Apa yang Terjadi Jika Seluruh Manusia Lenyap Secara Misterius?
Andaikan, Tuhan memutuskan untuk melenyapkan manusia dari muka bumi secara tiba-tiba, apa yang akan terjadi? Bagaimana nasib hewan ternak dan peliharaan kita? Bagaimana nasib peradaban yang katanya sudah maju ini begitu ditinggalkan begitu saja oleh manusia? Apa yang terjadi dengan Bumi selanjutnya?
Pernahkah kamu bertanya-tanya apa yang akan terjadi, jika suatu hari semua manusia tiba-tiba terhapus dari muka bumi? Skenario ini tampaknya tidak mungkin, bahkan selama seribu tahun terakhir manusia telah menghadapi banyak peristiwa yang mengancam sebagian besar populasi seperti Black Death pada abad ke-14 yang menewaskan hampir 70% populasi Eropa, atau pandemi influenza pada awal 1900-an yang memengaruhi 75 juta orang di seluruh dunia.
Akan tetapi, bayangkan sebuah planet kosong, sunyi dengan kota-kota yang runtuh. Rumput liar merambat bebas tanpa gangguan. Minggu pertama tanpa kehadiran manusia, dunia akan menjelma jadi sebuah kekacauan total.
Sudah banyak diskusi yang membahas hal-hal di atas, tetapi saya akan tetap menulisnya di sini. Seperti yang dirangkum dari berbagai sumber, berikut sekenario yang mungkin terjadi.
Manusia lenyap tiba-tiba, begitu misterius, oleh sebab yang tidak diketahui.
Hanya beberapa jam setelah manusia menghilang, kilang minyak akan gagal beroperasi, menghasilkan kebakaran hebat yang mungkin berlangsung lama. Terowongan kota bawah tanah dibanjiri air akibat gagalnya sistem drainase. Pada akhir pekan pertama, kebanyakan pembangkit listrik darurat mulai berhenti berfungsi, lampu di seluruh dunia akan mati, bumi pun dilanda kegelapan.
Dalam 10 hari, banyak binatang peliharaan dan hewan ternak akan mati kelaparan. Beberapa akan menemui nasib yang lebih mengenaskan, menjadi santapan para anjing dan kucing liar. Banyak hewan-hewan ternak seperti sapi, kambing, domba, ayam menjadi sasaran empuk bagi karnivora buas yang akan datang memburu mereka.
Beberapa minggu kemudian, tak ada lagi ras binatang peliharaan lucu nan menggemaskan. Ras campuran yang lebih tangguh akan memusnahkan mereka. Para tikus dan kecoa, merindukan sampah-sampah yang kita hasilkan, populasi mereka mulai turun drastis. Kutu rambut akan benar-benar punah.
Sebagian besar spesies yang telah ditekan manusia akan kembali ke tingkat populasi sebelum manusia berevolusi. Spesies invasif yang telah diimpor dan diekspor manusia akan terus berkembang biak di tanah non-asli mereka.
Sebulan kemudian, radiator pendingin dari pembangkit tenaga nuklir akan menguap, menyebabkan serangkaian ledakan yang jauh lebih kuat dan dampak yang lebih menghancurkan daripada bencana Fukushima dan Chernobyl. Akan ada banyak semburan radiasi jika manusia tiba-tiba menghilang. Seperti peluru liar, hampir tidak mungkin untuk memprediksi apa yang akan terjadi.
Setelah satu tahun, langit akan menyala dengan ribuan objek yang telah kita letakkan di orbit Bumi saat mereka jatuh kembali.
Bagaimana dengan struktur bangunan?
Dalam 100 tahun, sebagian besar struktur kayu akan hilang. Yang pertama runtuh adalah struktur kaca. Apa pun yang terbuat dari baja, seperti mobil dan jembatan, akan menjadi sasaran berikutnya. Tanpa lapisan cat yang konstan, besi dalam baja akan bereaksi dengan oksigen di udara dan berubah menjadi karat. Struktur baja di gurun akan bertahan lebih lama karena kelembaban udara di sana lebih sedikit untuk mempercepat karat. Kota-kota seperti Las Vegas dan Dubai akan diselimuti pasir. Gurun akan mengklaim apa yang menjadi miliknya.
Selama ratusan tahun, karena mengalami kerusakan berkelanjutan akibat erosi dan kebakaran, bangunan akan mengalami degradasi, kecuali yang terbuat dari Bumi itu sendiri—seperti struktur batu. Namun pada akhirnya, monumen-monumen ikonik yang terkenal hari ini tidak akan ada lagi.
Akankah ada warisan manusia yang tersisa?
Setelah 20 ribu tahun, tidak banyak jejak yang akan terlihat. Namun, para ilmuwan di masa depan pasti akan dapat mengidentifikasi tanda-tanda kehadiran manusia, tidak peduli berapa lama waktu berlalu sejak manusia menghilang. Elemen keramik akan bertahan lebih lama, bersama dengan logam kuningan dan plastik.
Tuhan pasti punya alasan dibalik maksud penciptaan umat manusia. Pernahkah kamu bepikir, apa arti eksistensi diri di alam semesta yang luasnya hampir tak terbatas ini?
Jikalau kamu malas berpikir, maka lebih baik tidak usah lagi membalik halaman buku ini, karena itu akan sia-sia untuk dibaca.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro