16⇑ Miya Atsumu dan Pantai. 2
“HOLY $H¡T”
“Language‼”
Suga menghela napas sambil memijat pangkal hidungnya. Sudah berapa puluh kali ia mendengar ucapan kotor, padahal baru ditinggal ngerumpi sebentar.
Gatau kenapa hari ini ucapan mereka pada gak bisa di rem seperti biasa. Akibatnya anak jurusan bahasa yang menjunjung tinggi bahasa baik, benar, dan bagus langsung geram. Kecuali untuk anak bernama Tendou Satori, dia mah sabodo teuing dengan sumpah serapah dan ucapan kotor. Gatau kenapa juga dia bisa nyasar masuk bahasa.
Bercak merah di beberapa bagian tubuh Suga semakin banyak akibat terkena sinar matahari terlalu lama. Ia melangkahkan kaki menuju kedai-kedai, berusaha menghindari panasnya sengatan matahari dan juga mengistirahatkan kaki. Kursi kosong sudah di depan mata, namun kakinya tiba-tiba berbelok menuju kedai minuman.
“Selamat datang di kedai ChatTofu, mau pesan apa?” sebuah senyuman hangat terukir di wajah cantik mba pelayan.
Suga membalas senyuman hangat sang pelayan. “Bubble milktea satu.”
“Atas nama siapa?” sebuah spidol sudah di tangan, siap menuliskan sesuatu di gelas plastik.
“K-o-u-s-h-i”
“Koushi, totalnya 25.000”
Suga merogoh kantong celananya, selembar uang berwarna biru ia berikan.
“Ini kembaliannya, tunggu di sebelah ya”
Sugawara segera menyingkir dari kasir. Ia menunggu minumannya jadi sambil memainkan struk. Tak lama kemudian minuman yang ia tunggu pun akhirnya sampai di genggaman tangan, rasa dingin dari es bagaikan surga di panasnya siang ini.
Pria berambut abu-abu tersebut langung meminumnya dengan nikmat. Tenggorokan yang terasa kering langsung menghilang, suatu kenikmatan yang luar biasa.
🔸🔸🔸
3 jam.
Atsumu sudah berjalan kaki selama 3 jam di bawah teriknya matahari. Keringat mengucur deras, tenggorokan semakin kering, begitu juga bibirnya. Badannya sudah tak kuat menggendong tas, memaksakan Atsumu harus meninggalkannya di halte bus.
Biar saja kalau hilang, toh Atsumu bisa beli lagi lengkap dengan isinya. Yang penting handphone, power bank, dan headphone ia bawa.
Menurut peta yang ada di handphone Atsumu, jarak Pantai Tofu tinggal 3KM lagi. Energinya langsung terisi penuh, Atsumu langsung tancap gas. Sebentar lagi ia sampai, sebentar lagi ia akan merampas uang Osamu. Sebentar lagi penderitaannya pergi.
Sebentar lagi.
🔸🔸🔸
“HEY GIRLS, AYO MAIN VOLI PANTAI” sebuah ajakan keluar dari mulut Nametsu.
Suzumeda yang mendengarnya merasa tertarik, gadis itu bosan tiduran sambil menikmati ombak pantai. Ia melihat kakak kelasnya yang tengah tidur pulas, niatnya mau ngajak main cuman Suzumeda gak tega banguninnya.
“Ajak yang lain, aku terlalu kenyang untuk bergerak” Shirofuku tiba-tiba mengeluarkan suaranya, ia merasa risih ditatap saat tidur.
Suzumeda segera bangkit. Ia merasakan semangat yang membara, jujur dirinya tak pernah bermain voli pantai. Makanya ia berani mencoba, daripada dihantui rasa penasaran.
Sudah ada Nametsu, Kiyoko, dan Yachi menunggu di lapangan. Para pria ternyata juga ikut berkumpul untuk menonton, mentang-mentang yang main para wanita cantik langsung gerak cepat menuju lapangan. Hayoo bola mana yang mereka tonton ( ͡° ͜ʖ ͡°) ( ͡° ͜ʖ ͡°)
Tapi tidak semua pria tertarik melihat pertandingan voli wanita. Contohnya Kenma. Dia lebih tertarik duduk di bawah payung pantai, menikmati angin yang berhembus pelan menerpa rambut panjangnya, di tambah minuman es kelapa yang sangat segar berada di pangkuannya. Demi muka bejad Kuroo, inilah yang Kenma inginkan semenjak telapak kakinya menginjak pasir putih pantai Tofu.
Mantul, surga dunia sekali itu ugh.
🔸🔸🔸
Matahari mulai lengser dari jabatannya, langit mulai dipenuhi warna oren kek rambutnya si boncel Hinata. Hinata udah seneng banget bisa nyatu dengan alam gitu. Halah.
Kedai-kedai pada dipenuhi ciwi ciwi cakep yang habis mandi. Wuih pegawai laki yang tadi matanya sepet banget karena ngeliatin abs dimana-mana langsung auto seger ngeliatin para gadis dengan pakaian kasual yang bikin adem mata apalagi rata-rata rambut mereka pada masih basah habis keramas. Aduh terbalas syudah perjuangan mereka menatap para murid cowo yang topless sejak pagi hingga menjelang sore.
Untuk para pegawai pria yang masih lurus setelah berperang, aku salut kepada kalyand 👌🏻👌🏻
Sore menjelang malam adalah waktu yang pas untuk berduaan, apalagi disugihi pemadangan cakep matahari tenggelam makin romantis lah kesannya. Beberapa murid menikmati momen indah ini bersama pasangan bagi yang punya, kalau enggak yaudah tabah aja seyeng.
Ternyata banyak juga kawand yang mesra-mesraan bagaikan dunia milik mereka berdua. Waduh waduh, tak disangka rupanya.
Di pinggir pantai ada garem si Tsukishima bersama gula si Yachi yang keliatannya asik ketawa-ketiwi berduaan. WADOO0000 mana ini pendukungnya?
Geser lagi beberapa meter ada si polos Suzumeda bersama Konoha yang waktu itu sempat pemes, kolornya doang sih. Si eneng Suzu lagi ngambek, sama Konoha malah diketawain bukannya minta maap. Tangan Konoha yang nganggur langsung ngelus kepala si dedek Suzu otomatis mukanya merah sampai ke telinga, gajadi marah lagi. Romantisnya mereka berdua.
Geser lagi agak jauhan dikit ada Osamu duduk termenung sendirian tak ada teman yang mau menemani. Entah kemana teman-temannya pergi hilang ngikut tenggelam sama matahari mungkin.
Maap ini napa bahasanya santay begini dah, hayu balik ke bahasa awal. Waktunya baper, ga baper? Paksain dungs ehe.
Helaan napas kesekian kalinya keluar dari mulut Osamu, sang pelaku penghabisan oksigen menatap sendu matahari yang lama-kelamaan akan menghilang. Matanya dipenuhi cairan bening yang mengalir deras bagaikan air terjun. Di sela bibirnya keluar cairan merah yang terlihat segar, akibat ulahnya mengigit bibir bagian dalam agar isakan tangis tak keluar.
Sengaja ia memilih duduk di tempat yang agak jauh dari penglihatan, bersembunyi di balik bebatuan yang besar. Osamu merasakan kesepian, ia membutuhkan seseorang yang bisa menenangkannya, menyuruhnya untuk tetap tenang, memberikan aura positif untuknya. Tapi bukan seorang teman yang ia butuhkan.
Salahnya memang berangkat kesini sendirian, meninggalkan saudaranya yang mungkin tengah asik main PS di rumah. Harusnya ia membangunkan Atsumu lalu mengajaknya kesini bersama atau mengabaikan acara sekolah, Osamu tak tahu kalau traumanya masih ada di dalam dirinya.
Kalau boleh berharap, bisakah ia mengharapkan kedatangan saudaranya? Bolehkah tiba-tiba ia datang dan memeluknya? Bisakah ia menenangkan kegelisahan hatinya dengan kebodohannya? Kalau boleh, Osamu harap Dewa yang baik hati mau mengabulkan permintaannya yang sedikit egois ini.
Kalau mohon sesuatu, Osamu sadar diri kok, selalu merendah. Padahal aslinya sama-sama merendah sih tapi merendah untuk meroket tinggi melebihi tingginya Lev.
“Atsumu...” Osamu mulai merengek dalam isakan tangisnya yang tak kunjung berhenti.
Hembusan udara yang menggelitik tiba-tiba membuat bulu kuduk Osamu berdiri. Dia bakal panik kalau ketahuan nangis sendirian di pojokan lagi udah mirip cewe ngambek di putusin pacar.
Masih dengan wajah sembab, Osamu langsung mendeteksi keadaan sekitarnya. Matanya terbelalak tak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang ini. Seorang pria yang wajahnya sangat mirip dengan Osamu tengah duduk santai sambil nyebatー astagfirullah maksudnya nyeruput es jeruk.
Apakah dunia paralel sedang ada masalah sehingga kembarannya dari dimensi lain bisa nyasar kesini? Eh emang dimensi Paralel beneran ada? Kirain mitos doang.
“Ngapain tadi manggil nama aku?”
Masih dalam mode loading si Osamu, kelamaan nangis jadi makin lama kan mikirnya mana si Atsumu bilangnya aku bukan gue. Mau gak mau saudaranya langsung meluk gitu biar sadar, toh tempatnya tersembunyi jadi gak masalah kalau mereka mesra-mesraan sebagai saudara dalam batas wajar.
Tangis Osamu langsung pecah, air mata mengalir semakin deras. Suara yang ia tahan sedari tadi akhirnya keluar juga, kakinya langsung lemes gitu untung Atsumu dengan sigap nahan badan saudaranya.
Enggak semua kejadian di sore hari menjadi romantis bak pasangan yang tengah dimabuk asmara. Gak selalu matahari terbenam jadi fenomena alam yang dipenuhi rasa hangat.
Oh syiet aku kehabisan kata-kata.
“Udah udah udah, Roki mati tenggelam bukan salah kamu kok. Aku yakin dia udah tenang di alam sana, kamu tenang aja”
Atsumu teringat kejadiannya, saat Osamu pergi ke pantai membawa Roki si kura-kura. Lalu tanpa sengaja menjatuhkannya ke laut, dengan wajah panik Osamu meminta dirinya mencari peliharaan kesayangan mana si Roki gak bisa berenang makin paniklah si Osamu sayangnya sampai sekarang tak kunjung ketemu.
Turut berduka cita atas matinya Roki si kura-kura peliharaan Osamu tersayang, semoga dia tenang di laut.
🔸🔸🔸
Matahari dengan latar langit warna rambut Hinata telah menghilang. Digantikan bulan purnama yang indah dan langit berwarna hitam kebiruan persis kek rambut kaku Kags. Sekarang gantian si Kageyama yang seneng bisa nyatu dengan alam. Gak ngerti kenapa pada seneng banget bisa nyatu sama alam.
Beberapa murid sudah pulang ke rumah, mereka sudah lelah seharian main di pantai. Bosen juga seharian di pantai terus. Mata udah seger ngeliatin yang mulus dan bening yaudah mending pulang aja.
Lagi pula apa serunya malem-malem di pantai? Di culik Nyi Tofu Kidul mampus tuh kata salah satu murid yang sudah pulang.
Hayu balik dulu ke chapter sebelumnya, cek udah di vote belom terus liat pas bapak kepsek tercinta tengah berpidato sepatah dua patah kata.
Karena acara klimaksnya bakal di mulai bentar lagi.
Meja panjang yang dipenuhi berbagai macam makanan dan minuman kelas atas sudah siap disajikan prasmanan, artinya boleh nambah sesuka hati. Aseq aseq.
Kembang api sudah siap berjejer rapi tinggal di nyalain untuk memeriahkan suasana. Ntaph soul.
Di setiap sudut sudah ada para pria kekar berwajah mulus dan tampan bak boyben dengan pakaian jas hitam, kemeja putih lengkap dengan kacamata hitam udah mirip agen FBI atau CIA gitu. Kata kepsek sih mereka yang bertugas kalau ada kejadian tak terduga. Mereka selalu siaga tiap detiknya. Boleh dong sengaja pingsan biar modus di gendong ala pengantin gitu.
Uh memang mantap sekali kepsek satu ini, boleh dong buat duplikatnya terus jadi kepsek di sekolah Indo yang bar-bar.
Tak lama kemudian suara petasan meramaikan suasana malam bersama dengan suara ombak. Langit dipenuhi kembang api berwarna-warni yang mempercantik langit malam.
Para murid takjub melihat langit dipenuhi dengan kembang api. Udah mirip pas tahun baru dimana orang-orang dengan bahagia dapat menghiasi langit malam yang gelap dan suram.
“Mari kita tutup kegiatan sekolah ini dengan bahagia. WAKTUNYA BERPESTA!!!” teriak pak kepsek
Sebagai rasa terimaksih yang sangat mendalam, para murid mengapresiasikan kegiatan ini dengan tepuk tangan meriah dan siulan.
Mungkin ini adalah kegiatan yang akan selalu mereka kenang. Betapa hebatnya kepala SMA Haikyuu yang sekarang ini.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc
Hai seyeng 💖
Apa kabar seyeng?
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro