10⇑ Kerja Bakti
Hari Minggu adalah hari dimana anak sekolahan bisa santai-santai melupakan tekanan batin yang diberikan oleh guru.
Namun berbeda dengan SMA Haikyuu, kali ini mereka masuk sekolah dikarenakan sesuatu yang menggoda dari Kepsek baru mereka.
Dihari Jumat kemarin pak Kepsek memberitahu sebuah pengumuman lewat pengeras suara alyas toa.
"Selamat pagi menjelang siang anak-anak!!! Saya Kepsek ingin memberitahu sebuah pengumuman! Bahwa hari Minggu akan diadakan kerja bakti untuk membuat sekolah menjadi baru lagi! Maka dipersilahkan untuk murid-murid SMA Haikyuu untuk datang dan berkumpul disini! Tenang kegiatan ini tidak wajib untuk diikuti"
Awalnya para murid tidak mau datang, untuk apa datang ke sekolah di hari Minggu? Kerja bakti pula, ayolah murid sudah memiliki tugas untuk belajar dan sekarang dijadikan kuli? Sungguh hebat sekali Kepsek baru mereka.
"Oiyah, yang hari Minggu datang nanti nilai pelajaran yang susah kalian kuasai dapat tambahan sampai diatas KKM. Sekian dari bapak"
Fix, hari Minggu mereka bakalan datang. Masa bodo dijadikan kuli bangunan yang penting nilai pelajaran lebih penting.
Dan disinilah mereka, halaman sekolah dengan pakaian ala kuli bangunan namun tidak mengurangi ketampanan maupun kecantikan mereka. Beberapa doang sih...
Kepsek pun mengambil toa masjid dan berdiri di depan para murid.
"Selamat pagi anak-anak!! Terimakasih sudah berkenan untuk datang ke sekolah pada hari Minggu. Semoga niat baik kalian dibalas suatu hari nanti" ujar pak Kepsek membuka acara
'Demi nilai pak!!!' batin para murid bangga
"Baiklah gausah banyak basa-basi. Pembagian tugas bisa dilihat di papan tulis kelas masing-masing ya. Selamat bekerja anak-anakku" lanjut pak Kepsek semangat
Para siswa pun langsung bubar menuju kelas masing-masing untuk melihat tugas apa saja yang diberikan oleh Kepsek anti mainstream mereka.
[Tugas anak kelas 10]
Membersihkan semua ruangan yang ada di daerah SMA Haikyuu
[Tugas anak kelas 11]
Mengecat dinding semua ruangan yang ada di daerah SMA Haikyuu
[Tugas anak kelas 12]
Memperbaiki semua alat milik SMA Haikyuu
Ps.
Untuk anak kelas 10 barang-barang ada di bapak Ukai Keishin (GYM olahraga)
Untuk anak kelas 11 barang-barang ada di bapak Nekomata Yasufumi (lapangan belakang sekolah)
Untuk anak kelas 12 barang-barang ada di bapak Yamiji Takayuki (gudang sekolah)
"Bagus kelas 12 disuruh main sama palu, gergaji, paku, dan kawan-kawannya" komen Iwaizumi
Oikawa yang berada di sebelah Iwaizumi tak sengaja melihat adik kelasnya.
"Mad dog-chan!!" panggil Oikawa sambil melambaikan tangannya
Mendengar namanya dipanggil, Kyotani pun menoleh mencari asal suara dan ternyata dari kakak kelasnya. Ia pun mendekati Oikawa dan Iwaizumi
"Halo Iwaizumi-san" sapa Kyotani dengan sopan mengabaikan pemuda disebelahnya
[Kyotani Kentaro, anak kelas 2-IPS 6]
"Yo~" balas Iwaizumi
Oikawa sabar dikacangin adek kelas, Oikawa sudah biasa diabaikan, Oikawa tabah diberikan cobaan.
Seusai menyapa Iwaizumi, Kyotani pun langsung ngacir mencari Yahaba. Oikawa benar-benar diabaikan.
"Adek kelas kampret!!! Berani banget ngacangin kakak kelas!" Oikawa pun mengumpat dengan penuh kekesalan
Tidak mau dianggap teman orang gila, Iwaizumi dengan pelan tapi pasti menjauhi Oikawa sejauh mungkin.
Kindaichi dan Kunimi yang tak sengaja lewat di depan Oikawa pun menatap sang kakak kelas heran dengan sumpah serapah yang ia lontarkan lewat mulutnya.
"Dari dulu gak pernah gue nemu kakak kelas yang normal" ujar Kindaichi merinding
[Kindaichi Yutaro, anak kelas 1-IPS 3]
"Sabar aja, gue ngerasain juga kok" Kunimi menepuk-nepuk bahu sohibnya yang merinding melihat Oikawa ngamuk sendirian
[Kunimi Akira, anak kelas 1-IPA 2]
Tanaka dan Noya sedang mengecat ulang dinding suatu ruangan yang sudah sedikit menghilang.
"Ryuu!! Ayo kita balapan siapa yang paling cepat mengecat ulang dinding ruang ini!!" tantang Noya
"HAHAHAHAHA!! Lu nantang orang yang salah!!" Tanaka dengan angkuhnya menerima tantangan sobat kecilnya
Mereka berdua pun membuka kaleng cat dan bersiap untuk berlomba, namun mereka melupakan sesuatu yang sangat penting.
"Noy, kuasnya mana?" Tanaka celingak-celinguk mencari benda yang bernama kuas
"Lah bukannya elu yang ngambil kuasnya?!" Noya pun ikut-ikutan mencari kuas cat
"Udahlah pake aja apa adanya!" ujar Tanaka
Mereka berdua pun mencari sesuatu yang cocok digunaka sebagai pengganti kuas cat.
"Disini cuman ada dokumen, gue ambil kuas. Lu tunggu disini" saran Noya segera pergi
Tanaka yang masih sibuk mencari benda pengganti kuas hanya mengangguk entah ia mendengar ucapan Noya atau tidak.
"Noy gue ne- eh kemana tuh bocah?" ujar Tanaka sambil celingak-celinguk
Matanya mencari keseluruh penjuru mencari sobat kecilnya, namun tak ditemukan. Tanaka akhirnya tak peduli lagi dan mulai mengecat dengan benda yang seharusnya tidak bisa digunakan untuk mengecat.
Noya kembali sambil membawa dua buah kuas, dengan senyum sumringah ia membuka pintu.
Sebelum membuka pintu, Noya melihat papan yang berada diatas pintu. Disitu tertulis 'Ruang Kepala Sekolah'
"RYUU!! GUE- LU NGAPAIN NJAY?!" teriak Noya kaget karena ada gelembung sabun yang sangat besar
"NOYAA!! LIAT GUE BISA BIKIN GELEMBUNG SABUN BESAR BANGET!!" teriak Tanaka penuh bangga
"RYUUU!! INI KEREN!!" Noya terkagum-kagum dengan gelembung besar buatan Tanaka
Kita tinggalkan Tanaka dan Noya dengan gelembung besar di ruangan Kepsek.
Tak tak tak!!
Tok!!
Tak tok!
Beberapa anak kelas 3 sedang memperbaiki lantai gym yang hampir rusak. Beberapa ada yang membuat gudang tambahan menggunakan kayu.
"Suga, lu liat Asahi gak?!" teriak Daichi dikarenakan suara palu yang mengganggu pendengaran
"Gue gatau!! Lu butuh bantuan?" tidak mau membuang suara dengan berteriak, Suga mendekati Daichi yang tengah membuat sesuatu dengan kayu
"Gue lagi bikin kerangka jendela gudang, lu emang bisa bantu?" Daichi menatap Suga dengan rasa tidak meyakinkan
Merasa terhina dengan ucapan pemuda yang tingginya tidak terlalu jauh dengan dirinya. Suga menyambar palu yang dipegang Daichi dengan kasar.
"Gue juga cowok, pasti bisalah! Kasih tau gue harus gimana" tegas Suga
Daichi hanya bisa patuh dan menjelaskan apa yang harus Suga lakukan. Selagi menunggu mereka berdua, tak jauh dari tempat Daichi dan Suga berdiri ada Matsukawa dan Hanamaki yang sedang memotong beberapa bongkahan kayu.
"Maki maki maki!!" panggil Matsukawa sambil menggerakan tangannya
Hanamaki yang terpanggil pun mendekati Matsukawa.
"Apaan?" ucap Hanamaki penasaran
"Liat! Gue nemu ulat kayu!!" Matsukawa menemukan sebuah ulat berada dalam bongkahan kayu yang ia potong
Matsukawa yang menggunakan sarung tangan pun mengambil ulat kayu tersebut dan menyodorkan kepada Hanamaki.
Hanamaki yang jijik dengan ulat tersebut pun berlari menjauhi sedangkan Matsukawa mengejar Hanamaki sambil membawa ulat kayu di tangannya.
"Ngerti kan? Sekarang lu paluin tuh paku. Gue pegang pakunya" ujar Daichi seusai menjelaskan
"Sip ngerti" Suga mengambil ancang-ancang untuk memalu paku yang dipegang Daichi
Hanamaki yang berlari tak tentu arah pun tanpa sengaja menyenggol seseorang.
Tok!
"AAA!! JARI GUE ASW!!"
"E-eh lu ga papa?!"
"MAKKIII!!!!"
"Sori sori gue gak ngeliat!!"
"EH EH JARI LU BERDARAH!!"
"MATSUKAWA GEGARA ELU NIH!!"
"KOK GUE SIH?!"
"BANG*SAT JARI GUE KENA PALU!!"
"Sa-sa-sakit gak?!"
"AMBIL P3K WOY!!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc '-')/
Yaudah gitu
Hahahahaha
Apaansi
Besok Senin gaes~
Oiyah libur ya?
Hwhwhwhwh
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro