yang dikeluarkan pak Kepsek itu sampai 1,5 miliar woy!!!” Sukses membuat teman-temannya kaget.
Sampai enyak Leyla yang asik nyanyi lagu dari film Aladdin ikutan kaget.
Karena gebrakan meja tadi, membuat Yaku tersedak mie. Sugawara yang duduk di samping Yaku spontan menyodorkan segelas es teh dan langasung diminum Yaku dengan rakus.
Itu es teh punya Akaashi padahal.
Sedangkan pelaku penggebrakan meja hanya cengegesan.
Mungkin nanti saat dirinya kena suatu kutukan, sudah tau siapa pelakunya.
“Kalau gue sih mending buat beli mobil mewah daripada beli pantai yang cuman dapet seperempatnya”
‘Anjing’ umpat Akaashi sepelan mungkin.
Tadi Hanamaki tiba-tiba gebrak meja, sekarang Semi yang tiba-tiba dateng. Sabar Akaashi dikagetin mulu.
“Setelah mendengar jumlah uang yang dikeluarkan. Gue merasa Kepsek hanya menghambur-hamburkan uangnya untuk hal yang gak guna” Celutuk Yaku.
“Bagus ya, ngeteh gak ngajak-ngajak” Semi cemberut terus duduk di sebelah Akaashi.
“Diajak kok, tapi katanya kak Semi lagi di kamar mandi” Akaashi menunjukkan percakapan di group tadi.
“Lagian, elu lama banget di kamar mandi” Ucap Suga sambil nyomot bakwan udang.
“Lanjutin gih ngetehnya” Yaku bosan melihat pertengkaran Semi dan Suga.
Akhir-akhir ini mereka berdua memang sering bertengkar, gatau kenapa bisa begitu. Gak ada yang berani nanya sebenarnya.
“Oke, gue ada teh yang masih panas. Bener-bener panas.”
“Apaan tuh?” Semi mulai merapatkan diri.
“Gue tau nama pak kepsek”
“SERIUS LU?! SIAPA NAMANYA?!” Yaku mulai tertarik dengan topik kali ini, saking tertariknya sampai volume suara tidak bisa ditahan.
Alhasil mereka berlima langsung mendapat tatapan sinis dari beberapa murid. Tapi gak ada yang berani negur.
Mereka kan anak kelas 3, ada adik kelas ngebentak mereka langsung dilabrak atau baku hantam.
Kalau enggak, mungkin jadi korban santet.
“kecil-kecil suara kek toa masjid” Sindir Semi.
Tapi Yaku keliatan bodoamat.
“Jadi namanya itu Aー”
“Ngapain kalian disini?”
“ーAi love it when you call me Señoritaaa”
• Señorita, Shawn Mendes ft.Camila Cabello •
Dengan wajah datar andalannya, Ushijima sang Ketos berhasil mengagetkan para pria tukang ngerumpi sekaligus menumpahkan teh Hanamaki yang paling panas.
Akaashi cuman bisa ngelus dada karena kedatangan Ketos yang bagaikan makhluk halus.
“Bel istirahat akan berbunyi 30 menit lagi, tapi kenapa kalian sudah ada di kantin dengan banyak makanan?” Ushijima menatap mereka satu per satu.
“Kelas 3-Bahasa 2 jamkos pak. Karena bapak Fernando tidak datang ke sekolah” Jelas Sugawara.
“Gue diusir sama Bu Jamilah pak, gara-gara keciduk telat masuk kelas dia hehehehe” Jelas Hanamaki malu-malu.
Sekarang Akaashi yang ditatap Ushijima.
Hawa sekitar tiba-tiba berubah, Akaashi gugup. Ia tak pernah ditatap oleh Ushijima selama ini.
“Kamu anak kelas 11 kan?”
Akaashi cuman ngangguk doang, gak berani buka suara.
Jantung Akaashi jadi cenat-cenut, gabisa diem saking grogi dan paniknya. Ditambah suara ketos yang berat gimana gitu.
Setelah keheningan beberapa menit, Ushijima mengambil kamera yang tergeletak dekat Semi.
“Kameranya aku bawa, makasih Hanamaki udah ngambilin” Ucap Ushijima lalu melangkahkan kakinya meninggalkan kantin.
Semua masih terdiam memproses kejadian tadi.
‘Anjir gue lupa tadi Ketos nitip ngambilin kamera, mana lupa gak ditaruh di ruang Osis malah ngegosip disini’ Batin Hanamaki.
“Ternyata ucapan ngejleb ketos cuman di group chat doang” Semi teringat kejadian di gc angkatan kemaren malam.
Sebenarnya Semi cuman pengen mencairkan susana doang.
“Oh iya, apalagi yang Bokuto itu” Suga juga ikutan ngebahas topik group chat.
Sedangkan Akaashi yang tidak mengerti hanya bisa terdiam seribu bahasa.
Setidaknya debaran jantungnya mulai normal kembali.
🔸🔸🔸
Sedangkan di kelas 2-IPS 5 para murid dalam kondisi tegang.
Pasalnya wali kelas sedang duduk di kursi guru sambil menatap anak didiknya satu persatu.
Biasanya kalau wali kelas datang padahal bukan jam pelajarannya, muncul 2 kemungkinan.
Yang pertama pengumuman membahagiakan murid, atau yang kedua pengumuman membahagiakan wali kelas sendiri.
Noya dan Tanaka udah komat-kamit dari tadi, karena firasat mereka mengatakan akan terjadi sesuatu yang sangat mengerikan. Sangat membahayakan.
“Disini bapak gak akan basa-basi. Bapak cuman mau ngasih tau bahwa semester satu akan segera berakhir.”
Keringat dingin mulai mengucur dari kepala Noya.
Jantung Tanaka udah jedag-jedug minta keluar.
“Jadi mulai minggu depan, seluruh siswa dan siswi SMA Haikyuu akan melaksakan PAS alias penilaian akhir semester.”
Wali kelas tersenyum penuh kebanggan, “Mulai malam ini kalian harus belajar lebih giat untuk PAS nanti, sekian dari bapak. Kalian boleh istirahat” Lalu segera keluar dari kelas.
Para murid masih terdiam, mereka tidak mau menerima pengumuman tadi.
Beberapa dari mereka belum siap.
Apalagi Noya dan Tanaka yang sudah terkapar lemas di lantai.
Sedangkan Ennoshita menangis sambil tersenyum, mulai sekarang penderitaannya semakin berat.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
Nah loh yang kelas 7 sama 10 udah siap masuk sekolah lagi?
Atau sekarang udah masuk?
HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA
Semangat ya kawan, cari temen biar gak nolep//heh
❤️❤️❤️❤️
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro