Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

PROLOG

⚠️
WAJIB BACA INFORMASI PENTING INI SECARA KESELURUHAN SEBELUM MENYELAMI KISAH "SKAJORIE"

SKAJORIE di Wattpad merupakan versi pendek dan penuh sensor (banyak adegan dipotong) dari versi aslinya di KaryaKarsa dengan judul sama.

SKAJORIE di KaryaKarsa sangat tidak dianjurkan untuk pembaca di bawah umur. Minimal usia 18 tahun. Cerita ini secara original bertema Dark Romance - Harem - Urban Fantasy, dan memang bukan dituju untuk remaja apalagi anak-anak.

Jika ingin membaca SKAJORIE tanpa sensor, hanya tersedia di KaryaKarsa dan pastikan usiamu cukup. Setiap bab diberi harga sekitar Rp3.000-5.000 sesuai jumlah kata panjang atau pendek. Sekali membayar bisa dibaca berulang sebebasnya selama kamu tidak ganti akun.

Membaca SKAJORIE di KaryaKarsa tidak harus me-download aplikasinya karena bisa dibaca di web. Saya sendiri selalu mengaksesnya di web karyakarsa.com karena lebih murah dan mudah.

SKAJORIE di-publish gratis di Wattpad atas permintaan banyak Babygeng (pembaca Mamiw) yang berantusias untuk membaca, tapi dengan syarat; tiap bab isinya pendek, banyak adegan dipotong, dan update lebih lama daripada KaryaKarsa.

SKAJORIE di Wattpad diusahakan update tiap Jumat.

SKAJORIE di KaryaKarsa update tanpa jadwal, bisa 1-2x dalam seminggu. Di bulan Desember 2023, KaryaKarsa SKAJORIE sudah sampai part 10.

─────🅂🄺🄰🄹🄾🅁🄸🄴──────




S K A J O R I E written by Raden Chedid

"I wanna be your muse. Make me one of your many muses, Sir Skajorie."

"Beg."

"Sir ..., I want you to touch me, kiss me, stroke my hair, count my eyelashes, slap me, choke me until I cough. Please, make me your muse."

────

"You're under my control when we're in bed together. Don't regret it."

"I won't regret anything as long as it's you who sends vibrations of pleasure all over my body, makes me moan loudly, and makes me kneel."

────

"Who are you now?"

"Your muse, Sir."

🅢 🅚 🅐 🅙 🅞 🅡 🅘 🅔

AIRE SKAJORIE LONAN, kerap disapa Skajorie atau Ska, merupakan putra sulung dari pasangan Sea Northern Lonan alias Laut Lonan dan Aequa Lovalys Silvermoon-Lonan alias Aicalla Violette Lonan—Ratu Peri di Kerajaan Faigreene. Ia juga cucu pertama Brittany Amberley Raja-Lonan yang tak lain adalah Ratu para Dewa dan Dewi di Ethereal Palace.

Secara resmi Skajorie memiliki gelar Pangeran, seorang Putra Mahkota dan calon pewaris takhta di Faigreene. Ia pewaris utama kekayaan Lonan dan Silvermoon.

"Sir" adalah gelarnya di luar kerajaan, atau panggilan kehormatan untuk dia mengikuti peraturan Faigreene.

Selama dia berkeliaran di luar kerajaan, adalah sebuah kewajiban memanggilnya "Sir Skajorie". Ketika nanti usianya telah memasuki 25 tahun, maka secara otomatis gelarnya di Faigreene naik tingkat menjadi Lord Skajorie—namun bukan berarti Tuhan, melainkan istilah dalam keluarga kerajaan.

Dalam tubuh Skajorie mengalir darah Demigod of Death yang murni diturunkan dari ayahnya. Ia menutupinya dari orang luar, tanpa sadar terkadang sikapnya mencerminkan Dewa Kematian yang haus akan nyawa manusia.

Skajorie menjalani hidup ini seolah-olah dirinya warga biasa. Muda, single, punya segalanya. Siapa sangka Skajorie sama sekali tidak tertarik tinggal di istana peri, apalagi memperkenalkan diri sebagai keturunan dewa.

Bakatnya yang luar biasa menjadi alasan kuat Skajorie untuk menetap di Malverone. Namanya tidak asing lagi di dunia seni, terlebih seni lukis. Ia telah menciptakan banyak sekali mahakarya sejak usia belia.

Setiap pergantian musim terasa sama saja bagi Skajorie. Mau udara menjadi hangat atau dingin, aktivitas sehari-hari yang ia lakukan tetap tidak berubah. Kesehariannya tetap selalu bertemu perempuan gila dari berbagai daerah, kota, bahkan negara.

Kegiatan hari ini tidak begitu monoton. Skajorie dengan bangga memamerkan lukisan terbarunya di galeri seni terbesar Malverone. Mahakarya tersebut dilirik banyak sekali pengunjung, sampai segelintir kolektor bersedia membawa pulang dengan harga tinggi.

Skajorie menolak semua tawaran yang mereka ajukan. Ia tidak berniat menjual karyanya. Skajorie ingin karya tersebut dinikmati semua orang, bukan dinikmati sendirian.

Lukisan langit malam berhias aurora biru dan ungu itu ukurannya sangat besar, perpaduan warnanya sempurna, sampai tiap bagian kecilnya memiliki detail yang tajam. Gambaran Skajorie berciri khas, unik, dan mewah. Tanda tangannya pada pojok kiri bawah kanvas menjadi salah satu incaran kolektor karena biasanya ia hanya menorehkan paraf seukuran kuku ibu jari orang dewasa, kali ini tiga kali lebih besar.

"Gambarnya cantik. Pasti punya banyak cerita."

Bukan Skajorie yang bicara. Lelaki dengan tubuh tinggi itu menoleh ke kanan, mendapati seorang perempuan sedang menatap serius lukisan di hadapannya.

"Dilukis oleh lelakiku tersayang," lanjut perempuan itu.

Terdengar embusan berat dari hidung dan mulut Skajorie. Ia bergerak menjauh, tidak ingin berinteraksi dengan siapa-siapa buat sekarang. Menuturkan sepatah kata pun terasa sulit.

Bukan perempuan tadi saja yang tiba-tiba mendatangi Skajorie, melainkan banyak. Jumlah para 'perempuan Skajorie' hampir setengah dari total seluruh pengunjung galeri seni.

'Perempuan Skajorie'. Sebutan spesial yang terdengar manis bagi semua muses-nya. Tanpa mereka sadari Skajorie menganggap mereka rendah lewat sebutan tersebut.

Itu karena sebutan 'perempuan Skajorie' hanya dituju untuk mereka yang menyerahkan diri padanya, berlutut, memohon-mohon, menangis untuk mendapatkan perhatiannya, dan rela disentuh bebas olehnya.

"Permisi, Tuan Skajorie. Keluarga besar baru saja tiba." Musa Ledger, asisten utama Skajorie, datang dengan napas sedikit tersendat sehabis berjalan cepat mencari tuannya.

Skajorie menghentikan langkah. "Segera arahkan mereka ke ruang VVIP, Musa. Suguhkan karya-karya saya yang paling normal."

"Baik, Tuan." Musa mengangguk.

"Pastikan mereka tidak masuk ke ruang khusus perempuan saya."

Sekali lagi Musa mengangguk dan disusul pamit untuk memenuhi perintah Skajorie. Ia bersama Riz Aratashi—asisten kedua Skajorie—bergerak cepat dengan telapak tangan mulai dingin dan lembap. Dua asisten itu nervous merasakan tatapan Skajorie tidak lepas dari mereka sampai detik ini.

Setelah para asistennya menghilang dari pandangan, kini Skajorie berpindah posisi. Ia menghampiri satu lukisan paling besar yang begitu berharga sampai diberi garis larangan untuk didekati, disentuh, apalagi dipotret dan direkam.

Skajorie menatapnya intens. Itu adalah lukisan naga hitam bergaris emas yang lagi-lagi menjadi incaran kolektor seni dari berbagai negara. Pelukisnya sedang menatap lukisan tersebut.

Ketenangan Skajorie terusik akan kehadiran perempuan di belakangnya, tiba-tiba memeluknya erat sambil menghirup dalam-dalam harum punggungnya yang terbalut kemeja hitam.

"Natap lukisannya serius banget. Aku enggak pernah dilihatin kayak gitu sama kamu," celetuk perempuan ini.

Skajorie menyentuh tangan lembut dengan jemari lentik, berkuku panjang yang bersih dan mengkilat itu. Tidak peduli seindah apa fisik perempuan ini, Skajorie langsung menyingkirkannya dari badan dia.

"Brie." Skajorie bicara rendah, giginya menyatu kuat.

"Yes, Baby? Kangen aku?" Bridget menyahut.

"Saya paling enggak suka perempuan yang lancang menyentuh saya," geram Skajorie.

"Aku tau." Bukannya menjauh, Bridget malah memeluk Skajorie. Ia melingkarkan kedua tangannya erat mengelilingi pinggang Skajorie, kemudian berjinjit tinggi-tinggi sampai berhasil mengecup sudut bibir Skajorie.

Spontan Skajorie mendorong Bridget sampai mereka terpisah dua meter. Bridget terkekeh. Kali ini ia mengalah dan meninggalkan Skajorie di posisinya. Tak lupa ia memberi Skajorie kecupan jarak jauh.

Bridget sudah berlenggak-lenggok centil pun Skajorie tetap tidak menunjukkan ekspresi senang bertemu dengannya, padahal sudah beberapa hari mereka pisah negara. Ingin sekali Bridget berteriak di depan wajah Skajorie, "MANA EKSPRESIMU, CINTA?!"

"Bye-bye, Sir!" Bridget melambaikan tangan. "Aku mau cari banyak lelaki yang bersedia aku peluk-peluk ...."

"Ya. Cari sepuasnya." Nada Skajorie makin dingin.

Bridget tertawa kecil. Iris birunya tak lepas dari iris perak Skajorie yang menatapnya tajam seperti ingin menerkam. Biar saja. Bridget tetap melakukan hal yang sengaja memancing kekesalan Skajorie.

Tingkah Bridget di luar akal sehat. Seniman tampan itu mengepal tangan ketika Bridget merobek pakaian atas hingga dadanya terpampang di hadapan banyak pengunjung. Tak ada bra yang menutupi. Tubuh seksi dan montok Bridget mencuri perhatian seluruh orang yang kebetulan berada di sekitarnya.

Alhasil, Skajorie melangkah besar-besar menghampiri Bridget. Ia remas sobekan itu agar menyatu sementara, lalu menarik Bridget menjauh dari keramaian yang menjadikan mereka tontonan.

"Kamu itu—"

"I miss you, Sir. I just fucking miss you. I will always miss you ... so damn fucking much."

"Brie." Skajorie tambah kesal. "Lihat situasi. Jangan kayak orang gila."

"Siapa yang bikin aku gila? Kamu. Kamu harus paham aku ini kangen kamu, dan perasaan aku enggak bisa ditahan apalagi dipaksa berhenti. Aku baru sampai di Malverone, loh! Aku langsung ke sini karena apa? Karena aku kangen kamu, Sir. K-a ka, n-g-e-n ngen. Ka-ngen."

Skajorie tidak diberi kesempatan bicara lantaran Bridget langsung melanjutkan kalimatnya. Si Cantik ini selalu tenang tiap bicara, kesannya anggun sekali. Tapi, omongannya mengesalkan di telinga Skajorie.

"Lukis aku, Sir. Jadiin aku muse lagi. Please, please, please," pinta Bridget. "Aku yakin kamu kangen aku juga, tapi gede gengsi aja."

"Enggak. Saya bosan. Kamu terus, Brie."

"Ya udah. Aku telanjang di sini." Ia menambah robekan pakaiannya.

"Bridget!" Skajorie naik darah!

Memang ... Bridget Laverne Trinity menjadi satu dari sekian banyak perempuan Skajorie yang berani menantangnya tanpa takut. Padahal ia sadar betul sedang berhadapan dengan iblis berparas malaikat.

─────🅂🄺🄰🄹🄾🅁🄸🄴──────





Terima kasih sudah membaca prolog SKA! Selamat datang di dunia penuh kegelapan pelukis tampan kita, Babygeng ( ˶ˆˆ˵ )

Semoga suka dan betah baca kisah SKA yaa :) karena mulai dari bagian 1 sampai seterusnya itu isinya kegilaan dia sebagai pelukis yang dikelilingi banyak perempuan 

kelen pun bakal belajar ikhlas dan sabar liat kelakuan Ska, lalu mungkin kelen bakalan bingung mau naik kapal mana, tapi tida bisa berharap lebih untuk Skajorie jatuh cinta~ inget yaa ini harem (pertama kali aku bikin cerita harem wkwkwkwk)

Enggak ada tokoh utama perempuan di sini. Cuma Skajorie tokoh utamanya. Skajorie adalah bintang kejora yang paling terang di cerita ini (tapi kepribadiannya gelap banget) ;' ۝

SPAM "💀" SEBAGAI TANDA KAMU SIAP BACA NEXT!!

🅢 🅚 🅐 🅙 🅞 🅡 🅘 🅔

Manisku, aku butuh vote dan comment kalian! Terima kasih banyak Babygeng sudah meluangkan waktu buat baca karya terbaruku 🤍

Love you 💜 sampai ketemu lagi Jumat depan
—mamiw raden—

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro