Cuma Tabib
Perempuan yang kemarin bermukim dikepalamu.
Perlahan memilih pergi.
Padahal kau hendak membangun rumah untuknya,
di hatinya yang sedang sunyi.
Padahal kau tak pernah mengusirnya
Perempuan itu mungkin lelah menanti.
Atau lebamnya sudah tak lagi membiru?
Siapa tau perempuan itu akan kembali.
Meminta disembuhkan lagi,
dari kekecewaan yang kesekian kali.
Wahai, tabib patah hati.
01/03/2019
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro