Seperti Apa Kehidupan Perkotaan di Bulan?
Cepat atau lambat, manusia akan segera mengkolonisasi Bulan. Kenapa? Karena Bulan menempati posisi strategis sebagai pos logistik terdekat, jika ingin menduduki Mars atau Venus.
'Menjajah Bulan' akan jauh lebih bermanfaat bagi masa depan ekspedisi ruang angkasa. Meskipun kalau dipikir-pikir, hal ini mungkin sedikit kurang masuk akal. Bahkan, menimbulkan berbagai pertanyaan bagi banyak orang yang malas berpikir. Mau ngapain ke Bulan? Ada apa di Bulan? Mungkin dia sudah gila.
Well, Colombus tidak lagi disebut gila. Sebab akhirnya berhasil menemukan dunia baru yang sebenarnya sudah lebih dahulu ditemukan oleh bangsa Viking sekitar abad 9 Masehi. Ada banyak kisah tentang para awak kapal Santa Maria yang putus asa, saat mereka pertama kali melewati perairan sunyi tanpa hembusan angin di Laut Sargasso. Kini, kawasan itu dikenal dengan sebutan Segitiga Bermuda.
Copernicus tak lagi dianggap sesat, karena pertama kali memformulasikan model tata surya di mana Matahari adalah pusatnya (Heliosentrisme). Pengetahuannya sengaja dirahasiakan selama puluhan tahun karena tidak ingin membuat Gereja murka. Dia bahkan dicap sebagai orang tanpa prestasi, makamnya sengaja dibiarkan tanpa nama di bawah lantai katedral sebagai sindiran ungkapan meminta ampun kepada Tuhan layaknya seorang pencuri yang mati di kayu salib. Namanya tak 'kan pernah dikenal, tanpa peranan para ilmuan modern seperti Galileo hingga Isaac Newton yang memperjuangkan paradigma sesat itu, ratusan tahun setelah kematiannya.
Akan tetapi, kita disini tidak akan membahas sejarah masa lalu. Kita disini untuk masa depan, dan peradaban utopia itu adalah Bulan.
Gaya gravitasi di permukaan Bulan kira-kira seperenam dari Bumi. Sehingga, jumlah bahan bakar yang diperlukan untuk mengangkat roket dari sana akan jauh lebih rendah daripada jumlah yang dibutuhkan untuk lepas landas di Bumi. Artinya, kita dapat menempatkan muatan yang lebih besar ke luar angkasa dari Bulan, dengan biaya bahan bakar yang lebih kecil, ketimbang meluncurkannya langsung dari Bumi. Semua itu hanyalah satu dari sekian banyak keuntungan yang didapat.
Kandungan mineral yang berlimpah membuat Bulan juga memiliki potensi untuk industri penambangan di luar angkasa. Mulai dari kalsium murni, aluminium, oksigen, besi, titanium, magnesium, dan kaca silika, dapat diekstrak dari lava basaltik. Pangkalan di Bulan pada dasarnya dapat menghidupi dirinya sendiri dan tumbuh tanpa membutuhkan sumber daya eksternal.
Rencana ini lalu menimbulkan pertanyaan. Apa selanjutnya? Teknologi apa saja yang diperlukan di sana?
Berikut beberapa usulan teknologi yang mungkin untuk misi kolonisasi bulan.
Pabrik Universal
Koloni di Bulan haruslah mampu memproduksi seluruh kebutuhan material bangunan, kendaraan, komputer, perangkat lunak, mesin, robot, produk bioteknologi atau organisme buatan yang terintegrasi, dll agar dapat mengembangkan peradaban yang lebih layak untuk dihuni. Dan untuk dapat mewujudkannya, sebuah pabrik universal perlu dibangun.
Pabrik universal ini akan memungkinkan peradaban di Bulan untuk menyiapkan bahan mentah serta menghasilkan artefak berwujud apapun yang diproduksi di dalamnya. Pabrik Universal adalah teknologi manusia 'yang sejati' di lingkungan Bulan.
Printer & Perakit 3D Universal versi Bulan
Printer 3D versi bulan, yang dapat menggabungkan banyak bahan dalam pencetakan dan juga dapat mencetak obyek besar menggunakan sumber daya atau mineral dari Bulan dan rekayasa elemen kimia (karena di Bulan hampir tidak memiliki unsur Karbon).
Unit atau perangkat khusus yang merakit komponen dari printer 3D atau dibawa dari sumber lain ke artefak fungsional berdasarkan manual, resep, atau instruksi yang diterima (atau dapat juga membongkar, menyortir, mengemas, dll.). Ini memiliki batas ukuran maksimum dan minimum dan berat bagian. Bisa juga dalam bentuk satu atau lebih robot universal yang canggih.
Universal Chemicals Extractor
Koloni di Bulan memerlukan sistem yang dapat mengekstraksi bahan kimia dan senyawa dari lingkungan sekitarnya. Perangkat tersebut harus memiliki beberapa komponen yang saling terintegrasi untuk kebutuhan ekstraksi, sistem pengumpulan, unit pemrosesan, kontrol otomatis, dan fasilitas penyimpanan.
Dengan teknologi ini, kita dapat mengekstraksi bahan kimia dan senyawa penting langsung dari lingkungan Bulan. Ini juga akan mengurangi ketergantungan pada impor logistik dari Bumi dan memungkinkan koloni agar menjadi lebih mandiri secara sumber daya. Dibandingkan dengan membawa semua bahan kimia dari Bumi, ekstraksi lokal memungkinkan penghematan biaya dan energi yang signifikan.
Pertama, extractor harus menentukan sumber bahan kimia yang akan diekstraksi. Ini bisa berupa regolit Bulan untuk ekstraksi mineral atau senyawa tertentu, atau atmosfer untuk ekstraksi gas.
Material yang diekstraksi kemungkinan besar akan mengandung kontaminan atau impuritas lain yang perlu dihilangkan. Oleh karena itu, proses pembersihan dan pemurnian mungkin diperlukan untuk menghasilkan bahan kimia yang murni dan berkualitas tinggi. Setelah diekstraksi dan dimurnikan, produk harus siap digunakan untuk berbagai aplikasi. Mereka dapat disimpan dalam tangki penyimpanan atau langsung digunakan dalam proses produksi atau disintesis lebih lanjut sehingga meningkatkan keberlanjutan operasional. Selama seluruh proses ekstraksi, pemantauan dan pengendalian kualitas penting untuk memastikan konsistensi dan keamanan produk akhir.
Universal Unmanned Vehicle
Kendaraan tak berawak, bukan untuk keren-kerenan, tetapi secara fungsional sangat dibutuhkan untuk ekplorasi di lingungan luar angkasa. Kita mengenal jenis space probe dengan teknologi telerobotic, mulai dari rover, lander, hingga robotic spacecraft seperti Spacexdragon yang dapat mengangkut 6 ton kargo dari stasiun luar angkasa internasional. Namun, itu saja belum cukup. Untuk penggunaan umum dengan serangkaian parameter dan kemungkinan teknis yang canggih, kendaraan ini perlu dilengkapi dengan teknologi canggih seperti sistem navigasi otonom, sensor multispektral, dan kemampuan komunikasi jarak jauh. Hal ini memungkinkan mereka untuk beroperasi secara mandiri dan efisien di lingkungan luar angkasa yang beragam dan menuntut.
Kendaraan ini harus dapat melakaukan penjelajahan area-area yang sulit dijangkau oleh manusia serta memetakan topografi permukaan dan sifat-sifat lingkungan yang berbeda. Kendaraan ini dapat digunakan untuk mengangkut material, peralatan, atau sampel dari satu lokasi ke lokasi lain di permukaan Bulan atau planet lain. Ini memungkinkan transfer material dan peralatan antar lokasi koloni atau situs penelitian tanpa perlu melibatkan manusia secara langsung.
Alter Ego Buatan
Untuk melakukan tugas-tugas yang berbahaya atau berisiko tinggi di luar angkasa, seperti perbaikan pada struktur luar koloni atau pengumpulan sampel dari lingkungan ekstrim. Kita memerlukan teknologi yang memungkinkan manusia untuk tetap aman. Alter Ego Buatan dapat dikembangkan untuk memiliki kemampuan belajar dan adaptasi yang memungkinkan mereka untuk mengatasi tantangan baru dan menjalankan tugas-tugas yang kompleks di lingkungan luar angkasa yang berubah-ubah.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro